Anda di halaman 1dari 5

PSEJ 1 (1) (2016) 7 - 11

Pancasakti Science Education Journal

http://e-journal.ups.ac.id/index.php/psej
email: adminpsej@upstegal.ac.id

FORMULASI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.)


SEBAGAI SEDIAAN AROMATERAPI

Heru Nurcahyo

Politeknik Harapan Bersama


Tegal, Jawa Tengah, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel:
DiterimaJuli 2016 Minyak atsiri jeruk purut sangat bermanfaat selain sebagai rasa pada makanan juga bisa dimanfaatkan
DisetujuiAgustus 2016 sebagai sediaan aromaterapi yang sangat bermanfaat sebagai pengembangan produk terapy non farmakologi.
DipublikasikanOktober Penelitian ini dilakukan dengan membuat tiga formula secara eksperimen laboratorium dengan konsentrasi minyak
atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C.) yang berbeda yaitu 1%, 2%, 3% yang selanjutnya dilakukan diuji sifat
2016 fisika untuk mengetahui konsentrasi yang paling baik yang digunakan untuk sediaan aromaterapi. Uji sifat fisika
________________ meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, dan kesukaan. Berdasarkan penelitian tentang uji fisika bahwa
semua formula menunjukkan hasil yang baik yang selanjutnya dilakukan uji kesukaan dengan responden sejumlah
Kata Kunci: 50 orang untuk mencoba masing-masing formula dan didapatkan kesimpulan bahwa Formula III dengan
Minyak atsiri, daun jeruk konsentrasi 3% mendapatkan respon peserta sejumlah 50% .
purut, Citrus hystrix,
aromaterapi

Keywords: Abstract
Essential oils, kaffir lime ___________________________________________________________________
leaves, Citrus hystrix,
Aromatherapy Essential oils of lime, in addition are very beneficial for the lime flavor to food, it can be used as an
____________________ aromatherapy preparations that are very useful as non-pharmacological teraphy product development. This
research was carried out by making three formulas in laboratory experiments with different concentrations of
essential oil of lime leaves (Citrus hystrix DC) 1%, 2%, 3%, which is then performed tested physical properties to
determine the concentration of the most well used for the preparation of aromatherapy. Test physical properties
include organoleptic test, pH test, homogeneity, and preferences. Based on research on the physics test that all the
formulas show good results and further test respondents' favrite with a number of 50 people to try out each formula
and it is concluded that the Formula III with a concentration of 3% get a 50% participant response.

© 2016UniversitasPancasaktiTegal


Alamat korespondensi: ISSN 2528-6714
D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Jl. Mataram No 9 Kota Tegal 52142, Indonesia
Telp. (0283) 352000
E-mail: herunurcahyo7770@gmail.com

7
Heru Nurcahyo / PSEJ 1 (1) (2016) 7 - 11

PENDAHULUAN melalui berbagai cara pengolahan dan di kenal


Indonesia telah dikenal akan kekayaan dengan minyak essensial atau minyak atsiri.
alamnya yang luar biasa. Pengobatan herba Banyak faedah minyak atsiri sehingga menjadi
adalah ramuan turun-temurun dari leluhurnya terkenal.
agar dipertahankan dan dikembangkan. Bahan- Menurut Koensoemardiyah Apt, SU
bahan herba sendiri diambil dari tumbuh- ahli aromaterapi, senyawa pada minyak atsiri itu
tumbuhan yang ada di Indonesia baik itu dari masuk kedalam tubuh dan mempengaruhi sistem
akar, daun, buah, bunga, maupun kulit kayu. limbik alias pengatur emosi. Molekul-molekul
Hampir semua bahan alami yang ada di senyawa minyak atsiri sangat halus dan
Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pengobatan berukuran kecil atau nano patikel. Ketika aroma
herbal selain itu banyak obat dan pengobatan minyak atsiri tercium oleh hidung, molekul itu
tradisional juga dengan memanfaatkan minyak akan berikatan dengan reseptor-reseptor
atsiri. penangkap aroma yang terdapat dalam hidung.
Pada mulanya istilah “minyak atsiri” Selanjutnya senyawa itu akan mengirim sinyal-
adalah istilah yang digunakan untuk minyak sinyal kimiawi melalui jalur syaraf ke sistem
yang bersifat mudah menguap, yang terdiri dari limbik di otak. Sistem itulah yang mengatur
campuran zat yang mudah menguap, dengan keadaan emosi seseorang. Dengan
komposisi dan titik didih yang berbeda-beda. membangkitkan semangat, tubuh terdorong
Minyak atsiri yang mudah menguap terdapat di untuk menyembuhkan diri sendiri. Salah satu
dalam kelenjar minyak yang harus dibebaskan tanaman yang digunakan sebagai aromaterapi
sebelum disuling yaitu dengan adalah daun jeruk purut (Koensoemardiyah,
merajang/memotong jaringan tanaman dan 2009).
membuka kelenjar minyak Tujuan penelitian ini sebagai berikut :
sebanyak mungkin, sehingga minyak 1. Untuk mengetahui rendemen minyak
dapat dengan mudah diuapkan (Suryaningrum, atsiri daun jeruk purut dengan metode
2009). Minyak atsiri banyak digunakan dalam ekstraksi destilasi air.
industri sebagai pemberi aroma dan rasa. Nilai 2. Untuk mengetahu hasil uji fisika
jual dari minyak atsiri sangat ditentukan oleh formulasi aromaterapi dengan minyak
kualitas minyak dan kadar komponen utamanya. atsiri daun jeruk purut
Minyak atsiri yang berasal dari daun jeruk purut 3. Untuk mengetahui hasil uji kesukaan dari
disebut combava petitgrain(dalam bahasa afrika) formulasi aromaterapi dengan minyak
yang banyak digunakan dalam industri makanan, atsiri daun jeruk purut
minuman, farmasi, flavor, parfum, pewarna dan
lain-lain. Misalnya dalam industri pangan METODE
banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa
dalam produk-produk olahan. Minyak daun Peneliti menggunakan metode eksperimen
jeruk purut dalam perdagangan internasional dengan melakukan penyulingan minyak atsiri
disebut kaffir lime oil. Minyak atisiri ini banyak daun jeruk purut menggunakan metode destilasi
diproduksi di Indonesia dengan output beberapa air. Daun jeruk purut yang didestilasi sebanyak
ton per tahun. Harga kaffir lime oilasal 400gram dan pelarut yang digunakan adalah
Indonesia yaitu sebesar USD 65,00-75,00 per aquades 750ml.
kilogram (Feryanto, 2007). Dari hasil minyak atsiri yang diperoleh
Aromaterapi merupakan istilah modern dilakukan uji identifikasi minyak atsiri dan uji
yang dipakai untuk proses penyembuhan kuno organoleptis pada minyak atsiri dan dibuat
yang menggunakan sari tumbuhan aromatik sediaan aromaterapi.
murni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan Aromaterapi dibuat dengan konsentrasi
kesehatan dan kesejahteraan tubuh , pikiran dan minyak atsiri daun jeruk purut sebanyak 1%,
jiwa. Sari tumbuhan aromaterapi yang dipakai 2%, 3%. Dan sediaan aromaterapi dilakukan uji

8
Heru Nurcahyo / PSEJ 1 (1) (2016) 7 - 11

pH, uji homogenitas, uji Organoleptis dan Keterangan : (+) menunjukkan bahwa minyak
dilakukan uji kuisioner kepada 40 orang. atsiri daun jeruk purut tersebut sama dengan
pustakanya.
Selanjutnya hasil minyak atsiri daun
HASIL DAN PEMBAHASAN jeruk purut dilakukan identifikasi dengan
menggunakan pereaksi sudan III yang tertera
Serangkaian destilasi air dengan kapasitas pada Tabel 2.
1000 ml di susun sesuai dengan bagiannya,
selanjunya dilakukan sortasi basah terhadap
sampel daun jeruk purut yang selanjutnya Tabel 2
dilakukan pencucian dengan air mengalir Hasil Uji Identifikasi Minyak Atsiri
sebanyak 3 kali pengulangan agar kotoran dapat Uji Hasil Hasil
Sampel minyak Merah + positif
terpisahkan dengan baik, dan dilanjutkan dengan
atsiri + 1 tetes minyak
pemilihan daun yang sesuai untuk dilakukan sudan III atsiri
penyulingan agar didapatkan mutu minyak atsiri
yang baik. Keterangan : (+) menunjukkan bahwa minyak
Proses destilasi dilakukan selama kurang atsiri tersebut sama dengan pustakanya.
lebih 3jam. Prinsip metode ini adalah merebus Dari tabel hasil uji identifikasi minyak atsiri
bahan dengan api langsung, kemudian uapnya didapatkan bahwa secara organoleptis dan reaksi
didinginkan kembali oleh kondensor dan identifikasi menggunakan pereaksi sudan III
menjadi tetesan air dan minyak melalui pipa menunjukkan bahwa minyak atsiri hasil isolasi
alonga. Destilat yang di dapat dilakukan yang digunakan benar-benar minyak atsiri.
pemisahan dengan corong pisah dengan Minyak atsiri yang dihasilkan selanjutnya
penambahan Na2SO4 yang bertujuan sebagai dibuat formulasi dengan bahan tambahan lain
pengikat air, sehingga kandungan air dan dengan berdasarkan pustaka dan literatur dengan
minyak yang terdapat dalam destilat terpisah. hasil berikut fomulasi aromaterapi sebagai
Pada destilat akan tampak dua lapisan cairan berikut ini :
yang mana bagian bawah merupakan fase air Tabel 3
dan bagian atas merupakan fase minyak atau Formulasi aromaterapi
minyak atsiri dari daun jeruk purut. Hal ini Nama Formula Formula Formula
dikarenakan bobot jenis minyak atsiri umumnya bahan I II III
lebih rendah jika dibandingkan dengan bobot Minyak 1% 2% 3%
jenis aquadest. Hasil minyak atsiri daun jeruk atsiri daun
jeruk purut
purut yang diperoleh sebanyak 3 gram.
Menth 10% 10% 10%
Kemudian dilakukan uji organoleptis meliputi ol
bentuk, warna, bau, rasa. Hasil uji organoleptis Camphora 4% 4% 4%
yaitu pada Tabel 1. Olive Ad Ad Ad 10ml
oil 10ml 10ml
Tabel 1.
Hasil uji organoleptis minyak atsiri daun jeruk Setelah ditentukan formula aromaterapi
purut selanjutnya dibuat sediaan dan hasil sediaan
Organoleptis Minyak atsiri Hasil
tersebut dimasukkan dalam wadah tertutup dan
Bentuk Cairan jernih + dilakukan uji evaluasi fisika.
Warna Kuning muda + Selanjutnya dilakukan uji evaluasi sediaan
Rasa Hangat dikulit + aromaterapi. Uji yang dilakukan meliputi uji
Bau Khas jeruk + organoleptis, uji homogenitas, uji pH, dan uji
kesukaan dengan kuisioner.

9
Heru Nurcahyo / PSEJ 1 (1) (2016) 7 - 11

Pada uji organoleptis diperoleh aromaterapi Tingkat kesukaan dilihat dari jumalh
dengan formula I dan formula II menghasilkan responden dibagi dengan jumlah total sampel
rasa hangat saja dikulit hal ini disebabkan karena yang selanjutkan dibuat prosentase pada masing-
minyak atsiri daun jeruk purut yang digunakan masing formula sediaan menghasilkan data pada
terlalu sedikit. Pada aromaterapi dengan formula Tabel 5.
III menghasilkan rasa aromaterapi yang sangat Tabel 5
hangat dikulit, karena minyak atsiri daun jeruk Uji kesukaan
purut yang digunakan konsentrasinya lebih Formula Formula Formula 3
tinggi. Semua aromaterapi memiliki warna hijau 1 2
18 % 20 % 50 %
kekuningan, bau khas jeruk purut, dan berbentuk
cair.
Pada formula I diperoleh nilai rata-rata
Berdasarkan uji homogenitas menunjukan
kesukaan 18 %, pada formula II yaitu 20% dan
bahwa semua formula mempunyai susunan yang
pada formula III yaitu 50 %.
homogen. Hal ini menunjukan bahwa adanya
Dari hasil kuisioner menunjukkan bahwa
pencampuran tiap bahan pada masing-masing
tingkat kesukaan tertinggi pada formula III
formula telah tercampur baik sehingga
dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 45 % artinya
aromaterapi terlihat homogen dan memiliki
sediaan pada formula III paling baik dan banyak
tekstur yang tidak kasar.
disukai dari pada formula I dan formula II.
Berdasarkan hasil pengukuran pH
Penelitian tersebut hasilnya sama dengan
menunjukan bahwa pada masing-masing formula
penelitian Anggraini (2016) bahwa konsentrasi
masih dalam standar pH sediaan topikal.
minyak atsiri sebesar 3% menjadi pilihan
tertinggi responden dengan nilai kisaran 30%.
Tabel 4
Hasil Uji pH
Uji pH Hasil SIMPULAN
Formula 1 6
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Formula 2 6
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
Formula 3 6
adanya minyak atsiri pada daun jeruk purut
(Citrus hystrix D.C.) dengan hasil destilasi sebesar
pH yang diperoleh pada formula I, II, III yaitu 3 gram dengan prosentase hasil sebesar 0,4 %,
6, Hal ini menunjukan sediaan aromaterapi yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai
semua formula dalam penelitian ini sesuai dengan sediaan aromaterapi. Hasil uji kesukaan pada
persyaratan pH untuk sediaan topikal yaitu sediaan aromaterapi yaitu pada konsentrasi 3%
berkisar antara 4,5-6,5 (Dewi dkk, 2014). sejumlah 50% responden.
Uji kesukaan kuisioner bertujuan untuk
mengetahui tingkat kesukaan dengan melakukan
DAFTAR PUSTAKA
kuisioner terhadap 50 orang dengan mencoba
mengoleskan sediaan aromaterapi dan
Anggraini, G, Pemanfaatan ,inyak atsiri daun
mengamati rasa dikulit dengan formula yang mint (Mintha piperitae L., sebagai
berbeda-beda. Setelah melakukan uji percobaan sediaan aromaterapi, KTI, Politeknik
hasil produk aromaterapi pada responden yang Harapan Bersama Tegal, 2016
dilaksanakan secara wawancara langsung Anonimous. 2009. Minyak Atsiri Trubus Info
didapatkan hasil 50 responden tersebut Kit, PT Trubus Swadaya, Jakarta
menghasilkan pilihan sebagai berikut : Backer, A., and Van Den Brink, B., 1968, Flora
of Java (Spermatophytes only), Vol I,
1. Formula 1 sejumlah 9 responden 79-80, Marcell Dekker Inc, New York
2. Formula 2 sejumlah 10 responden Dewi, R. , Anwar, E., Yunita, K., 2014, Uji
3. Formula 3 sejumlah 25 responden Stabilitas Fisik Formula Krim yang
4. 6 responden tidak menentukan pilihan Mengandung Ekstrak Kacang Kedelai

10
Heru Nurcahyo / PSEJ 1 (1) (2016) 7 - 11

(Glycine max), Pharm Sci Res ISSN


2407-2354, December 2014 (Vol. 1 No.
3), diakses tanggal 9 agustus 2016
Koensoemardiyah, 2009. Aromaterapi Untuk
Kesehatan, Kebugaran dan Kecantiakan.
Edisi I. Yogyakarta: Lily Publisher
Munawaroh, S. & handayani, PA, 2010,
Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut
Etanol dan N-Heksana, Program Studi
Teknik Kimia, Universitas Negeri
Semarang, Jurnal Kompetensi Teknik
Vol. 2, No.1, Novemberi 2010, diakses
tanggal 8 Agustus 2016
Suryaningrum, S. 2009. Uji Aktivitas
Antibakteri Minyak Atsiri Buah Jeruk
Purut (Citrus hystrix D.C) terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Surakarta. Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http://etd.eprints.ums.ac.id/5186/1/K
100050195.pdf. diakses tanggal 9
agustus 2016.

11

Anda mungkin juga menyukai