Anda di halaman 1dari 5

Nama : SISILIA LERMATAN

Nim : 16061027

Mk : Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan

Pada jurnal 1 membahas tentang Pengaruh konsep diri terhadap coping stress pada
mahasiswa tingkat ahkir dan mengunakan metode penilitian deskriftif dengan studi korelasi
yang mengunakan skali Likert untuk mengukur konsep diri dan coping stress mahasiswa tingkat
ahkir.

Sifat dari konsep diri selalu berubah-ubah karena konsep diri akan tumbuh dari interaksi
seseorang dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupan seseorang, seperti orang tua ,
guru, dan teman-teman. Maka konsep diri mahasiswa akan mempengaruhi strategi coping apa
yang akan digunakan untuk mengatasi stress

1. Coping Stress
Menurut Lazarus coping stress merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk
menanganidan menguasai situasi stress yang menekan akibat masalah yang sedang
dihadapi dengan cara melakukan perubahan kongnitif maupun perilaku guna memperoleh
rasa aman dalam dirinya. Untuk bertahan terhadap stress diperlukan kongnitif dan
perilaku yang dapat bertransaksi dengan lingkungan.

Menurut Keliat ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi coping stress yaitu:

a. Kesehatan fisik
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena dalam mengatasi stress
individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar.
b. Keyakinan atau pandangan positif
Keyakinan merupakan sumber daya psikologis yang sangat penting seperti
keyakinan akan nasib (external locus of control) yang mengerahkan individu pada
penilaian ketidak berdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan
strategi coping yang berfokus pada masalah (problem solving focused coping).
c. Ketrampilan memecahkan masalah
Ketrampilan ini terdiri dari kemampuan dalam mencari informasi, menganalisa
situasi, mengidentifikasi suatu masalah yang bertujuan untuk menghasilkan
alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternative tersebut
berhubungan dengan hasil yang akan dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan
rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
d. Ketrampilan sosial
Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkahlaku
dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di
masyarakat.
e. Dukungan Sosial
Dukungan sosial meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan
emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga,
saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitar.
f. Materi
Materi terdiri dari sumber daya berupa uang, barang atau layanan yang biasanya
dapat dibeli.
2. Konsep Diri
Konsep diri merupakan pandangan diri mengenai diri sendiri. Konsep diri dapat
mempengaruhi setiap aspek pengalaman, pikiran, perasaan, persepsi dan tingkah laku
seseorang. Menurut Burn konsep diri merupakan kesan terhadap diri sendiri secara
keseluruhan, dimana hal tersebut mencakup tentang pendapat akan dirinya sendiri,
pendapat mengenai gambaran dirinya di mata orang lain, dan pendapatnya tentang hal-hal
yang diperolehnya.

Ada empat aspek dalam konsep diri menurut Berzsonsky yaitu:

a. Aspek fisik (physical self)


Aspek fisik atau material mencakup keseluruhan benda-benda nyata yang dimiliki
individu seperti tubuh, pakaian, benda-benda material, mobil dan lain-lain.
b. Aspek Sosial (social self)
Aspek sosial terdiri dari peran yang dimainkan individu dan evaluasi tentang seberapa
baik atau burukmereka memerankannya.
c. Aspek Moral (moral self)
Aspek moral meliputi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mengartikan dan
mengarahkan hidup seseorang.
d. Aspek psikologis (psychological self)
Aspek ini merupakan kumpulan dari piiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki
individu tentang dirinya sendiri (proses ego). Perubhan dalam aspek psikologis ini
dapat terjadi pada remaja sebagai hasil dari perkembangan kongnitif.
3. Hubungan antara Konsep Diri dan Coping Stress
Kepribadian dan coping pada dasarnya memiliki mekanisme yang sama, dimana
kepribadian seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap setiap situasi dan akan
mempengaruhi respon yang akan dilakukannya. Konsep diri juga berperan dalam
menciptakan strategi coping apa yang akan digunakannya dalam mengatasi stress yang
sedang dihadapinya, dimana individu yang memiliki konsep diri yang positifakan mampu
menciptakan strategi coping positive reappraisal, yang merupakan suatu respon dengan
cara menciptakan makna positif dalam diri sendiri yang tujuannya untuk
mengembangkan diri termasuk melibatkan hal-hal yang religious.

Pada jurnal 2 mebahas tentang Konsep diri, dukungan sosial dan penyesuaian sosial
mahasiswa pendatang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan
antar konsep diri dan dukungan sosial dengan penyesuaian sosial mahasiswa.

1. Penyesuaian Sosial
Menurut Schneiders (1964) penyesuaian sosial merupakan kemampuan unuk bereaksi
secara efektif dan sehat terhadap situasi, realitas dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup
bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Penyesuaian
diri yang baik adalah yang mampu merespon secara matang, efisien, memuaskan dan
bermanfaat.yang dimaksud dengan Efisien adalah hal yang dilakukannya memberikan
hasil yang sesuai dengan yang diinginkannya tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak
membuang waktu, dan melakukan sedikit kesalahan.
2. Konsep Diri
Menurut Berk (dalam Dariyo, 2007) Konsep Diri (self-concept) yaitu gambaran diri
senidri yang bersifat menyeluruh terhadap keberadaan diri seseorang. Konsep diri ini
bersifat multi-aspek yang terdiri dari: Aspek Fisiologi, Psikologis, Psikososiologis, psiko-
etika moral. Oleh karena itu, konsep diri sebagai cara pandang seseorang mengenai diri
sendiri untuk memahami keberadaan diri sendiri maupun memahami orang lain.
3. Dukungan Sosial
Menurut Saroson (dalam Smet 1994) yang menyatakan bahwa dukungan sosial adalah
adanya transaksi interpersonal yang ditunjukan dengan memberikan bantuan pada
individu lain, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi
individu yang bersangkutan. Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan
tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat
membuat individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.

Pada jurnal 3 membahas tentang Hubungan Dukungan keluarga dengan Konsep Diri
pasien kanker Payudara.

Kanker payudara adalah penyakit yang terjadi karena pertumbuhan berlebihan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel atau jaringan payudara (Taufan, 2011). Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara yaitu: Faktor Reproduksi, faktor endokrin,
diet dan genetik atau riwayat keluarga (Rasjidi, 2009).

Keluarga memiliki pengaruh dan peranan yang sangat penting dalam pembentukan
konsep diri. Pandangan penderita kanker payudara terhadap diri sendiri merupakan cermin dari
pikiran penderita bagaimana keluarga memandang dirinya. Bila keluarga memiliki konsep diri
yang utuh dan konsisten, maka ia dapat menyediakan lingkungan yang lebih lama dalam
penyaluran kasih saying, perhatian dan penghargaan pada penderitta kanker payudara.
Kesimpulan:

 Dari 3 jurnal yang saya baca semua membahas tentang konsep diri, namun masing-
masing jurnal membahas konep diri dengan masalah yang berbeda yaitu pada jurnal 1
membahas konsep diri yang berkaitan dengan coping stress pada mahasiswa tingkat ahkir
, Pada jurnal 2 mebahas tentang Konsep diri, dukungan sosial dan penyesuaian sosial
mahasiswa pendatang, dan pada jurnal 3 membahas tentang Hubungan dukungan
keluarga dengan konsep diri dari pasien kanker payu dara.

 Konsep diri yaitu cara sesorang untuk memandang dan menilai sikap dari diri sendiri,
baik dari dari kelebihan maupun dilihat juga dari kelemahan dan kegagalan dalam diri
seseorang Yang meliputi beberapa aspek diantaranya: aspek pengalaman, pikiran ,
perasaan, persepsi dan tingkah laku sesorang.

Anda mungkin juga menyukai