Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arham Kasmin

NIM : 20700118042

Peradaban Islam pada Masa Dinasti Umayyah

Setelah kekhalifahan khulafa rrasyidin selesai ,khalifah berpindah ke tangan Bani


Umayyah dengan Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah
Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam.

Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:

1. Mu’awiyah I bin Abu Sufyan (40-61H/661-680M)


2. Yazid I bin Mu’awiyah (61-64H/680-683M)
3. Mu’awiyah II bin Yazid (64-65H/683-684M)
4. Marwan bin Hakam (65-66H/684-685M)
5. Abdul Malik bin Marwan (66-68H/685-705M)
6. Al-Walid I bin Abdul Malik (86-97H/705-715M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (97-99H/715-717M)
8. Umar bin Abdul Aziz (99-102H/717-720M)
9. Yazid II bin Abdul Malik (102-106H/720-724M)
10. Hisyam bin Abdul Malik (106-126H/724-743M)
11. Al-Walid II bin Yazid (126-127H/743-744M)
12. Yazid III bin Walid (127H/744M)
13. Ibrahim bin Malik (127H/744M)
14. Marwan II bin Muhammad (127-133H/744-750M)

Khalifah-khalifah besar Dinasti Bani Umayyah ini adalah

1. Mu’awiyyah bin Abu Sufyan (661-680 M)


2. Abdul Al-Malik bin Marwan (685 – 705 M)
3. Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M)
4. Umar ibn al-Aziz (717-720 M)
5. Hisyam bin Abd al-Malik (724 – 748 M)
6. Marwan II bin Muhammad (127-133H/744-750M)
Dari segi cara hidup, para khalifah Dinasti Umayyah telah meninggalkan pola dan cara
hidup Nabi Muhammad SAW dan al-Khulafa ar-Rasyidun. Hingga masa Ali, pemimpin
negara berlaku sebagai seorang biasa tinggal di rumah sederhana, menjadi imam masjid, dan
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebanyakan orang Muslim lainnya.Namun, pada
masa Dinasti Umayyah, yang mengadopsi tradisi sistem kerajaan pra-lslam di Timur Tengah,
mereka menjaga jarak dengan masyarakat karena tinggal di istana yang dikelilingi oleh para
pengawal.Mereka juga hidup dengan bergelimang kemewahan dan memiliki kekuasaan
mutlak.

Kemajuan Peradaban Islam dan Perekonomian Masa Bani Umayyah

1. Politik
Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah
terjadinya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan
kekuasaan politik. Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang
politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama.
2. Pemerintahan
a. Perubahan Sistem Pemerintahan
Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah dari Demokrasi menjadi monarchi
(kerajaan/dinasti) sejak ia mengangkat anaknya Yazid sebagai Putera Mahkota.
Kebijakan ini dipengaruhi oleh tradisi yang terdapat dibekas wilayah kerajaan
Bizantium.
b. Administrasi pemerintahan
Setidaknya ada empat diwan (departemen/kementrian) yang berdiri pada Daulah
Bani Umayyah, yaitu:
1) Diwan Rasail (urusan administrasi dan surat)
Departemen ini mengurus surat-surat negara kepada gubernur dan pegawai di
berbagai wilayah
2) Diwan Kharraj (urusan keuangan)
Departemen ini mengurus tentang perpajakan. Gikepalai oleh Shahibul
Kharraj yang bertanggung jawab langsung kepada Khalifah.
3) Diwan Jund (urusan kemiliteran)
Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara. Ada juga yang
menyebut dengan departemen peperangan.
4) Diwan Khatam (urusan dokumentasi)
Departemen ini disebut juga departemen pencatat. Setiap peraturan yang
dikeluarkan disalin pada sebuah register kemudian disegel dan dikirim
keberbagai wilayah.
5) Diwan Qadli
Lembaga kehakiman dikepalai ketua hakim (Qathil Qudhah).Seorang hakim
(Qadli) memutuskan pekara dengan ijtihad (sungguh sungguh) dan dasar
hukum berdasarkan Al Qur-an dan Sunnah Nabi.
3. Lambang Negara
Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara dimana sebelumnya
pada masa Khulafa Rassyidin belum ada. Bendera ini menjadi ciri khas Daulah Bani
Umayyah.
4. Bahasa Resmi Administrasi Pemerintahan
Pada pemerintahan Abd Malik, Bahasa Arab dijadikan bahasa resmi administrasi
pemerintahan.
5. Militer
a. Undang-undang Wajib Militer
Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat
undang undang wajib militer (Nizham Tajnid Ijbary). Mayoritas adalah berasal
dari orang Arab.
b. Futuhat/Ekspansi (Perluasan Daerah)
Perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium
Bizantium dengan menaklukkan pulau Rhodes dan Kreta pada tahun 54 H. Setelah
7 tahun, Yazid berhasil menaklukkan kota Konstantinopel. Perluasan ke Asia
Timur, Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan-Oxus dan Afganistan-Kabul
pada tahun 674 M. Pada zaman Abd Malik, daerah Balkh, Bukhara, Khawarizan,
Ferghana, Samarkand dan sebagian india (Balukhistan, Sind, Punjab dan Multan).
Perluasan ke Afrika Utara, dikuasainya daerah Tripoli, Fazzan, Sudan, Mesir (670
M). Perluasan kebarat pada zamn Walid mampu menaklukan Jazair dan Maroko
(89 H). Thariq bin Ziyad (92 H) sampai di Giblaltar (Jabal Thariq). Tahun 95 H
Spanyol dikuasai, Cordova terpilih menjadi ibu kota propinsi Wilayah Islam di
Spanyol.
6. Ekonomi
a. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah
Sumber uang masuk pada zaman Daulah Ban Umayyah sebagiannya diambil dari
Dharaib (kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara). Di samping itu, bagi
daerah-daerah yang baru ditaklukkan, terutama yang belum masuk Islam,
ditetapkan pajak istimewa. Namun pada masa Umar bin Abdul Aziz, pajak untuk
non muslim dikurangi, sedangkan jizyah bagi muslim dihentikan. Kebijakan ini
mendorong non muslim memeluk agama Islam.
b. Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap pembangunan
sector pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi tujuan
meningkatkan hasil pertanian.
c. Setelah Bani Umayyah berhasil menaklukan berbagai wilayah ,jalur perdagangan
jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan
dagang yang ramai dan makmur ,begitu pula kota eden.
Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha Negara
2) Pembangunan pertanian termasuk irigasi
3) Biaya orang hukuman dan tawanan perang
4) Perlengkapan perang
5) Hadiah bagi sastrawan dan ulama
7. Mata Uang
Pada masa Abd Malik, mata uang kaum muslimin dicetak secara teratur. Pembayaran
diatur dengan menggunakan mata uang ini. Meskipun pada Masa Umar bin Khattab
sudah ada mata uang, namun belum begitu teratur.
8. Sosial Kemasyarakatan
a. Panti Sosial Penyandang Cacat
Ketika Walid naik tahta, ia menyediakan pelayannan khusus. Orang cacat diberi
gaji, orang buta diberikan penuntun, orang lumpuh disediakan perawat, Ia juga
mendirikan bangunan khusus untuk pengidap penyakit kusta agar mereka dirawat
sesuai dengan persyaratan standar kesehatan.
b. Arab dan Mawali
Muslim Arab menganggap bahwa mereka lebih baik dan lebih pantas memegang
kekuasaan daripada Muslim non Arab. Muslim non Arab kala itu disebut Mawali.
Awalnya Mawali adalah budak tawanan perang yang dimerdekakan.
9. Pendidikan
Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan karena mereka
fokus dalam bidang politik. Meski demikian Daulah Bani Umayyah memberikan
kebebasan pada pengembangan ilmu agama Islam ,sastra dan filsafat.
Daulah menyediakan tempat-tempat pendidikan antara lain:
a. Kuttab
Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal
Alquran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam
b. Masjid
Pendidikan dimasjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan dimasjid terdiri
dari dua tingkat.Pertama,tingkat menengah dididik oleh guru formal dan kedua,
tingkat tinggi yang dididik oleh Ulama dalam bidangnya.
c. Arabisasi
Gerakan penerjemah kedalam bahasa Arab (Arabisasi buku) pada masa Marwan
sangat dilakukan. Ia memerintah untuk menerjemahkan buku buku yang
berbahasa Yunani ,Syiria ,Sansekerta dan bahasa lainnya kedalam bahasa Arab.
d. Baitul Hikmah
Baitul Hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan.
10. Kesenian
a. Majelis Sastra
Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusterasaan
dan juga tempat berdiskusikan mengenai urusan politik. Majelis ini hanya
ditujukan bagi sastrawan dan ulama terkemuka.
b. Arsitektur
Pada masa Walid dibangun sebuah masjid agung yang terkenal dengan sebutan
Masjid Damaskus ,Kubah as-sakhra di Yerussalem dibangun oleh Abdul Malik
(691) merupakan bangunan masjid pertama kali ditutup dengan Kubah. Pada abad
VII Wlid Ibn Abdul Malik juga membangun masjid agung di Syiria.

Anda mungkin juga menyukai