Anda di halaman 1dari 2

DERMATITIS KONTAK ALERGI

No.Dokumen :09/Klinis/2019

No. Revisi :

Tanggal Terbit : 9/ 01/2019


SOP
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Hj. Semiatun

JARO NIP.19740311 200604 2 017

Dermatitis kontak alergi adalah reaksi peradangan kulit


1. Pengertian imunologik karena reaksi hipersensitivitas. Kerusakan kulit
terjadi didahului oleh proses sensitisasi berupa alergen (fase
sensitisasi) yang umumnya berlangsung 2-3 minggu.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan dalam menegakkan diagnosis dan


penatalaksanaan dermatitis kontak alergi

Surat Keputusan Kepala Puskesma Jaro Nomor : 445/


3. Kebijakan 032 /KES-PKM.JR/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Puskesmas Jaro

PERMENKES RI Nomor 514 Tahun 2015, tentang Panduan


4. Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan
oleh pasien
3. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien :
Makula eritematus pada daerah yang terkena kontak
dengan bahan yang menyebabkan alergi.
5. Penegakan diagnosis dermatitis kontak alergik
6. Petugas menuliskan resep
a. Keluhan diberikan farmakoterapi berupa:
1. Topikal (2x sehari)

1 dari 2
 Kortikosteroid
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik topikal.
2. Oral sistemik
 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.
 Chlorpheneramine maleate 3x 4mg
 Cetirizin 1x 5mg
b. Petugas memberi tahu pasien perlu mengidentifikasi faktor
risiko, menghindari bahan-bahan yang bersifat alergen,
baik yang bersifat kimia, mekanis, dan fisis, memakai
sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab serta
memakai alat pelindung diri untuk menghindari kontak
alergen saat bekerja.
1. Konseling dan Edukasi
a. Konseling untuk menghindari bahan alergendi rumah saat
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
b. Edukasi menggunakan alat pelindung diri seperti sarung
tangan dan sepatu boot.
c. Memodifikasi lingkungan tempat bekerja.
2. Kriteria rujukan
a. Apabila dibutuhkan melakukan patch test.
b. Apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu
pengobatan standar dan sudah menghindari kontak
7. Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medis
1. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Dokumen terkait 1. Rekam Medis

No. Yang Isi Perubahan Tangga Mulai


3. Rekam historis diubah Perubahan
perubahan

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai

  • SOP Cephalgia
    SOP Cephalgia
    Dokumen2 halaman
    SOP Cephalgia
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • FR-APL-01 POM Minerba
    FR-APL-01 POM Minerba
    Dokumen6 halaman
    FR-APL-01 POM Minerba
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • 3.. Sop Diare Ok
    3.. Sop Diare Ok
    Dokumen2 halaman
    3.. Sop Diare Ok
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • Sop Gastritis
    Sop Gastritis
    Dokumen2 halaman
    Sop Gastritis
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • Sop DM
    Sop DM
    Dokumen3 halaman
    Sop DM
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • Sop Diare
    Sop Diare
    Dokumen3 halaman
    Sop Diare
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • Sop Cephalgia
    Sop Cephalgia
    Dokumen2 halaman
    Sop Cephalgia
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    renita ramadhany
    Belum ada peringkat