Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PENELITIAN MANDIRI

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI (IKE) GEDUNG UNIT PENGELOLA


TEKNIS (UPT) UNIVERSITAS TADULAKO

Oleh :

Yuli Asmi Rahman, ST., M.Eng. NIDN. 0002078104

UNIVERSITAS TADULAKO
JUNI 2016

0
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN MANDIRI
Judul Penelitian : Intensitas Konsumsi Energi Gedung Unit
Pengelola Teknis (UPT) Universitas Tadulako
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 452/ Teknik Tenaga Elektrik
Peneliti / Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Yuli Asmi Rahman, S.T., M.Eng.
b. NIDN : 0002078104
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : S1 Teknik Elektro
e. Nomor HP : 085241297776
f. Alamat surel (e-mail) : asmi_yuli81@yahoo.co.id
Perguruan Tinggi : Universitas Tadulako
Tahun Pelaksanaan : 2016
Lama PenelitianKeseluruhan : 3 Bulan
Biaya Penelitian : Dana Mandiri

Palu , 24 Juni 2016


Mengetahui Ketua Peneliti
Dekan Fakultas Teknik

Dr. Amar, ST., MT Yuli Asmi Rahman, ST., M.Eng


NIP. 19680714 199406 1 006 NIP.19810702 200501 2 001

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ir. Donny . M. Mangitung, M.Sc, Ph.D.


NIP. 195811241986011003

1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen energi berguna dalam menelusuri dimana dan berapa energi yang
digunakan, mengidentifikasi kebocoran atau ketidak efisienan energi, menentukan
langkah perbaikannya serta mengevaluasi tingkat kelayakannya.
Untuk memulai manajemen energi yang baik, langkah awal yang harus dilakukan
adalah melaksanakan audit energi. Dengan audit energi dapat diketahui sejauh mana
peluang penghematan energi akan dicapai dan nilai uang yang dapat dihemat dengan
menganalisa dan mengidentifikasi data yang valid mengenai kondisi peralatan yang ada
pada gedung, biaya operasional kebutuhan energi dan manajemen energi yang dipakai.
Penggunaan energi listrik ditingkat Perguruan Tinggi merupakan hal yang mutlak
dan tidak dapat dihindari. Berdasarkan data yang diperoleh, setiap tahunnya Universitas
Tadulako mengalami kenaikan pembayaran listrik yang cukup tinggi. Pada tahun 2013
sampai dengan tahun 2014 jumlah pembayaran listrik yang harus dibayar Universitas
Tadulako ke PLN rata-rata sebesar Rp 225.000.000 sampai dengan Rp 280.000.000 setiap
bulannya (Data tagihan rekening listrik UNTAD tahun 2013/2014). Memasuki tahun
2015 pembayaran tagihan rekening listrik UNTAD semakin bertambah. Dapat
dilihat, tagihan listrik UNTAD berdasarkan data 8 bulan terakhir yaitu bulan
Januari sampai dengan Agustus telah mencapai total sebesar Rp 2.576.411.878
yang jika di rata-ratakan UNTAD harus membayar tagihan rekening listrik
sebesar Rp 322.051.485 per bulan. Sistem kelistrikan yang melayani UNTAD di
bagi menjadi tiga wilayah pelayanan yaitu pelayanan kelistrikan UNTAD Kampus
Setia Budi, pelayanan kelistrikan UNTAD kampus Bumi Bahari dan pelayanan
kelistrikan UNTAD kampus Tondo. Pemakaian listrik terbesar ada di kampus
UNTAD Tondo yang di layani 5 gardu distribusi yaitu Gardu Selatan (345 kVA),
Gardu Utara (240 kVA), Gardu Rumah Sakit (192 kVA), Gardu IT Center ( 690
kVA) serta Gardu FISIP (164 kVA). Dari 5 Gardu Distribusi yang melayani
kampus UNTAD Tondo, Gardu FISIP selalu mengalami kenaikan pembayaran
rekening listrik setiap tahunnya. Dapat dilihat pemakaian listrik (kWh) pada
Gardu FISIP dari bulan Januari sampai dengan Agustus yang tertinggi terdapat
pada bulan Juni mencapai 61.750 kWH dengan biaya tagihan rekening listrik
sebesar Rp.55.575.000 (Terlampir).

2
Pengamatan di lapangan memperlihatkan konstruksi ruangan memiliki
karakteristik yang berbeda baik dari fungsi dan pemanfaatan ruangan itu sendiri.
Secara umum terdiri dari ruang perkuliahan, ruang perkantoran dan ruang
pertemuan. Kegiatan di gedung umumnya di laksanakan setiap hari kecuali hari
libur, mulai hari senin sampai sabtu dengan jam kerja rata-rata delapan jam mulai
jam 08.00 sampai dengan jam 16.00. Perbedaan fungsi ruangan dan jam kerja
akan mempengaruhi konsumsi energi listrik.
Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat
penelitian mandiri yang berjudul “Perhitungan intensitas Konsumsi Energi Pada
Gedung Unit Pengelola Teknis (UPT) Universitas Tadulako”. Dimana peneliti
melihat adanya peningkatan jumlah UPT di Untad tentunya memberi kontribusi
pada pemakaian listrik di Untad. Hal lainnya yaitu peneliti melihay adanya
potensi /peluang penghematan energi dan menganalisa penggunaan energi listrik
serta peralatan listrik pada sejumlah ruangan UPT yang di suplai Gardu FISIP
Kampus Universitas Tadulako.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dari setiap ruangan?
2. Bagaimana menghitung Peluang Hemat Energi (PHE) berdasarkan standar
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dari setiap ruangan?

1.3 Batasan Masalah


1. Menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada ruang perkuliahan,
ruang perkantoran dan ruang pertemuan yang di suplai Gardu FISIP.
2. Menghitung Peluang Hemat Energi (PHE) berdasarkan standar Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) ruangan dengan kategori agak boros, boros dan sangat
boros.
3. Membandingkan biaya yang di keluarkan oleh Universitas Tadulako pada
rekening Gardu FISIP tertinggi bulan Januari sampai dengan Agustus dengan
biaya hasil Peluang Hemat Energi (PHE).

3
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengevaluasi ruangan yang dikategorikan di luar efisien pemakaian
listrik pada gedung UPT yang di suplai Gardu FISIP.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik di gedung UPT yang di suplai
Gardu FISIP.
2. Mengurangi biaya pengeluaran rekening listrik yang di bayar oleh Universitas
Tadulako.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam jurnal yang ditulis oleh Suyono (2014) yang berjudul Studi Analisis
Konsumsi dan Penghematan Energi menyatakan bahwa Konservasi adalah pelestarian
atau perlindungan. Sedangkan untuk konservasi energi menurut PP 70 Tahun 2009 adalah
upaya sistematis, terencana, dan terpadu untuk melestarikan sumber daya energi dalam
negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Menurut Mukhlis (2011) Audit Energi merupakan langkah awal untuk memulai
manajemen energi yang baik. Dengan audit energi akan diperoleh data yang konkrit
mengenai kondisi peralatan yang ada pada gedung, biaya operasional kebutuhan energi,
manajemen energi yang dipakai.
2.1 Audit Energi Pada Bangunan Gedung
Sulistyowati (2012) menyatakan bahwa Audit Energi adalah teknik yang dipakai
untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali
cara-cara untuk penghematannya. Audit energi merupakan aktifitas pemeriksaan
berkala untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam suatu kegiatan
penggunaan energi. Audit energi, juga dapat berguna dalam menelusuri dimana dan
berapa energi yang digunakan, mengidentifikasi kebocoran atau ketidak efisienan
energi, menentukan langkah perbaikannya serta mengevaluasi tingkat kelayakannya.
A. Survei Energi (Energy Survey or Walk Through Audit)
Sering disebut mini audit. Audit yang dilakukan secara sederhana, tanpa
penghitungan yang rinci, hanya melakukan analisa sederhana. Umumnya fokus dari
audit ini adalah pada bidang perawatan dan penghematan yang tidak memerlukan
biaya investasi yang besar. Biasanya auditor bukan seseorang yang profesional dalam
bidang audit energi.
B. Audit Energi Awal (Preliminary Energy Audit)
Tujuan dari audit energi awal adalah untuk mengukur produktifitas dan efisiensi
penggunaan energi dan mengidentifikasi kemungkinan penghematan energi .Kegiatan
audit energi awal meliputi identifikasi gedung, analisa kondisi aktual, menghitung
konsumsi energi, menghitung pemborosan energi, dan beberapa usulan.
C. Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit or Full Audit)
Audit energi rinci adalah audit energi yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat
ukur yang sengaja dipasang pada peralatan untuk

5
2.2 Intensitas konsumsi energi (IKE)
Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan istilah yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pemakaian energi pada suatu bangunan. Energi yang
dimaksudkan di sini adalah energi listrik. Nilai intensitas konsumsi energi penting
untuk dijadikan tolak ukur menghitung potensi penghematan energi yang mungkin
diterapkan di tiap ruangan atau seluruh area bangunan.
Tabel 2.1 Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Gedung Tidak ber-AC
Kriteria Keterangan
a) Pengelolaan gedung dan peralatan
Efisien energi dilakukan dengan prinsip
(0,84-1,67) konversi energi listrik
kWh/m²/bulan b) Pemeliharaan peralatan energi
dilakukan sesuai prosedur
c) Efisiensi penggunaan energi masih
mungkin ditingkatkan melalui
penerapan sistem manajemen energi
terpadu
a) Penggunaan energi cukup efisien
Cukup Efisien namun masih memiliki peluang
(1,67-2,5) konservasi energi
kWh/m²/bulan b) Perbaikan efisiensi melalui
pemeliharaan bangunan dan
peralatan energi masih
dimungkinkan
a) Audit energi perlu dilakukan untuk
Boros menentukan langkah-langkah
(2,5-3,34) perbaikan sehingga pemborosan
kWh/m²/bulan energi dapat dihindari
b) Desain pembangunan maupun
pemeliharaan gedung belum
mempertimbangkan konservasi
energi
a) Instlansi peralatan , desain
Sangat Boros pengoperasian dan pemeliharaan
(3,34-4,17) tidak mengacu pada penghematan
kWh/m²/bulan energi
b) Agar dilakukan peninjuan ulang atas
semua instalansi /peralatan energi
serta penerapan manajemen energi
dalam pengelolaan bangunan
c) Audit energi adalah langkah awal
yang perlu dilakukan

6
Dengan membandingkan intensitas konsumsi energi bangunan dengan standar
nasional, bias diketahui apakah sebuah ruangan atau keseluruhan gedung sudah efisien
atau tidak dalam menggunakan energi.
Menurut pedoman pelaksanaan konservasi energi listrik dan pengawasannya di
Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional (Teknik Audit Energi Diknas : 2006)
dalam menentukan prestasi penghematan energi. Untuk gedung kantor dan bangunan
gedung komersial dapat mengacu kepada standar nilai IKE yang diperlihatkan pada tabel
2.1 dan 2.2.

Tabel 2.2 Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia


Gedung ber-AC

Kriteria Keterangan
a) Desain gedung sesuai tatacara
Sangat Efisien perencanaan teknis konservasi energi
(4,17—7,92) b) Pengoperasian peralatan energi dilakukan
kWh/m²/bulan dengan prinsip-prinsip manajemen energi

a) Pemeliharaan gedung dan peralatan energi


Efisien dilakukan sesuai prosedur
(7,93-12,08) b) Efisiensi penggunaan energi masih
kWh/m²/bulan mungkin ditingkatkan melalui penerapan
sistem manajemen energi terpadu

a) Pengunaan energi cukup efisien melalui


Cukup Efisien pemeliharaan bangunan dan peralatan
(12,08-14,58) energi masih memungkinkan
kWh/m²/bulan b) Pengoperasian dan pemeliharaan gedung
belum mempertimbangkan prinsip
konservasi energi
a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk
Agak Boros menentukan perbaikan efisiensi yang
(14,58-19,17) mungkin dilakukan
kWh/m²/bulan b) Desain bangunan maupun pemeliharaan
dan pengoperasian gedung belum
mempertimbangkan konservasi energi

7
a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk
Boros menentukan langkah-langkah perbaikan
(19,17-23,75) sehingga pemborosan energi dapat
kWh/m²/bulan dihindari
b) Instalansi peralatan dan desain
pengoperasian dan pemeliharaan tidak
mengacu pada penghematan energi
a) Agar ditinjau ulang atas semua
Sangat Boros instalansi/peralatan energi serta penerapan
(23,75-37,5) manajemen energi dalam pengelolaan
kWh/m²/bulan bangunan
b) Audit energi adalah langkah awal yang
perlu dilakukan

Menurut Abetnego (2012) untuk menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
dari suatu ruangan baik ruangan ber AC dan ruangan Non AC di gunakan rumus sebagai
berikut :
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿
IKE = (1)
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

Dimana :
IKE = Intensitas Konsumsi Listrik (kWh / m2)
Total Konsumsi Listrik (kWh)
Luas Area (m2)
Adapun total konsumsi Listrik tersebut dapat di hitung berdasarkan rumus sebagai
berikut :
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑥𝑥 𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑥𝑥 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 = (2)
1000

Keterangan :
Total Konsumsi Listrik (kWH)
Beban (Watt)
Waktu Pakai (Jam) Jumlah Hari Pemakaian ( Hari)

2.3 Peluang Hemat Energi (PHE)


Sebagai tindak lanjut hasil hasil pengukuran yang dilakukan maka

diperlukan penghitungan besarnya intensitas konsumsi energi (IKE). Besarnya

IKE hasil perhitungan dibandingkan dengan IKE standar. Bila hasilnya ternyata

8
kurang dari IKE standar maka kegiatan audit rinci dapat dihentikan atau bila

diteruskan dengan harapan dapat memperoleh IKE yang lebih rendah lagi. Bila

hasilnya lebih dari IKE target, berarti ada peluang untuk melanjutkan proses audit

energi rinci. Menurut Abetnego (2012) untuk memperoleh penghematan energi

dengan menggunakan rumus berikut :

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = (𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑒𝑒𝑒𝑒) 𝑥𝑥 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑥𝑥 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 … ….(3)

Dimana :

PHE = Peluang Hemat Energi (Rp)

IKE Ruangan = Intensitas Konsumsi Energi ruangan (kWh / m2)

IKE Target = Nilai Intensitas Konsumsi Energi Kategori Efisien (kWh / m2)

IKE Target Efisien ruangan ber AC = 4.17 kWh / m2 / Bulan dan ruangan Non AC

= 0.84 kWh / m2 / Bulan.

Luas Area (m2)

TDL = Tarif Dasar Listrik (Rp)

Tabel 2.3 Tarif Dasar Listrik Untuk Keperluan Pelayanan Sosial


NO GOL BATAS REGULER PRA
TARIF DAYA BAYAR
BIAYA BIAYA PEMAKAIAN (Rp / (Rp /
BEBAN kWh) kWh)
(Rp / kVA / DAN BIAYA kVArh (Rp /
Bulan) kVArh)
1 S-1 / TR 220 VA - Abonemen per bulan (Rp) 14.800
-
Blok I : 0 s.d 30 kWh : 123.
Blok II : diatas 30 kWh s.d 60
2 S-2 / TR 450 VA 10.000
kWh : 265.
Blok III : diatas 60 kWh : 360 325
Blok I : 0 s.d 20 kWh : 200
Blok II : diatas 20 kWh s.d 60
3 S-2 / TR 900 VA 15.000
kWh : 295
Blok III : diatas 60 kWh : 360 455

9
4 S-2 / TR 1300 VA *) 708 708
5 S-2 / TR 2200 VA *) 760 760
3500 VA s.d
6 S-2 / TR *) 900 900
200 kVA
Blok WBP = K x P x 735
Diatas
7 S-3 / TM **) Blok LWBP = P x 735kVArh = -
200 kVA
925
Catatan:
*) Diterapkan Rekening Minimum (RM) :
RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian.
**) Diterapkan Rekening Minimum (RM) :
RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok
LWBP.
Jam Nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.
***) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikarenakan dalam hal
faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0.85 (delapan puluh lima per
seratus).
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan
karakteristik beban sistem kelistrikan setempat (1.4 ≤ K≤ 2), Ditetapkan
oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
P : Faktor pengali untuk pembeda antara S-3 bersifat sosial murni dengan
S-3 sosial komersial.
Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial murni P = 1.
Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial komersial P = 1.3.
Kategori S-3 bersifat sosial murni dan S-3 bersifat sosial komersial ditetapkan
oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahan Listrik Negara
dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan sifat usahanya.
WBP : Waktu Beban Puncak.
LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
( Sumber : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2014)

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di empat Gedung UPT yang di suplai oleh Gardu
FISIP Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah. Gedung tersebut antara lain
adalah UPT Perpustakaan, UPT. Bahasa , UPT. Pengelola Lingkungan, UPT.
Security. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan mulai dari 25
Mei sampai dengan 25 Juni 2016.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan :
1. Kertas A0 dan A4
2. Bukti Rekening Listrik Untad Gardu Fisip
Alat :
1. Tang Amper
2. Printer
3. Komputer
3.3. Tahapan Penelitian
Dalam penelitian, metode yang digunakan adalah survey pengambilan data dan
analisis. Tahapannya sebagai berikut:
3.3.1 Observasi
Melakukan pengamatan pada lokasi penelitian untuk mencari tahu secara
detail masalah dan tujuan yang berhubungan dengan penelitian.
3.3.2 Wawancara
Melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak-pihak
(responder) yang terkait yaitu bagian rumah tangga, bagian keuangan, bagian
BMN serta bagian pemeliharaan sarana listrik (Nataliska) kampus Universitas
Tadulako.
3.3.3 Pengambilan Data
Melakukan Pengambilan data dengan bagian-bagian yang terkait yaitu :
a. Bagian Rumah Tangga, untuk mengetahui data inventaris lampu,
Pengkondisi Udara (AC) dan peralatan listrik yang digunakan.

11
b. Bagian Keuangan, untuk mengetahui besarnya tagihan listrik Gardu Fisip
tiap bulan.
c. Bagian BMN, untuk mengetahui data luas bangunan/ruangan yang menjadi
objek penelitian.
d. Bagian Nataliska, untuk mengetahui jalur distribusi tegangan rendah pada
gardu FISIP.
3.3.4 Studi Literatur
Menelusuri sumber-sumber tulisan yang terkait dengan tugas akhir yaitu
jurnal-jurnal ilmiah, internet dan skripsi yang pernah dibuat oleh peneliti
sebelumnya .
Selengkapnya dapat dilihat pada diagram alir berikut .

Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Dari hasil pengambilan data dan penelitian maka dapat diperoleh data

bahwa Gardu Fisip UNTAD yang berkapasitas 164 kVA dan termasuk golongan

pelanggan tarif sosial S2 menyuplai 13 gedung termasuk diantaranya 4 UPT yaitu

UPT Perpustakaan, UPT. Bahasa dan UPT. Pengelola Lingkungan, UPT.

Security. Selengkapnya pemetaan distibusi aliran listrik dari gardu Fisip Untad

dapat dilihat pada lampiran 1. Untuk mengetahui peluang hemat energi pada

gedung UPT maka dilakukan perhitungan beban di objek penelitian yang

dimaksudkan. Perhitungan ini dilakukan selama satu bulan sebagai langkah awal

perhitungan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di setiap ruangan.

Pengambilan data beban setiap ruangan pada gedung yang di suplai Gardu FISIP

terlampir pada table 4.1.

Tabel 4.1 Data Beban Listrik Setiap Gedung UPT

UPT. Perpustakaan

UPT. Perpustakaan Lantai 1

No Ruangan Jenis Satuan Daya Total Daya


Beban (Watt) (Watt)

1 Kasubag. Tata Usaha Ac 2 Pk 1 1492 1492


Lampu Sl 2 18 36
Komputer 1 250 250
Printer 1 30 30
Speaker 1 5 5

13
2 Rg. Tata Usaha Ac 2 Pk 1 1492 1492
Dispenser 1 350 350
Tv 1 94 94
Lampu Sl 2 18 36
Komputer 2 250 500
Speaker 1 2.5 2.5
3 Wc 1 Lampu Sl 2 18 36
Pompa 1 200 200
Air
4 Wc 2 Lampu Sl 1 18 18
5 Gudang 1 Lampu Tl 2 18 36
6 Rg. Pegawai Lampu Tl 2 18 36
7 Dapur Dispenser 1 350 350
Lampu Sl 1 18 18
8 Rg. Atk Lampu Tl 2 18 36
9 Gudang 2 Lampu Tl 2 18 36
10 Rg. Kepala Ac 2 1119 + 2611
1492
Lampu Sl 2 24 + 18 42
Komputer 1 250 250
Speaker 2 5+10 15
11 Rg. Fotocopy Lampu Tl 4 18 72
Komputer 1 250 250
Speaker 1 10 10
Kulkas 1 70 70
Mesin 1 900 900
Fotocopy
12 Wc 3 Lampu Tl 2 18 36
13 Wc 4 Lampu Tl 2 18 36
14 Rg. Pegawai Lampu Tl 4 18 72
UPT. Perpustakaan Lantai 2

No Ruangan Jenis Satuan Daya Total Daya


Beban (Watt) (Watt)

1 Rg. Layanan Koleksi Komputer 2 250 250


Berkala Lampu Tl 14 18 252
Lampu Sl 14 18 252
Speaker 1 10 10
Kipas 1 50 50
Angin 1 350 350
Dispenser

14
2 Rg. Layanan Internet Ac 2 Pk 4 1492 5968
Lampu Tl 14 24 336
Lampu Sl 7 18 126
Komputer 29 250 7250
Speaker 2 10 20
UPT. Bahasa

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya Total Daya


(Watt) (Watt)
1 Rg. Multimedia Lampu Sl 10 18 180
Lampu Tl 34 18 612
Ac 9 1492 13428
Infocus 1 265 265
Speaker 2 45 90
Tv Lcd 4 190 760
Komputer
Hp 610 1178 1 575 575
Tape
Tv Tabung 1 30 30
Kulkas 1 94 94
Printer 1 125 125
Kom. Pc 1 30 30
Dispenser 1 250 250
Speaker 1 400 400
Kecil
1 10 10

2 Wc 1 Lampu Sl 4 18 72
3 Wc 2 Lampu Sl 4 18 72
4 Lab 1 Ac 5 1492 7460
Infocus 1 265 265
Lampu Sl 6 18 108
Lampu Tl 12 18 216
Komputer 26 250 6500
Speaker 1 30 30
5 Lab 2 Ac 5 1492 7460
Infocus 1 265 265
Lampu Sl 6 18 108
Lampu Tl 12 18 216
Komputer 31 250 7750
Speaker 1 30 30

15
UPT. Pengelola Lingkungan

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya Total Daya


(Watt) (Watt)

1 Kepala Upt Lampu Sl 3 24 72


Ac 2pk 1 1492 1492
2 Rg. Sholat Lampu Sl 2 24 48
3 Rg. Korlap Natalita Ac 2pk 1 1492 1492
Komputer 1 250 250
Lampu Sl 1 24 24
4 Rg. Korlap Jaringan Lampu Sl 1 24 24
Ac 2pk 1 1492 1492
5 Rg. Administrasi Ac 2pk 1 1492 1492
Lampu Sl 2 24 48
Komputer 2 250 500
Tv 1 80 80
Dispenser 1 350 350
Print 2 30 60

6 Gudang 2 Lampu Sl 1 24 24
7 Gudang 1 Ac 2pk 1 1492 1492
Lampu Sl 1 24 24
Komputer 1 250 250
Print 1 30 30
8 Wc 1 Lampu Sl 1 24 24
9 Wc 2 Pompa Air 1 200 200
Lampu Sl 1 24 24
10 Dapur Lampu Sl 1 24 24
Dispenser 1 350 350
11 Gudang 3 Lampu Sl 1 24 24
12 Kamar Ganti Lampu Sl 1 24 24

UPT. Pengelolah Lingkungan Lantai 2

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya Total Daya


(Watt) (Watt)

1 Rg. Pertemuan Lampu Sl 4 24 96


2 Gudang 1 Lampu Sl 1 24 24

16
3 Gudang 2 Lampu Sl 1 24 24
4 Gudang 3 Lampu Sl 1 24 24
5 Rg. Wrd Lampu Sl 1 24 24
6 Wc 1 Lampu Sl 1 24 24
7 Wc 2 Lampu Sl 1 24 24
Gedung UPT Security

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya Total Daya


(Watt) (Watt)

1 Gudang Lampu Sl 1 24 24
2 Dapur Lampu Sl 1 24 24
Pompa Air 1 200 200
Dispenser 1 420 420
3 Kepala Upt Security Lampu Sl 2 24 48
+ Wc
4 Rg. Komandan Lampu Sl 1 24 24
Komputer 1 250 250
Printer 1 30 30
5 Wc Lampu Sl 1 24 24
6 Rg. Sekretaris Lampu Sl 1 24 24

4.2 Pembahasan

Setelah melakukan pengambilan data serta menghitung total beban setiap

ruangan pada gedung yang di suplai gardu FISIP, dilakukan analisa perhitungan

untuk memperoleh nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) setiap ruangan dan

menganalisa peluang hemat energi (PHE) dari ruangan yang memiliki nilai IKE

melebihi nilai target atau tidak efisien.

4.2.1 Analisa Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik adalah pembagian antara

konsumsi energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan

gedung. Sebelum menganalisa nilai IKE kami terlebih dahulu mencari nilai total

konsumsi listrik setiap ruangan (kWH) dengan menggunakan rumus 2 dengan

17
memasukkan 8 jam pemakaian ( di asumsikan jam kerja) selama 26 hari dalam 1

bulan.

Dapat dilihat pada ruangan kasubag tata usaha UPT. Perpustakaan lantai 1

memiliki beban 1813 watt yang terdiri dari beberapa jenis beban yaitu :

a. AC (1492 Watt)

b. Lampu SL (36 Watt)

c. Komputer (250 Watt)

d. Printer (30 Watt)

e. Speaker (5 Watt)

1813 𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 𝑥𝑥 8 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝑥𝑥 26 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻


𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 =
1000
377104
= = 377.104 kWH
1000

Sehingga bisa di lihat pada tabel 4.1 untuk analisa Total Konsumsi Listrik

dengan perhitungan yang sama pada setiap ruangan.

Tabel 4.2 Hasil Analisa Perrhitungan Total Konsumsi Listrik


1. Gedung UPT. Perpustakaan
UPT. Perpustakaan Lantai 1

18
NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

Kasubag. Tata
1 1813 377.104
Usaha
2 Rg. Tata Usaha 2474.5 514.696
3 WC 1 236 49.088
4 WC 2 18 3.744
5 Gudang 1 36 7.488
6 Rg. Pegawai 36 7.488
7 Dapur 368 76.544
8 Rg. ATK 36 7.488
9 Gudang 2 36 7.488
10 Rg. Kepala 2918 606.944
11 Rg. Fotocopy 1302 270.816
12 WC 3 36 7.488
13 WC 4 36 7.488
14 Rg. Pegawai 72 14.976

UPT. Perpustakaan Lantai 2

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

Rg. Layanan
1 1164 242.112
Koleksi Berkala
Rg. Layanan
2 13700 2849.6
Internet

2. Gedung UPT. Bahasa

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Rg. Multimedia 16849 3504.592


2 WC 1 72 14.976
3 WC 2 72 14.976
4 Lab 1 14579 3032.432
5 Lab 2 15829 3292.432

3. Gedung UPT. Pengelola Lingkungan


UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1

19
NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Kepala UPT 1564 325.312


2 Rg. Sholat 48 9.984
3 Rg. Korlap Natalita 1766 367.328

4 Rg. Korlap Jaringan 1516 315.328

5 Rg. Administrasi 2530 526.24


6 Gudang 2 24 4.992
7 Gudang 1 1796 373.568
8 WC 1 24 4.992
9 WC 2 224 46.592
10 Dapur 374 77.792
11 Gudang 3 24 4.992
12 Kamar Ganti 24 4.992

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 2

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Rg. Pertemuan 96 19.968


2 Gudang 1 24 4.992
3 Gudang 2 24 4.992
4 Gudang 3 24 4.992
5 Rg. WRD 24 4.992
6 WC 1 24 4.992
7 WC 2 24 4.992

4.Gedung UPT. Security


NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Gudang 24 4.992
2 Dapur 644 133.952
Kepala UPT Security +
3 48 9.984
WC
4 Rg. Komandan 304 63.232
5 WC 24 4.992
6 Rg. Sekretaris 24 4.992

20
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1, diperoleh total konsumsi

listrik pada ruangan Kasubag Tata Usaha UPT. Perpustakaan lantai 1 sebesar

377.104 Watt. Maka Intensintas Konsumsi Energi (IKE) setiap ruangan dapat di

hitung dengan menggunakan rumus 2 dengan memasukkan nilai luas ruangan

sebagai berikut :

377.104
IKE =
25.74

= 14.65 kWh / m2/ Bulan

Berdasarkan hasil perhitungan IKE di atas, maka Ruangan Kasubag Tata

Usaha UPT. Perpustakaan Lantai 1 masuk dalam kategori Agak Boros

berdasarkan kriteria IKE gedung ber AC.Sehingga bisa di lihat pada tabel 4.2

untuk analisa Intensitas Konsumsi Energi dengan perhitungan yang sama pada

setiap ruangan.

21
Tabel 4.2 Hasil Analisa IKE Setiap Ruangan

1. Gedung UPT. Perpustakaan

UPT. Perpustakaan Lantai 1

LUAS IKE RUANGAN


KATEGORI
NO RUANGAN RUANGAN kWH TOTAL
NON RUANGAN
(M2) AC
AC
Kasubag. Tata
1 25.74 377.104 14.65 Agak Boros
Usaha
2 Rg. Tata Usaha 30.42 514.696 16.92 Agak Boros
3 WC 1 5.4 49.088 9.09 -
4 WC 2 2.52 3.744 1.49 Efisien
5 Gudang 1 7.56 7.488 0.99 Efisien
6 Rg. Pegawai 8.19 7.488 0.91 Efisien
7 Dapur 2.88 76.544 26.58 -
8 Rg. ATK 9.99 7.488 0.75 Efisien
9 Gudang 2 9.99 7.488 0.75 Efisien
10 Rg. Kepala 31.59 606.944 19.21 Boros
11 Rg. Fotocopy 24.57 270.816 11.02 11.02 Efisien
12 WC 3 5.4 7.488 1.39 Efisien
13 WC 4 2.52 7.488 2.97 Boros
14 Rg. Pegawai 32.76 14.976 0.46 Efisien

UPT. Perpustakaan Lantai 2


LUAS IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN kWH TOTAL
RUANGAN AC NON RUANGAN
Rg. Layanan
1 146.88 242.112 1.65 Efisien
Koleksi Berkala

Rg. Layanan
2 139.59 2849.6 20.41 Boros
Internet

22
2. Gedung UPT. Bahasa
LUAS IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN kWH TOTAL
RUANGAN AC NON RUANGAN
1 Rg. Multimedia 210 3504.592 16.69 Agak Boros
2 WC 1 20 14.976 0.75 Efisien
3 WC 2 20 14.976 0.75 Efisien
4 Lab 1 120 3032.432 25.27 Sangat Boros
5 Lab 2 120 3292.432 27.44 Sangat Boros

3. Gedung UPT. Pengelola Lingkungan


UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1
LUAS IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN kWH TOTAL
RUANGAN AC NON RUANGAN
1 Kepala UPT 22.75 325.312 14.30 Cukup Efisien
2 Rg. Sholat 16.5 9.984 0.61 Efisien
Rg. Korlap
3 12.25 367.328 29.99 Sangat Boros
Natalita
Rg. Korlap
4 12.25 315.328 25.74 Sangat Boros
Jaringan
5 Rg. Administrasi 29.75 526.24 17.69 Agak Boros
6 Gudang 2 12.25 4.992 0.41 Efisien
7 Gudang 1 12.25 373.568 30.50 Sangat Boros
8 WC 1 5.25 4.992 0.95 Efisien
9 WC 2 5.25 46.592 8.87 Sangat Boros
10 Dapur 2.55 77.792 30.51 Sangat Boros
11 Gudang 3 5.55 4.992 0.90 Efisien
12 Kamar Ganti 2.55 4.992 1.96 Cukup Efisien

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 2

LUAS IKE RUANGAN KATEGORI


NO RUANGAN kWH TOTAL
RUANGAN AC NON RUANGAN
1 Rg. Pertemuan 89.25 19.968 0.22 Efisien
2 Gudang 1 12.25 4.992 0.41 Efisien
3 Gudang 2 5.25 4.992 0.95 Efisien
4 Gudang 3 5.25 4.992 0.95 Efisien
5 Rg. WRD 27 4.992 0.18 Efisien
6 WC 1 5.25 4.992 0.95 Efisien
7 WC 2 5.25 4.992 0.95 Efisien

23
4.Gedung UPT. Security

LUAS IKE RUANGAN KATEGORI


NO RUANGAN kWH TOTAL
RUANGAN AC NON RUANGAN
1 Gudang 13.92 4.992 0.05 Efisien
2 Dapur 2.88 133.952 6.71 Efisien
Kepala UPT Security
3 8.7 9.984 0.17 Efisien
+ WC
4 Rg. Komandan 8.91 63.232 1.02 Efisien
5 WC 3 4.992 0.24 Efisien
6 Rg. Sekretaris 5.91 4.992 0.12 Efisien

Hasil dari evaluasi ruangan yang telah dianalisa terdapat beberapa

ruangan yang ada pada setiap UPT yang di suplai gardu FISIP terdapat nilai IKE

yang melebihi kriteria kategori efisien baik ruangan AC dan Non AC, yakni

kategori agak boros, boros, dan sangat boros menggunakan energi listrik. Rincian

jumlah ruangan yang dianggap melebihi standar IKE kategori efisien adalah :

a. UPT. Perpustakaan Lantai 1 terdiri atas 4 ruangan yaitu:

- Kasubag Tata Usaha : Agak Boros

- Tata Usaha : Agak Boros

- Kepala UPT : Boros

- WC 4 : Boros

b. UPT. Perpustakaan Lantai 2 terdiri atas 1 ruangan yaitu:

- Layanan Internet : Agak Boros

c. UPT. Bahasa terdiri atas 3 ruangan yaitu:

- Multimedia : Agak Boros

- Lab 1 : Sangat Boros

- Lab 2 : Sangat Boros

d. UPT. Pengelolah Lingkungan Lantai 1 terdiri atas6 ruangan yaitu:

24
- Korlap Natalita : Sangat Boros

- Korlap Jaringan : Sangat Boros

- Administrasi : Agak Boros

- Gudang 1 : Sangat Boros

- Wc 2 : Sangat Boros

- Dapur : Sangat Boros

4.2.2 Analisa Peluang Hemat Energi (PHE)

Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi penghematan energi

yang dapat diterapkan pada ruangan yang tidak masuk kategori efisien dalam

menggunakan listrik. Standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) kategori efisien

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia gedung ber AC dan Non

AC adalah 4.17 kWh / m2dan 0.84 kWh / m2 terlihat pada tabel 2.1 dan 2.2.

Berdasarkan hasil perhitungan IKE pada tabel 4.2, diperoleh nilai IKE

pada ruangan Kasubag Tata Usaha UPT. Perpustakaan lantai 1 (AC) sebesar 14.65

kWh / m2 dan ruangan WC 4 UPT. Perpustakaan Lantai 1 (Non AC) sebesar 2.97

kWh / m2. Maka untuk menghitung peluang hemat energi dapat digunakan rumus

3 dengan memasukkan luas ruangan dan tarif dasar listrik pelayanan sosial tabel

2.3.

a. Kasubag Tata Usaha UPT Perpustakaan lantai 1 (AC)

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = (14.65 − 4.17) 𝑥𝑥 25.74 𝑥𝑥 900

= (10.48) 𝑥𝑥 25.74 𝑥𝑥 900

= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 242791.38

b. WC 4 UPT. Perpustakaan lantai 1 ( Non AC)

25
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = (2.97 − 0.84) 𝑥𝑥 2.52 𝑥𝑥 900

= (2.13) 𝑥𝑥 25.74 𝑥𝑥 900

= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4834.08

Sehingga bisa di lihat pada tabel 4.3 untuk analisa Peluang Hemat Energi

dengan perhitungan yang sama pada setiap ruangan.

Tabel 4.3 Analisa Peluang Hemat Energi (PHE)

UPT. Perpustakaan Lantai 1


IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN PHE (Rp)
RUANGAN
AC NON AC
1 Kasubag. Tata Usaha 14.65 Agak Boros 242791.38
2 Rg. Tata Usaha 16.92 Agak Boros 349060.14
3 Rg. Kepala 19.21 Boros 427692.33
4 WC 4 2.97 Boros 4834.08
Total = Rp 1.024.377.93

UPT. Perpustakaan Lantai 2


IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN PHE
AC NON AC RUANGAN
1 Rg. Layanan Internet 20.41 Boros 2040758.73
Total = Rp. 2.040.758.73

UPT. Bahasa
IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN PHE
AC NON AC RUANGAN
1 Rg. Multimedia 16.69 Agak Boros 2366002.8
2 Lab 1 25.27 Sangat Boros 2278828.8
3 Lab 2 27.44 Sangat Boros 2512828.8
Total = Rp. 7.157.660.4

26
UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1
IKE RUANGAN KATEGORI
NO RUANGAN PHE
AC NON AC RUANGAN
1 Rg. Korlap Natalita 29.99 Sangat Boros 284620.95
2 Rg. Korlap Jaringan 25.74 Sangat Boros 237820.95
3 Rg. Administrasi 17.69 Agak Boros 361964.25
4 Gudang 1 30.50 Sangat Boros 290236.95
5 WC 2 8.87 Sangat Boros 37963.8
6 Dapur 30.51 Sangat Boros 68085
Total = Rp. 1.280.691.9

Berdasarkan hasil analisa perhitungan Peluang Hemat Energi (PHE), dapat dilihat
dari 14 ruangan yang melebihi standar IKE kategori efisien maka didapat potensi
penghematan sebesar Rp.11.503.488.96 per bulan.

27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan nilai Intensitas Konsumsi

Energi serta Peluang Hemat Energi pada ruangan gedung UPT yang disuplai

Gardu FISIP Universitas Tadulako, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain :

1. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik setiap ruangan pada gedung UPT

terdiri atas 14 ruangan yang melebihi standar IKE kategori efisien yakni

kategori agak boros, boros dan sangat boros

2. Peluang Hemat Energi (PHE) dari 14 ruangan jika diimplementasikan maka

Universitas Tadulako dapat menghemat biaya listrik sebesar Rp. 11.503.488.96

per bulan.

5.2 Saran

1. Pemasangan AC harus sesuai pada tempat kerja, untuk mengurangi

pemasangan AC yang berlebihan sebaiknya menggunakan 1 AC untuk dua

ruangan yang di khususkan untuk ruangan bersekat.

2. Perlunya memperhatikan spesifikasi alat pada saat pembelian alat listrik yang

baru.

3. Perlu ada penelitian lanjutan untuk melkaukan audirt energi lanjutan sebagai

rekomendasi tindakan penghematan selanjutnya.

28
Daftar Pustaka

Abetnego, M., 2012, ‘ Analisa Dan Perancangan Audit Energi Pada Sistem Kelistrikan
Hotel Ciputra Semarang’,Makalah Tugas Akhir. Universitas Diponegoro Semarang.
Bachri, A., 2015, ’Analisis Efisiensi Pemakaian Daya Listrik Di Universitas Islam
Lamongan’, Jurnal TeknikA, Vol. 7, No. 1, Hal. 649-658. Universitas Tadulako.
Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 03-6169-2000, Prosedur Audit Energi Pada
Bangunan Gedung. Jakarta : BSN.
Mukhlis, B., 2011, ’Evaluasi Penggunaan Listrik Pada Bangunan Gedung Di
Lingkungan Universitas Tadulako’, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 1, No. 1, Hal. 33-42.
Universitas Tadulako.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31. 2014 Tentang Tarif
Tenaga Listrik Yang Di Sediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Perusahaan Listrik Negara. Jakarta : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Suyono, H., 2014, ’Studi Analisis Konsumsi Dan Penghematan Energi Di PT. P.G.
Krebet Baru 1’,Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-6. Universitas
Brawijaya.
Sulistyowati., 2012, ’Audit Energi Untuk Efisiensi Pemakaian Energi Listrik’,Jurnal
ELTEK, Vol. 10, No. 1, Hal. 14-25. Politeknik Negeri Malang.
Untoro, J., 2014, ’Audit Energi Dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi Pada Sistem
Peralatan Listrik Di Gedung Pelayanan Unila’,Jurnal Rekayasa dan Teknologi
Elektro, Vol. 8, No. 2, Hal. 94-104. Universitas Lampung.

29
LAMPIRAN 1

PETA JARINGAN DISTRIBUISI GEDUNG UPT

DARI GARDU FISIP UNTAD

30
LAMPIRAN BIODATA PENELITI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) YULI ASMI RAHMAN, ST. M.Eng.
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan fungsional LEKTOR
4 NIP/NIK/identitas lainnya 19810702 200501 2 001
5 NIDN 0002078104
6 Tempat dan Tanggal Lahir BARRU, 2 JULI 1981
7 E-mail asmi_yuli81@yahoo.co.id.
8 Nomor Telepon/ HP 0852 41297776
9 Alamat Kantor KAMPUS BUMI TADULAKO KM 9
10 Nomor Telepon/Faks (0451) 461545
11 Lulusan yang Telah dihasilkan S-1=18 orang;
12 Mata kuliah yang diampu 1. Analisa Sistem Tenaga
2. Fisika Dasar 1
3. Fisika Dasar 2
3.Sistem Distribusi dan Mutu Listrik
B. RiwayatPendidikan

S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi UNIVERSITAS UNIVERSITAS GADJAH
HASANUDDIN, MADA, YOGYAKARTA
MAKASSAR
Bidang Ilmu TEKNIK ENERGI SISTEM TENAGA LISTRIK
Tahun Masuk-Lulus 1999 – 2003 2008 - 2010
Judul Studi Perhitungan Arus Optimisasi Penempatan
Skripsi/Thesis/Disertasi Hubung Singkat Untuk Kapasitor Pada Jaringan
Sistem Interkoneksi Distribusi Menggunakan
Sulawesi Selatan Tahun Algoritma Genetika
2012
Nama Pembimbing Ir. Ahmad Toyib Ir. Soedjatmiko, M.Sc &
Rahardjo, M.Sc & Ir. Hj. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D.
Sri Mawar Said

31
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 TahunTerakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun
Disertasi)

Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml
Sumber*
(JutaRp)
Studi Aliran Daya Menggunakan
1 2011 Algoritma Genetika (Studi Kasus MANDIRI 2
Jaringan Distribusi Kota Palu
Penyulang Cempaka)
Analisis Perancangan Penerapan DANA
2 2012 Sumber Energi Tenaga Surya pada DIPA
Penerangan Jalan Kampus di 10
Universitas Tadulako UNTAD
Rekayasa Kolektor Energi Surya Tipe
DP2M
3 2013 Single and Double Cover Glazing 50
dengan penyerap panas pelat datar dan DIKTI
gelombang sibusiodal
Rekayasa Kolektor Energi Surya Tipe
DP2M
4 2014 Single and Double Cover Glazing 40
dengan penyerap panas pelat datar dan DIKTI
gelombang sibusiodal
BOPTN
5 2015 Simulasi Relay Tegangan kurang 5
menggunakan Matlab UNTAD

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Jml
Sumber*
(JutaRp)
Penyuluhan Tentang Pemilihan Lampu Hemat
1 2007 Energi yang Tepat Untuk Mengurangi Biaya MANDIRI 1
Tagihan Rekening Listrik Kelurahan Bayaoge
Penggunaan Barang Elektronika yang Tepat
2 2007 MANDIRI 1
Dalam Rumah Tangga
Sosialisasi Lampu Hemat Energi Sebagai DIPA
3 2008 1,5
Upaya Pengurangan Tagihan Rekening LPPM

32
Listrik UNTAD
DP2M
DIPA
Penyuluhan Peran Ibu Rumah Tangga Dalam
LPPM
4 2011 Memasyarakatkan Budaya Hemat Energi 2
UNTAD
Listrik
DP2M
Sosialisasi Pengaruh Jaringan Transmisi PT. PLN
5 2011 Tegangan Tinggi 150 kV Terhadap Manusia Pikitring 32
dan Makhluk Hidup Sekitarnya Sulmapa II
DIPA
6 2012 I b M Karang Taruna Dalam Pembuatan DIKTI 42
Kompor Briket Kotoran Sapi
DP2M
DIPA
LPPM
7 2012 Penyuluhan Pembuatan Lampu Led Sebagai 2.5
Lampu Hemat Energi Sederhana UNTAD
DP2M
DIKTI
8 2013 IbM karang taruna dalam pembuatan kompor 45
briket biorang DP2M
DIKTI
9 2014 IbM bagai masyarakat pesisir Mamboro kota 48
Palu dalam usaha penegeringan ikan DP2M
DIKTI
10 2015 IbM Kelompok Guru Teknik Lstrik Kota Palu 40
DP2M
KKN PPM Pemberdayaan Masyarakat DIKTI
11 2016 Kecamatan Sojol dalam mendukung konsep 70
DP2M
Desa Mandiri Energi

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

Volume /
No
Judul Artikel Ilmiah NamaJurnal Nomor /
.
Tahun
Analisis Distribusi Tegangan Pada Vol.
1 EMAS
Permukaan Inslator Gantung Dengan 17/No.

33
Menggunakan Simulasi MATLAB 4/2007
Implementasi Integrated Control and Vol. 5/No.
2 MEKTEK
Protection Sistem (ICPS) Pada Gardu Induk 1/2008
Studi Penempatan Kapasitor Pada Jaringan PROCEEDI
3 Distribusi Radial Menggunakan Algoritma NG CITEE 2010
Genetika 2010
Watak Harmonic Pada Beban Inveter Tiga
4 FORISTEK Vol. 1/No.
Fasa Tak berbeban 1/2011
Pengontrolan Tegangan Input Motor DC PROCEEDI
5 Melalui Penyearah Terkendali Satu Fasa NG CITEE 2011
Metode PWM Dengan Saklar MOSFET 2011
Aplikasi karakteristik Penyearah Satu fasa Vol. 9/No.
6 Terkendali Pulse Width Modulation (PWM) SMARTEK
1/2011
pada Beban Resistif
Aplikasi filter pasif sebagai pereduksi Vol. 2/
7 harmonik harmonik pada inverter tiga fasa FORISTEK
No.1/2012
tak bebeban

F.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar


IlmiahDalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan


Judul Artikel Ilmiah
. Seminar Tempat
Conference on Information Studi Penempatan UGM
1 Technology Electrical Kapasitor Pada Jaringan Yogyakarta
Engineering Distribusi Radial 2010

Conference on Information Pengontrolan Tegangan UGM


Input Motor DC Melalui
2 Technology Electrical Penyearah Terkendali Yogyakarta
Engineering Satu Fasa Metode PWM 2012
dengan Saklar MOSFET
Hybrid plat datar dan
Seminar teknologi nasional Makassar
3 gelombang snusiodal
teknologi industry pada kolektor pemanas 2013
air surya
Engineering International Semarang
4 A new copper of solar
Conference water heating collector 2013

34
International symposium A new development of
Thermosiphon solar hot Makassar
5 Smart material and water with paralle
2014
mechatronics serpentine tube
configuration

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata tersebut adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Mandiri.

Palu, 6 maret 2016

Pengusul,

( YULI ASMI RAHMAN, S.T, M.Eng. )

35

Anda mungkin juga menyukai