Anda di halaman 1dari 9

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َج َع َل أُ َّمتَنَا أُ َّمةَ ا ِإل ْساَل ِم َخ ْي ُر أُ َّم ٍة‪َ ،‬وبَ َع َ‬
‫ث إِلَ ْينَا َرسُوْ الً يَ ْتلُوْ َعلَ ْينَا آيَاتِ ِه َويُزَ ِّك ْينَا‬
‫ك لَهُ أَ ْك َم َل لَنَا ال ِد ْينَ َوأَتَ َّم َعلَ ْينَا‬ ‫َاب َوال ِح ْك َمةَ ‪َ ،‬وأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬ ‫َويُ َعلِّ ُمنَا ال ِكت َ‬
‫صلَّى هللاُ َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه‬ ‫ث لِ ْل َعالَ ِم ْينَ هُدًى َو َرحْ َمةً‪َ ،‬‬ ‫النِ ْع َمةَ‪َ ،‬وأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َم ْبعُوْ ُ‬
‫‪َ .‬و َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْينَ‬

‫‪:‬أَ َّما بَ ْع ُد أَيُّهَا ال ُم ْؤ ِمنُوْ نُ ِعبَا َد هللاِ‬

‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم‬ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫ين آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬
‫ُم ْسلِ ُم َ‬
‫ون‬

‫ق ِم ْنهَا‬
‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َ‬‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍ‬
‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُ َ‬
‫ون‬ ‫َز ْو َجهَا َوبَ َّ‬
‫بِ ِه َواأْل َرْ َحا َم إِ َّن هَّللا َ َك َ‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬

‫ين آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم‬ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‬

‫‪Jamaah Jumah rahimakumullah‬‬

‫‪Hamba yang dhoif, hamba yang fakir selaku khatib pada hari ini izinkan‬‬
‫‪untuk berwasiat terutama kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian‬‬
‫‪agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala dalam setiap keadaan.‬‬
‫‪Dalam keadaan sendiri maupun di tengah keramaian. Dalam keadaan‬‬
‫‪tersembunyi maupun terang-terangan. Dalam keadaan pandemic‬‬
‫‪ataupun new normal. Allah Ta’ala berfirman,‬‬
َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-


benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.” [Quran Ali Imran: 102].

Berdasarkan ayat ini, kita diperintahkan untuk bersungguh-sungguh


dalam meniti jalan takwa. Menaati perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan firman Allah
“Janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”,
maksudnya, jagalah Islam saat kalian sehat dan dalam keadaan aman
sehingga kalian wafat dalam keadaan Islam.

Dari sini bisa kita ketahui, orang-orang yang wafat dalam keadaan
membaca Alquran, sedang shalat, sedang mempelajari agama, bukanlah
sesuatu yang sifatnya insidental, tapi ini merupakan kebiasaan dalam
hidup mereka sehingga Allah wafatkan mereka dalam keadaan tersebut.
Husnul khotimah.

Sebaliknya, orang-orang yang wafat dalam keadaan berdosa. Sedang


berzina, berjudi, meminum khamr, mencuri kemudian dipukuli dan
mati, itu adalah kebiasaan mereka. Sehingga Allah wafatkan mereka
dalam keadaan su-ul khotimah. Semoga Allah melindungi kita dari yang
demikian.

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam


naungan rahmat Allah SWT

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan kita karunia iman dan Islam; nikmat yang
teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita
selalu mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan
Islam hingga akhir hayat kita.

Sebuah pujian yang hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah;
segala puji hanya milik Allah. Tidak pantas bagi manusia untuk
mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa berjasa,
karena sejatinya segala pujian hanya milik-Nya semata.

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita merenung sejenak
sejauh mana kita telah berbakti kepada orang tua kita, khususnya ibu
kita.

Kehadiran kita di dunia ini, tidak dapat kita pungkiri, adalah dengan
sebuah pengorbanan yang sangat besar dari ibu kita. Dalam Al-Quran,
Allah SWT menggambarkan dalam surat Luqman ayat 14:

‫ك‬ َ ِ‫ص ْينَا ااْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْتهُ اُ ُّمهٗ َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف‬
َ ۗ ‫صالُهٗ فِ ْي عَا َم ْي ِن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِ ْي َولِ َوالِ َد ْي‬ َّ ‫َو َو‬
ِ ‫ي ْال َم‬
‫ص ْي ُر‬ َّ َ‫اِل‬

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada


kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya
kepada Aku kembalimu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,

Dalam kesempatan khutbah Jumat ini, kita akan melihat tiga peristiwa
dari sekian banyak peristiwa, yang menunjukkan betapa besar perhatian
Islam terhadap ibu.

Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa A.S. berbicara saat masih bayi.

Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah


menciptakan Nabi Isa A.S. tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan
kebesaran Allah SWT.
Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat mendatangkan tuduhan keji
kepada Maryam. Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang
artinya:

Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya


dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai
Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat
mungkar.

Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang


yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”

Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia menunjuk Nabi Isa A.S.
yang kala itu masih bayi. Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam
dalam surat Maryam ayat 30-32
‫هّٰللا‬
َ ‫ۙ َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ٰۗا ٰتن َِي ْالك ِٰت‬
‫ب َو َج َعلَنِيْ َن ِب ًًّيا‬

‫ت َح ًًّيا‬ َّ ‫صنِيْ ِبالص َّٰلو ِة َو‬


ُ ‫الز ٰكو ِة َما ُد ْم‬ ُ ۖ ‫ۖ و َج َعلَنِيْ م ُٰب َر ًكا اَي َْن َما ُك ْن‬
ٰ ‫ت َواَ ْو‬ َّ

‫وَّ َب ًًّر ۢا ِب َوالِ َدتِيْ َولَ ْم َيجْ َع ْلنِيْ َجبَّارً ا َشق ًًِّيا‬

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku


Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang
yang sombong lagi celaka.

Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang luar biasa tersebut,
Allah menggerakkan lisan Nabi Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya
sebagai orang yang berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan ini datang
setelah penjelasan bahwa beliau adalah orang yang melaksanakan shalat
dan menunaikan zakat.
Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu adalah bukti
dari kemuliaan seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di
padang tandus.

Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus meninggalkan Nabi
Ismail A.S. yang masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang
saat itu begitu tandus.

Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah
Allah?” Ketika Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar
menerima perintah tersebut dengan pasrah.

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mencari air dari
Shafa ke Marwa, hingga 7 kali bolak-balik. Dan Alhamdulillah, dengan
pertolongan Allah, akhirnya air Zamzam muncul di tanah dekat kaki
Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini, yang berusaha untuk
mencari air untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah
satu ritual dalam ibadah Haji yang disebut sa’i.

Maka siapapun yang telah menunaikan ibadah umrah dan haji


selayaknya selalu ingat kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu
dan anaknya, serta menghayati betapa besar perjuangan seorang ibu.

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat Ilham dari
Allah SWT

Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk menghabisi seluruh anak laki-


laki di negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir
bahwa putranya akan turut dihabisi.

Namun dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan ilham kepada Ibu


nabi Musa A.S.
ٓ
ُ‫ت َعلَ ْي ِه فَا َ ْلقِ ْي ِه فِى ْاليَ ِّم َواَل تَ َخافِ ْي َواَل تَحْ زَ نِ ْي ۚاِنَّا َر ۤا ُّدوْ ه‬ ِ ْ‫َواَوْ َح ْينَآ ِا ٰلى اُ ِّم ُموْ ٰ ٓسى اَ ْن اَر‬
ِ ‫ض ِع ْي ۚ ِه فَا ِ َذا ِخ ْف‬
َ‫ك َو َجا ِعلُوْ هُ ِمنَ ْال ُمرْ َسلِ ْين‬ ِ ‫اِلَ ْي‬

Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan
apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke
sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih
hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan
menjadikannya salah seorang rasul.” (Al-Quran, Surat Al-Qasas ayat
7)

Akhirnya Nabi Musa A.S. dihanyutkan ke sungai Nil, lalu ia ditemukan


oleh istri Fira’un. Dan karena bayi tersebut tidak mau menyusui kepada
siapapun, akhirnya Allah mengembalikan bayi tersebut ke pangkuan
ibunya untuk disusui oleh ibunya.

Kita lihat betapa sentral peranan Ibu dari Nabi Musa A.S. dalam
peristiwa di atas. Bahkan hingga Allah memberikan ilham padanya.

Semua peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan betapa besar


perhatian Islam kepada seorang Ibu.

Ibu, begitu mulia kedudukannya, lebih berharga dari berlian. Dan dalam
tingginya derajatnya itu, cinta Ibu pada kita, sungguh tak bertepi.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Dari tiga peristiwa tadi, sangat jelaslah betapa kedudukan Ibu sangatlah
tinggi dan menghormatinya adalah bukti keimanan kita dan tanda akan
kemuliaan seseorang. Tentunya masih banyak lagi peristiwa agung
lainnya dalam sejarah Islam yang menunjukkan keutamaan seorang ibu.

Dan mari kita ingat Hadits Rasulullah SAW

  َ‫ك ثُ َّم أُ ُّمك‬


َ ‫ال “ أُ ُّمكَ ثُ َّم أُ ُّم‬ ُّ ‫ قَا َل قَا َل َر ُج ٌل يَا َرسُو َل هَّللا ِ َم ْن أَ َح‬،َ‫ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرة‬
َ َ‫ق بِ ُح ْس ِن الصُّ حْ بَ ِة ق‬
.” ‫ك‬َ ‫ك أَ ْدنَا‬
َ ‫ثُ َّم أَبُوكَ ثُ َّم أَ ْدنَا‬
Dalam Kitab Sahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seorang
sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, siapa yang paling berhak
untuk aku berbakti? Rasulullah SAW berkata; Ibumu, lalu ibumu, lalu
ibumu, lalu ayahmu, lalu orang-orang yang terdekat denganmu.”

Maka, luangkanlah waktu untuk berbakti kepada ibumu. Bahkan,


jadikanlah itu menjadi prioritas waktumu. Jadikanlah berbakti kepada
ibu sebagai kesempatan untuk meraih ridho-Nya dan mendapatkan
keutamaan pahalanya.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,


Semoga kita semua dimudahkan Allah dan senantiasa dijaga-Nya.
Menjadi hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa serta meningkatkan
kesabaran dalam berbakti kepada orang tua kita.

Dan semoga, Allah merahmati kita dan kelak memasukkan kita ke


dalam surga-Nya. Amin ya Robbal Alamin.

‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل هللاُ ِمنَّا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫بَا َركَ هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬
ِ ‫ َوأَقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم إِنَّهُ ه َُو ال َغفُوْ ُر الر‬،‫َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َوإِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
‫َّحيْم‬

Khutbah Kedua
‫ِّين ُكلِّ ِه َولَوْ‬ ‫ق لِي ْ‬
‫ُظ ِه َرهُ َعلَى الد ِ‬ ‫ين ْال َح ِّ‬
‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي أَرْ َس َل َرسُولَهُ بِ ْالهُدَى َو ِد ِ‬
‫أن ُم َح َّمدًا‬ ‫أن ال إلَهَ إال هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِريكَ لَهُ‪ ،‬وأشه ُد َّ‬ ‫َك ِرهَ ْال ُم ْش ِر ُكونَ ‪ .‬أَ ْشهَ ُد ْ‬
‫ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى أَلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ‬ ‫ورسُولُه‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫ع ْب ُده َ‬
‫ان إِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬
‫َو َم ْن َتبِ َعهُ ْم بِإِحْ َس ٍ‬

‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ‬


‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬

‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َما قَ َّد َم ْ‬
‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر‬
‫بِ َما تَ ْع َملُونَ‬

‫اَ َّما بَ ْع ُد‬

‫ش َما ظَهَ َر منها َو َما بَطَ ْن‪.‬‬ ‫اح َ‬ ‫الى‪َ .‬و َذر ْ‬
‫ُوالفَ َو ِ‬ ‫فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوا هللاَ تَ َع َ‬
‫َلى الطَّا َع ِة َو ُحضُوْ ِر ْال ُج ْم َع ِة َو ْال َج َما َع ِة‪َ .‬وا ْعلَ ُموْ ا اَ َّن هللاَ اَ َم َر ُك ْم‬ ‫َو َحافِظُوْ ا ع َ‬
‫الى َولَ ْم َيزَ لْ قَائِالً َعلِ ْي ًما‬
‫ال تَ َع َ‬ ‫بِأ َ ْم ٍر بَدَأَ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‪َ .‬وثَنَّى ِب َمالَئِ َك ِة قُ ْد ِس ِه‪ .‬فَقَ َ‬

‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا‬


‫َلى النَّبِ ْى يَا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬
‫ُصلُّوْ نَ ع َ‬
‫اِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ ي َ‬
‫تَ ْسلِ ْي ًما‬

‫صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬


‫آل‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ار ْكتَ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬ ‫إِب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬
‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬

‫ت األَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫المؤ ِمنِ ْينَ َو ْ‬


‫المؤ ِمنَا ِ‬ ‫ت َو ْ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ت إِنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬ ‫َواألَ ْم َوا ِ‬
‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد إِ ْذ َه َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْنكَ َرحْ َمةً‪ ²‬إِنَّكَ أَ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬
‫الغنَى‬ ‫اللَّهُ َّم إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى َوالتُّقَى َوال َعفَ َ‪²‬‬
‫اف َو ِ‬
‫ق َواجْ َعلْ لنا ِم ْن لَ ُد ْنكَ س ُْلطَانًا‬ ‫ق َوأَ ْخ ِرجْ نا‪ُ ²‬م ْخ َر َج ِ‬
‫ص ْد ٍ‬ ‫َربنا أَ ْد ِخ ْلنا ُمدْخَ َل ِ‬
‫ص ْد ٍ‬
‫َصيرًا‬ ‫ن ِ‬

‫ور ُكلِّهَا َوأَ ِجرْ نَا ِم ْن ِخ ْز ِ‬ ‫ُ‬


‫اآلخ َر ِة‬
‫ب ِ‬ ‫ى ال ُّد ْنيَا َو َع َذا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم أَحْ ِس ْن عَاقِبَتَنَا فِى األ ُم ِ‬
‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ أَ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ إِ َما ًما‬
‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن أَ ْز َو ِ‬

‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِ‪²‬ة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬

‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْينَ ‪ُ .‬سب َْحانَ َربِّكَ َربِّ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫صفُوْ نَ ‪َ .‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬ ‫ْ‬
‫‪.‬ال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬
‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن‬
‫الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا هللا العظيم يذكركم‬
‫‪.‬واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر هللا أكبر‬

‫أقم الصالة‬

Anda mungkin juga menyukai