Anda di halaman 1dari 5

Penelitian dan pengembangan

(Research & development)

Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga


merupakan sebuah pemikiran kritis ( critical thinking). Penelitian meliputi
pemberian definisi/redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau
jawaban sementara. Membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan
pengujian yang hati- hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah
Cocok dengan hipotesis.(Woody,1927).

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D)

1. Potensi dan Masalah.


Potensi dan Masalah yang di kemukakan dalam suatu penelitian haruslah di
tunjukkan dengan data yang empirik.
2. Mengumpulkan Informasi.
Mengumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang bisa di pakai
sebagai bahan guna merencanakan membuat produk tertentu yang di
harapkan bisa mengatasi masalah tersebut.
3. Desain produk.
Desain produk haruslah diwujudkan ke dalam bentuk gambar atau bahan,
sehingga bisa di pakai sebagai pegangan guna menilai dan membuatnya,
serta akan memudahkan pihak lain untuk lebih memahaminya.

4. Validasi desain.
Validasi desain adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk menilai
apakah rancangan produk,dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.

5. Perbaikan desain.
Sesudah desain produk jadi, divalidasi melalui diskusi bersama para pakar
dan para ahli lainnya. Maka akan bisa di ketahui kelemahan-kelemahannya.
Kelemahan tersebut kemudian dicoba untuk di kurangi dengan jalan
memperbaiki desain tersebut.
6. Uji coba produk.
Pengujian bisa di laksanakan melalui eksperimen, yaitu membandingkan
efektivitas dan efisiensi sistem kerja yang lama dengan sistem kerja yang
baru.
7. Revisi produk.
Pengujian produk terhadap sampel yang terbatas tersebut dapat
menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih baik bila
dibandingkan dengan sistem yang lama. Perbedaan yang sangat signifikan,
sehingga sistem kerja baru tersebut bisa di terapkan atau di berlakukan.
8. Uji coba pemakaian.
Setelah pengujian terhadap produk yang dihasilkan sukses dan mungkin
ada revisi yang tidak begitu penting, maka langkah berikutnya yaitu produk
yang berupa sistem kerja baru tersebut di berlakukan atau di terapkan pada
kondisi nyata untuk ruang lingkup yang luas. Dalam pengoperasian sistem
kerja baru tersebut, tetap harus di nilai hambatan atau kekurangan yang
muncul guna dilakukan perbaikan yang lebih lanjut.
9. Revisi produk.
Revisi produk ini dilaksanakan, bila dalam perbaikan pada yang kondisi
nyata terdapat kelebihan dan kekurangan. Dalam uji pemakaian produk,
sebaiknya pembuatan produk selaku peneliti selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja dari produk dalam hal ini yaitu sistem kerja.
10.Pembuatan produk masal.
Pada tahap pembuatan produk masal ini di laksanakan bila produk yang
telah di ujicobakan dinyatakan efektif serta layak untuk di produksi secara
masal. Sehingga contoh pembuatan mesin yang dapat mengubah sampah
menjadi bahan yang bermanfaa, hendak di produksi masal bila berdasarkan
studi kelayakan baik dari aspek ekonomi, teknologi,dan lingkungan
memenuhi. Jadi, untuk memproduksi suatu produk, pengusaha dan peneliti
harus saling bekerja sama.t
Model Penelitian Dick and Carrey

Dick,carrey dan Carrey (2001) memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem dan
menganggap pembelajaran adalah proses yang sistematis. Pada kenyataannya cara kerja yang sistematis
inilah dinyatakan sebagai model pendekatan sistem. Dipertegas oleh Dick, carrey dan carrey (2001)
bahwa pendekatan sistem selalu mengacu kepada tahapan umum sitem pengembangan pembelajaran
(Instructional Systems Development/ISD).

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DICK &CARREY:


1. Analisis Kebutuhan Untuk Menentukan Tujuan
2. Melakukan Analisis Pembelajaran
3. Menganalisi Warga Belajar Dan Lingkungannya
4. Merumuskan Tujuan Khusus
5. Mengembangkan Instrumen Penilaian
6. Engembangkan Strategi Pembelajaran
7. Mengembangkan Materi Pembelajaran
8. Merancang & Mengembangkan Evaluasi Formatif
9. Merevisi Pembelajaran
10. Mengembangkan Evaluasi Sumasif

Kelebihan Model Dick and Carrey :


 Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti
 Tahapan-tahapan model ini merupakan tahapan logis sederhana, artinya desain ini merupakan
arah dan cara berpikir dari kebanyakan orang untuk mencapai suatu tujuan atau program.
 Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan
 Langkah-langkah yang dijelaskan tiap tahap akan menghindarkan desainer dari multiafsir,
sehingga setiap desainer akan melewati urutan yang sama. Bandingkan dengan model sirkular,
yang memungkinkan desainer memilih langkah yang mungkin. Selain itu, karena telah terperinci
urutannya, model ini menjadi satu arah, jelas dan efektif.
 Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah diikuti
 Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut merupakan hal yang sangat baik,
karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada analisis
instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya ikut mempengaruhi kesalahan pada
komponen setelahnya
 Model Dick & Carrey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang dibutuhkan
dalam suatu perencanaan pembelajaran.

Kelemahan Model Dick and Carrey :


 Kaku, karena setiap langkah telah ditentukan
 Tidak semua prosedur pelaksanaan KBM dapat dikembangkan sesuai dengan langkah-langkah
tersebut
 Tidak cocok diterapkan dalam pembelajaran skala besar
 Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiaan revisi baru
dilaksanaakan setelah diadakan tes formatif
 Pada tahap-tahap pengembangan hasil tes belajar, strategi pembelajaran maupun pada
pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya
penilaian pakar (validasi)
 Terlalu banyak prosedur yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran

Model Penelitian ADDIE


Desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-
Implement-Evaluate). ADDIEmuncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.
Salah satru fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.

Model ADDIE didasarkan pada lima proses belajar bahwa :


1. Analysis (Analisis)
Tahap analisis merupakan tahap dimana peneliti menganalisis perlunya pengembangan bahan ajar
dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan.
2. Design (Perancangan)
Fase desain berhubungan dengan tujuan pembelajran, instrumen penelitian, latihan, konten, analisis
materi pelajaran, perencanaan pelajaran dan pemilihan media. Fase desain harus sistematis dan
spesifik.
3. Development (Pengembangan)
Pada fase Development akan dilakukan perincian serta penggabungan teknologi yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan dari program itu sendiri. Dan kegiatan yang ada pada fase ini
meliputi, kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar untuk mencapai tujuan dari
pembelajaran yang telas ditentukan.
4. Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi akan dijalankan program yang sudah disisapkan guna melihat sistem
maupun instruktur sudah siap digunakan. Data yang didapat akan digunakan untuk melakukan
proses perbaikan selanjutnya. Data yang dimaksud itu adalah data kuantitatif maupun kualitatif.
5. Evaluation (Evaluasi)
Pada fase evaluasi akan dilakukan perbaikan untuk metode yang lebih baik lagi dengan cara
mengolah data yang sudah didapat dari fase-fase sebelumnya yang sudah dijalankan. Evaluasi ini
dilakukan setelah keempat fase sebelumnya dalam model ADDIE selesai dilaksanakan.

Kelebihan Metode Penelitian ADDIE


Model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis. Seperti kita ketahui bahwa
model ADDIE ini terdiri dari %komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang
artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara
sitematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin
didahulukan. Karena kelima tahap sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang
lainnya. Sifat yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudah
dipelajari oleh poara pendidik.
Kekurangan Metode Penelitian ADDIE
Kekurangan model penelitian ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama. Dalam
tahap analisis ini, pendidik atau pendesain diharap mampu menganalisis dua komponen dari siswa
terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis kinerja dan analisis kebutuhan. Dua
komponen analisis ini yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum
tahap pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan
mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai