MENGENAL PRESENTASI
TUJUAN:
Mengetahui cara melakukan presentasi ilmiah.
Mengetahui unsur-unsur dalam sebuah presentasi.
Dapat menentukan teknik presentasi yang tepat saat melakukan presentasi.
Mengetahui model-model presentasi.
a. Presenter (penyaji)
Presenter (penyaji) merupakan unsur terpenting dalam sebuah presentasi. Menjadi
seorang penyaji bukanlah merupakan hal yang mudah. Pada kenyataannya pemahaman
serta kesiapan yang baik terhadap materi tidak dapat menjamin bahwa informasi yang
ingin disampaikan dapat diterima oleh para peserta.
Presenter yang tampil
di hadapan para peserta,
harus memberikan kesan
bahwa ide serta gagasan
yang disampaikannya jelas
dan dapat dipercaya. Kesan
yang meyakinkan ini
sangat didukung oleh
gerakan tubuh serta bahasa
Gambar 3.1 Contoh Presenter yang Baik yang digunakan dalam
Sumber: http://promobiledj.com
penyampaian materi.
Presenter yang baik harus memberikan kesan bahwa ia mampu menguasai
“panggung”. Hal ini ditandai dengan gerakan tangan, badan serta mimik muka yang tidak
berlebihan, sederhana dan meyakinkan. Penyampaian materi juga harus dilakukan dengan
gaya bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan jelas dengan suara yang bersemangat,
menarik dan tidak terkesan monoton. Disamping itu, kecepatan berbicara juga sangat
berpengaruh. Presenter yang gelisah cenderung berbicara dengan cepat sehingga sulit
dimengerti, sedangkan presenter yang kurang menguasai materi akan berbicara terlalu
panjang dan membosankan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang presenter untuk mempalajari teknik-
teknik penyampaian materi presentasi yang baik serta melakukan latihan terlebih dahulu
materi yang disampaikan.
Ada beberapa tipe penyaji berdasarkan gaya dan tujuan dalam penyampaian
materinya, yaitu [ CITATION Aba12 \l 1033 ]:
1. The Pitchman, yaitu penyaji yang dalam forum apapun selalu digunakan untuk
kepentingan bisnisnya dan bagia dari marketing bisnis pribadinya.
2. The Apologizer, yaitu penyaji yang merasa dirinya tidak mampu untuk melakukan
presentasi, takut banyak pertanyaan, sehingga presentasinya menjadi tidak menarik.
3. The Antimiker, yaitu penyaji yang merasa lebih macho, suaranya dikeraskan dan
lantang tanpa menghiraukan auditorium maupun sound sistemnya, yang justru suara
yang keluar menjadi pekak dan tidak jelas.
4. The Nonwit, penyaji yang cenderung formal, kaku dan berwibawa. Selingan
leluconnya “garing”.
5. The Malvisualizer, penyaji yang tidak terlalu mahir menggunakan teknologi, tetapi
berlagak seolah-olah memahami IT. Penyaji membawa banyak kelengkapan IT tetapi
tidak bisa mengoperasikannya.
6. The Dull Reader, yaitu penyaji yang menyajikan materinya dengan membaca seluruh
teks secara keseluruhan tanpa memperhatikan peserta, bertingkah monoton dan
terkesan kaku.
7. The Platituder, yaitu penyaji yang penyampaian materinya tidak terarah, tidak fokus,
serta lebih banyak menyampaikan masalah pribadinya.
8. The Loner, yaitu penyajikan yang penyampaian materinya tidak menghiraukan
pendapat, latar belakang, kerangka berpikir, dan kerangka pengalaman pesertanya.
Tipe penyaji seperti ini adalah penyaji yang hanya memaksakan pendapatnya sendiri.
9. The Impressor, yaitu penyaji yang suka meniru gaya orang lain, padahal sangat tidak
sesuai dengan karakternya sendiri, baik gaya suara maupun gesturnya.
10. The Fanster, yaitu penyaji yang penyampaian materinya tidak sesuai dengan tema
yang ada dalam seminar.
b. Sarana presentasi
Penyajian informasi saat presentasi juga sangat didukung oleh penggunaan
multimedia dalam teknik penyajiannya. Hal ini dapat menjadikan materi yang
dipresentasikan menjadi lebih menarik dan efektif. Dalam penyajiannya, presenter dapat
menyajikan gambar, grafik menggunakan animasi, suara bahkan video untuk mengemas
materi menjadi semenarik mungkin. Pada butir-butir permasalahan yang dianggap
penting, presenter dapat membuat penekanan yang jelas.
Selain itu, penggunaan alat bantu dalam presentasi juga sangat penting, namun perlu
dipilih alat bantu yang mudah dipahami peserta, murah, praktis, aman, sesuai dengan
metode penyajian dan karakteristik peserta, tepat dan banyak tersedia. Beberapa contoh
alat bantu yang bisa digunakan antara lain sampel atau contoh produk, rancangan produk,
replika, handout, poster, diagram alir, dan peta.
c. Peserta (audience)
Peserta merupakan penentu apakah presentasi yang disampaikan penyaji baik dan
dapat dipahami atau tidak.
Peserta merupakan unsur yang
tidak bisa diabaikan karena
mereka yang akan menerima
dan melihat bagaimana
informasi tersebut
disampaikan oleh presenter.
Untuk melakukan
Gambar 3.2 Audiensi Seminar
pendekatan kepada peserta, Sumber: http://i.kinja-img.com
presenter harus mampu menempatkan dirinya pada posisi yang sama dengan peserta. Hal
ini akan membantu presenter untuk memahami apa yang diinginkan peserta dalam
penyajian informasi, sehingga presenter dapat menyajikan informasi yang sesuai dan
menarik bagi peserta yang hadir.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian informasi dihadapan peserta
adalah:
- Tidak diam di tempat saat memberikan informasi, sehingga semua peserta tidak
merasa diabaikan.
- Menyampaikan informasi dengan suara yang jelas dan bahasa yang mudah dimengerti
peserta.
- Memastikan informasi yang ditampilkan penyaji pada layar presentasi masih dapat
terlihat jelas meskipun oleh peserta yang berada jauh dibelakang.
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan member kesempatan pada audiensi untuk
berbicara.
- Jangan membiarkan posisi duduk peserta memanjang ke belakang.
Presentasi ini bertujuan untuk mengubah perilaku atau kebiasaan dari peserta secara
tidak langsung. Pada model presentasi ini presenter tidak secara langsung mendapatkan
hasil atau jawaban dari peserta apakah presentasi yang disampaikan dapat diterima atau
tidak.
b. Presentasi Penyampaian Informasi
Presentasi penyampaian informasi, digunakan untuk mempresentasikan ide atau
gagasan, hasil penelitian atau rekomendasi atas permasalahan yang dihadapi. Hasil
presentasi model ini sangat menentukan, apakah ide yang disampaikan diterima atau
tidak. Selain itu presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan pertanggung
jawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada peserta.
Contoh model ini diantaranya seorang manajer yang sedang mempresentasikan status
dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, laporan
finansial, atau kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana.
Hasil presentasi model ini sangat menentukan apakah idenya diterima atau tidak. Selain
itu, presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan pertanggungjawaban secara
langsung terhadap apa yang disampaikannya [ CITATION Kus07 \l 1033 ].
c. Presentasi Pelatihan atau Training
Model presentasi ini biasanya digunakan dalam forum-forum pelatihan atau training.
Misalnya pelatihan yang diberikan sehubungan dengan akan diterapkannya sistem,
pelatihan kepada karyawan baru, dan sebagainya.