UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamduillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul PANCASILA
SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkankritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. LANDASAN PEMBANGUNAN...............................................................2
B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA...................................................3
PENUTUP.................................................................................................................5
A. KESIMPULAN.............................................................................................5
B. SARAN.........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................6
iii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut
Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu
pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar
dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa
yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan
aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.
Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh
ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.
Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan
dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah
paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada
bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian
berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi,
sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan.
Istilah paradigma makin lama makin berkembang dan biasa dipergunakan dalam berbagai
bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Misalnya politik, hukum, ekonomi, budaya. Dalam
kehidupan sehari-hari, paradigma berkembang menjadi terminology yang mengandung
pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, tolak ukur, parameter,
serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan, dan proses dalam bidang tertentu,
termasuk dalam pembangunan.
B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami mengenai landasan
pembangunan terkhusus di Indonesia serta mengetahui dan memahami mengenai pancasila yang
berperan sebagai paradigma pembangunan dibeberapa bidang.
1
PEMBAHASAN
A. LANDASAN PEMBANGUNAN
Pembangunan adalah suatu kegiatan atau proses yang dilakukan oleh manusia secara sadar
dan terus-menerus untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Oleh karena itu, setiap negara
baik negara berkembang maupun negara maju tentunya melaksanakan pembangunan guna
mencapai tujuan atau cita-citanya yaitu meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan
bangsanya atau dalam kata lain adalah usaha terarah untuk mengubah situasi masyarakat ke arah
yang lebih baik dengan sasarannya kesejahteraan lahir batin, kebutuhan dasar terpenuhi untuk
perkembangan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat umumnya. Dalam
pembangunan yang diharapkan benar-benar dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan dibutuh kan suatu dasar atau patokan yang kuat, dasar atau
patokan yang dimaksud adalah landasan pembangunan. Landasan pembangunan adalah
pedoman atas asas dalam perencanaan dan pelaksanaan dari pada pembangunan itu sendiri.
Landasan idiil pembangunan adalah Pancasila. Pancasila merupakan arahan yang paling
dasar guna menjiwai seluruh pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka memperkokoh
perwujudan visi pembangunan yang termuat dalam UUD 1945 guna dijadikan menjiwai
penyusunan Keputusan/Ketetatapan MPR.
Landasan konstitusional pembangunan adalah UUD 1945. UUD 1945 merupakan arahan
yang paling dasar dalam menyusun tujuan pokok pembangunan nasional sebagai suatu visi
pembangunan nasional guna dijadikan landasan dalam Keputusan/Ketetatapan MPR. Khusus
dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan empat pokok tujuan pembangunan nasional
mencakup: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi
seluruh tumpah darah Indonesia, dan berperanserta dalam membantu ketertiban dunia dan
perdamaian abadi.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara adalah mencapai dan
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yaitu :
2
berlandaskan Pancasila, UUD 1045 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, Konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode)
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, yang mampu mengatasi TAHG yang timbul.
Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi teoritis yang umum, sehingga merupakan sumber
hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang menentukan sifat, ciri, serta
karakter ilmu pengetahuan itu sendiri Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka
semakin banyak pula teori mengenai paradigma yang bermunculan dari para ahli dengan
sumber-sumber atau dasar-dasar yang berbagai macam. Salah satu sumber atau dasar yang
muncul yaitu pancasila. Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dasar pancasila secara
normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur sebagai segenap aspek pembangunan
nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini merupakan konsekuensi atas pengakuan dan
penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional.
a. Bidang Ekonomi
Hampir semua pakar ekonomi Indonesia memiliki kesadaran akan pentingnya moralitas
kemanusiaan dan ketuhanan sebagai landasan pembangunan ekonomi. Namun dalam
praktiknya, mereka tidak mampu meyakinkan permerintah tentang konsep yang sesuai dengan
kondisi Indonesia. bahkan tidak sedikit pakar ekonomi Indonesia yang mengikuti pendapat
pakar barat tentang pembangunan ekonomi Indonesia. Sesuai dengan paradigma
pancasila,pengelolaan ekonomi Indonesia diserahkan kepada tiga bentuk badan usaha yaitu :
- Koperasi sebagai soko guru ekonomi indonesia merupakan badan usaha nonprofit yang
berpihak pada kepentingan rakyat kecil.
- BUMN atau BUMD sebagai badan usaha yang berwenang mengelola sector-sektor
ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
- Badan Usaha Swasta sebagai badan usaha profit millik perseroan atau kelompok yang
mengelola sektor ekonomi yang belum mampu ditangani oleh koperasi dan atau
BUMN/BUMD.
Apabila ketiga lembaga ini mampu melaksanakan tugasnya, maka bangsa Indoensia masih
memilki harapan bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami kemajuan dan tingkat stabilitas
yang mantap. Namun, kenyataannya ketiga pengelola ekonomi ini tidak berkembang.
Pembangunan politik memiliki dimensi yang strategis karena hampir semua kebijakan
publik tidak dapat dipisahkan darinya. Kebijakan publik tidak dapat dipisahkan dari pancasila
sebagai paradigma pembangunan bidang politik. Oleh karena itu hal tersebut banyak
menimbulkan kekecewaan karena prioritas hanya untuk kaum elit saja. Padahal, dalam hal
tersebut seharusnya dalam berpolitik harus lebih dewasa lagi untuk dapat meningkatkan harkat
dan martabat manusia.
3
Pembangunan politik semakin tidak jelas arahnya ketika terjadi banyak penyelewengan dan
tidak dapat ditegakkan oleh hukum. Apabila dianalisis, kegagalan tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut yaitu :
- Terdapat banyak kegagalan dalam pembangunan politik diantaranya, tidak adanya blue
print sehingga paradigma pembangunan politik tidak jelas, penggunaan pancasila
sebagai paradigma masih bersifat parsial, kurang memihak pada hakikat pembangunan
politik dan hukum dan masih banyak lagi. Dengan demukian, dapat dikatakan bahwa
pembangunan dibidang politik telah mengalami kegagalan.
Pancasila sebagai pardikma pembangunan pertahanan dan keamanan yang memiliki tujuan
di bentuknya sebuah pemerintahan sebuah negara dan untuk itu pemerintah memiliki kewajiban
untuk membangun negeri dengan sistem pertahan dan keamanan rakyakt semesta meski
demikan, sistem tersebu tidak mungkin di libatkan seluruh rakyat terlebih lagi persyaratan yang
harus di penuhi meliputi, fisik, teoritis dan strategis, sedangkan tuni memiliki kedudukan bukan
hanya kepentingan militer melaikan sosial dan ekonomi dan oleh karena itu di bentuklah Tni
sebagai pemgamannya
4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Landasan pembangunan adalah pedoman atas asas dalam perencanaan dan pelaksanaan dari
pada pembangunan itu sendiri. Landasan-landasan itu adalah landasan idiil pembangunan
adalah pancasila, landasan konstitusional pembangunan adalah UUD 1945, Landasan visional
adalah wawasan nusantara dan landasan konsepsional adalah ketahanan nasional.
Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi
dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur sebagai segenap aspek pembangunan nasional yang
dijalankan di Indonesia. Pancasila sebagai paradigma pembangunan dapat diterapkan
dibeberapa bidang yaitu ekonomi, politik hukum, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
B. SARAN
Kita semua dapat melaksanakan atau menerapkan Pancasila itu dalam segala aspek
pembangunan demi mewujudkan Pancasila sebagai paradigma pembangunan serta dapat
mendorong dan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia kita ini lebih baik dan lebih
maju lagi serta tetap menaati setiap landasan-landasan pembangunan sehingga kemuajuan kita
dapat tetap terarah kejalan yang baik.
5
DAFTAR PUSTAKA