Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR PERCOBAAN

PENGARUH SUHU TERHADAP KELARUTAN DAN VISKOSITAS


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Ipa Dasar

Dosen Pengampu : Suwito Singgih

Oleh :

Almah Yuliana (1910303081)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2020
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI 1
A. Tujuan 2
B. Dasar Teori 2
C. Alat dan Bahan 3
D. Langkah Kerja 3
E. Tabel Hasil Percobaan 4
F. Pembahasan 4
G. Kesimpulan 5
H. Jawaban Pendalaman Materi 5
I. Referensi 6

1
PENGARUH SUHU TERHADAP KELARUTAN DAN VISKOSITAS

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep dasar kelarutan
2. Mahasiswa mampu menganalisis pengaruh suhu terhadap kelarutan
3. Mahasiswa mampu memahami hubungan pengaruh suhu terhadap
kelarutan dan viskositas dalam satu percobaan
B. Dasar Teori
Larutan terdiri dari zat yang dilarutkan dan pelarut. Larutan dibagi
menjadi beberapa macam, yaitu larutan jenuh, larutan tak jenuh, dan
larutan lewat jenuh. Larutan yang disebut sebagai larutan jenuh biasanya
terdapat pada temperatur tertentu dan larutan ini tidak bisa melarutkan
lebih banyak zat terlarut. Apabila jumlah zat yang terlarut kurang dari ini
disebut dengan larutan tidak jenuh, dan apabila lebih disebut dengan zat
lewat jenuh.
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia
tertentu, zat terlarut untuk larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan
umumnya dinyatakan dalam gram L-1 atau mol L-1 . Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan
kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur.
Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain sebagai berikut:
1. Jenis Pelarut
Jenis pelarut dibedakan menjadi dua yaitu senyawa polar dan senyawa
non polar. Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah
larut dalam senyawa polar. Misalnya alcohol, dan semua asam
merupakan senyawa polar, sehingga mudah larut dalam air yang juga
merupakan senyawa polar. Sedangkan senyaawa non polar akan
mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya lemak mudah larut
dalam minyak. Senyawa polar umumnya tidak larut dalam senyawa
non polar, misalnya alcohol tidak larut dalam minyak tanah.

2
2. Suhu
Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhu dinaikkan.
Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak
antar molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antar molekul
zat padat menjadikan kekuatan antar molekul tersebut menjadi lemah
sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul – molekul air.
3. Ukuran zat terlarut
Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah terlarut
dibandingkan dengan zat terlarut yang berukuran lebih besar.
4. Volume pelarut
Volume pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.
5. Pengadukan
Pengadukan menyebabkan partikel antara zat terlarut dengan pelarut
akan semakin sering bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses
pelarutan menjadi semakin cepat. ( Unggul , 2007)
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pengaduk (sendok)
b. Gelas
c. Stopwatch
2. Bahan
a. Air panas
b. Air dingin (normal)
c. Garam
D. Langkah Kerja
1. Beri label A dan B pada gelas yang berisi air panas dai air dingin (biasa).
2. Tambahkan satu sendok garam ke dalam gelas yang berisi air dingin.
3. Nyalakan stopwatch dan aduk garam sampai larut.
4. Catat waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan garam pada tabel yang
telah disediakan.

3
5. Ulangi langkah 2- 4 dengan mengganti air dingin dengan air panas.
E. Tabel Hasil Percobaan

No Gelas Waktu yang dibutuhkan untuk


. melarutkan garam
1. A (berisi air dingin) 47.12 detik
2. B (berisi air panas) 32.52 detik

F. Pembahasan

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut untuk larut dalam suatu pelarut. Pada percobaan ini digunakan garam
sebagai zat terlarut dan air panas/ air dingin sebagai zat pelarutnya. Dari
praktikum ini diketahui bahwa suhu sangat memengaruhi kelarutan. Semakin
tinggi suhu pelarut akan lebih cepat melarutkan zat terlarut. Sebaliknya pula,
semakin rendah suhu pelarut maka zat terlarutnya akan lebih lama untuk
larut.

Pada saat dilakukan pemanasan, partikel yang memiliki suhu lebih tinggi
akan bergerak lebih cepat dibandingkan suhu yang rendah. Sehingga, zat
terlarut dengan zat pelarut akan lebih efektif. Hal ini dapat menyebabkan zat
terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu yang lebih tinggi. Sebaliknya
saat pelarut suhunya rendah maka kontak yang terjadi juga tidak efektif dan
menyebabkan zat terlarut lebih lama untuk bisa larut.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dengan data percobaan yang telah
dilakukan, bahwa gelas A yang berisi air dingin membutuhkan waktu
sebanyak 47,12 detik untuk melarutkan satu sendok makan garam. Sedangkan
gelas B yang berisi air panas membutuhkan waktu sebanyak 32,52 detik
untuk melarutkan satu sendok makan garam. Dengan demikian terbukti
bahwa semakin tinggi suhu maka akan lebih cepat larut, sedangkan semakin
rendahnya suhu maka akan lama larut.

4
G. Kesimpulan
1. Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut untuk larut dalam suatu pelarut.
2. Semakin tinggi suhu pelarut maka zat terlarutnya akan lebih cepat terlarut,
begitu juga sebaliknya. Semakin rendah suhu pelarut maka zat terlarutnya
semakin lama untuk larut.
H. Jawaban Pendalaman Materi
1. Jelaskan variabel bebas, variabel terkontrol, dan variabel terikat
berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan ?
Jawab :
Variabel bebas yaitu variabel yang memengaruhi variabel terikat
(penyebab dalam percobaan). Contohnya suhu dalam percobaan yang
digunakan untuk melarutkan garam. Variabel terkontrol yaitu variabel
pembanding terhadap variabel yang telah diuji. Misalnya massa garam,
ukuran garam, dan volume air. Variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas (Yang di observasi). Contohnya waktu
yang dibutuhkan untuk melarutkan garam.
2. Sesuai percobaan yang telah kalian lakukan, bagaimana pengaruh suhu
terhadap kelarutan gula, dan hubungan suhu terhadap kelarutan ?
Jawab :
Semakin tinggi suhu pada larutan gula maka semakin cepat proses
pelarutannya, sehingga semakin sedikit atau bahkan tidak ada endapan
yang tersisa. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah suhu larutan gula
maka semakin lambat proses pelarutan suatu zat padat, sehingga endapan
yang tersisa masih banyak pada zat cair tersebut.
3. Sesuai percobaan yang telah kalian lakukan, bagaimana pengaruh suhu
terhadap viskositas larutan gula, dan hubungan suhu terhadap viskositas ?
Jawab :

5
Semakin tinggi suhu pada larutan gula maka semakin rendah
viskositasnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah suhu pada larutan
gula maka semakin tinggi viskositasnya.
I. Referensi
Sudarmo,Unggul.2007.KIMIA UNTUK SMA KELAS XI.Surakarta: Penerbit
PHiꞵETA.
https://youtu.be/lGFUx1qiwK0

Anda mungkin juga menyukai