Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MENOPAUSE)

Disusun oleh:
Titi Yuliyanti, S.Kep
20901900086

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
Pokok Bahasan : Gangguan sistem reproduksi
Sub pokok bahasan : Menopause pada wanita
Tempat : Rumah Ny. K
Waktu : Jum’at, 24 juli 2020
Sasaran : wanita yang sudah menopause

a. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mendapatkan materi pendidikan Ny. K mampu memahami terkait
menopause sehingga saat menghadapi menopause tidak merasa cemas.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
a) Memahai definisi menopause
b) Mengetahui tanda gejala menopause
c) Mengetahui penyebab menopause
d) Mengetahui klasifikasi menopause
e) Mengetahui perubahan yang terjadi akibat menopause
f) Mengetahui tahap menopause
g) Mengetahui cara mengatasi gejala menopause

b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

c. Media
1. Leaflet
2. Materi SAP

d. Setting
PENYULUH

AUDIENCE

e. Strategi Pelaksanaan
Hari dan tanggal pelaksanaan : Jum’at, 24 Juli 2020
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. K

N Tahap Waktu Kegiatan


O Penyuluh Audience
1 Pembukaan 5 1. Memperkenalkan diri 1. Menjawab salam
menit 2. Menyampaikan tujuan 2. Mendengarkan
2 Kegiatan 25 1. Menyampaikan Mendengarkan
menit materi pembelajaran :
a. Definisi
menopause
b. Tanda gejala
menopause
c. Penyebab
menopause
d. Klasifikasi
menopause
e. Perubahan yang
terjadi akibat
menopause
f. Tahap menopause

3 Penutup 5 1. Mengajukan pertanyaan 1. Bertanya


menit 2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
3. Menutup pertanyaan 3. Merespon

f. Evaluasi
1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2. Audience mampu menjawab dan mengulangi kembali tentang :
1) Definisi menopause
2) Tanda gejala menopause
3) Penyebab menopause
4) Klasifikasi menopause
5) Perubahan yang terjadi akibat menopause
6) Tahap menopause
7) Cara mengatasi gejala menopause

g. Daftar pustaka
Kuswita. (2012). Gambaran Pengetahuan WanitaTentang Masa Menopause. Vol 20
Putri D.I., Wati, D.M dan Arianto M. (2014). Kualitas Hidup Wanita Menopause e-
Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 1) Januari 2014
Reeder, S. J. (2011). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Bayi dan Keluarga. Jakarta:
EGC
Senolinggi M.A., Mewengkang M., Wantania J (2015). Hubungan An Tara Usia
Menarche Dengan Usia Menopause Pada Wanita Di Kecamatan Kakas
Sulawesi Utara. Jurnal e-Clinic, Vol 3, No 1
Sukarni, I. (2013). Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika
Yatim, Faisal . 2011 . Haid Tidak Wajar dan Menopause . Jakarta : Pustaka Populer
Obor
h. Lampiran (materi, leaflet/media lain yang digunakan)
MATERI
A. Definisi menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan
tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama
sekali tidakdapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan
menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu (Wijayanti, 2009). Menoupase
didefinisikan oleh WHO sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya
aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut, periode menstruasi
terakhirsecara retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2007).
B. Tanda gejala menopause
Tanda-tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:
1) Gejolak panas
2) Jantung berdebar-debar
3) Gangguan tidur
4) Depresi
5) Mudah tersinggung,merasa takut, gelisah dan mudah marah
6) Sering sakit kepala
7) Cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga Kesemutan
8) Gangguan libido
9) Obstipasi
10) Berat badan bertambah
11) Nyeri tulang dan otot
(Sukarni, 2013)
C. Penyebab menopause
Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan
seksual seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi folikel vesikuler dan
berevulasi. Sementara beratus ratus dan ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45
tahun, hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH
dan LH, dan pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial
mendekati nol. Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat
lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi.
Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu jumlah besar dan tetap.
Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi
setelah beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodial menjadi atretis, pembentukan
estrogen oleh ovarium turun sampai nol (Reeder, 2011).
D. Klasifikasi menopause
a. Menopause Dini
Usia rata-rata menopause alami atau berhentinya menstruasi adalah 50tahun, meskipun
begitu ada beberapa yang mengalami menopause dalam usia20 tahun hingga 30 sampai
40 tahun. Pada menopause dini 75% wanita telahmengalami keluhanvasomotorikdan
50% terjadi osteoporosis.Penyebab terjadinya menopause dini yaitu penggunaan obat-
obatandiet yang bekera sentral dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin.
Kadarprolaktin yang tinggi dapat menekan sekresi FSH dan LH, sehingga folikeltidak
dapat tumbuh dan dengan sendirinya akan terjadi menopause. Pengaruhpemberian
kemoterapi dapat juga menyebabkan menopause dini. penyakitautoimun
sepertimiastenia, trombositopenia idiopatik, glomerulonefritis,arthritis rheumatoid
(Nirmala, 2003).
b. Menopause Normal
Menopause yang alami umumnya terjadi pada usia 50 tahun, menopause normal teradi
karena folikel yang mengalami atresia meningkat,sampai tidak tersedia lagi folikel yang
cukup, produksi estrogen berkurangtidak terjadi haid dan berakhir menopause
(Andrews, 2010).
c. Menopause Terlambat
Menopause terlambat terjadi pada usia diatas 52 tahun, penyebabterjadinya menopause
terlambat yaitu kelebihan berat badan. Estrogen dibuatdidalam endometrium, tetapi
sejumlah kecil estrogen dibuat di sel-sel lemak,sehingga wanita obesitas akan memiliki
kadar estrogen yang lebih tinggi (Prawirohardjo, 2006).
E. Perubahan yang terjadi akibat menopause
a) Perubahan organ reproduksi
b) Perubahan hormone
c) Perubahan fisik
d) Perubahan emosi
e) Perubahan kulit
f) Perubahan pada mulut
g) Perubahan pada indera perasa (Kuawita, 2012)
F. Tahap menopause
1. Pramenopause
Pramenopause Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan
sindroma prahaid. Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan
estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan
terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga kadang-kadang dijumpai kadar
estrogen yang sangat tinggi. Keluhan yang muncul pada fase pramenopause ini ternyata
dapat terjadi baik pada keadaan sistem hormon yang normal maupun tinggi.
2. Menopause
Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35
mIU/ml). Pada awal menopause kadang-kadang kadar estrogen rendah. Pada wanita
gemuk,kadar estrogen biasanya tinggi. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan
dan dijumpai kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml, maka wanita
tersebut dapat dikatakan telah mengalami menopause.
3. Pascamenopause
Yaitu masa 3-5 tahun setelah menopause. Pasca menopause adalah masa setelah
menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH
sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar estrodiol yang rendah mengakibatkan
endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi. Namun, pada
wanita yang gemuk masih dapat ditemukan kadar estradiol yang tinggi. Hampir semua
wanita pasca menopause umumnya telah mengalami berbagai macam keluhan yang
diakibatkan oleh rendahnya kadar estrogen.
4. Senium
Yaitu masa sesudah pascamenopause, ketika telah tercapai keseimbangan baru dalam
kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis (Yatim,
2011).
G. Cara mengatasi gejala menopause
1. Makan makanan yang kaya vitamin D
2. Menjaga BB sehat
3. Makan banyak buah dan sayur
4. Olahraga teratur
5. Makan lebih banyak mengandung tinggi fitoestrogen
LEAFLET
LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Struktur Kelompok
1. Leader : Titi Yuliyanti
2. Co-Leader : Titi Yuliyanti
3. Observer : Titi Yuliyanti
4. Fasilitator : Titi Yuliyanti
5. Klien : Ny. K
B. Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Juli 2020
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Alokasi Waktu : 35 menit
4. Tempat : Rumah Ny. K
5. Jumlah Klien : 1 Orang
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Audience menyepakati untuk diberikan pendidikan kesehatan di
rumahnya.
- Materi sebelumnya di berikan dalam bentuk leaflet.
- Kesiapan dalam proses penkes.
2. Evaluasi Proses
- Acar pendidikan kesehatan berjalan sesuai dengan waktu yang di tentukan
sebelumnya.
- Audience mendengarkan dengan penuh semangat.
- Audience apabila diberi pertanyaan dapat menjawab.
- Pendidikan kesehatan dapat memberikan materi sesuai dengan konsep.
- Audience bertanya bila kurang paham.
3. Evaluasi Hasil
- Pendidikan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah di
persiapkan dan tepat waktu.
- Audience sangat antusias mengikuti penkes

D. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai