Anda di halaman 1dari 2

1.

Hiperglikemia

Hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi dimana jumlah glukosa dalam plasma
darah berlebihan. Hiperglikemia disebabkan oleh diabetes mellitus. Pada diabetes melitus,
hiperglikemia biasanya disebabkan karena kadar insulin yang rendah dan /atau oleh resistensi
insulin pada sel. Kadar insulin rendah dan/atau resistensi insulin tubuh disebabkan karena
kegagalan tubuh mengkonversi glukosa menjadi glikogen, pada akhirnya membuat sulit atau
tidak mungkin untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari darah.Gejala hiperglikemia antara
lain: polifagi (sering kelaparan), polidipsi (sering haus), poliuri (sering buang air kecil),
penglihatan kabur, kelelahan, berat badan menurun, sulit terjadi penyembuhan luka, mulut
kering, kulit kering atau gatal, impotensi (pria), infeksi berulang, kusmaul hiperventilasi,
arhythmia, pingsan, dan koma.

a. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang disertai gejala klinis penting untuk

menentukan diagnosa hipoglikemia. Apabila terdapat gejala dari

hipoglikemia maka harus dilakukan pemeriksaan kadar gula darah

untuk memastikan. Kadar glukosa darah dapat diukur dengan

menggunakan glukometer. Bayi yang memiliki resiko harus

dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah.

Pemeriksaan glukosa darah penting dilakukan secara berkalahingga bayi dapat meminum ASI secara
peroral dan tidak memakai infus selama 24 jam. Bayi dengan hipoglikemia membutuhkan infus glukosa
selama 5 hari lebih untuk dilakukan evaluasi penyebabnya. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan
adalah pemeriksaan serum terhadap kadar insulin, kortisol, hormon pertumbuhan, elektrolit darah, tes
faal hati dan pemeriksaan formal gula darah puasa(OGTT)

B. Penatalaksanaan

Tujuan utama pengobatan hipoglikemia adalah menurunkan kadar glukosa darah secepat mungkin agar
kembali normal, menghindari hipoglikemia yang berulang sampai homeostatis glukosa normal dan
mencari penyakit yang mendasari hipoglikemia.5

1) Medikamentosa

Pada neonatus, hipoglikemia yang terjadi pada atermasimptomatik, dapat diberikan larutan glukosa
atau susu formulabila memungkinkan dapat diberikan ASI. Pengobatan akut neonatus meliputi
pemberian intravena 2 mL/kg disertai dengan infus glukosa 6-8 mg/kg/menit, menyesuaikan kecepatan
untuk mempertahankan kadar glukosa darah agar menjadi normal.

Tatalaksana hipoglikemia pada neonatus adalah :

a) Memantau kadar glukosa darah

Pada semua neonatus beresiko tinggi:

(1) Pada saat lahir.

(2) 30 menit kemudian setelah lahir.

(3) setiap 2-4 jam selama 48 jam sampai pemberian minum berjalan baik dan kadar glukosa menjadi
normal.

b) Pencegahan hipoglikemia

(1) Menghindari faktor resiko yang dapat dicegah seperti hipotermia.

(2) Apabila bayi tidak memungkinkan untuk menyusui maka dengan pemberian minum menggunakan
sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.

(3) Neonatus dengan resiko tinggi dipantau kadar glukosa serta asupannya dan dilakukan tiga kali
pengukuran hasilnya normal sebelum pemberian minum diatas 45mg/dL.

c) Hipoglikemia refraktori

Kebutuhan glukosa dengan >12mg/kg/menit menunjukan adanya keadaan hiperinsulisme, yang dapat
dilakukan dengan :

(1) Hidrokortison 5 mg/kg/hari secara i.m diberikan dalam

dosis terbagi setiap 8 jam.

(2) Prednison oral 1-2 mg/kg/hari diberikan setiap 6-12 jam

(3) Glukagon 200µg secara i.v. (4) Diazoxide oral 10-25 mg/kg/hari diberikan dalam dosis setiap 6 jam

Anda mungkin juga menyukai