GINJAL
Disusun oleh :
DIII KEPERAWATAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya, adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas antropologi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penyakit ginjal bagi para pembaca dan juga
bagi penulis, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Siswoto yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni, saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
MAKALAH GINJAL
BAB I..............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................................4
1.3 Manfaat........................................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................................6
2.1 Penyakit Ginjal..........................................................................................................................................6
2.1.1 Fungsi Ginjal....................................................................................................................................................8
2.1.2 Penyebab Penyakit Ginjal................................................................................................................................9
2.1.3 Tanda Gejala Penyakit Ginjal........................................................................................................................17
2.1.4 Pemeriksaan Laborat......................................................................................................................................17
BAB III.......................................................................................................................................................................22
PENUTUP...................................................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................................22
3.2 Saran..........................................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan salah satu organ penting dan merupakan organ ekskresi utama pada
tubuh manusia.Ginjal juga merupakan organ pembentuk urin dimana dalam prosesnya terjadi
penyaringan dan penyerapan zat – zat yang berfungsi bagi tubuh. Orang yang mengalami gagal
ginjal merupakan orang yang mengalami kegagalan dalam proses penyaringan zat– zat yang ada
pada tubuh sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.Penyakit gagal ginjal ini dapat
menyerang baik pada laki – laki maupun perempuan diberbagai usia. Orang yang menderita
penyakit gagal ginjal dapat mengurangi produktivitas kerjanya bahkan mungkin mengancam
kelangsungan hidupnya, pada orang yang menderita penyakit gagal ginjal karena ginjal tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mensirkulasi darah sehingga dalam tubuh ginjal
tidak dapat menyaring darah dan terapi hemodialisis tersebut digunakan sebagai alternatif untuk
menyalurkan darah.Terapihemodialisis memberikan penderita penyakit gagal ginjal keuntungan
yang besar namun, pada penelitian ahli juga menyatakan bahwa bagi penderita gagal ginjal yang
sedang menjalani terapi hemodialisis memunculkan berbagai gangguan baik fisik maupun
psikologis
Penderita gagal ginjal dan juga sekitar penderita karena harus menjalani terapi yang
diketahui terapi tersebut bukan bersifat menyembuhkan dan dapat menimbulkan penolakan –
penolakan dari penderita gagal ginjal itu sendiri.Oleh sebab itu untuk mengurangi munculnya
tekanan dibutuhkan rasa percaya bahwa dukungan sosial akan membantu penderita dan
keluarganya untuk beradaptasi terhadap penyakitnya juga mengurangi tekanan yang dialami
(Siklos, 2006).
1.2 Tujuan
Bagi pasien penderita gagal ginjal diharapkan mampu membantu pasien gagal ginjal untuk
beradaptasi dengan kondisinya, bagi keluarga pasien penderita gagal ginjal, diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasien penderita gagal
ginjal.
BAB II
PEMBAHASAN
Ginjal merupakan adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Anatomi Ginjal
Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan dua
iga terakhir, dan tiga otot besar-transversus abdominsalis, kuadratus lumborum,dan psoas
mayor. Ginjal sebelah kanan lebih rendah dibandingkan dengan gijal kiri karena tertekan
kebawah oleh hati. Kutub atasnya terletak setinggi iga kedua belas. Sedangkan kutub atas ginjal
kiri terletak setinggi iga kesebelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal dan
berbentuk seperti kacang. Terletak pada bagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih
rendah dari ginjal kiri karena ada hepar di sisi kanan. Ginjal memiliki tiga bagian penting yaitu
korteks, medulla dan pelvis renal.
Bagian paling superfisial adalah korteks renal, yang tampak bergranula. Di sebelah
dalamnya terdapat bagian lebih gelap, yaitu medulla renal, yang berbentuk seperti kerucut
disebut piramid renal, dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau
papilla renal. Di antara piramid terdapat jaringan korteks, disebut kolum renal (Bertini).
Ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar disebut pelvis renal.
Pelvis renal bercabang dua atau tiga, disebut kaliks mayor yang masing-masing bercabang
membentuk beberapa kaliks minor, yang langsung menutupi papilla renal dari piramid. Kaliks
minor ini menampung urin yang terus-menerus keluar dari papila. Dari kaliks minor, urin masuk
ke kaliks mayor, ke pelvis renal kemudian ke ureter, sampai akhirnya ditampung di dalam
kandung kemih.
Setiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron, masing-masing nefron terdiri atas
komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh-pembuluh darah,
yaitu glomerulus dan kapiler peritubuler, yang mengitari tubuli. Komponen tubuler berawal
dengan kapsula Bowman (glomerular) dan mencakup tubuli kontortus proksimal, ansa Henle
dan tubuli kontortus distal. Dari tubuli distal, isinya disalurkan ke dalam duktus koligens
(saluran penampung atau pengumpul). Kedua ginjal menghasilkan sekitar 125 ml filtrat per
menit; dari jumlah ini, 124 ml diabsorpsi dan hanya 1 ml dikeluarkan ke dalam kaliks-kaliks
sebagai urin.
A. Fungsi Ginjal
Ginjal setiap harinya menyaring sekitar 200 liter darah. Selain menyaring darah,
konverter vitamin D dalam tubuh, dan mengatur keseimbangan asam-basa tubuh, ginjal juga
memiliki beberapa fungsi lain, yaitu:
Ginjal memiliki peran penting dalam pembuangan racun, kadar garam yang berlebihan, dan
urea (limbah mengandung nitrogen hasil dari metabolisme protein). Dengan terbentuknya urea
tersebut, maka darah akan mengalirkan urea tersebut menujua ginjal untuk dibuang. Tanpa
organ ini, limbah dan racun akan menumpuk dalam darah.
Salah satu fungsi ginjal adalah mengendalikan dan memantau keseimbangan air dalam
tubuh. Melalui organ ini, seluruh jaringan tubuh dipastikan menerima air agar dapat bekerja
dengan baik. Ginjal akan bereaksi terhadap perubahan kadar air dalam tubuh. Ginjal akan
menahan air, bukan membuangnya ketika tubuh sedang mengalami dehidrasi.
Oksigen merupakan unsur penting dalam peredaran darah. Ketika tubuh tak mendapatkan
cukup oksigen, maka ginjal akan mengeluarkan hormon eritropoietin. Hormon eritropoietin
berfungsi untuk merangsang produksi sel darah merah lebih banyak yang berguna untuk
membawa oksigen. Jika sel darah merah atau kadar oksigen sudah normal, hormon tersebut
akan berhenti diproduksi oleh ginjal.
Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah juga merupakan fungsi ginjal. Ginjal
akan memproduksi enzim renin sebagai prosesnya. Ketika menyaring darah, aliran dan tekanan
darah yang stabil dibutuhkan oleh ginjal.
Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan yang tidak akan bisa kembali sembuh / baik,
satu hal yang bisa dilakukan saraf diketahui menderita gagal ginjal kronik adalah
memperlambat perkembangan gagal ginjal kronik menjadi gagal ginjal terminal. Hal ini bisa
dilakukan dengan memperhambat laju penurunan fungsi ginjal, mencegah kerusakan ginjal
lebih lanjut dan pengelolaan berbagai masalah yang bisa dirasakan penderita gagal ginjal
kronik. Dalam penanganannya, sesuai dengan kondisi yang diderita, dokter akan berusaha
mengontrol tekanan darah sebagai penyebab atau akibat dari penyakit gagal ginjal kronik juga
akan diatur konsumsi garam Natrium, Fosfor, Protein serta mengatur kadar lemak darah agar
tidak menimbulkan akibat yang lebih serius (komplikasi). Penderita harus berkonsultasi dengan
ahli gizi dannberusaha mematuhi. (Eric Tapan, 2000)
2. Etiologi
Penyebab gagal ginjal tidak selalu sama diberbagai negara dan juga polanya berubah
sesuai dengan kondisi tiap negara. Glomerulonefrtis merupakan etiologi yang utama diseluruh
dunia , tetapi di Indonesia dan beberapa negara berkembang tidak selalu glomerulonefritis
menjadi penyebab terbesar (Tambayong,2000).
3. Patofisiologi
Penurunan fungsi ginjal yang progresif tetap berlangsung terus meskipun penyakit
primernya telah diatasi atau telah terkontrol. Hal ini menunjukkan adanya mekanisme adaptasi
sekunder yang sangat berperan pada kerus akan yang sedang berlangsung pada penyakit ginjal
kronik. Bukti lain yang menguatkan adanya mekanisme tersebut adalah adanya gambaran
histologi ginjal yang sama pada penyakit ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit primer
apapun. Perubahan dan adaptasi nefron yang tersisa setelah kerusakan ginjal yang awal akan
menyebabkan pembentukan jaringan ikat dan kerusakan nefron yang lebih lanjut. Demikian
seterusnya keadaan ini berlanjut menyerupai suatu siklus yang berakhir dengan gagal ginjal
terminal (Noer, 2006).
4. Manifestasi Klinis
1. Klien tampak lemah
2. Sesak dan batuk
3. Nafas klien terdapat bunyi ronchi basah basal
4. Konjungtiva anemis
5. Respirasi cepat
6. Takhikardi
7. Edema
8. Hipertensi
9. Anoreksia, nausea, vomitus dan ulserasi lambung
10. Asidosis metabolik
11. Proteinuria dan hiperkalemia
12. Letargi, apatis, penuruna konsentrasi
13. Turgor kulit jelek, gatak gatal pada kulit
5. Diagnosa
HYPERTENSI
1. Definisi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai
pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai
dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya..
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal.
Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu
terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui
(hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut
jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume
aliran darah.
1. Klasifikasi
1. Etiologi
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang
memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih
besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar
identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti
gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan
darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang
dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
5. Obesitas/Kegemukan
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga
dapat memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
8. Kafein
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
1. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.
Medula adrenal mengsekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapt memperkuat respon vasokontriktor
pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal,
menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut
cenderung mencetus keadaan hipertensi.
Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer bertanggung
jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi
aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup), mengakibatkan
penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer.
A. Pemeriksaan Laborat
Pemeriksaan fungsi ginjal ada yang rutin dilakukan dan ada juga yang sifatnya tambahan.
Jenis-jenis pemeriksaan fungsi ginjal yang rutin dilakukan adalah:
Tes urine, untuk mengetahui adanya protein dan darah dalam urine yang menandakan
penurunan fungsi ginjal.
Ureum atau blood urea nitrogen (BUN), yaitu tes untuk menentukan kadar urea nitrogen
dalam darah yang merupakan zat sisa dari metabolisme protein dan seharusnya dibuang
melalui ginjal.
Kreatinin darah, yaitu tes untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin
merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Kadar
kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal.
Glomerulo filtration rate (GFR), yaitu tes untuk melihat kemampuan ginjal dalam
menyaring zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Seseorang juga dapat diminta untuk menjalani pemeriksaan fungsi ginjal jika memiliki kondisi-
kondisi seperti:
Diabetes.
Penyakit jantung.
Hipertensi.
Batu ginjal.
Lupus.
Infeksi.
.
Peringatan Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Tidak ada peringatan khusus bagi pasien yang akan menjalani pemeriksaan fungsi ginjal, baik
pemeriksaan melalui sampel darah atau urine. Akan tetapi, pasien yang sedang mengonsumsi
obat pengencer darah atau memiliki kelainan pembekuan darah harus memberitahukan kepada
dokter tentang kondisi tersebut.
Perdarahan.
Infeksi di lokasi pengambilan sampel.
Ruam.
Nyeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebra yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian
dari sistemurin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan
membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas.
Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungan menghadap ke medial. Kedua ginjal
terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal
kiri untuk member tempat untuk hati.
3.2 Saran
Adapun saran dari saya sekiranya makalah tentang Penyakit Ginjal ini bias berguna bagi kita
semua. Baik saya menyadari bahwa makalah ini tidak begitu sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton and hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke -11. Jakarta:
EGC
Berkowitz, Aaron. 2013. Patofisiologi klinik. Pamulang-Tangerang Selatan 5418
Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Jakarta
Price, Sylvia Anderson & Wilson, Lorraine McCarty. 2005. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi ke-6. Vol.2. Jakarta: EGC
https://www.alodokter.com/informasi-tentang-pemeriksaan-fungsi-ginjal-yang-perlu-
anda-tahu