4.2 Perhitungan
4.2.1 Pembuatan Larutan Standar
Diketahui larutan induk natrium metabisulfit (Na2S2O5) dengan konsentrasi 404,2 mg/L dan
volume 2 mL akan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL.
V1 = 2 mL; N1 = 404,2 mg/L
V2 = 100 mL
N2 dicari menggunakan persamaan berikut ini:
V1×N1 = V2×N2
2 mL × 404,2 mg/L = 100 mL×N2
N2 = 8,084 mg/L
Laboratorium Udara - SO 2 IV - 2
Laboratorium Lingkungan II (RTL 3233P)
Kemudian dari hasil konsentrasi yang didapat dilakukan pengujian untuk tiap laruatan kerja
pada spektrofotometer sehingga didapatkan absorbansinya. Dari hasil tersebut dibuat kurva
kalibrasi dengan menggunakan Microsoft Excel. Data yang diplot untuk membuat kurva
kalibrasi adalah konsentrasi sebagai sumbu x dan absorbansinya sebagai sumbu y. Kurva
kalibrasi dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini.
0.9
f(x) = 0.55 x + 0
0.8 R² = 1
0.7
0.6
Absorbansi
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
Laboratorium Udara - SO 2 IV - 3
Laboratorium Lingkungan II (RTL 3233P)
4.23 Analisis
Berdasarkan hasil sampling yang dilakukan di pinggir Jl. Jamin Ginting pada hari Kamis,
tanggal 12 April 2018, dari pukul 14.30-15.30 WIB atau selama satu jam, didapatkan jumlah
kendaraan yang lewat sebanyak 417 kendaraan dengan deskripsi sebagai berikut: mobil
berjumlah 94 unit, sepeda motor berjumlah 207 unit, angkutan kota (angkot) berjumlah 60
unit, dan truk berjumlah 56 unit. Selama satu jam pengambilan sampel, didapat hasil
absorbansi sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer sebesar -0,003. Dikarenakan
hasil yang didapat bernilai negatif, hal ini menunjukkan tidak terdeteksinya SO 2 pada udara
ambien di titik sampling. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 1999, baku mutu udara ambien untuk parameter SO2 adalah 900 μg/Nm3 untuk waktu
pengukuran selama satu jam. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi SO 2 pada udara ambien
tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan pada PP No. 41 Tahun 1999.
Laboratorium Udara - SO 2 IV - 4