Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Neli Nurul Izzati


Tanggal : 15 juni 2020
Jam : 16.00 – 16.30
Tempat : di ruang tamu rumah Ibu Lily, Kerang Kulon, Wonosalam Demak
Inisial Klien : Ibu L (25Th)
Status interaksi P-K : Interaksi ke-1, SP 1 mengenal ansietas, penggunaan teknik relaksasi: tarik napas dalam untuk mengatasi
Ansietas
Lingkungan : Klien duduk di dalam ruang tamu dengan suasana sangat senang, perawat dan klien duduk salingberhadapan
Deskripsi klien : Ibu L tinggal bersama suami dan satu anaknya, Ibu L mengatakan sering mengeluh pusing, lemas, dan tidak
enak badan, Ibu L merasa khawatir akan terjadi dengan kehamilan serta keadaannya.
Tujuan : Klien mampu mengenali ansietas yang dialaminya dan dapat menggunakan teknik relaksasi: tarik napas
dalam untuk mengatasi kecemasan yang ia alami
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Rasional
Verbal Perawat Pada Klien
P: Assalamu’alaikum Ibu L? P: Senyum, tatap mata Perawat mecoba Klien menerima Salam terapeutik untuk
masih ingat dengan saya? nama K: mengulurkan tangan membina hubungan perawat dengan menghargai klien
saya Neli, mahasiswa FIK yang baik dengan Klien. hangat dan mau Pertanyaan terbuka
UNISSULA bagaimana kabar Ibu mengungkapkan untuk mengeksplorasi
hari ini ? perasaan serta seluas-luasnya perasaan
kondisinya hari ini klien

K: Wa’alaikumsalam. Tentu saja P: Senyum, melepaskan Perawat ingin


ingat dong (sambil Tersenyum) jabatan tangan, kontak mengetahui kondisi
mata klien pada hari itu
K: Senyum, melepaskan
jabatan tangan, kontak
mata

P: Baik Ibu L, hari ini kita akan P: Kontak mata, P duduk Perawat menanyakan Klien mendengarkan Kontrak diperlukan
berbincang-bincang mengenai berhadapan dengan K kesediaan Klien untuk perawat untuk membuat
keadaan Ibu tentang kekhawatiran K: Kontak mata berinteraksi kesepakatan antara P dan
dan belajar untuk menenangkan K selama berinteraksi
perasaan dengan cara teknik
napas dalam. Kita akan berbicara
selama 45 menit disini. Apakah
ibu bersedia?

K: iya, tidak apa-apa saya P: Mempertahankan Klien bersedia dan


bersedia kontak mata siap berinteraksi
K: Mengangguk, dengan perawat
tersenyum
P: sebelum kita berbincang- P: kontak mata dan Perawat mencoba Klien antusias Pengukuran tekanan
bincang, saya tensi dulu ya Ibu? duduk berhadapan membuka interaksi dengan penawaran darah dapat memberikan
dengan klien dengan pemantauan tensi oleh perawat data tentang status
K: kontak mata, duduk tekanan darah klien kesehatan klien saat itu.
berhadapan dengan untuk mengetahui
perawat tekanan darah klien saat
itu.

K: oh iya, silakan. kebetulan saya P: siap-siap untuk Klien sangat senang


sering sekali merasa pusing, mengukur tekanan dan menerima
darah, kontak mata, tawaran perawat.
duduk berhadapan Klien menceritakan
dengan klien status tekanan darah
K: kontak mata pada pemeriksaan
sebelumnya.

P: ini hasilnya cukup Rendah P: kontak mata, Perawat memberitahu Klien mendengarkan Validasi keadaan klien
tensi nya Ibu L, hasilnya 90/60 berhadapan dengan hasil pemeriksaan dan hasil pemeriksaan terhadap hasil
mmHg.Ibu, mungkin saja ibu klien, bertanya dengan membandingkan dengan oleh perawat dengan pemeriksaan fisik sangat
merasa pusing karna darah ibu muka serius hasil pemeriksaan seksama penting sekali untuk
rendah K: kontak mata, terakhir mengetahui status
berhadapan dengan kesehatan klien dan
perawat, mendengarkan mengetahui keluhan
pertanyaan perawat kesehatan yang dialami
klien

K: Oh Iya mba, pantas saja ya P: kontak mata Perawat mendengarkan Klien mengomentari
K: kontak mata, dengan seksama tentang hasil pemeriksaan
kondisi yang dialami tensi oleh perawat
dan dirasakan oleh klien

P: apakah Ibu selalu memiliki P: kontak mata, duduk Perawat mencoba Pengkajian tentang
tensi yang Rendah ? saling berhadapan, muka mengkaji kesehatan kesehatan klien
serius klien
K: kontak mata, duduk
berhadapan,
mendengarkan dengan
seksama

K: Iya mba, Tensi saya kadang 80P: kontak mata, duduk Klien menjelaskan
kadang 90, setelah lahir anak saling berhadapan, bahwa sebelumnya
pertama saya, tensi dan BB saya mendengarkan tensinya selalu
jadi menurun mba penjelasan klien dengan rendah
seksama
K: kontak mata, duduk
saling berhadapan,
mencoba menjelaskan
dengan serius
P: kalau sekarang apa yang P: kontak mata Perawat mencoba Eksplorasi tentang
sedang Ibu keluhkan K: kontak mata, mengeksplorasi perasaan perasaan dan keluhan
memperhatikan Ibu L tentang klien merupakan tahap
pertanyaan dari perawat masalahnya. dalam mengeksplorasi
masalah yang terjadi
pada klien saat ini agar
K: saya sekarang sering merasa P: kontak mata, Klien mencoba dapat menentukan
cemas dan khawatir tentang memperhatikan jawaban menceritakan tindakan yang tepat
masalah kehamilan saya, karna dari klien atas tentang sebagai intervensi
hamil anak kedua ini sangat pertanyaannya kekhawatinya
berbeda dengan kehamilan yang K: kontak mata selama ini
pertama, nafsu makan menurun,
mudah lelah, sering pusing, saya
takut terjadi apa-apa dengan diri
saya dan juga kandungan saya.

P: jadi Ibu L terkadang merasa P: kontak mata, duduk Perawat mencoba Klien menyimak Dengan menjelaskan
takut dan cemas akan keadaan berhadapan dengan mengklarifikasi tentang penawaran dari mengenai cara relaksasi
dan kandungan ibu terjadi apa- klien, menjelaskan keadaan yang dialami perawat dan pengalihan situasi
apa, Iya jadi begini Ibu L ada secara serius klien dan menawarkan membuat klien lebih
beberapa cara untuk mengurangi K: kontak mata, duduk cara yang efektif untuk paham tentang tindakan
rasa cemas diantaranya adalah berhadapan dengan mengurangi kecemasan yang ia lakukan saat
teknik relaksasi dan pengalihan perawat kecemasan ia rasakan.
situasi Hipnosis 5 jari). Hari ini
kita akan mendiskusikan teknik
relaksasi yang pertama yaitu tarik
napas dalam

K: oh, begitu ya mbak. P: kontak mata Perawat menyimak Klien menerima


K:kontak mata jawaban dari klien tawaran dari perawat

P: teknik relaksasi nafas dalam P: kontak mata, Perawat memamaparkan Klien menyimak
dapat kita lakukan jika Ibu L menjelaskan dengan salah satu cara pemaparan dari
merasa cemas dan khawatir, insya serius mengurangi kecemasan perawat terkait tarik
Allah dengan tarik nafas dalam K: kontak mata, dengan teknik relaksasi: napas dalam
dapat menenangkan pikiran. Jika mendengarkan dengan tarik napas dalam
pikiran tenang maka tensinya seksama
dapat stabil dan bisa mengalihkan
masalah dalam pikiran Ibu L dan
bisa mudah untuk memulai tidur
saat malam hari.
P: kontak mata Perawat menyimak Klien merespons
K: iya bener mbak, kalau lagi K: kontak mata, penuturan dari klien pemaparan dari
cemas atau takut biasanya kalau tersenyum simpul, perawat
malam sulit tidur. menganggukan kepala

P: nah, sekarang saya contohkan P: kontak mata Perawat Klien menyimak Mengajak klien
dulu ya bu cara tarik napas dalam K: kontak mata, mendemonstrasikan contoh tarik napas mempraktikkan cara
kemudian Ibu L mempraktekkan memperhatikan perawat salah satu cara dalam yang tarik napas dalam
sendiri. jadi pertama-tama tarik mengurangi kecemasan dipraktikkan oleh merupakan motivasi
napas melalui hidung kemudian dengan teknik relaksasi: perawat perawat terhadap klien
tahan selama 3 detik dan tarik napas dalam agar klien dapat
hembuskan perlahan-lahan mempraktekkan cara
melalui mulut. Ibu L bisa tarik napas dalam
melakukannya sampai rasa cemas dengan baik dan benar.
reda bahkan hilang. Sekarang kita
praktekkan ya bu!

K: iya mbak. (klien P: kontak mata, melihat Perawat memotivasi Klien


mempraktekkan tarik napas redemonstrasi dari klien klien untuk mempraktekkan
dalam dengan bimbingan K: kontak mata, mempraktikkan ulang kembali teknik tarik
perawat) menganggukkan kepala, teknik napas dalam napas dalam
memperagakan teknik
tarik napas dalam

P: wah, hebat nih Ibu L sudah P: kontak mata, Perawat ingin Mengungkapkan
dapat tarik napas dalam dengan tersenyum mengetahui perasaan perasaan akan membuat
baik! Jangan lupa untuk K: kontak mata klien setelah berbincang- klien lebih diperhatikan
dipraktekkan ya bu jika rasa bincang dengan perawat dan sebagai evaluasi
cemas dan khawatirnya datang. subyektif klien
Bagaimana perasaannya setelah
kita belajar tarik napas dalam
tadi? Klien dapat
mengungkapkan
K: iya, terima kasih ya mbak. P: kontak mata perasaannya setelah
Nanti bapak latihan cara tarik K:kontak mata, berbincang-bincang
napas dalamnya untuk tersenyum dengan perawat
menenanngkan. pikiran. Senang simpul,menganggukkan
sekali mbak bisa belajar kepala
merilekskan pikiran.

P: wah sepertinya sudah 30 menit P: kontak mata Perawat mengingatkan Pengulangan kembali
Ibu L. sesuai dengan kesepakatan K: kontak mata kembali tentang kontrak teknik relaksasi : tarik
kita tadi ngobrol-ngobrolnya 30 waktu kepada klien. napas dalam di akhir
menit ya Bu. Nah, sebelum saya Perawat mengevaluasi pertemuan sebagai
pamit tadi apa saja bu yang dapat kembali cara evaluasi obyektif klien
Ibu L lakukan untuk mengurangi mengurangi rasa cemas
rasa cemas dan khawatir? diajarkan kepada klien

K: tadi ada tarik napas, gerak- Klien dapat


gerakin otot, sama pengalihan P: kontak mata menyebutkan cara-
situasi kayak memikirkan yang K: kontak mata cara untuk
indah-indah gitu. mengurangi rasa
cemas
P: nah, tadi bagaimana cara tarik Perawat mengevaluasi
napas dalam nya Ibu L. P: kontak mata kembali tentang teknik
K: kontak mata napas dalam
K: tarik napas dari hidung tahan Klien dapat
sebentar terus keluarkan dari mempraktekkan
mulut pelan-pelan P: kontak mata kembali teknik
K: mempraktekkan napas dalam dengan
teknik napas dalam baik
P: wah, hebat sekali Ibu L P: kontak mata , Perawat memberikan Kontrak kegiatan
Baiklah kalau begitu saya pamit tersenyum reinforcement positif dilakukan agar klien
dulu ya bu. Besok saya akan ke K: tersenyum kepada klien. Perawat mempunyai gambaran
rumah Ibu kembali untuk belajar ingin mendapatkan apa yang akan
cara kedua yaitu menggerakkan persetujuan klien untuk dibicarakan dalam
otot.kira-kira saya dapat datang kontrak pada pertemuan pertemuan selanjutnya
jam berapa ya bu? selanjutnya

K: iya Mba, besok saya tunggu P: kontak mata Klien mau untuk
jam 15.00 ya di rumah saya. K: kontak mata melakukan interaksi
berikutnya dan
menyepakati kontrak
yang telah dibuat
P: baiklah Bu, Jangan lupa untuk P: kontak mata , Perawat mengingatkan
selalu dipraktekkan napas tersenyum, klien untuk latihan
dalamnya ya Bu L mengucapkan salam teknik tarik napas dalam
Asalamu’alaikum K: tersenyum, kontak dan mengucapkan salam
mata dengan sopan dan
ramah.
K:. Insya Allah saya praktekkan P: kontak mata Klien berjanji akan
tarik napas dalam nya. K: kontak mata, mengulangi kembali
Wa’alaykumsalam. Terima kasih mengucapkan salam dan mempraktekkan
ya mbak! teknik tarik napas
dalam untuk
mengurangi
kecemasan dan
menjawab salam
dengan sopan serta
ramah.

Kesan Perawat:
Klien sangat kooperatif dan bersikap terbuka kepada perawat, klien juga sangat terbuka menceritakan masalahnya, Klien sangat
antusias sekali terkait topik rileksasi otot dalam mengurangi kecemasan. Klien senang karena dapat di tensi oleh perawat sehingga
klien mengetahui hasil tensi darahnya. Klien siap untuk belajar teknik rileksasi lainnya dalam mengurangi kecemasan pada
pertemuan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai