Anda di halaman 1dari 19

LEARNING ISSUE

SITI ALISAH
30901602117
Apa hubungan dari nilail leukosit yang tidak normal pada
kasus fraktur pada scenario
 Sel darah putih, atau disebut juga dengan leukosit adalah sel pada sistem
imun yang terlibat dalam melindungi tubuh melawan infeksi. Sedangkan
leukositosis sendiri adalah kondisi medis disaat seseorang memiliki jumlah
leukosit diatas batas normal. Diantara penyebab leukositosis adalah:
 Infeksi. Ketika infeksi, sel darah putih sebagai salah satu sistem imun tubuh
akan meningkat jumlahnya untuk melawan infeksi.
 Obat. Beberapa obat memiliki efek meningkatkan sel darah putih.
 Kelainan sistem kekebalan tubuh. Sebagian penyakit terjadi pada sistem
kekebalan tubuh, sehingga menjadikan jumlahnya meningkat walaupun tidak
sedang terjadi infksi.
 Gangguan sumsum tulang. Sumsum tulang adalah tempat dihasilkannya sel
darah putih. Gangguan pada sumsum tulang juga dapat menyebabkan sel
darah putih untuk melonjak.
 Alergi.
What must nurse doing if patient still feeling pain after
relaxation. Kapan mobilisasi dilakukan pada post ORIF dan
bentuknya
 Posisi yang baik pada fraktur ini tidak boleh digerakkan
pada daerah tungkai yang patah karena akan
memberikan respon trauma pada jaringan lunak
disekitar ujung fragmen tulang yang patah (Muttaqin,
2011). Tulang yang patah biasanya terjadi perbedaan
panjang tungkai. Kesegarisan tungkai yang terjadi
fraktur harus dibandingkan dengan tungkai pada sisi
yang sehat (Hoppenfeld & Murthy, 2011). Oleh karena
itu pentingnya upaya peningkatan mobilisasi perlu
dilakukan dengan tindakan melatih aktivitas fungsional
(Hoppenfeld & Murthy, 2011) dan memposisikan
tungkai dalam keadaan abduksi agar tidak terjadi
dislokasi protesis (Smeltzer & Bare, 2013).
How to step recover fracture in general

Pemulihan fraktur tidak langsung (sekunder) adalah


bentuk penyembuhan patah tulang yang paling umum, dan
terdiri dari penyembuhan tulang endokhondral dan
intramembran. 17 Tidak memerlukan reduksi anatomi atau
kondisi yang stabil secara kaku. Sebaliknya, itu ditingkatkan
dengan gerakan mikro dan menahan beban. Namun, terlalu
banyak gerak dan / atau beban diketahui mengakibatkan
penyembuhan yang tertunda atau bahkan tidak berserikat. 20
 Penyembuhan tulang tidak langsung biasanya terjadi pada
perawatan fraktur non-operatif dan pada perawatan operasi
tertentu di mana beberapa gerakan terjadi di lokasi fraktur
seperti paku intramedullar, fiksasi eksternal, atau fiksasi
internal fraktur comminuted rumit. 35 , 36
Kenapa suara ronkhi paru muncul harike 2 &caramengatasi

Suara ronkhi mucul karena gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat
Obstruksi napas, disebabkan oleh secret di dalam alveoli atau bronkiolus. Ronki halus dan
sedang dapat disebabkan cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru, sedangkan
ronki kasar misalnya pada bronkiekstatis
Cara mengatasi
 Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila perlu rasional:pasien bisa

bernapas dengan lega


 posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi rasional: memudahkan pasien untuk

bernapas
 identifikasi perlunya pemasangan alat jalan napas buatan rasional: dilakukan pemasangan

alat jika pasien kesulitan bernapas


 lakukan fisioterapi dada jika perlu rasional: mengencerkan dan mengeluarkan sekret di jalan

napas
 keluarkan secret dengan batuk efektif atau suction rasional: mengeluarkan sekret agar jalan

napas bersih
 auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan 17 rasional: mengetahui tipe

pernapasan pasien
 monitor repirasi status O2 rasional: memantau kebutuhan oksigen pasien
What is theraphy of fracture

 Exercise Therapy
 · Breathing exercise

 · Passive movement

 - forced passive movement

 - relax passive movement

 · Active movement

 - assisted active movement

 - free active movement

 - ressisted active movement

 · Hold relax

erapi Latihan · Latihan pernapasan · Gerakan pasif - gerakan pasif paksa -


rileks gerakan pasif · Gerakan aktif - gerakan aktif dibantu - Gerakan aktif
gratis - Gerakan aktif ressisted · Tahan rileks
Terapi latihan pada hari pertama
a. Breathing exercise
Posisi pasien tidur terlentang, dan pasien
diminta menghirup nafas lewat hidung dan
menghembuskan lewat mulut dengan 5 kali
hitungan.
b. Static contraction otot knee
Posisi pasien tidur terlentang di bed sedangkan
terapis beradadisamping kanan pasien,
terapis meletakkan tangannya di bawah
betis,kemudian pasien diminta menekan
tangan terapis ke bed. Gerakan dilakukan
sampai 6 kali hitungan diselingi dengan
menarik nafas dalam untuk rileksasi dan
gerakan dilakukan 8-10 kali pengulangan
c. Relaxed passive exercise
Tangan kiri memfiksasi atas ankle paien dan
tangan kanan memegang tumit. Lalu
melakukan gerakan ke arah dorsi-plantar
fleksi secara bergantian dengan bantuan
terapis
d. Assissted active exercise
Assisted Active Movement sendi lutut untuk gerakan fleksi-
ekstensi.Posisi pasien tidur terlentang, terapis berdiri
disamping bed, tangan kanan terapis memfiksasi pada sendi
lutut kiri pasien, sedangkan tangan kiri terapis berada ditumit
kiri pasien, kemudian pasien diminta untuk memfleksikan
lutut kemudian diluruskan kembali dan terapis membantu
menggerakkan.Dilakukan pengulangan 8 kali.
e. Free active exercise
Posisi pasien duduk ditepi bed atau duduk ongkang-ongkang,
terapis
berdiri disebelah pasien, kemudian pasien diminta untuk
menekuk lutut (fleksi) dan meluruskan lutut (ekstensi).
Dilakukan 8 kali
2. Hari kedua
a. Hold relax
Posisi pasien duduk long sitting atau tidur
terlentang tangan kiri terapis memfiksasi atas
ankle lalu tangan kanan terapis berada dibawah
tumit kaki pasien dengan lengan bawah berada
di telapak kaki pasien sebagai tahanan.
b. Ressisted active exercise
Posisi pasien duduk ditepi bed atau duduk ongkang-ongkang,
terapis
duduk di stool disebelah kaki yang sakit pasien, kemudian
pasien diminta
meluruskan lurus (ekstensi knee) dan menekuk lutut (fleksi
knee). Pada saat pasien melakukan gerakan terapis, memberi
tahanan, tangan terapis memfiksasi bagian atas lutut, tangan
kiri terapis memegang ankle alau pergelangan kaki yang akil
pasien. Dilakukan 8 kali atau toleransi pasien.
c. Latihan duduk
1) Latihan duduk Long Sitting
Posisi awal pasien tidur terlentang satu tangan terapis
diletakkan di punggung pasien. Untuk menahan agar tidak
jatuh, pasien diminta bangun dengan kedua siku sebagai
tumpuan, kemudian kedua telapak tangan pasien menumpu
setelah badan condong ke belakang/posisi long sitting,
kedua tangan menumpu kebelakang badan.
 2) Latihan duduk ongkang-ongkang
d. Latihan jalan
Cara pelaksanaannya yaitu: posisi awal posisi terdiri
atas kaki yang sehat sejajar kruk, kemudian
dilanjutkan kruk maju ke dpean, berat badan
pasien bertumpu pada kruk kemudian kaki yang
sehat (kiri) maju ke depan dan kaki yang sehat
digantung atau tidak ditapakkan

Susan, J Garison, 2016; Dasar - dasar Terapi dan


Rehabilitasi Fisik: MD Hipokrates, Jakarta.
Peran perawat dan kenapa punggung
kaki bengkak
Kenapa balutan kotor berhubungan
dengan leukositosis
Leukosit merupakan sel darahyang berperan dalam tubuh untuk
menangkal berbagai agen- agen infeksi, seperti virus dan bakteri.
Dalam proses infeksi! peningkatan sel-sel leukosit akan terjadi karena
tubuh mencoba mengompensasi kerusakan jaringan akibat infeksi
tersebut.
Sel-sel polimorfonuklear dari leukosit &granulosit' yang dilepaskan
dari sumsum tulang normalnya memiliki masa hidup empat sampai
delapan jam dalam sirkulasi darah dan empat sampai lima hari
berikutnya dalam jaringan yang membutuhkan.
Dalam infeksi yang lebih berat ,granulosit akan bekerja lebih cepat di
jaringan yang terinfeksi dan masa hidup dari granulosit akan
menurun drastis.
Oleh karena itu, selama infeksi terjadi akan terjadi mekanisme yang
mendorong pembuatan leukosit untuk meningkatkan jumlah
leukosit guna menyokong penanggulangan infeksi.
peningkatan dari sel-sel leukosit inilah yang disebut dengan
leukositosis dan hal ini menjadi salah satu indikasi terjadinya infeksi.
terdapat beberapa faktor yang mendorong
pembentukan leukosit.pada proses infeksi sel-
sel endotel, fibroblast, adiposit, matriks
ekstraselular, monosit, makrofag, dan sel-sel
endotel dapat memproduksi zat yang menjadi
faktor yang dapat menstimulasi pertumbuhan
sel-sel induk! Sel-sel bakal, dan sel-sel darah
yang lain.

Guyton,AC. & Hall, JE. (20!3). Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran.Edisi 11.jakarta:EGC. p:450-459

Anda mungkin juga menyukai