Anda di halaman 1dari 2

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Anak Krakatau berada diantara Pulau Panjang, Sertung dan Pulau Rakata,
terletak di Selat Sunda Provinsi Lampung. Anak Krakatau baru muncul ke
permukaan pada 1927. Gunung Anak Krakatau adalah sisa sejarah panjang letusan
Krakatau Purba yang berlagsung sejak Abad ke-5, hingga tahun 1883.

Letusan Gunung Krakatau sangat dahsyat sehingga menghancurkan gunung


itu sendiri dan menimbulkan 4 gelombang tsunami di Selat Sunda. Catatan
pemerintah kolonial, dikutip Kartono Tjandra dalam buku Empat Bencana Geologi
yang Paling Mematikan (2018), menyebutkan, lebih dari 36 ribu orang tewas akibat
erupsi Gunung Krakatau ini. Referensi lain bahkan mengklaim jumlah korban jiwa
jauh lebih besar, hingga 120 ribu orang.

Hampir setiap tahun Anak Krakatau memperlihatkan aktivitas vulkanisme.


Pola letusannya pun kini tercatat semakin teratur sejak tahun 2008. Letusan
eksplosif tersebut datang silih berganti setiap 2 tahun sekali

Di awal erupsi, Anak Krakatau akan menunjukan kolom erupsi yang cukup
tinggi dengan sesekali terlihat bom vulkanik yang terlontar secara balistik layaknya
bola baseball.

Seiring berjalannya waktu tinggi kolom erupsi berkurang, yang diiringi dengan
peningkatan kandungan material pumis dan batu apung. Hal ini mengindikasikan
terjadinya dekompresi magma di Anak Krakatau.

Tahun 2018, aktivitas Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan,


hingga terjadilah tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu yang menelan
korban ratusan jiwa. Gelombang air bah menerpa lantaran dipicu oleh runtuhan
sebagian tubuh gunung yang longsor di dalam laut. Hingga saat ini, Gunung Anak
Krakatau terus dipantau karena potensi tsunami masih bisa terjadi lagi. Status yang
ditingkatkan menjadi siaga juga sebagai antisipasi apabila Gunung Anak Krakatau
erupsi.
Kita sebagai masyarakat Indonesia patut mewaspadai potensi erupsi yang
dihasilkan oleh gunung Anak Krakatau. Pasalnya gunung ini merupakan salah satu
gunung teraktif di Indonesia, dan gunung Anak Krakatau merupakan salah satu
gunung yang memiliki sejarah panjang kelam di masa lalu.

Nama : Nathanael Dwijo Nugroho

No : 24

Kelas : XII-1

Anda mungkin juga menyukai