BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180).
Persalinan adalah pengeluaran produk konsepsi yang dapat hidup melalui jalan
2. Jenis Persalinan
adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala (LBK) dengan tenaga
ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih
dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin. 2) Persalinan
persalinan dengan usia kehamilan 28-36 minggu dengan berat janin kurang
dari 2499 gram. 3) Persalinan matur adalah persalinan dengan usia kehamilan
antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah tetapi pada akhir kehamilan
kadar progesteron menurun sehingga timbul his. b) Teori oksitosin adalah pada
akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-
mengeluarkan janin. d) Pengaruh janin adalah hipofise dan kadar suprarenal janin
rupanya memegang peranan penting, oleh karena itu pada anchepalus kelahiran
kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm terutama saat persalinan yang
4. Tahapan Persalinan
a. Kala I
(frekuensi dan kekuatannya), hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala
18
19
I terbagi atas dua fase, yaitu: 1) Fase laten : dimulai sejak awal kontraksi,
hingga 8 jam. 2) Fase aktif : dibagi dalam 3 fase, yaitu: a) Fase akselerasi,
b. Kala II
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm), dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Tanda pasti kala II ( kala pengeluaran bayi), ditentukan
c. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta serta
d. Kala IV
5. Tanda-Tanda Persalinan
Show). Dengan his permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan, lendir pada kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh
banyaknya cairan dari jalan lahir. Ini terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput
adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan ini meliputi his,
kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligamen, dengan
sikap janin, letak, presentasi, bagian terbawah dan posisi janin. c) Jalan lahir
bersalin yang didampingi oleh suami dan orang-orang yang dicintainya cenderung
mengalami proses persalinan yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin
terjadi pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi
biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan.
Jika sutura sagitalis agak kedepan mendekati symphysis atau agak kebelakang
rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya
majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan.
Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain yaitu fleksi,
putaran paksi dalam dan ekstensi. Penyebab majunya kepala antara lain adalah
tekanan cairan intra uterin, tekanan langsung oleh fundus pada bokong, kekuatan
kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini disebabkan karena anak
didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul,
Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa
symphisis. Hal ini mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena merupakan suatu
usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya
bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. putaran paksi dalam bersamaan
dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai Hodge III,
terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu
jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan atas, sehingga kepala
pinggir bawah symphisis akan maju karena kekuatan tersebut diatas bagian yang
perinium, ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan akhirnya dagu dengan
hypomoclion.
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran
dengan tuber ischiadicum sepihak. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi
luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu menempatkan diri
dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul. Setelah putaran paksi
luar bahu depan sampai di bawah symphisis dan menjadi hypomoclion untuk
23
seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir (Prawirohardjo, 2002).
B. Peran Suami
1. Pengertian
Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
hlm.100).
Peran suami adalah kepedulian dan tanggung jawab suami kepada istri
banyak terbatas dalam tahap percobaan dan hanya menyangkut unsur-unsur yang
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
hlm. 34).
Saat istri hamil, tugas seorang suami dapat dikatakan bertambah. Hal ini
dikarenakan perhatian yang dibutuhkan istri dari suami menjadi lebih dari saat ia
tidak hamil, yang antara lain disebabkan kondisi fisik istri yang lemah. Begitu
yang dibutuhkan ibu hamil dan kesigapan untuk mengingatkan serta memotivasi
istri untuk mengonsumsi nutrisi yang memadai merupakan tugas tambahan yang
perlu dilakukan agar ibu hamil dan bayinya tetap sehat. Suami juga perlu
bersiaga mempersiapkan dana ekstra yang tidak sedikit, baik untuk keperluan
segera menyisihkan dana khusus untuk keperluan ini. Sehingga saat melahirkan,
Persalinan adalah suatu peristiwa di mana ibu masih bisa memilih untuk
ditemani oleh seseorang yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-
(Nolan, 2004, hlm. 142). Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah
tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan
bagi ibu dan bayinya dengan memperhatikan asuhan sayang ibu. Prinsip asuhan
sayang ibu antara lain saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan
sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan
suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi (Depkes RI,
2008).
pribadi yang mengurangi lingkungan lebih klinis dari proses kelahiran. Ini
dukungan jauh sebelum saat kelahiran tiba, misalnya dengan mendampingi istri
mengikuti senam hamil atau pelatihan persiapan melahirkan sehingga suami juga
semakin menghargai istri dan mengeratkan hubungan batin di antara suami istri
Hal yang paling efektif dalam membantu seorang calon ibu untuk
menghadapi persalinannya adalah dukungan yang baik dari bidan dan orang
yang dikasihinya seperti suami. Para ayah diharapkan hadir pada kelahiran bayi
persalinan tidak berjalan normal dan membantu mereka menghadapi nyeri yang
berbuat banyak untuk membantu ibu saat persalinan. Pendamping tersebut akan
melindungi privasi ibu, melaporkan gejala-gejala atau sakit pada perawat atau
dokter, dan membantu ibu mengatasi rasa tidak nyaman fisik (Danuatmaja,
2008).
pengalaman yang positif. Alasan kedua bahwa dengan kehadiran suami dalam
mengikuti seluruh proses ini. Berbagai cara yang dilakukan suami saat istrinya
istrinya kepada perawat atau dokter, memberikan perhatian yang terus menerus
motivasi yang diucapkannya akan membuat istri merasa lebih kuat dan tabah
menghadapi rasa sakit dan berjuang untuk melahirkan bayinya (Musbikin, 2005).
akan lebih sedikit memerlukan pereda nyeri, mengalami lebih sedikit campur
tangan medis, dan melahirkan bayi-bayi yang lebih kuat. Setelah kelahiran
bayinya, para wanita ini juga akan merasa lebih baik tentang dirinya sendiri,
Adapun faktor yang mempengaruhi terbentuknya peran dalam diri seseorang adalah :
a. Umur
cukup untuk menyembuyikan peranan umur pada pola kesakitan atau kematian,
b. Pekerjaan
itu, reaksi ini dapat bersifat positif misalnya senang, bergairah, ataupun reaksi
yang bersifat negatif misalnya bosan, acuh tak acuh, tidak serius, dan sebagainya.
kerja, uraian kerja, peralatan kerja yang tepat atau sesuai dengan lingkungan
c. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam
yang lebih matang pada diri individu, kelompok, dan masyarakat. Konsep ini
berangkat dari asumsi manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan untuk
29
orang lain. Yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih
mampu, lebih tahu, dan sebagainya) dalam mencapai tujuan seorang individu,
2003).