Anda di halaman 1dari 4

Tanda dan gejala

 Kerusakan otak
 Tidak kuat menghisap
 Muntah
 Mata berputar-putar keatas
 Kejang
 Hipatomi dan tidak mau minum (medicastore, 2009)

Etiologi

 Produksi bilirubin yang berlebihan


 Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
 Gangguan dalam eksresi
 Icterus akibat air susu ibu
 Obstruksi saluran pencernaan (Rahardjo, 2012)

Faktor resiko
 Faktorresiko mayor, icterus yang muncul dalam 24 jam pertama kehidupan, penyakit
hemolitik sepeti (defisiensi GGPD, dan oeningkatan ETCO)
 Faktor resiko minor, bayi tampak kuning makrosoma dari ibu dengan penyakit DM
(kosim,2012)

Penatalaksanaan medis dan keperawatan


 Mempertahankan intake cairan dengan menyediakan cairan peroral
 Meningkatkan kerja ezim dengan memberikan phenobarbital 1-2 2mg/KGB
 Menjaga integritas kulit selama terapi
 Pengawasan anteratal yang baik
 Melakukan dekompensasi dengan foto terapi (Hidayah,2008)
Referensi :
Woget al.2008. Buku ajar keperawatan pediatric Ed 6-vol 1 . Jakarta. EGC
S10 jurnal biomedik, volume, nmr 1 suplemen, maret 2013 hal 54-10
Nennisa, 2007. Asuhan keperawatan dengan hiperbilirubin
Donagh, D. Antony, maisels, J.2008. Fototerapi pada iktenik neonetus

Hiperbilirubin
Meningkatnya kadar bilirubin pada jaringan ekstravaskuler sehinggan kulit konjungtiva, mukosa,
dan alat tubuh lainnya berwarna kuning, nilai normal bilirubin indeks 0,3-1,1 mg/dl. Bilirubin
direk 0,1-0,4 mg/dl (Sutrisno, 2009)
Peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia
Penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang berlebihan
Peningkatan bilirubin
Gangguan konjugasi hepar
Gangguan ekskresi
Sumbatan saluran empedu (pengeluaran cairan empedu ke organ)
Peristaltic usus meningkt
Diare
Gangguan eliminasi
Intervensi :
 Pantau tanda kekurangan cairan
 Observasi hasil intake output cairan
 Anjurkan klien untuk banyak minum
 Jelaskan pada ibu tanda kekurangan cairan
 Berikan terapi sesuai advis
NOC
 BB pasien meningkat
 Nafsu makan meningkat
 Porsi makan di RS habis
 Mual dan muntah berkurang

Jaringan tubuh rusak (kulit, mukosa, konjungtiva)


Vasokontriksi pembuluh darah
Suhu tubuh naik
Gangguan temperature
Intervensi :
 Pertahankan suhu lingkungan yang netral
 Pertahankan suhu tubuh 36,5 c – 39 c. jika demam lakukan kompres/axilia untuk
mencegah cold/heat stress
 Cek tanda vital setiap 2-4 jam sesuai yang dibutuhkan
 Kolaborasi pemberian antipiretik jika demam
NOC :
Pigmentasi
Evapulasi
Kelembapan kulit CTR < Turgor kulit
Devisit volume cairan
Intervensi ;
 Pertahankan catatan intake dan outpute yang akurat
 Monitor status nutrisi
 Berikan asi sesuai kebutuhan
 Monitor status hidrasi (kelembapan membrane mukosa, kulit, nadi adekuat)
Noc :

Kerusakan otak 12mg/dl


Kelainan otak kernicterus
Kejang
Resiko cidera
Intervensi :
 Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
 Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
 Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
 Menganjurkan keluarga untuk menemani klien
 Memasang slide rail tempat tidur
Noc :

Referensi :
Hidayah A.A (2009) pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan, cetakan 1.
Jakarta, penerbit Buku salemba medika
Muhaj 2009 Askep anak hiperbilirubin speer, k.m 2009, rencana Asuhan keperawatan pedictik
dengan clinical pathway (terjemah) Edisi 3 jakarta penerbit Buku Kedokteran : EGC

Anda mungkin juga menyukai