Proses Keperawatan Pasien Gagal Jantung
Proses Keperawatan Pasien Gagal Jantung
Pengkajian
RIWAYAT KEPERAWATAN
A. Keluhan
a. Dada terasa berat
b. Palpitasi atau berdebar berdebar
c. Dyspnea atau orthopneu , sesak nafas saat beraktivitas, batuk (hemaptoe)
d. Tidak nafsu makan, mual dan muntah.
e. Kaki bengkak dan berat badan bertambah
f. Jumlah urine menurun
B. Riwayat penyakit : hipertensi renal, angina, infark miokard kronis,disritmia
C. Riwayat Diet : intake gula, garam, lemak, kafein, alkohol
D. Riwayat pengobatan : toleransi obat, obat obat penekan fungsi jantung, steroid, alergi
terhadap obat tertentu
E. Pola eliminasi urine : oliguria, nokturia
F. Merokok : perokok, jumlah batang perhari , jangka waktu
G. Postur, kegelisahan, kecemasan
H. Factor predisposisi dan presipitasi : obesitas, asma, COPD
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian keperawatan untuk pasien gagal jantung ditujukan untuk mengobservasi adanya
tanda dan gejala kelebihan cairan paru dan tanda gejala sistemis.
1. Pernafasan :
paru harus diauskultasi dengan interval sesering mungkin untuk menentukan ada atau
tidaknya krekel dan wheezing.krekel terjadi oleh gerakan udara melalui cairandan
menunjukkan terjadinya kongesti paru.
Frekuensi dan dalamnya pernafasan juga harus dicatat.
Respirasi : dispneu , orthopnea, suara nafas tambahan (rokhi, rales, wheezing)
2. Jantung :
Jantung diauskultasi mengenai adanya bunyi jantung S3 atau S4 .adanya tanda
tersebut berrti pompa mulai mengalami kegagalan,dan pada setiap denyutan
,darah yang tersisa didalam ventrikel makin banyak.
Frekuensi dan irama harus dicatat frekuensi yang terlalu cepat menunjukkan
bahwa ventrikel memerlukan waktu yang lebih banyak untuk pengisian serta
terdapat stagnasi darah yang terjadi di atria dan di paru.
Evaluasi status jantung : berat badan, tinggi badan, kelemahan, toleransi
aktivitas,nadi perifer, iktus kordis , tekanan darah, bunyi jantung, denyut jantung,
pulsus alternans, gallops, murmur, obstruktif idiopathic hypertrophic sub aorta
stenosis (IHSS)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Bertambahnya Istirahat
Dengan Istirahat fisik maupun emosional akan mengurangi kerja jantung ,
meningkatkan tenaga cadangan jantung dan menurunkan tekanan darah. Lamanya
berbaring akan merangsang diuresis karena berbaring akan memperbaiki efesiensi
kontraksi jantung.
Posisi
Kepala tempat tidur dinaikkan 20 sampai 30 cm atau pasien didudukkan di kursi .
pada posisi ini aliran balik vena kejantung dan paru berkurang , kongesti paru
berkurang dan tekanan hepar ke diafragma menjadi minimal.lengan bawah harus
disokong dengan bantal untuk mengurangi kelelahan otot bahu.
Penghilangan kecemasan
pasien gagal jantung sering kali mengalami kecemasan karena kesulitan dalam
mempertahankan oksigenasi yang adekuat. Maka dari itu dengan menaikkan
kepala tempat tidur dan membiarkan lampu menyala dimalam hari beserta adanya
kehadiran keluarga cukup meberi rasa aman dan kecemasanpun dapat berkurang.
Pasien yang tidak dapat tidur di tempat tidur dimalam hari bias dengan duduk
dengan nyaman di kursi. Posisi ini dapat menyebabkan sirkulasi serebral maupun
siskemik bersirkulasi sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik.
Menghindari stress
Memperbaiki perfusi jaringan normal
Penyuluhan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah
Setelah gagal jantung dapat dikontrol, pasien di bmbing secara bertahap kembali
kegaya hidup dan aktivitasnya yang harus direncanakan untuk meminimalkan
apnue dan kelelahan.pasien harus dibantu untuk mengidentifikasi stess emosional
dan menggali cara menyelesikannya.
no intervensi rasional