Anda di halaman 1dari 15

Alfiya Putriningsih

Masalah Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat Utamanya Bidang Keperawatan

April 27, 2018

MASALAH SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MASYARAKAT, UTAMANYA BIDANG


KEPERAWATAN

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas keperawatan dengan judul “Masalah Sosial Budaya Yang
Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat, Utamanya Bidang Keperawatan ” yang merupakan salah satu
persyaratan akademik dalam pelaksanaan belajar mengajar dalam pendidikan. Dalam penyusunan tugas
ini kami berusaha semaksimal mungkin namun kemampuan kami sangat terbatas, sehingga penyusunan
tugas ini jauh dari sempurna, dan kami menyadari akan segala kekurangan dalam penyusunan tugas ini.
Kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini
dan kesempatan penulis selanjutnya.

Akhir penulis berharap, makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi semua pihak, terutama bagi
masyarakat Akademi Kesehatan Rustida ini. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya
atas semua usaha baik ini.Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb
Glenmore , 12 Maret 2018

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Melalui pengembangan di bidang kesehatan di harapkan akan semakin
meningkat tingkat kesehatan masyarakat pada pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat secara memadai (dians kesehatan,2007).berhasilnya pembangunan kesehatan
ditandai dengan lingkungan yang kondusif,perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan
berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah. Akan tetapi pada kenyataannya, pembangunan
kesehatan masih jauh dari yang di harapkan. Permasalahan- permaslahan kesehatan masih banyak
terjadi. Beberapa diantaranya adalah : penyakit- penyakit seperti dbd, flu burung, dan sebagainya
semakin menyebar luas, kasus- kasus gizi buruk yang semakin marak, periotas kesehatan rendah, serta
tingkat pencemaran semakin tinggi,sebebnarnya individu menjadi faktor penentu dalam menentukan
status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang
biasa kita lakukan dan di ikuti perubahan zaman.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan dari pembuat makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja aspek-aspek social budaya yang
mempenagruhi perilaku kesehatan masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Agar pembaca memahami tentang apa itu masyarakat ?

2. Agar pembaca memahami tentang apa itu budaya ?


3. Agar pembaca memahami tentang apa yang dimaksud dengan perubahan budaya ?

4. Agar pembaca memahami tentang apa yang dimaksud dengan budaya yang mempengaruhi
kesehatan

5. Agar pembaca memahami tentang apa itu askep social budaya ?

6. Agar pembaca memahami tentang yang dimaksud dengan aspek budaya ?

7. Agar pembaca memahami yang dimaksud dengan perubahan social budaya ?

BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam
lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaaan, keinginan. Manusia memberi
reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungan. Pola interaksi social dihasilkan oleh hubungan yang
berkesinambungan dalam suatu masyarakat adapun pengertian masyarakat menurut para ahli :

1. Menurut selo sumardjan masyarakat adalah orang- orang yang hidup bersama dan menghasilakn
kebudayaan

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu strukur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan atau kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan objektif pribadi-pribadi yang merupakan


anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton dan C. hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama – sama dalam waktu ang cukup lama, tinggal disuatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dala kelompok / kumpuolan
manusia tersebut

5. Menurut Koentjaraningrat (1996) : masyarakat adalah kesatuan hidu manusia yang berinteraksi
sesuai dengan system adat istiadat tertentu yang sifatanya berkesinambunagn dan terikat rasa identitas
bersama.

6. Menurut Gillin (1954) masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai
kebiasaan,sikap, tradisi dan perasaaan persatuan yang sama.
2.1.1 Faktor – faktor Masyarakat.

Menurut soerjono soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut :

1. Beranggota minimal dua orang

2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan

3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasikan manusia yang baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan- aturan hubungan antar anggota masyarakat.

4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.

2.1.2 Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik.

Menurut marion levy di perlukan empat kriteria yang harus di penuhi agar sekumpulan manusia ini
dikatakan / disebut sebagai masyarakat.

1. Ada sistem tindakan utama

2. Saling setia pada sistem tindakan utama

3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota

4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dan kelahiran / reproduksi manusia.

2.2 Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.dalam bahasa inggris kebudayaan di sebut culture, yang berasal dari kata latin colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang di terjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa indonesia

a. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville j. Herskovist dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah cultural -
Determinism

b. Herskovists memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
c. Menurut Andress Eppink. Kebudayaan mengandung keseluruhan struktur –struktur social ,religus,
dan lain- lain serta pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

d. Menurut Edward Burrnelt Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandng pengetahuan

e. Menurut selo soenardjan dan soelaiman soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalaam
pikiran manusia, sehinngga dalam kehidupan sehari- hari, kebudayaan ini bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda – benda yang di ciptakan oleh manusia sebagai
mahkluk yang berbudaya. Berupa perilaku dan benda – benda yang bersifat nyata, misalnya pola –pola
perilaku,bahasa, perilaku hidup,organisasi social,religi,seni, dan lain- lain yang kesemuannya ditunjukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,
yaitu :

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok yaitu:

a. Alat-0alat teknologi

b. Sistem ekonomi

c. Keliarga

d. Kekuasaan politik

2. Bronislaw malinawski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

a. Sistem norma social yang memubgkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya

b. Organisasi ekonomi

c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga) adalah


lembaga pendidikan utama

2.3 Perubahan Social Budaya

Dalam teori Hl . belum tentang status kesehatan .maka di jelaskan tentang beberapa faktor yang
mempengaruhi status kesehatan, antara lain :
1. Lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik, social budaya,ekonomi, perilaku, keturunan,
dan pelayanan kesehatan

2. Lingkungan social budaya tersebut tidak saja mempengaruhi status kesehatan, tetapi juga
mempengaruhi kesehatan kesehatan.

Sebagaimana kita tahu bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang mempunyai
latar budaya yang beraneka ragam. Lingkungan budaya tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku
manusia yang memiliki budaya tersebut, sehngga denagn beraneka ragam budaya, menimbulkan variasi
daam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk dalam perilaku kesehatan.

Dengan masalah tersebut, maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan latar budaya yang beraneka ragam, perlu sekali mengetahui budaya dan masyarakat
yang dilayaninya, agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan memberikan hasil
yang optimal, yaitu meningkatkan kesehatn masyarakat.

Manusia adalah mahkhluk social yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri sehngga membentuk
kesatuan hidup yang dinamakan masyarakat, dengan definisi tersebut, ternyata pengertian masyaraakat
masih di rasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih kongkrit nya maka ada beberapa unsur
masyarakat dikelompokkan mejadi 2 yaitu:

1. Kesatuan social dan

2. Pranata social

Kesatuan social merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan kesatuan individu yang berinterakssi
dengan kehidupan masyarakat, sedangkan yang dimaksud, pranta social adalah hmpunan norma norma
dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebbutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat, norma-
norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup dalam masyarakat,
kebudayana dalam pengertian yang terbatas ,banyak orang yang memberi definisi kebudayaan sebagai
bangunan yang indah , can di, tari- tarian, seni suara dna seni rupa.

Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaaan, dan kemampuan kesenian,moral bukan adat istiadat dan
kemampuan lain serta kebiasaaan –kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat,
sedangkan menurut koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah seluruh dan hasil
kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang halus di dapatkannya dengan belajar dan
semuanya tersuusn dalam kehidupan masyarakat.

2.4 Aspek social budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan

Selanjutnya di jelaskan bebrapa aspek budaya yang empengaruhi perilaku kesehatan dan status
kesehatn yang pertama adalah :
1. Umur

2. Jenis kelamin

3. Pekerjaan

4. Social ekonomi

Jika dilihat dari aspek umur, maka ada perbedaan golongan penyakit berdasarkan golongan umur,
misalnya dikalangan balita banyak yang menderita penyakit infeki , sedangkan pada golongan dewasa
atau usia lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis, demikian juga dengan aspek golongan menurut
jenis kelamin, di kalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara, sedangkan pada pria lebih
banyak menderita kanker prostat, begitu juga dengan jenis pekerjaan, dikalangn petani lebih banyak
menderita penyakit cacingan, karena aktifitasnya banyak dilakukan disawah, sedangkan pada buruh
tekstil lebih banyak menderita penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar debu, keadaan
social ekonomi juga mempengaruhi pada pola penyakit, bahkan juga berpenhgaruh pada kematian,
misalnya angka kematian lebih tinggi pada golongan yang statusnya ekonominya rendah.

Menurut H Ray Elling (1970) ada beberapa faktor social yang berpengaruh pada perilaku kesehatan
antara lain:

1. Self concept

2. Image kelompok. G. M foster menambahakan ,bahwa identifikasi individu

Kepada kelompok juga berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.

A. Pengaruh self concept

Kiata ditentukan oleh tingkat keputusan atau tidak kepuasan yang kita rasakan terhadap diri kita sendiri,
terutama bagaimana kita ingin memperlihatka diri kita kepda orang lain, oleh karena itu secara tidak
langsung self concept kita cenderung menentukan, apakah kita akan menerima keadaan diri kita seperti
adanya atau berusaha untuk mengubahnya.

Self concept adalah faktor yang penting dalam kesehatan, karena mempengaruhi perilaku masyarakat
dan juga perilaku kesahatan.

B. Pengaruh image kelompok

Image seseorang individu sangat dipengaruhi oleh image kekompok. Sebagai contoh, seorang anak
dokter akan terpapar oleh organisasi kedokteran dan orang-orang dengan pendidikan tinggi, sedangkan
anak petani tidak terpapar dengan lingkungan medis, dan besar kemungkinan juga tidak bercita-cita
untuk menjadi dokter.

C pengaruh identifikasi kelompok sosialnya terhadap perilaku kesehatan


Identifaksi kelompok kecilnya sangat penting untuk memberikan keamanan psikologis dan kepuasan
dalam pekerjaan mereka.

2.5 Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan

Menurut G. M foster (1973) aspek budaya yang dpat mempengaruhi

Kesehatan seseorang antara lain adalah :

1. Tradisi

2. Sikap fatalism

3. Nilai

4. Ethnocentrisme

5. Unsur budaya dipelajari pada tingkat proses sosialisasi

A. Pengaruh tradisi terhadap perilaku kesehatan dan status kesehatan

Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan
masyarakat, misalnyadi New Guinea,pernah terjadi wabah penyakit kuru. Penyakit ini menyerang
susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus, penderita hanya terbatas pada anak – ank dan
wanita, setelah dilakukan penelitian ternyata penyakit ini menyebar karena adnya trdisi kanibalisme.

B. Pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan kesehatn

Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Beberapa anggota masyarakat
di kalangan kelompok yang beraga islam dalam percaya bahwa anak adalah titipan tuhan, dan sakit atau
mati itu adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari pertolongan bagi anakya
yang sakit , atau menyelamatkan seseorang dari kematian.

C. Pengaruh sikap Ethnosentris terhadap perilaku dan status kesehatan

Sikap ethonosentris adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan sendri yang paling baik jika
dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain misalnya orang- orang berat merasa bangga terhadap
kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya paling
maju sehingga merasa superior terhadap budaya dari masyarakat yang sedang berkembang tetapi dari
sisi lain. Semua anggota dari budaya lainnya menganggap bahwa yang dilakukan secara alamiah yang
terbaik. Oleh karena itu sebagi petugas kesehatan kita harus menghindari sikap yang menganggapbahwa
petugas adlah orang yang pandai, paling mengetahui maslah kesehatn karena pendidikan petugas lebih
tinggi dari pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikat sertakan ,masyarakat , dalam
masalah kesehatan masyarakat. Dalm hal ini memang petugas lebih baik mengusai tentang masalah
kesehatn, tetapi masyarakat diman mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di masyarakatnya
sendiri.
D. Pengaruh perasaan bangga pada masyarakat terhadap perilaku kesehatan

Suatu perasaan bangga terhadap budayanya berlaku bagi orang hal tersebut barkaitan dengan sikap
ethnosentrisme.

E. Pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan

Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya, norma dimasyarakat sangat mempengaruhi
perilku kesehatn dari anggota masyarakat yang mendukung norma tersebut sebagi contoh, untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, banyak mengalami hambatan karena adanya norma yang
melarang hubungan antara dokter sebgai pemberi layanan dengna iu hamil sebagai pengguna layanan.

F. Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan

Nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan, nilai- nilai tersebut ada
yang menunjang da nada yang merugikan kesehatan. Beberapa nilai yang merugikan kesehatan
misalnya adalah penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat mengetahui bahwa
beras merah lebih banyak mengandung vitamin Bl jiak dibandingkan dengan beras putih, masyrakat ini
memberikan niali bahwa beras putih lebih enak dan lebih bersih.

G. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingakt awal dari proses sosialisasi terhadap
perilaku kesehatan

Pada tingkat awal proses sosialisasi, seseorang anak dianjurkan antara lain, bagaimana cara makan,
bahan makanan apa yang dimakan, cara buang air kecil dan buar aiar besar, dan lain – lain. Kebiasaan
tersebut terus dilakukan sampa anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua, kebiasaan tersebut
sangat mempengaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.

H. Pengaruh konsentrasi dari inivasi terhadap perilaku kesehatan

Tidak ada perubahan yang menjadi dalam isolasi, atau dengan perkataan lain, suatu perubahan akan
menghasilkan perubahan yang kedua dan perubahan yang ketiga, apabila seseorang pendidikan
kesehatan ingin melakukan perubahan periaku kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan
adalah konsekuensi apa yang akan tejadi jika melakukan perubahan mengenai faktor – faktor yang
terlibat / berpengaruh terhadap perubahan, dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan
terjadi dengan perubahan tersebut apanbila ia tahu budaya masyarakat setempat dan apabila ia tahu
tentang proses perubahan kebudayaaannya, maka ia harus dapat menganstipasi reaksi yang muncul
yang mempenagruhi dari perubahan yang telah direncakan.

2.6 perubahan social budaya


karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga harus di rubah budayanya

1. bentuk perubahan social budaya :

a) perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat

b) perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya besar

c) perubahan yang direncanakn dan yang tidak di rencanakan

perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek di sebut inovasi, syarat inovasi :

a) masyarakat merasa membutuhkan perubahan

b) perubahan harus di pahami dan dikuasai masyarakat

c) perubahan dapat diajarkan

d) perubahan memberikan keuntungan di masa yang akan datang

e) perubahan tidak merusak prestise pribadi dan kelompok

penyebab perubahan tidak meluas :

1. Pengguna perubahan baru dapat mendapat suatu hukuman

2. Penemuan baru sulit diintegrasikan ke dalam pola kebudayaan yang ada

BAB lll

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik , mental maupun kesejahteraan social, setiap
individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan
mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik, kesehatan, sebagai sumber
kehidupan sehari- hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang
menekankan pada sumber sumber social, budaya dan personal. Dengan teori belum kita dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal – hal yang dapat mempengaruhi status
kesehatan, seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama kesehatan, yaitu genetic, lingkungan,
perilaku dan pelayan kesehatan.
3.2 Saran

Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadapa kesehatan, maka perlu peran aktif
semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatn masyarakat. Penyedia layanan kesehatan, masyarakat,
pemerintahan dan perusahan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan masyarakat
secara terpadu dan berkelanjutan. Dibutuhkan kerjasama dalam merumuskan dan mengebbangkan
program kesehatan masyarakat sesuai dengan karateristik daerah setempat sehingga tahap perubahan
menuju masyarakat sehat dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan
pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan merupakan
milik dan tanggung jawab bersama, selain itu, pola penyegar, pembinaan, pemberdayaan, dan
penguatan jaringan organisasi puskesmas, poskesdes, posyandu, UKS / UKGS dan PMR sangatlah penting
dalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan
sejalan dengan melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Dengan partisipasi semaksimal mungkin
dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperyi kader posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka,
Sarjana penggerak pedesaan dan oerganisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDA setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography

Elling. (n.d.). Socio Cultural Influences On Health and Health Care.

Elling.Ray, H. (n.d.). Socio cultural influences on health and helth care.

Fisher, A. (1986). Theories of Communication (Terjemahan Soejono Trimo). Bandung: Remaja Karya.

Foster. (1973). Traditional Societes in Technological Change.

Foster, G. (1973). traditional societes in technological change .

Green. (1980). Health Education Planing, A Diagnostic Approach. Mayfield Publishing Company.

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Anthropologi .

Kresno, s. (1996). pencarian pertolongan pengobatan bagi anak balita dengan diare . Jakarta utara.

Loentjarningrat. (1996). pengantar anthropologi.

Notoatmodjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta .

Notoatmodjo, S. (2010). promosi kesehatan teori dan aplikas,edisi revisi . Jakarta: rineka cipta.
GLOSARIUM

Achieved status : status atau kedudukan seseorang yang di peroleh melalui usaha yang disengaja.

Adat istiadat : pola perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya.

Akomodasi : penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan
pertentangan.

Aksi antisosial : suatu aksi yang menempatkan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu
diatas kepentingan umum.

Akulturasi budaya : proses pencampuran dua unsur budaya atau lebih yang bersifat melengkapi tanpa
menghilangkan corak lama.

Antropologi : ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keanekaragaman makhluk manusia beserta
dengan kebudayaannya.

Apatis : acuh tak acuh, tidak peduli , masa bodoh.

Arbritasi : usaha perantara dalam meleraikan sengketa.

Asimilasi budaya : percampuran dua unsur budaya atau lebih yang berbeda yang berlangsung secara
harmonis sehingga melahirkan suatu corak budaya baru yang serasi.

Asumsi : alternatif jawaban dari suatu masalah.

Eliminasi : pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.

Empiris : ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta
hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Fundamental : bersifat dasar.

Indikasi : petunjuk, tanda-tanda yang menarik perhatian.

Inovasi : proses atau rangkaian penemuan, pengembangan, dan persebaran suatu hasil kebudayaan.
SOAL

1. Di bawah ini yang bukan merupakan unsur kebudayaan menurut Melvie J. Herskovits adalah ....

a. Alat-alat teknologi d. Kekuasaan politik

b. Sistem ekonomi e. Sistem sosial

c. Keluarga

2. Di bawah ini yang merupakan kriteria masyarakat yang baik adalah ....

a. Tidak perduli dengan sesama

b. Merasa paling berkuasa

c. Mementingkan kepentingan bersama-sama

d. Tidak dapat menerima pendapat orang lain

e. Semena-mena dan sering menggosip

3. Sebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan ...

a. Lingkungan fisik d. Status politik

b. Kemajuan teknologi e. Keragaman budaya

c. Lingkungan keluarga

4. Di bawah ini yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan adalah ...

a. Umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi

b. Sosial budaya, pekerjaan, sosial kultural,

c. Pekerjaan dan kekayaan

d. Sosial ekonomi, politik, jenis kelamin

e. Umur, kekayaan dan kebudayaan

5. Sikap yang harus sering dilakukan untuk menghindari sifat ethnosentrisme yaitu ...
a. Mengejek budaya lain

b. Tidak menghargai kebudayaan lain

c. Tidak perduli dengan budaya lain

d. Menjiplak budaya lain

e. Menghargai kebudayaan lain

6. Aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan antara lain kecuali ....

a. Tradisi d. Ekonomi

b. Sikap paham e. Ethnocentrisme

c. Nilai

7. Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam waktu pendek disebut inovasi, syarat dari inovasi
adalah ....

a. Masyarakat tertekan dengan adanya perubahan

b. Perubahan sulit diterima masyarakat

c. Perubahan harus dipahami dan dikuasai masyarakat

d. Perubahan sulit untuk diajarkan

e. Keuntungan tidak dapat memberikan perubahan yang positif

8. Dalam definisi mengenai pengertian masyarakat untuk lebih kongkritnya maka ada beberapa unsur
masyarakat di bedakan menjadi 2 yaitu ...

a. Status ekonomi dan kesehatan masyarakat

b. Kebijakan dan tanggung jawab masyarakat

c. Kesehatan sosial dan pranata sosial

d. Adat, istiadat dan budaya

e. Status kesehatan dan sosial


9. Pada kalangan balita banyak yang menderita penyakit lufersi, sedangkan pada golongan orang
dewasa lebih banyak menderita penyakit kronis, termasuk ke dalam aspek budaya yang mempengaruhi
perilaku kesehatan dalam status ...

a. Budaya d. Pekerjaan

b. Adat, istiadat e. Umur

c. Sosial ekonomi

10. Menurut H rag elling (1970) ada beberapa faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku kesehatan,
salah satunya adalah ....

a. Selp concept d. Promotion

b. Education e. Self concept and education

c. Ethnocentrisme

link download

Komentar

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Michael Elkan

UNKNOWN

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai