Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN

“SUSTAINABLE OF TOURISM DESTINATION PLANNING”


UJIAN AKHIR SEMESTER

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. BAMBANG TRIRATMA, M.T.

PENYUSUN :
ZAHROTUSSA’ADAH
I0218092

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
1. INSPIRASI TEMA RANCANG BANGUN

Kawasan Kota Jepara memiliki potensi yang luar biasa dari segi pariwisata
bahari maupun kearifan lokal. Dari segi kearifan lokal, jepara disebut “Kota Ukir”
karena terkenal dengan keindahan dan keunikan seni ukirnya. Selain itu kota ini juga
terkenal dengan tarian Kridhajati, yang mana tarian ini diciptakan dengan alur yang
menggambarkan proses kinerja kerajinan ukir, dari mulai proses pencarian kayu di
hutan, diplitur, hingga kemudian dipasarkan kepada para konsumen. Dari segi
pariwisata Bahari, kota jepara terkenal pula dengan keindahan pantai dan wisata
lautnya, seperti pulau karimunjawa, pantai bandengan dan sebagainya.

Tari Kridhajati (Tarian Asli Jepara)

Seni Ukir khas Jepara


Pulau Karimunjawa (Paradise of Jawa)
Sayangnya kemajuan potensi bahari yang terdapat di kota jepara tersebut tidak
diimbangi dengan adanya maintenance terhadap kearifan lokal, sehingga terjadi
ketimpangan antara potensi bahari yang semakin meningkat dari segi pendayagunaan
dan operasional pariwisata dengan kearifan lokal setempat seperti seni ukir dan tari
kridhajati yang semakin memudar. Memudarnya seni ukir dan tari kridhajati ini
dipengaruhi oleh adanya penjarahan kayu di berbagai titik kawasan Kota Jepara tanpa
adanya proses reboisasi sehingga sulit bagi para pengrajin kayu untuk mendapatkan
kayu dengan kualitas baik. Selain itu berkurangnya minat masyarakat terhadap seni
ukir dan tari kridhajati yang dulunya menjadi kesenian kebanggaan masyarakat jepara
menjadi faktor utama semakin mundurnya lokalitas tersebut.
Oleh karena itu, untuk mengatasi ketimpangan tersebut dibutuhkan adanya
suatu integrasi dalam hal ini, potensi kearifan lokal diintegrasi dengan potensi bahari
guna mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata. Integrasi
ini diwujudkan pada destinasi wisata Pulau panjang.
Pulau Panjang sendiri merupakan salah satu pulau-pulau kecil yang berada
dalam wilayah Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Pulau ini memiliki pasir putih
dengan dikelilingi laut dangkal berair jernih serta memiliki terumbu karang. Bagian
tengah pulau ini terdapat hutan tropis dengan pohon yang tinggi menjulang serta
diselingi perdu dan semak sebagai tempat burung laut berkembang biak. Potensi
yang dimiliki Pulau Panjang sebagai pariwisata sebenarnya sudah dimanfaatkan oleh
Kabupaten Jepara dan pengelolaan telah dikontrak oleh pihak swasta sejak tahun
1987 selama 30 tahun, namun secara pengelolaan pariwisata belum baik dan terpadu
seperti pada pulau lainnya.
Hal inilah yang kemudian mendasari munculnya gagasan perlunya integrasi
dalam pengembangan pariwisata Pulau Panjang berlandaskan nilai kearifan lokal
setempat.
2. POTENSI INTERNAL & EKSTERNAL KEARIFAN LOKAL/HERITAGE OBYEK KASUS
a. Potensi internal
 Keindahan

Pulau panjang, Jepara


Pulau panjang merupakan pulau yang dikelilingi oleh pantai pasir putih
dengan laut dangkal berair jernih dan tenang serta memiliki terumbu
karang dan berbagai fauna air yang hidup disana.
Berbagai jenis terumbu karang Pulau Panjang
Bagian tengah pulau ini terdapat hutan tropis dengan pohon yang
tinggi menjulang serta diselingi perdu dan semak sebagai tempat burung
laut berkembang biak. Flora di pulau ini dominasi oleh pohon Kapuk
randu, Asam jawa, Dadap, serta Pinus yang berumur hingga ratusan tahun.
Selain itu pulau panjang juga kaya dengan berbagai ekosistem lamun.
Lamun sendiri merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di pesisir.
Selain itu lamun dapat hidup pada tempat dengan salinitas atau kadar
garam cukup tinggi.

Lamun jenis Cymodocea Serrulata

Banyaknya pepohonan pada pulau ini memberikan suasana sejuk yang


dapat dirasakan oleh wisatawan.
Pasir putih pulau panjang, Jepara

Tracking hutan Pulau Panjang, Jepara

 Komponen Objek
Objek wisata Pulau panjang sebagian besar terdiri atas komponen
hayati, mulai dari pepohonan, hingga ekosistem lain yang tumbuh
didalamnya. Akan tetapi yang menjadi daya tarik lain dari objek wisata ini
adalah adanya kawasan makam Syaikh Abu Bakar bin Yahya Ba’alawy.
Kawasan ini bukan hanya terdiri hanya dengan satu bangunan makam saja
melainkan terdapat masjid serta rumah juru kunci.

makam Syaikh Abu Bakar bin Yahya Ba’alawy


b. Potensi eksternal
 Sejarah
Pulau panjang pertama kali ditemukan oleh Syaikh Abu Bakar bin
Yahya Ba’alawy yang merupakan seorang syaikh dan ulama besar pada masa itu
dan masih merupakan keturunan Rasulullah S.A.W.
Sejak lama hingga akhir dekade 1990-an, Pulau yang terletak di
kawasan Ujung Batu ini hanya populer sebagai tempat wisata dengan
pesona andalan hutan yang masih perawan, hamparan pasir putih, dan
tempat habitat burung kunthul atau oleh masyarakat sekitar disebut burung
blekok.
Seiring berjalannya waktu, pulau panjang mulai dikenal dengan adanya
suatu tradisi yang melibatkan pulau tersebut. Tradisi yang dilakukan turun
menurun oleh masyarakat jepara itu disebut pesta lomban. Pesta lomban
sendiri pada awalnya merupakan pesta masyarakat nelayan di wilayah
Ujung Batu Jepara dalam bentuk sedekah laut yang diadakan pada hari
ketujuh Lebaran Idul Fitri. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini bukan
hanya menjadi tradisi bagi nelayan saja, namun menjadi milik seluruh
masyarakat jepara.

 Atmosfer kawasan
Pulau Panjang merupakan salah satu pulau-pulau kecil yang berada
dalam wilayah administratif Kelurahan Ujung Batu Kecamatan Jepara
Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Luas Pulau Panjang adalah sekitar 21,1
hektar dan terletak disebelah barat dari Pantai Kartini. Untuk sampai di
Pulau Panjang dapat diakses melalui dermaga Pantai Kartini dengan
menyewa perahu nelayan dan dapat diakses juga melalui dermaga Pantai
Bandengan yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.
PULAU PANJANG

3. STATEMENT REDAKSIONAL TEMA RANCANG BANGUN OBYEK KASUS


Dari penjabaran inspirasi tema dan potensi yang dimiliki obyek kasus, maka
diambil tema dalam membangun destinasi wisata Pulau Panjang adalah Ekowisata.
Ekowisata sendiri merupakan model wisata yang di dalamnya memuat konsep
pengembangan dan penelitian, pengembangan dan pendidikan (dalam bentuk
pengenalan dan peragaan ekosistem cagar alam) dan kegiatan pengambilan plasma
nutfah untuk mendukung kegiatan budidaya (Muttaqin, 2011).
Pemilihan tema ekowisata didasari dengan adanya potensi yang luar biasa dari
segi keragaman hayati maupun potensi lainnya pada pulau panjang. Selain itu
ekowisata juga merupakan salah satu bagian dari sustainable of Tourism. Sustainable
tourism yakni berkaca pada pembangunan wisata secara berkelanjutan yang mana
merujuk pada pembangunan kepariwisataan dunia menuju era baru dalam menarik
wisatawan. Masyarakat dunia tidak hanya mengejar pariwisata dari sektor ekonomi
saja melainkan menawarkan wisata alam back to nature yang dikemas dalam aspek
sosial dan budaya masyarakat setempat serta kembali ke lingkungan.
Dalam pengembangan tema rancang bangun ini, objek wisata Pulau Panjang
dirancang untuk menghadirkan pariwisata berwawasan lingkungan dengan basis
konservasi baik dari segi flora maupun fauna yang ada, sosial budaya yang terdapat
pada pulau tersebut hingga kearifan lokal kota jepara itu sendiri. basis konservasi ini
diperkuat dengan adanya SK Bupati Jepara No. 522.5.2/728 Tahun 2013 tgl 27
Desember 2013 Pulau Panjang ditetapkan sebagai kawasan konservasi Pencadangan
Pulau Panjang sebagai Taman Pulau-Pulau Kecil.
Selain berbasis konservasi, objek wisata ini juga dirancang untuk
menghadirkan pendidikan lingkungan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Perwujudan pada basis pendidikan lingkungan adalah pada objek wisata pulau
panjang dirancang untuk memberikan pendidikan maupun pengalaman serta
kesadaran lingkungan melalui interpretasi yang diberikan kepada para wisatawan.
Sementara pada basis ekonomi masyarakat, objek wisata pulau panjang dirancang
untuk memberikan wadah serta kesempatan kerja bagi masyarakat lokal guna
mengurangi tingkat kemiskinan serta memaksimalkan pemberdayaan masyarakat
guna mencapai pembangunan berkelanjutan.
Selain itu guna meningkatkan aspek keberlanjutan destinasi wisata juga
mengembalikan eksistensi kearifan lokal kota jepara, dilakukan adanya pengemasan
nilai kearifan lokal berupa pengangkatan tradisi tarian kridhajati dan seni ukir.
Pengangkatan tradisi tarian kridhajati ditujukan sebagai suguhan bagi wisatawan guna
meningkatkan daya tarik wisatawan untuk terus berkunjung pada destinasi wisata.
Untuk pengangkatan kearifan lokal berupa seni ukir ditujukan pada aspek visualisasi
yang mana dengan adanya tatanan kawasan yang dipadukan dengan kesenian ukir
khas Kota Jepara.
Dibangunnya konsep destinasi wisata pulau panjang ini diharapkan mampu
meningkatkan bukan hanya perekonomian masyarakat sekitar pulau panjang saja
namun juga mampu menjadi wadah konservasi lingkungan dan nilai kearifan lokal
kota Jepara sehingga kebermanfaatannya dapat dirasakan hingga masa yang akan
datang.

Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Panjang_(Jepara)
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekowisata
https://pesonadesakare.blogspot.com/2016/04/definisi-ekowisata.html
https://www.nu.or.id/post/read/92170/makam-al-habib-abubakar-magnet-baru-wisata-
pulau-panjang
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/281
https://lingkunganhidup.co/pengertian-ekowisata-dan-kriterianya/#:~:text=Contoh
%20ekowisata%20berbasis%20lingkungan%20yang,Zimbabwe%20atau%20Taman
%20Nasional%20Komodo.
Malik, Abdul And Muhammad, Fuad And Purnaweni, Hartuti (2017) Strategi
Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi Sumberdaya Alam Berkelanjutan Di
Pulau Panjang Kabupaten Jepara. Masters Thesis, School Of Postgraduate.

Anda mungkin juga menyukai