Anda di halaman 1dari 115

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

E USIA 21 TAHUN HAMIL


TM III USIA 30 MINGGU DENGAN HIPERTENSI
GESTASIONAL DI PUSKESMAS BASUKI
RAHMAD KOTA BENGKULU
TAHUN 2020

LAPORAN TUGAS AKHIR

OLEH :

MELY HANDAYANI
NPM : 1724260030DB

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DIII)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2020
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E USIA 21 TAHUN HAMIL
TM III USIA 30 MINGGU DENGAN HIPERTENSI
GESTASIONAL DI PUSKESMAS BASUKI
RAHMAD KOTA BENGKULU
TAHUN 2020

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
Pada Program Studi Kebidanan (DIII)

OLEH :

MELY HANDAYANI
NPM : 1724260030DB

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DIII)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E USIA 21 TAHUN HAMIL TM III USIA
30 MINGGU DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI PUSKESMAS
BASUKI RAHMAD KOTA BENGKULU
TAHUN 2020

LAPORAN TUGAS AKHIR

OLEH :

MELY HANDAYANI
NPM : 1724260030DB

Disetujui Oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing pendamping

Lezi Yovita Sari, SST, M. Kes Dra.Hj.Ice Rakizah Syafrie, M. Kes


NIDN : 02-2804-9401 NIDN : 02-2209-8701

Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan(DIII)

Diyah Tepi Rahmawati, SST. M. Keb


NIDN : 03-2309-8502

HALAMAN PENGESAHAN
ii
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E USIA 21 TAHUN HAMIL TM III
DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI PUSKESMAS
BASUKI RAHMAD KOTA BENGKULU
TAHUN 2020

LAPORAN TUGAS AKHIR

OLEH

MELY HANDAYANI
NPM : 1724260030DB

Telah dipertahankan di depan TIM Penguji Fakultas Ilmu Kebidanan Universitas


Dehasen Bengkulu Pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 29 Agustus 2020
Waktu ujian :
Tempat : Ruangan Sidang Fakultas Ilmu Kesehatan

Laporan Tugas Akhir ini telah di periksa dan disetujui oleh Tim Penguji Sebagai
berikut :

N Jabatan penguji Nama dosen Tanda Tanggal


o tangan disetujui
1 Ketua Lezi Yovita Sari, SST, M. Kes
2 Sekretaris Dra.Hj.Ice Rakizah Syafrie, M. Kes
3 Penguji pertama Diyah Tepi R, SST. M. Keb
4 Penguji kedua Jumita, SST, M. Kes

Mengetahui

Dekan Ketua Program Studi


Fakultas Ilmu Kesehatan Keperawatan(DIII)

Dr. Ida Samidah, SKp, M. Kes Diyah Tepi Rahmawati, SST. M. Keb
NIDN : 00-1009-6602 NIDN : 03-2309-8502

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 “Saya datang, saya bimbingan, saya revisi dan saya menang”


 “Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan
dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah” (Abu Bakar as Siddiq)
 “Sesungguhnya ilmu pengetahuan menepatkan orang nya kepada kedudukan
terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di
dunia dan diakhirat” (H.R ar-rabii’)
 Berangkat dengan keyakinan berjalan dengan penuh semangat.
 Orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang
sukses adalah orang yang selalu bangkit dan selalu berusaha lebih baik saat gagal.

PERSEMBAHAN
Setelah melewati waktu yang tidak sebentar dan dengan cara yang tidak
mudah akhirnya cita dan harapanku tercapai, KTI ini ku persembahkan untuk :
 Kedua orang tuaku yang sangat kubanggakan yang selalu memberikan semangat,
membimbing, mendidik dan selalu mendoakanku. Betapa diri ini ingin melihat
kalian bangga dan bahagia pada ku, dan terimakasih atas dukungan moril maupun
materil selama ini.
 Untuk Saudaraku yang selalu mendukung dan membantuku dalam setiap langkah
untuk menggapai segalanya.
 Buat sahabat-sahabatku terimakasih atas perhatian kalian yang tak ternilai
harganya, hari-hari bersama kalian adalah hari-hari terbaik dalam perjalanan
hidupku, semoga allah S.W.T Membalas kebaikan kalian semua amin.
 For special sameone Thanks atas support dan doanya selama ini yang sudah
banyak membantu your the best in my heart.
 Dosen pembimbing dan dosen penguji Karya Tulis Ilmiah ku, ucapan terimakasih
tak terhingga atas ilmu dan bimbingannya selama ini.
 Dosen- dosen ku yang telah menjadi orang tua kedua ku, yang namanya tak bisa
kusebutkan satu persatu yang selalu memberi motivasi untuk ku, selalu peduli dan
perhatian, ucapan terimakasih tak terhingga atas ilmu yang kalian berikan
sangatlah bermanfaat untu ku.
 Almamaterku
 Kampus orangeku (STIKes Dan Akbid Dehasen)

iv
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
FAKULTAS ILMU KEBIDANAN
Jalan Merapi Raya Nomor 43 Kebun Tebeng Kota Bengkulu 38228
Telpon (0736) 21977 Fax. (0736) 20598

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Meli Handayani
Npm : 1724260030DB
Program Studi : Kebidanan (DIII)
Institusi : Universitas Dehasen
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Tugas Akhir yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya saendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima saksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu
Kebidanan Universita Dehasen Bengkulu Termasuk (Pencabutan gelar
keserjanaan/sanksi) yang telah saya peroleh.
Bengkulu, Agustus 2020
Pembuat Pernyataan

Meli Handayani
Mengetahui

Pembimbing Utama Pembimbing pendamping

Lezi Yovita Sari, SST, M. Kes Dra.Hj.Ice Rakizah Syafrie, M. Kes


NIDN : 02-2804-9401 NIDN : 02-2209-8701
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bengkulu, pada tanggal 14 Mei

1998, anak ke-2 dari 3 bersaudara dari seorang ayah yang

bernama Bahrudin dan ibu yang bernama Ratna Penulis tinggal

di Sawa Lebar, kota bengkulu.

Bangku pendidikan yang telah penulis tempuh sampai saat ini adalah :

Tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri 43 Kota Lubuk linggau yang beralamat di Lubuk

linggau, dimana penulis menamatkannya pada tahun 2010, kemudian melanjutkan

ketingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Bakti Lubuk Linggau yang

diselesaikan pada tahun 2014, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan kesekolah

Menengah Atas 07 Lubuk Linggau diselesaikan pada tahun 2017, dengan keinginan

yang keras pada tahun 2017 Penulis melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi Yaitu

Universitas Dehasen Bengkulu mengambil Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu

Kebidanan dan alhamdillah dapat saya selesaikan pada tahun 2020 ini.

Selain itu prestasi yang telah penulis dapatkan atau ikuti pada saat menjadi

mahasiswa yaitu : bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kebidanan (DIII)

(Himabid) sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2020.

vi
KATA PENGANTAR

Berkat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. E

Umur 21 Tahun Hamil TM III Dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas

Basuki Rahmat Kota Bengkulu tahun 2020”. Laporan Tugas Akhir ini merupakan

bagian yang tak terpisahkan atau merupakan rangkaian kegiatan akademik yang

merupakan syarat yang diwajibkan untuk mempereoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

pada Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen

Bengkulu

Selanjutnya, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Ucapan terimakasih khususnya penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. agr, Ir. Johan Setianto selaku Rektor Universitas Dehasen

Bengkulu

2. Ibu Dr. Ida Samidah S. Kp, M. Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Dehasen Bengkulu

3. Ibu Ns. Berlian Kando Sianipar, S.Kep, M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu

4. Ibu Dra. Hj Ice Rakizah Syafrie, M.Kes selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu dan selaku Pendamping yang telah

sabar dan keprofesionalannya telah memberikan saran, bimbingan, membatu

vii
mendorong dan petunjuk yang sangat berharga dalam penyusunan Proposal

Laporan Tugas Akhir ini

5. Ibu Diyah Tepi Rahmawati, SST. M.Keb Ketua Prodi Kebidanan (D.III)

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu

6. Ibu Lezi Yovita Sari, SST,M. Kes, selaku Pembimbing utama yang telah sabar

dan keprofesionalannya telah memberikan saran, bimbingan, membatu

mendorong dan petunjuk yang sangat berharga dalam penyusunan Proposal

Laporan Tugas Akhir ini

7. Seluruh dosen dan staf Administrasi Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu, yang telah banyak membantu

baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran dalam

penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir ini

8. Pimpinan Kepala Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu.

9. Rekan- rekan satu angkatan 2017 Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulisan selama pengerjaan penelitian ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan

kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca

viii
demi kesempurnaan dan ketepatan Laporan Tugas Akhir ini sehingga akan lebih

bermanfaat.

Bengkulu, Agustu 2020

Penulis

Mely Handayani

ix
ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E USIA 21 TAHUN HAMIL TM III USIA


30 MINGGU DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI PUSKESMAS
BASUKI RAHMAD KOTA BENGKULU
TAHUN 2020
Oleh :

Meli Handayani 1
Lezi Yovita Sari,SST,M.Kes2
Dra.Hj.Ice Rakizah Syafrie, M. Kes2

Menurut World Health Organizatin (WHO), hipertensi dalam kehamilan


menyumbangkan 6-8% kematian maternal. Kematian maternal ini terjadi hampir 99%
di negara berkembang. Profil Kesehatan Republik Indonesia kematian ibu peringkat
pertama disebabkan oleh Hipertensi Gestasional 30% dan komplikasi/perdarahan
yaitu 31% Data profil kesehatan Provinsi Bengkulu (2018) Jumlah penderita
Hipertensi Gestasional sebanyak 38.349 yang terdiri dari beberapa kabupaten
Bengkulu.
Tujuan penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman secara
langsung dan melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM
III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional Puskesmas Ratu
Agung Kota Bengkulu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Kriteria subyek dalam penulisan asuhan kebidanan ini adalah Ny. E Usia 21 Tahun
G2P1A0TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional dan
bersedia menjadi objek dalam asuhan kebidanan.
Hasil penelitian ini menunjukan Pada pengkajian klien dengan biasanya
paling menonjol pada klien Hipertensi Gestasiona adalah mengeluh pusing, nyeri
kepala dan tekuk pegal Pada kasus ini masalah yang timbul pada kasus adalah
gangguan rasa nyaman (nyeri) sesuai dengan teori. Pada saat penulis melakukan studi
kasus dirumah dan Puskesmas pada Ny. E semua intervensi sudah mencapai kreteria
hasil.
Hipertensi Gestasional merupakan salah satu penyakit ini yang dapat
membahayakan diri dan janin jika penyakit ini tidak ditangani akan menyebabkan
komplikasi bahkan kematian. Oleh karena itu diharapkan lebih memperhatikan
kesehatan dengan cara memonitor secara rutin Tekanan Darah klien dan diet rendah
garam klien untuk mengkontrol Hipertensi Gestasional

Kata Kunci : Hipertensi Gestasional, Pusing, nyeri, Cemas, Asuhan Kebidanan


Keterangana : 1. Calon Ahli Madya
2. Pembimbing
ix
ABSTRAC

x
iii
1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL COVER


HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ v
DAPTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
ABSTRAK....................................................................................................... x
ABSTRACT..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DABTAR GAMBAR...................................................................................... xvi
LAMPIRAN....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Studi Kasus........................................................................ 6
D. Manfaat Studi Kasus...................................................................... 7
E. Implikasi penulisan studi kasus..................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan............................................................... 8

xi
2

2. Tanda tanda Kehamilan............................................................. 8


3. Usia kehamilan.......................................................................... 9
B. Konsep Dasar Teori Hipertensi
1. Pengertian.................................................................................. 18
2. Etiologi 18
3. Insiden 19
4. Fisiologi Kardiovaskuler........................................................... 20
5. Patofisiologi Hipertensi............................................................. 20
6. Manifestasi Klinis..................................................................... 26
7. Klasifikasi ................................................................................ 27
8. Test Diagnostik......................................................................... 29
9. Penatalaksanaan Hipertensi....................................................... 29
10. Pencegahan................................................................................ 29
11. Program pemerintah terkait penyakit........................................ 23
C. Konsep Teori Asuhan kebidanan
1. Pengertian Asuhan Kebidanan.................................................. 33
2. Tujuan dan manfaat................................................................... 34
3. Tahapan Asuhan Kebidanan..................................................... 35
A. Konsep Dasar Teori Asuhan kebidanan pada Hipertensi
1. Pengkajian................................................................................. 38
2. Interprestasi data....................................................................... 41
3. Diagnosa Potensial.................................................................... 45
4. Tindakan segera........................................................................ 45
5. Rencana Kebidanan................................................................... 46
6. Implementasi Kebidanan........................................................... 47
7. Evaluasi Kebidanan................................................................... 47

xii
3

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian........................................................................... 49
B. Tempat dan waktu.......................................................................... 49
C. Setting penelitian........................................................................... 49
D. Subjek penelitian............................................................................ 40
E. Metode pengumpulan data............................................................. 53
F. Metode keabsahan data.................................................................. 53
G. Metode analisa data....................................................................... 54
H. Etika penelitian.............................................................................. 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Studi Kasus
1. Pengkajian................................................................................. 61
2. Interprestasi Data...................................................................... 71
3. Diagnosa Potensial.................................................................... 71
4. Tindakan segera........................................................................ 73
5. Rencana..................................................................................... 73
6. Pelaksanaan............................................................................... 74
7. Evaluasi..................................................................................... 74
8. Catatan perkembangan.............................................................. 76
B. Pembahasan
1. Pengkajian................................................................................. 85

2. Interprestasi Data...................................................................... 86

3. Diagnosa Potensial.................................................................... 86

4. Tindakan segera........................................................................ 86

5. Rencana..................................................................................... 87
4

6. Pelaksanaan
7. Evaluasi.....................................................................................
xiii 86

8. Catatan perkembangan..................................................... 86

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian................................................................................. 87
2. Interprestasi Data...................................................................... 87
3. Diagnosa Potensial.................................................................... 87
4. Tindakan segera........................................................................ 88
5. Rencana..................................................................................... 88
6. Pelaksanaan............................................................................... 88
7. Evaluasi..................................................................................... 88
B. Saran
1. Bagi Pasien................................................................................ 90
2. Bagi bidan................................................................................. 90
3. Bagi lembaga............................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
5

DAFTAR
xivBAGAN

Nomor Judul Bagan Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual 48


6

DAFTAR TABEL
xv
Nomor Judul Bagan Halaman

Tabel 4.1 Rencana dan evaluasi 74

Tabel 4.2 Catatan perkembangan 76


7

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran


Lampiran 1 Surat Pra Penelitian dari Universitas
Lampiran 2 Surat Rekomendasi Pra Penelitian dari Dinkes Kota
Lampiran 3 Surat Penelitian Dari Universitas
Lampiran 4 Surat Penelitian Dari Puskesmas
Lampiran 5 Lembar Inform Consent
Lampiran 6 Lembar Permohonan menjadi responden
Lampiran 7 Lembar Konsul
Lampiran 9 Kerangka Asuhan Kebidanan

xvi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi. Sekitar 830 wanita

meninggal karena komplikasi kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap

hari. Pada tahun 2015, sekitar 303 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan

dan persalinan dan hampir semua kematian ini terjadi lingkungan sumberdaya

yang rendah dan seharusnya sebagian besar kematian tersebut bisa dicegah.

Melihat kenyataan bahwa sangat mungkin untuk mempercepat penurunan AKI,

banyak negara kini bersatu dengan menetapkan target baru untuk mengurangi AKI

dalam Sustainable Development Goals (SDG’s). Salah satu target SDGS pada

tahun 2016-2030 adalah mengurangi angka kematian ibu bersalin didunia menjadi

kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, dengan tidak ada negara yang

memiliki AKI lebih dari dua kali rata-rata global (WHO, 2019)

Menurut World Health Organizatin (WHO), hipertensi dalam kehamilan

menyumbangkan 6-8% kematian maternal. Kematian maternal ini terjadi hampir

99% di negara berkembang, dan sisanya dinegara maju. Lima penyebab kematian

ibu terbesar adalah perdarahan, Hipertensi Gestasional, infeksi, partus lama/macet

dan abortus. Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh tiga penyebab utama

kematian yaitu perdarahan, Hipertensi Gestasional, dan infeksi.

1
2

Indonesia termasuk salah satu negara berkembang sebagai penyumbang

tertinggi angka kematian ibu didunia. Survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012 menunjukan peningkatan AKI yang signitifikan yaitu menjadi

359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2017, AKI kembali

menujukan penurunan berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)

menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia tahun 2017

kematian ibu peringkat pertama disebabkan oleh Hipertensi Gestasional 30% dan

komplikasi/perdarahan yaitu 31% (Kemenkes RI, 2018)

Berdasarkan data dari profil kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2018, angka

kematian ibu sudah berhasil diturukan dari kondisi awal 140 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2014 menjadi sangat bermakna sebesar 79 per 1.000 kelahiran

hidup pada tahun 2017, dengan berbagai upaya dan inovasi program yang telah

dilakukan. Pada tahun 2018 terjadi peningkatan angka kematian ibu sebesar 111

per 100.000 kelahiran hidup. Secara Absolut jumlah kematian ibu selama 2018

sebanyak 39 orang, yang terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 4 orang,

kematian ibu bersalin sebanyak 10 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 25

orang, adapun penyebab kematian itu adalah hipertensi (Dinkes Provinsi

Bengkulu, 2019).

Sedangkan data profil Kesehatan Kota Bengkulu tahun 2017, Insiden

hipertensi Tahun 2017 sebanyak 41.004 orang dari 9 puskesmas yang ada di
3

Provinsi Bengkulu sedangkan pada tahun 2018 angka kejadian hipertensi

mengalami penurunan sebanyak 38.349 (Dinkes Kota Bengkulu, 2019).

Berdasarkan Data observasi di puskesmas basuki rahmat kota bengkulu pada

tahun 2018 yang mengalami Hipertensi pada ibu hamil sebanyak 10 orang dan

pada tahun 2019 sebanyak 7 orang (Puskesma Basuki Rahmad, 2019)

Kehamilan adalah masa di mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin

dengan lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

hari pertama haid terakhir. Kehamilan di samping suatu proses reproduksi yang

perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik, kehamilan

mengandung resiko terhadap ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat

dinamis karena ibu hamil yang semula normal secara tiba-tiba dapat beresiko

tinggi. Salah satunya adalah kehamilan dengan hipertensi atau di sebut juga

dengan hipertensi gestasional (Ningsih,2018)

Hipertensi ialah suatu keadaan tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90

mmHg. Hipertensi Gestasional (disebut juga Transient Hypertension) adalah

hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi

menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda

preeklamsia tetapi tanpa protrinuria (Prawirohardjo, 2016)

Penyebab hipertensi dalam kehamilan dapat diklasifikasikan sebagai

hipertensi primer dan hipertensi sekunder, Hipertensi primer didefinisikan sebagai

hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal
4

dan jantung. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti

faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, stres, dan pekerjaan. Serta sikap

yang dapat menyebabkan hipertensi seperti mengkonsumsi tinggi lemak, garam,

aktivitas yang rendah (Ningsih, 2018).

Berdasarkan pada Penelitian oleh Rinawati Sembiring, dkk tahun 2017

didapat bahwa faktor resiko ibu untuk terjadinya hipertensi antara lain kehamilan

pertama, usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, riwayat pada

kehamilan sebelumnya, riwayat keluarga, obesitas atau kegemukan dan jarak

antara kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 10 tahun. Kejadian hipertensi

pada kehamilan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor (multiple cousion). Usia

ibu kurang dari dua puluh tahun dan lebih dari tiga puluh lima tahundianggap

rentan mengalami komplikasi kehamilan, hal ini disebabkan karena dua tahun

setelah menstruasi yang pertama, seorang wanita masih mungkin mencapai

pertumbuhan panggul (Sembiring, 2017).

Kehamilan dengan hipertensi ini dirasa sangat memprihatinkan karena dengan

seketika bisa menyebabkan mortalitas dan morbiditas pada wanita yang

melahirkan, Oleh karena itu setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah

atau komplikasi setiap saat, itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan

pemantauan selama kehamilannya agar dapat ditanggulangi segala masalah yang

timbul, maka fokus utama asuhan antenatal care adalah mencegah terjadinya

hipertensi pada kehamilan sehingga komplikasi dapat ditekan serendah mungkin


5

yang berarti juga penekanan terhadap angka kematian ibu dan janin

(Ningsih,2018)

Berdasarkan Penelitian Oleh Yulrina Ardhiyati tahun 2018 didapat hasil

bahwa Asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil dengan Hipertensi Gestasional

adalah pemeriksaan antenatal care yang teratur, cukup istirahat dengan tidur

malam sekurang-kurangnya 8-10 jam dan tidur siang sedikitnya 2 jam, kurangi

pekerjaan rumah tangga dan hindari situasi yang mencetuskan stress, diet tinggi

protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam (Ardhiyati, 2018)

Berdasarkan uraian diatas maka penting nya dilakukan asuhan kebidanan pada

ibu Hamil TM III dengan Hipertensi Gestasional Peneliti tertarik dan berkeinginan

untuk melihat secara nyata dalam melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu

Hamil TM III dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Basuki Rahmad Kota

Bengkulu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikan masalah kebidanan ibu

hamil dengan Hipertensi gestasional mulai dari pengkajian, riwayat kesehatan,

pola fungsional, pemeriksaan fisik dan pemerikasaan lainnya yang berguna untuk

menunjang dalam pemberian asuhan kebidana. Adapun pertanyaan penelitian yang

dapat dirumuskan adalah “ Bagaimanakah penerapan Asuhan kebidanan pada Ibu

Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan

Hipertensi Gestasional di puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu.?”


6

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk melaksanakan Asuhan kebidanan pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun

G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di

puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Melakukan pengkajian Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III

umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di puskesmas

Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

b. Untuk menentukan interpretasi data pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0

TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di

puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

c. Untuk Mengidentifikasi masalah pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0

TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di

puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

d. Untuk menetapkan kebutuhan atau tindakan segera yang harus dilakukan

pada Ibu Hamil TM III dengan Hipertensi Gestasional di puskesmas Basuki

Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

e. Untuk melakukan perencanaan pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM

III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di puskesmas

Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.


7

f. Untuk melakukan implementasi kebidanan pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun

G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional

di puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

g. Untuk melakukan evaluasi pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III

umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di puskesmas

Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

h. Untuk melakukan pendokumentasian varney pada pada Pada Ny. E Usia 21

Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi

Gestasional di puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pasien

Menambah informasi kepada keluarga klien agar keluarga klien terampil

dalam mengurus Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30

Minggu Dengan Hipertensi Gestasional dan mengasuh anaknya sesuai dengan

prinsip asuhan kebidanan.

2. Bagi Bidan

Memberi wawasan bagi bidan atau tenaga kesehatan lainnya dalam

menangani kasus pada Pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur

kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional sesuai dengan standar

asuhan kebidanan.
8

3. Bagi lembaga Kesehatan

a. Bagi Tempat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan

pengambilan keputusan dalam lingkup pelayanan kebidanan di rawat di

puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan, khususnya dalam menegakkan asuhan kebidanan

b. Bagi Akademik

Diharapkan kepada Fakultas Ilmu Kebidanan Universitas Dehasen

Kota Bengkulu, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

melakukan pengajaran kepada mahasiswa terutama tentang penyakit Pada

Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan

Hipertensi Gestasional

E. Implikasi Studi Kasus Terhadap Kebidanan

Penerapan proses kebidanan mempunyai implikasi atau dampak terhadap:

1. Bidan sebagai pendidik

Bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu,

keluarga, masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya

berhubungan dengan pihak terkait dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga

berencana.
9

2. Bidan sebagai Advokator

Peranan bidan sebagai advokator adalah melakukan advokasi terhadap

pengambilan keputusan dari katagori program ataupun sektor yang terkait

dengan kesehatan maternal dan neonatal

3. Bidan sebagai care provider

Melakukan investigasi terapan dalam bidang kesehatan baik secara

mandiri atau kelompok serta melakukan asuhan kebidanan langsung kepada

kliennya
10

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Proses Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil TM III dengan Hipertensi


Gestasional
1. Konsep Teori Kehamilan

a. Pengerti kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2016) kehamilan didefinisikan sebagai

fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan

lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan adalah masa di mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya

janin dengan lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Ningsih, 2018)

b. Tanda-tanda kehamilan

1. Tanda mungkin

Amenorea (tidak dapat haid), mual dan muntah,mengidam (ingin

makanan kusus), sinkop (pingsan) anoreksia (tidak ada selera makan),

fatigue (lelah), payudara membesar dan tegang serta sedikit nyeri, sering

miksi (kencing),konstipasi atau opstipasi, pigmentasi kulit oleh hormone

kortikosteroid, varises
10
11

2. Tanda pasti hamil yaitu gerakan janin dan denyut jantung janin

c. Usia Kehamilan

Menurut Hartini (2018) Usia kehamilan terbagi dalam 3 trisemeter yaitu :

1. Trisemester 1 berlansung dalam (0-12 minggu)

1) Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih minggu menstruasi, bahkan perubahan

pun belum terjadi sebab tanggal perkiraan tanggal kelahiran si kecil

dihutung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan

antara sperma dan telur yan memberikan informasi kepada tubuh

bahwa telah ada calon bayi didalam rahim

2) Minggu ke-2

Perubahan terjadi pada minggu kedua, sel telur yang tadi telah dibuahi

membelah dua 30 jam setelah dibuahi sambil terus membelah sel telur

bergerak didalam lubang falopi menuju rahim setelah membelah

menjadi 32, sel kemudian berkembang dan terbagi kira-kira dua kali.

3) Minggu ke-3

Sampai minggu ke-3 mungkin ibu belum menyadari bahwa ia sedang

mengandung, sel telur yang membelah menjadi ratusan akan

menempel ke dinding rahim disebut blastosit, ukuran nya sangat kecil

yang berdiameter 0,1-0,2 mm.


12

4) Minggu ke-4

Kini bayi berbentuk embrio, embrio memperoduksi hormon kehamilan

(Chorionic Gonadotropin- HCG), sehingga apabila anda melakukan

test kehamilan hasilnya positif , janinya membentuk struktur manusia.

Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakan serta jatung

dan oarta.

5) Minggu ke-5

Terbentuk tiga lapisan yaitu ectedorm, mesoderm dan endoderm.

Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk

syaraf pada janin yan seterusnya membentuk otak dll

6) Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari jarak puncak kepala

hingga bokong. Tuba saraf panjang punggung bayi telah menutup.

Pada minggu ini sistem pencernaan dan pernafasan mulai di bentuk,

puvuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki mulai

tampak

7) Minggu ke-7

Akhir minggu ke tujuh panjang sekitar 5-13 mm dan beratnya 0.8

gram. Kira-kira sebesar biji kacang hijau.


13

8) Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm banyak perubahan pada bayi, ujung

hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula dengan

telinga, lengan semakin membesar, angota tangan serta kaki mulai

terbentuk walaupun belum sempurna

9) Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang

berikut jari tangan dan kaki mulai tampak, ia mulai bergerak dengan

dopler bisa mendengar detak jantungya, minggu ini panjangnya sekitar

22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram

10) Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk bekerja sama, pertumbuhan

otak meningkat dengan cepat hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi

setiap menitnya, ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang

32-42mm dengan berat 7 gram

11) Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai 6,5 cm baik rambut maupun kuku jari

tangan dan kakinya mulai tumbuh, sesekali ia mulai menguap, gerakan

nya sudah bisa dirasakan ibu, iya juga sudah bisa mengubah posisinya.
14

12) Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, jari-jari mulai terpisah, usus bayi mulai

berada dalam rongga perut ibu. Akibatnya meningkatnya volume darah

ibu, dalam minggu ini mulai terjadi proses penyempurnaan seluruh

organ tubuh.

Trimester I ini disebut sebagai masa penentuan artinya penentuan untuk

membuktikan bahwa wanita dalam keadaa hamilSeorang ibu setelah

mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda - beda. Perasaan sedih

dan kecewa ini dapat disebabkan oleh karena segera setelah konsepsi kadar

hormon progesterone dan estrogen dalam kehamilan akan meningkat dan ini

akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah,

dan membesarnya payudara. trimester I masih sering mengalami mual

muntah sehingga merasa tidak sehat. Keluhan tersebut dapat menyebabkan

nafsu makan menurun dan berakibat asupan nutrisi menjadi berkurang.

Kekurangan asupan pada trimester. Makanan padat gizi yang cukup selama

kehamilan sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan,

makanan yang dianjurkan berupa makanan kering dan segar seperti roti

panggang, biskut atau sereal dan buah-buah sergar serta sari buah. Pada

kebutuhan Seksual Pada Trisemester I biasanya gairah seks menurun

diakibatkan oleh keletihan, mual muntah, dan untuk trisester ini disarankan
15

untuk tidak melakukannya dikarenakan kehamilan masih lemah (Tyastuti,

2016)

2. Trisemester II berlansung dalam (13-28 minggu)

1) Minggu ke-13

Panjang janin sekitar 65-78 mm dengan berat badab kira-kira 20 gram,

rahim dapat teraba 10 cm dibawah pusat

2) Minggu ke-14

Panjang mencapai 80-aan mm atau 8 cm dengan berat 25 gram, pada

usia ini alat kelamin bagian luar sudah mulai berkembang lebih nyata

sehingga lebih mudah membedakan jenis kelaminya

3) Minggu ke-15

Kehamilan semakin terlihat, dianjurkan untuk tidak menggunakan jens

4) Minggu ke-16

Kini panjangnya mencapai 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram,

reflek gerak bisa dirasakan oleh ibu

5) Minggu ke-17

Pertumbuhan janin meningkat pesat akibatnya rahim terdorong dari

rongga panggul mengarahke rongga perut dan membetuk rahim seperti

oval.
16

6) Minggu ke-18

Rahim dapat dirapa tepat dibawah pusat, ukuranya kira-kira sebesar

buah semangka, pada minggu ini ibu biasanya mengelukkan terasa

punggung nya bermasalah.

7) Minggu ke-19 sampai minggu ke 28

Diusia akhir trisemester II ini berat bayi diperkirakan mencapai 1100

gram dengan panjang 35-38 cm, denyut jantungnya sudah jelas

terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit.

Trimster II ini sering disebut sebagai periode pancarankesehatan karena

pada saat ini ibu merasa lebih sehat.Trimester kedua biasanya adalah saat ibu

merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih

tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Pada trimester

ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan

kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri, adabeberapa

ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya, Pada semester

ini perut ibu sudah semakin kelihatan membesar karena uterus sudah keluar

dari panggul, oleh karena itu ibu disarankan untuk istirahat yang cukup,

menjaga kesehatannya dan menjaga kebutuhan nutrisinya(Tyastuti, 2016)


17

3. Trisemester III berlansung dalam (29- 40 minggu)

1) Minggu ke-29

Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran

prematur perlu diwaspadai pada minggu ini, jika bayi dilahirkan pada

minggu ini akan mengakibatkan bayi kesulitan bernafas dikarenakan

perkembangan paru-parunya belum berkembang dengan sempurna

meskipun dengan perawatan yang baik

2) Minggu ke 30-35 minggu

Pada perkembangan minggu ini berat badan bayi semakin hari semakin

menambah, bayi bertambah aktif, pada minggi-minggu ini waspadai

keluhan ibu berupa nyeri di bagian tulang iga, sakit kepala maupun

pengelihatan berkunang-kunang, terutama ini disertai dengan tekanan

darah yang tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 mmhg. Ibu

dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin pada

setiap kunjungan ke dokter ataupun bidan.

3) Minggu ke-36-38

Pada minggu –minggu ini berat badan bayi mencapai 3100 gram

dengan panjang 48 cm, pemeriksaan rutin diperketat seminggu sekali,

kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir, rasa

cemas menanti-nantikan saat kelahiran yang mendebarkan bisa

membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Ibu dapat


18

melakukan relaksai dengan melatih pernafasan sebagai bekal

menjelang persalinan. Meski biasanya anakn ditunggu usia kehamilan

40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.

4) Minggu ke-39-40

Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat 3250 gram, panjang nya

mencapai 49 cm. Diminggu ini perlu isaga agar kehamilan jengan

sampai postmatur atau lewat waktu, karena bila hal ini terjadi plasenta

tak mamou lagi menjalani pungsinya untuk menyerap suplai makanan

dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi.

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada

sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan dan dukungan dari

suami, keluarga dan bidan.Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif

untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Gerakan bayi dan membesarnya

perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu pada bayi yang akan

dilahirkan nanti. Disamping hal tersebut ibu sering mempunyai perasaan :

a. Kadang - kadang merasa kuatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu

b. Meningkatnya kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan

c. Khawatir bayinya lahir dalam keadaan tidak normal

d. Takut akan rasa sakit yang timbul pada saat persalinan

e. Rasa tidak nyaman


19

f. Kehilangan perhatian khusus yang diterima selama kehamilan sehingga

memerlukan dukungan baik dari suami, keluarga maupun tenaga

kesehatan

g. Persiapan aktif untuk bayi dan menjadi orang tua Keluarga mulai

menduga – duga tentang jenis kelamin bayinya ( apakah laki – laki atau

perempuan ) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah

memilih sebuah nama untuk bayinya.

h. Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya

perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan

gambaran diri ( konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai,

merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran sang bayi).

Pada trisemeter ini ibu di tuntut untuk melakukan pemeriksaan rutin

sehingga mengetahui kondisi janin dan kesehatan ibu dan mendapatkan

penyuluhan (Tyastuti, 2016)


20

2. Konsep Dasar Teori Hipertensi Gestasional

a. Pengertian Gestasional

Menurut Prawirohardjo (2016) Hipertensi ialah suatu keadaan tekanan darah

sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg. Hipertensi Gestasional (disebut juga

Transient Hypertension) adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa

disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca

persalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa

protrinuria.

b. Etiologi Gestasional

Menurut Ningsih (2018) Penyebab hipertensi dalam kehamilan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Hipertensi primer

Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak

disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung.

Hipertensi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor

keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, stres, dan pekerjaan. Serta

sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti mengkonsumsi tinggi

lemak, garam, aktivitas yang rendah.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder di sebabkan oleh gangguan ginjal, endokrin,

dan kekakuan dari aorta. Namun sebagian besar penyebab utama


21

hipertensi dalam kehamilan adalah hiepertensi esensial. Hipertensi

esensial merupakan penyakit hipertensi yang mungkin disebabkan oleh

faktor heriditer serta dipengaruhi oleh faktor emosi dan lingkungan

3. Hipertensi Gestasional (disebut juga Transient Hypertension) adalah

hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan

hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau kehamilan

dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa protrinuria.

c. Insiden terkait dengan Hipertensi Gestasional

Berdasarkan data dari profil kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2018,

angka kematian ibu sudah berhasil diturukan dari kondisi awal 140 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi sangat bermakna sebesar

79 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017, dengan berbagai upaya dan

inovasi program yang telah dilakukan. Pada tahun 2018 terjadi peningkatan

angka kematian ibu sebesar 111 per 100.000 kelahiran hidup. Secara Absolut

jumlah kematian ibu selama 2018 sebanyak 39 orang, yang terdiri dari

kematian ibu hamil sebanyak 4 orang, kematian ibu bersalin sebanyak 10

orang dan kematian ibu nifas sebanyak 25 orang, adapun penyebab kematian

itu adalah hipertensi (Dinkes Provinsi Bengkulu, 2019).

Sedangkan pada tahun 2019 jumlah kunjungan ibu hamil di puskesmas

Basuki Rahmad 812 ibu hamil dan Berdasarkan Data observasi di puskesmas

basuki rahmat kota bengkulu pada tahun 2018 yang mengalami Hipertensi
22

pada ibu hamil sebanyak 10 orang dan pada tahun 2019 sebanyak 7 orang

(Puskesma Basuki Rahmad, 2019)

d. Fisiologi sistem Kardiovaskuler terkait Hipertensi Gestasional

1. Periode kerja jantung

1) Periode Sistol (pride kontraksi)

Periode sistol adalah suatu keadaan jantung dimana bagian

ventrikel dalam keadaan menguncup, katup bikus dan trikuspidalis

dalam keadaan tertutup dan valvula semilunaris aorta dan valvula

semilunaris arteri pelmunalis terbuka sehingga darah dari ventrikel

dextra mengalir ke arteri pulmunaris dan masuk ke paru-paru kiri dan

kanan. Darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta dan selanjutnya

beredar keseluruh tubuh.

2) Periode Diastole (periode dilatasi)

Periode diastole adalah suatua keadaan dimana jantung

mengembanga, katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan terbuka

sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel dextra,

selanjutnya darah yang datang dari paru-paru kiri dan kanan melalui

vena pulmunalis kemudian masuk ke atrium sinistra. Darah dari

seluruh tubuh melalui vena kapa superior dan vena kava inferior

masuk ke atrium dextra.


23

3) Periode istirahat

Adalah waktu antara periode diastole dengan periode systole

dimana jantung berhenti kira-kira sepersepuluh detik.

2. Tahapan bunyi jantung

1) Bunyi pertama jantung (S1)

Bunyi LUB yang rendah disebabkan oleh penutupan katup mitra

dan trikuspidalis, lamanya kira-kira 0,15 detik dan frekuensinya 25-45

Hz, terpisahnya bunyi jantung pertama dan kedua adalah karena

penutupan kedua katup yang tidak bersamaan sebagai akibat dari

kontraksi ventrikel yang satu terjadi setelah kontraksi ventrikel yang

lain.

2) Bunyi kedua (S2)

Bunyi DUP yang lebih pendek dan nyaring yang disebabkan ole

menutupnya katup aorta dan pulmunal segera setela sistolik ventrikel

berakhir, frekuensinya 50Hz dan berakhir 0,15 detik, bunyi ini keras

dan tajam ketika tekanan diastolic dalam aorta atau arteri pulmonalis

meningkat. Masing-masing katup menutup dengan kuat pada akhir

sistolik. Pemisahan bunyi jantung kedua dalam bunyi inspeksi adalah

normal dan terdengar sangat keras pada orang yang masih muda, hal

ini dikarenakan sedikit agak tertundanya penutupan katup pulmonaris

karena aliran daarah keventrikel kanan.


24

3) Bunyi ketiga (Gallop S3)

Bunyi ini lemah, didengar kira-kira sepetiga jalan diastolic, pada

individu muda ini bertepatan dengan masa pengisian cepat ventrikel.

Hal ini mungkin disebabkan oleh getaran yang timbul karena desakan

darah yang lamanya0,1 detik, maka bunyi jantung menjadi triplet dan

meninmbulkan efek akustik seperti gollop kuda, bunyi ini terjadi pada

awal diastolic, selama fase pengisian sepat sirkulasi jantung atau pada

akhir kontraksi atrium disebut suara ketiga (S3). Suara ini terdengar

pada pasien yang mengalami penyakit miokard atau penderita gagal

jantung kongestif dan yang ventrikelnya gagal menyemburkan semua

darah selama sistolik, gallop S3 terdengar pada pasien yang berbaring

pada sisi kiri.

4) Bunyi ke empat (S4)

Bunyi ini terkadang dapat didengar sebelum bunyi pertama bila atrium

tinggi atau ventrikel kaku seperti hipertrofi ventikel.

e. Patofisologi Gestasional

Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan

jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam

kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori yang dianggap mutlak benar.

Teori-teori yang sekarang banyak dianut adalah (Prawirohardjo, 2016) :


25

1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta

Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah

dari cabang-cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Kedua pembuluh

darah tersebut menembus miometrium berupa arteri arkuata dan arteri

arkuata memberi cabang arteri radialis. Arteri radialis menembus

endometrium menjadi arteri basalis dan memberi cabang arteri spiralis.

Pada kehamilan normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi

invasi trofoblas ke dalam lapisan otot arteri spiralis yang menimbulkan

degenerasi lapisan otot tersebut, sehingga terjadi dilatasi arteri spiralis.

Invasi trofoblas juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga

jaringan matriks menjadi gembur dan memudahkan lumen spiralis

mengalami distensi dan dilatasi. Distensi dan vasodilatasi lumen arteri

apiralis ini memberi dampak penurunan tekanan darah, penurunan

resistensi vaskular, dan peningkatan aliran darah pada utero plasenta.

Akibatnya, aliran darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan juga

meningkat, sehingga dapat menjamin pertumbuhna janin dengan baik.

Proses ini dinamakan “remodeling arteri spiralis .

2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

a. Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas

Sebagaimana dijelaskan pada teori invasi trofoblas, pada

hipertensi dalam kehamilan terjadi kegagalan “remodeling arteri


26

spiralis”, dengan akibat plasenta mengalami iskemia. Plasenta yang

mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan (radikal

bebas).

Radikal hidroksil akan merusak membran sel, yang

mengandung banyak asam lemak tidak jernih menjadi peroksida

lemak. Peroksida lemak selain akan merusak membran sel, juga akan

merusak nukleus dan protein sel endotel. Produksi oksidan (radikal

bebas) dalam tubuh yang bersifat toksis, selalu diimbangi dengan

produksi antioksidan.

b. Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan

Pada hipertensi dalam kehamilan telah terbukti bahwa kadar

oksidan, khususnya peroksida lemak meningkat, sedangkan

antioksidan, misalnya vitamin E pada hipertensi dalam kehamilan

menurun, sehingga terjadi dominan kadar oksidan peroksida lemak

yang relatif tinggi. Peroksida lemak sebagai oksidan/radikal bebas

yang sangat toksik ini akan beredar di seluruh tubuh melalui aliran

darah dan akan merusak membran sel endotel. Membran sel endotel

lebih mudah mengalami kerusakan oleh peroksida lemak, karena

letaknya langsung berhubungan dengan aliran darah dan mengandung

banyak asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat rentan
27

terhadap oksidan radikal hidroksil, yang akan berubah menjadi

peroksida lemak.

c. Disfungsi sel endotel

Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak, maka

terjadi kerusakan sel endotel, yang kerusakannya dimulai dari

membran sel endotel. Kerusakan membran sel endotel mengakibatkan

terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel

endotel. Keadaan ini disebut “disfungsi endotel” (endothelial

disfunction). Pada waktu terjadi kerusakan sel endotel yang

mengakibatkan disfungsi sel endotel.

3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

Faktor imunologik berperan terhadap terjadinya hipertensi dalam

kehamilan dengan fakta sebagai berikut :

a. Primigravida mempunyai resiko lebih besar terjadinya hipertensi

dalam kehamilan jika dibandingkan dengan multigravida.

b. Ibu multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai resiko lebih

besar terjadinya hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan dengan

suami yang sebelumnya.

c. Seks oral mempunyai resiko lebih rendah terjadinya hipertensi dalam

kehamilan. Lamanya periode hubungan seks sampai saat kehamilan


28

ialah makin lama periode ini, makin kecil terjadinya hipertensi dalam

kehamilan.

Pada plasenta hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan HLA-

G. Berkurngnya HLA-G di desidua didaerah plasenta, menghambat invasi

trofoblas ke dalam desidua. Invasi trofoblas sangat penting agar jaringan

desidua menjadi lunak, dan gembur sehingga mepermudah terjadinya

reaksi inflamasi kemungkinan terjadi immune-maladaptation pada

preeklampsia.

Pada awal trimester kedua kehamilan perempuan yang mempunyai

kecenderungan terjadi preeklampsia, ternyata mempunyai proporsi sel

yang lebih rendah di banding pada normotensif.

4. Teori adaptasi kardiovaskular

Pada hamil normal pembulu darah refrakter tehadap bahan-bahan

vasopresor. Refrakter berarti pembuluh darah tidak peka tehadap

rangsangan bahan vasopresor, atau dibutuhkan kadar vasopresor yang

lebih tinggi untuk menimbulkan respons vasokonstriksi. Pada kehamilan

normal terjadinya refrakter pembuluh daerah terhadap bahan vasopresor

adalah akibat dilindungi oleh adanya sitensis prostaglandin pada sel

endotel pembuluh darah. Hal ini dibuktikan bahwa daya rafrakter

terhadap bahan vasopresor akan hilang bila diberi prostaglandin sintensa


29

inhibitor (bahan yang menghambat produksi prostaglandin).

Prostaglandin ini di kemudian hari ternyata adalah prostasiklin.

Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya refrakter

terhadap bahan vasokonstriktor, dan ternyata terjadi peningkatan

kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor. Artinya, daya refrakter

pembuluh darah terhadap bahan vasopresor hilang sehingga pembuluh

darah menjadi peka terhadap bahan vasopresor. Banyak peneliti telah

membuktikan bahwa peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan

vasopresor pada hipertensi dalam kehamilan sudah terjadi pada trimester I

(pertama). Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan menjadi

hipertensi dalam kehamilan, sudah dapat ditemukan pada kehamilan dua

puluh minggu. Fakta ini dapat dipakai sebagai prediksi akan terjadinya

hipertensi dalam kehamilan.

f. Manifestasi Klinis Hipertensi Gestasional

Pada tingkat permulaan, Hipertensi pada kehamilan tidak

menunjukkan gejala-gejala sehingga dibutuhkan deteksi dini melalui

prenatal care yang baik. Pada pemeriksaan kehamilan hendaknya ditentukan

tekanan darah, penambahan berat badan, adanya edema, dan anproteinuria.

Perhatian harus ditujukan pada ibu hamil yang memiliki faktor predisposisi

terhadap preeklamsi (Wirda, 2016). Gejala-gejala yang ditunjukkan pada ibu

hamil dengan hipertensi adalah pusing, mukamerah, sakit kepala, keluar


30

darah dari hidung secara tiba-tiba dan tengkuk terasa pegal.Tekanan darah

absolut 140/90 mmHg atau 160/110 mmHg yang diambil jarak dalam

keadaan istirahat (Prawirohardjo, 2016).

Hipertensi pada kehamilan dapat juga di jumpai gejala sebagai berikut :

1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang yang diikuti dengan

peningkatan tekanan darah yang abnormal

2. Gangguan pengelihatan seperti pandangan kabur, melihat kilat-kilat cahay

3. Iritabel ibu merasa gelisah dan tidak bertoleransi dengan suara-suara

berisik atau gangguan lainnya

4. Nyeri perut pada bagian ulu hati (epigastrium) kadang disertai dengan

mual muntah dan Gangguan pernapasan

g. Klasifikasi Hipertensi Gestasional

Menurut Prawirohardjo (2016) Klasifikasi Hipertensi pada kehamilan adalah

sebagai berikut :

1. Hipertenisi Kronik

Hipertensi klonik adalaha hipertensi yang timbul sebelum umur

kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosisi

setelsh umur kehamilana 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12

minggu pascapersalinan, penyebab hipertensi ini adalah primer idiopatik

90% dan skunder 10% berhubungan dengan penyakit ginjal, vakular

kolagen, endokrin dan pembuluh darah.


31

2. Preeklamsia

Preeklamsia adalah hipertensi adalah hipertensi yang timbul setelah 20

minggu kehamilan disertai dengan proteinuria, preeklamsia merupakan

penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra dan postpartum,

dari gejanya preeklamsi dapat dibagi menjadi preklamsia ringan dan

preeklamsia berat

3. Eklamsia

Eklamsia merupakan kasus akut pada penderita preeklamsia, yang disertai

dengan kejang meneyeluruh dan koma sama halnya dengan preeklamsia,

eklamsia dapat terjadi ante, intra dan postpartum.

4. Hipertensi gastasional

Hipertensi ialah suatu keadaan tekanan darah sistolik dan diastolik ≥

140/90 mmHg. Hipertensi Gestasional (disebut juga Transient

Hypertension) adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa

disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 12 minggu pasca

persalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa

protrinuria (Prawirohardjo, 2016).


32

h. Test Diagnostik Gestasional

1. Pemeriksaan laboraturium

1) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

Penurunan hemoglobin (dengan nilai rujukan untuk wanita hamil 12-

14 gr%), hematokri meningkat (dengan nilai rujukan 37-43 vol%),

trombosit menurun (dengan nilai rujukan 150-450 ribu/mm3)

2) Urinalisis

Untuk hpertensi gestasional tidak ditemukan protein dalam urin tetapi

pada preeklamia dan eklamsia ditemukan protein dalam urine

3) Pemeriksaan fungsi hati

Bilirubin biasanya meningkat, LDH meningkat, SGPT meningkat,

SGOPT juga meningkat.

4) Radiologi

Disaat Dilakukan Ultrasonografi Ditemukan Pertumbuhan Janin yang

normal dengan denyut jantung bayi normal, pada preeklamsia

pertumbuhan janin bermasalah dan DJJ lemah

i. Penatalaksanaan Hipertensi Gestasional

Menurut Prawirohardjo (2016) Perawatan selama kehamilan dengan

Hipertensi meliputi :

Jika tekanan darah diastolik >110 mmHg, berikan obat antihipertensi

sampai tekanan darah diastolik diantara 90-100 mmHg. Obat pilihan


33

antihipertensi adalah hidralazin yang diberikan 5 mg IV pelan-pelan

selama 5 menit sampai tekanan darah turun. Jika hidralazin tidak tersedia,

dapat diberikan nifedipin 5 mg sublingual dan tambahkan 5 mg

sublingual jika respon tidak membaik setelah 10 menit. Selain itu

labetolol juga dapat diberikan sebagai alternatif hidralazin. Dosis

labetolol adalah 10 mg, jika respon tidak baik setelah 10 menit, berikan

lagi labetolol 20 mg.

Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar (16 gauge atau lebih)

Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai overload. Auskultasi paru

untuk mencari tanda-tanda edema paru. Adanya krepitasi menunjukkan

edema paru, maka pemberian cairan dihentikan. Perlu kateterisasi urin

untuk pengeluaran volume dan proteinuria. Jika jumlah urin <30 ml per

jam, infus cairan dipertahankan sampai 1 jam dan pantau kemungkinan

edema paru. Observasi tanda-tanda vital ibu dan denyut jantung janin

dilakukan setiap jam

Untuk hipertensi dalam kehamilan yang disertai kejang, dapat

diberikan Magnesium sulfat (MgSO4). MgSO4 merupakan obat pilihan

untuk mencegah dan menangani kejang pada preeklampsi dan eklampsi.

Cara pemberian MgSO4 pada preeklampsi dan eklampsi adalah sebagai

berikut :
34

a. Dosis awal

Berikan MgSO4 4 gram IV sebagai larutan 20% selama 5

menit. Diikuti dengan MgSO4 (50%) 5 gr IM dengan 1 ml lignokain

2% (dalam semprit yang sama). Pasien akan merasa agak panas saat

pemberian MgSO4

b. Dosis pemeliharaan

MgSO4 (50%) 5 gr + 1 ml lignokain 2 % IM setiap 4 jam.

Pemberian tersebut dilanjutkan sampai 24 jam postpartum atau kejang

terakhir. Sebelum pemberian MgSO4, periksa frekuensi nafas minimal

16 kali/menit, refleks patella positif dan urin minimal 30 ml/jam dalam

4 jam terakhir. Pemberian MgSO4 dihentikan jika frekuensi nafas <16

kali/menit, refleks patella negatif dan urin <30 ml/jam. Siapkan

antidotum glukonat dan ventilator jika terjadi henti nafas. Dosis

glukonat adalah 2 gr (20 ml dalam larutan 10%) IV secara perlahan

sampai pernafasan membaik.

j. Pencegahan Hipertensi Gestasional

Strategi yang dilakukan guna mencegah hipertensi dalam kehamilan

meliputi upaya nonfarmakologi dan farmakologi. Upaya nonfarmakologi

meliputi edukasi, deteksi prenatal dini dan manipulasi diet. Sedangkan upaya

farmakologi mencakup pemberian aspirin dosis rendah dan antioksidan


35

1. Penyuluhan untuk kehamilan berikutnya.

Wanita yang mengalami hipertensi selama kehamilan harus

dievaluasi pada masa postpartum dini dan diberi penyuluhan mengenai

kehamilan mendatang serta risiko kardiovaskular mereka pada masa yang

akan datang. Wanita yang mengalami preeklampsi-eklampsia lebih rentan

mengalami penyulit hipertensi pada kehamilan berikutnya. Edukasi

mengenai beberapa faktor risiko yang memperberat kehamilan dan

pemberian antioksidan vitamin C pada wanita berisiko tinggi dapat

menurunkan angka morbiditas hipertensi dalam kehamilan.

2. Deteksi pranatal dini

Selama kehamilan, waktu pemeriksaan pranatal dijadwalkan 1 kali

saat trimester pertama, 1 kali saat trimester kedua dan 2 kali pada

trimester ketiga. Kunjungan dapat ditambah tergantung pada kondisi

maternal. Dengan adanya pemeriksaan secara rutin selama kehamilan

dapat dilakukan deteksi dini hipertensi dalam kehamilan. Wanita dengan

hipertensi yang nyata (≥140/90mmHg) sering dirawat inapkan selama 2

sampai 3 hari untuk dievaluasi keparahan hipertensi kehamilannya yang

baru muncul. Meskipun pemilihan pemeriksaan laboratorium dan

tindakan tambahan tergantung pada sifat keluhan utama dan biasanya

merupakan bagian rencana diagnostik, pemeriksaan sel darah lengkap

dengan asupan darah, urinalisis serta golongan darah dan rhesus menjadi
36

tiga tes dasar yang memberikan data objektif untuk evaluasi sebenarnya

pada setiap kedaruratan obstetri ginekologi.

3. Manipulasi diet

Salah satu usaha awal yang ditujukan untuk mencegah hipertensi

sebagai penyulit kehamilan adalah pembatasan asupan garam. Diet tinggi

kalsium dan pemberian kapsul dengan kandungan minyak ikan dapat

menyebabkan penurunan bermakna tekanan darah serta mencegah

hipertensi dalam kehamilan.

k. Program pemerintah terkait penyakit

Upaya penurunan AKI merupakan salah satu target Kementerian Kesehatan.

Beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) ke puskesmas di kabupaten/kota; safe motherhood

initiative, program yang memastikan semua perempuan mendapatkan

perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan

dan persalinannya (Susiana, 2019)


37

3. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan

a. Pengertian asuhan kebidanan

Menurut Nurhayati (2012) Asuhan kebidanan adalah prosedur tindakan

yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangan dalam lingkungan

praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan dengan memperhatikan

pengaruh-pengaruh sosial, budaya, psiko sosial, emosional,spritual,

fisik,etika, kode etik, serta hubungan antara prinsif kemitraan dan

perempuan. Asuhan kebidanan mengutamakan keamanan ibu, janin atau

bayi, penolong, seta kepuasan perempuan dan keluarganya. Asuhan

kebidanan diberikan dengan mempraktikan prisip-prinsip bela rasa,

kompetensi, suara hati, saling percaya dan komitmen untuk memelihara serta

meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin/bayinya.

Menurut Asrinah (2013) Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau

intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien, yang mempunyai

kebutuhan atau permasalahan, khususnya dalam KIA atau KB. Asuhan

kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab bidan

dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan

atau masalah kebidanan meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi,

dan keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta

pelayanan kesehatan masyarakat.


38

b. Tujuan dan manfaat asuhan kebidanan

1. Tujuan asuhan kebidanan

a. Ibu dan bayi sehat selamat, keluarga bahagia dan terjamin kehormatan

dan martabat manusia.

b. Menberikan kepuasan kepada ibu, keluarga dan bidan

c. Menberikan kekuatan diri untuk perempuan dalam menentukan

dirinya.

d. Memberikan rasa percaya diri dari perempuan sebagai penerima

asuhan.

e. Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas.

2. Manfaat asuhan kebidanan

a. Bagi bidan

1. Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien

2. Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien

3. Memudahkan bidan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan

yang berkualitas sesuai dengan kondisi klien

b. Bagi klien

1. Klien mendapatkan rasa aman dan nyaman

2. Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan sebagai

individu yang bertangguang jawab atas kesehatannya


39

3. Meningkatkan prilaku positif klien yang akan meningkatkan

kesehatan ibu dan anak

c. Tahapan asuhan kebidanan

1. Pengkajian

Pengakajian adalah pengumpulan data dasar untuk menevaluasi

keadaan pasien, data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan

fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subjektif dan objektif serta

data penunjang (Verney, 2012).

2. Interpretasi data dasar

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga

dapat dirumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Diagnosa

kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh profesi bidan dalam

praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis

kebidanan. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena

masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap

membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal

yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai hasil

pengkajian (Subiyatin Aning, 2017)

3. Diagnosa Potensial

Pada langkah ketiga ini bidan melakukan identifikasi dan masalah

potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi.


40

Langkah ketiga ini merupakan antisipasi bidan, guna mendapatkan

asuhan yang aman. Pada tahap ini bidan diharapkan waspada dan

bersiap-siap untuk mencegah diagnosa atau potensial terjadi, Selain itu

bida juga dituntut waspada akan lahirnya bayi asfiksia, karena partus

lama. Persiapan yang harus dilakukan bidan yaitu penanganan asfiksia.

Untuk itu bidan selain harus mampu mengantisipasi masalah potensial

juga harus mampu merumuskan tindakan antisipasi masalah potensial

agar tidak terjadi (Subiyatin Aning, 2017).

4. Tindakan segera (Antipasi)

Pada langkah ini bidan melakukan identifikasi dan menetapkan

kebutuhan terhadap tindakan segera berdasarkan diagnosa atau masalah

yang sudah ditegakkan. Kegiatan bidan pada langkah ini adalah

konsultasi, kolaborasi, dan melakukan rujukan. Pada tahap ini bidan ada

saatnya harus melakukan tindakan segera karena situasi yang gawat,

Dalam kondisi tertentu seorang wanita memerlukan konsultasi atau

kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja social,

ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis Ibu hamil dengan

Hipertensi. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi

setiap klien untuk menentukan siapa yang tepat untuk konsultasi atau

kolaborasi dalam penatalaksanaan asuhan klien (Subiyatin Aning,

2017).
41

5. Rencana kebidanan

Setelah diagnose dan masalah ditetapkan maka langkah selanjutnya

adalah membuat perencanaan secara menyeluruh. Rencana menyeluruh

ini meliputi apa-apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari

setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman

antisipasi terhadap klien apa yang akan terjadi apakah dibutuhkan

penyuluhan, konseling, dan rujukan. Bidan dalam melakukan perumusan

perencanaan harus bersama klien dan membuat kesepakatan bersama

sebelum melakukan tindakan. Asuhan yang diberikan bidan harus sesuai

teori yang up date (Subiyatin Aning, 2017).

6. Tindakan kebidanan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efisien dan

aman. Perancanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia

tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.

7. Evaluasi

Merupakan langkah terakhir dalam manajemen kebidanan. Pada

langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar

efektif dalam pelaksanaannya. Jika dalam pelaksanaanya tidak efektif


42

maka perlu dilakukan pengkajian mengapa proses asuhan tersebut tidak

efektif, dan melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut

(Subiyatin Aning, 2017).

8. Reassesment

Reassesment merupakan suatu tindakan pengumpulan data kembali,

jika hasil pelaksanaan tindakan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

dan apakah rencana asuhan akan dirubah

B. Konsep dasar Asuhan kebidanan pada Ibu hamil TM III dengan Hipertensi

Gestasional

1. Pengkajian

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara, anamnesi

merupakan bagian yang sangat penting dan sangat menentukan dalam

pemeriksaan. Anamnesi dapat menentukan sifat dan berat penyakit.

a. Data subjektif

1) Biodata

a) Klien

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Lama menikah :
43

Kebiasaan :

Alamat :

b) Data penanggung jawab

Nama Suami : Tn

Umur :

Agama :

Pendidikan :

Lama menikah :

Pekerjaan :

Alamat :

Penghasilan :

2) Keluhan saat ini

a. Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu

b. Lamanya mengalami gangguan tersebut

3) Riwayat Haid

a. Hari pertama haid terakhir (HPHT)

b. Usia kehamilan dan taksiran persalinan (Rumus Naegele : tanggal

HPHT ditambah 7 dan bulan dikurangi 3)

4) Riwayat Kehamilan dan Persalinan

a. Asuhan antenatal, persalinan dan nifas Kehamilan sebulumnya

b. Cara persalinan
44

c. Jumlah dan jenis kelamin anak hidup

d. Berat badan lahir

e. Cara pemberrian asupan bagi bayi yang dilahirkan

f. Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir

5) Riwayat kehamilan saat ini

a. Identifikasi kehamilan

b. Identifikasi penyulit (Preeklampsia atau hipertensi dalam kehamilan)

c. Penyakit lain yang diderita

d. Gerakan bayi dalam kandungan

6) Riwayat penyakit dalam keluarga

a. Diabetes melitus, Hipertensi atau hamil Kembar

b. Kelainan Bawaan

7) Riwayat penyakit ibu

a. Penyakit yang pernah diderita

b. DM, HDK, Infeksi saluran kemih

c. Penyakit jantung

d. Infeksi virus berbahaya

e. Alergi obat atau makanan tertentu

f. Pernah mendapat tranfusi darah dan indikasi tindakan tersebut

g. Paparan sinar-X/rontgen
45

8) Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan

a. Dilatasi dan kuretase

b. Reparasi vagina

c. Seksio sesare

d. Serviks inkompeten dan operasi non ginekologi

9) Riwayat mengikuti program Keluarga berencana

a. Jenis KB apa yang digunakan Ibu

10) Pola nutrisi

Kaji bagaimana nutrisi klien selama hamil, adakah penyulit makan selama

hamil.

11) Pola eliminasi

BAB BAK

Frekuensi : 1-2 kali/hari Frekuensi : 3-7 kali/hari

Konsistensi : padat Konsistensi : Padat/ encer

Bau : Khas/tidak Bau : Khas/tidak

Warna : Khas/tidak Warna : Khas/tidak

12) Pola hygiene

Mandi : Berapa kali/har

Keramas : Berapa kali/hari


46

b. Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran :Compos mentis

3) Vital Sign

Suhu : 36-37,0OC

Pernafasan : 18-25 x/menit

Nadi : 80-100x/menit

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan cara insfiksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi.

a. Kepala

Terlihat bersih/tidak, warna rambut hitam/coklat, rontok/tidak

Pertumbuhan rambut merata, tekstur rambut halus, tidak ada benjolan

atau lesi, tulang tengkorak berukuran normal, wajah simetris

b. Mata

Posisi dan kesejajaran mata simetri, pergerakan bola mata reguler,

ukuran pupil normal dan bereaksi terhadap cahaya, konjungtiva

pucat/tidak, skelera ikterus/tidak, palpebra oedema/tidak.


47

c. Hidung

Mukosa berwarna pucat/tidak, tidak ada pembengkakan, kebersihan

rongga hidung kurang, tidak ada lesi, tidak ada polip, pernafasan

menggunakan cuping hidung/tidak

d. Telinga

Betuk telinga Simetris/tidak, bersih/tidak terdapat kelainan/tidak

e. Mulut dan lidah

Mukosa bibir pucat/tidak, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan pada

gusi, tidak ada karies pada gigi, kebersihan lidah kurang.

f. Leher

Ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena jugularis/tidak.

g. Dada dan payudara

Simetris/tidak, ada nyeri tekan/tidak, adanya tumur/benjolan/tidak,

payudara tanpak bersar.

h. Abdomen

Pemeriksaan Leopol

1. Leopold 1

TFU 3 jari dibawah proc.xyphoideus, pada fundus teraba bagian

yang lunak, tidak terlalu bulat, dan tidak melenting (bokong).


48

2. Leopold 2

Pada perut bagian kanan teraba bagian yang keras, datar,

memanjang seperti papan (punggung kanan). Sebelah kiri teraba

bagian kecil janin yaitu ekstremitas.

3. Leopold 3

Pada perut bagian bawah teraba bagian yang bulat, keras, dan tidak

dapat digoyangkan yaitu kepala sudah masuk PAP.

4. Leopold 4

Divergen. Palpasi WHO : 2/5, Mc Donald : 30 cm .TBJ : TFU (30-

11) X 155 = 2.945 gram. DJJ :(+) 136 x/menit (11- 11-12), kuat,

keras dan teratur punctum maximum 2 jarikanan bawah pusat.

i. Punggung

Normal/tidak

j. Genetalia

Kebersihan baik, tidak ada kemerahan ataupun luka, tidak ada

penggunaan alat bantu

k. Anus

Ada kelainan/tidak, bersih/tidak


49

l. Ekstremitas atas dan bawah

Ada edema dijari tangan tungkai, kuku pucat/tidak, tidak ada fraktur,

tidak ada asites, tidak ada kelemahan otot, skala kekuatan otot disetiap

ekstramitas 4-5

3. Interprestasi data

a. Diagnosa kebidanan

Ny.......Usia........Kehamilan TM III dengan Hipertensi Gestasional

Data Subjektif

 Ibu mengatakan nyeri kepala

 Ibu mengatakan merasa gelisah dan tidak bertoleransi terhadap suara-

suara berisik

 Ibu mengatakan kadang nyeri perut disertai mual

Data Objektif

 Ibu tampak lemas

 Vital sign TD : ≥140/90 mmHg Suhu : 36-37,5OC Pernafasan :cepat

(normal 12-25x/menit), Nadi : 89x/menit (Normal 60-90x/menit)

 DJJ bayi normal

 Tidak ada kontraksi atau HIS

b. Masalah

Masalah yang muncul pada ibu hamil TM III dengan Hipertensi Gestasional

adalah nyeri kepala dan kecemasan ibu terhadap kondisi janinnya


50

c. Kebutuhan

Kebutuhan yang muncul berupa nyeri dan kecemasan adalah sebagai berikut:

1) Informasikan keadaan ibu dan janinnya

2) KIE cara mengurangi rasa nyeri dengan cara relaksasi

3) Anjurkan untuk tetap tenang

4) Informasikan tentang tindakan yang akan dilaksanakan

5) Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

4. Diagnosa Potensial pada ibu

Pre Eklamsia, Persalinan Prematur dan Solusio Plasenta.

5. Tindakan segera

Tindakan ini dilakukan jika ditemukan adanya diagnosa potensial dengan

tujuan agar dapat mengantipasi masalah yang mungkin muncul sehubungan

dengan yang dialami (Varney, 2010). Dalam kasus ini antisipasi yang dilakukan

adalah :

1) Persiapan partus

2) Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

3) Kolaborasi dengan doktor untuk pemberian therapi cairan infus RL

6. Rencana kebidanan

Intervensi dan Rasional

a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

Rasional : mencegah terjadinya infeksi silang


51

b. Lakukan pendekatan pada klien dan petugas

Rasional : Agar terjalin hubungan saling percaya dan kerjasama baik antara

klien dan petugas.

c. Observasi keadaan umum ibu dan vital sign khususnya.

Rasional : dengan mengobservasi vital sign dapat mengidentifikasi

kemungkinan penyimpangan dari hasil yang tidak diharapkan.

d. Beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan keadaan kehamilannya

Rasional : dengan memberikan informasi dengan klien maka akan membuat

klien mengetahui kedaannya

e. Beritahu klien tentang tanda-tanda bahaya hipertensi dalam kehamilan

Rasional : untuk mencegah terjadinya kemungkinan terjadi hipetensi

f. Pantau tekanan darah, proteinurine dan monitor DJJ

Rasional : untuk mengetahui tekanan darah dan DJJ IBU

g. Anjurkan Ibu untuk istirahat

Rasional : dengan istirahat tekanan darah klien anak stabil

h. Anjurkan Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin, danrendah lemak dan diet rendah garam

Rasional : untuk kebutuhan tubuh klien saat hamil.

i. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi

Rasional : untuk menentukan terapi selanjutnya


52

j. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan untuk pemeriksaan

kehamilan

Rasional : untuk mengetahui keadaan dan kesehatan ibu

k. Jelaskan tentang personal hygiene

Rasional : Agar tidak terinfeksi kuman lebih lanjut

l. Jelaskan tanda-tanda dehidrasi

Rasional : Agar tidak sampai terjadi komplikasi lebih lanjut

7. Tindaan kebidanan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan

pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efisien dan aman. Perancanaan

ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya.

Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk

mengarahkan pelaksanaannya

8. Evaluasi

Melakukan evaluasi keaktifan dari asuhan yang sudah diberikana meliputi

pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah

9. Reassesment

Reassesment merupakan suatu tindakan pengumpulan data kembali, jika

hasil pelaksanaan tindakan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan

apakah rencana asuhan akan dirubah


53

C. Kerangka Konsep

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual

Input Proses Output


Ibu hamil TM III Metode Survei Berhasil :
dengan Hipertensi 1. Pengkajian 1.Tingkat ringan
Gestasional - Mengidentifikasi Tidak ada keluhan
1. Tingkat ringan identitas 2.Tingkat sedang
Tidak terdapat - Keluhan klien - Tidak ada Nyeri
keluhan - Riwayat kesehatan kepala
- 130-140/ 90- klien - Tidak ada Peningkatan
100 mmHg 2. Interpestasi data tekanan darah
2. Tingkat sedang diagnosa dan keadaan - Tidak ada Gangguan
- Nyeri kepala umum Ibu pengelihatan
- Peningkatan 3. Diagnosa masalah - Mual hilang
tekanan darah 4. Memberikan - Gangguan pernapasan
- 140-160/ 100- manajemen sesuai tidak terjadi
120 mmHg dengan langkah- 3. Tingkat berat
- Gangguan langkah kebidanan - Tidak terjadi
pengelihatan 5. Merencanakan asuhan penurunan kesadaran
- Mual kebidanan yang akan - TTV dalam rentang
- Gangguan diberikan normal
pernapasan 6. Melaksanakan asuhan Tidak berhasil :
3. Tingkat berat kebidanan yang akan Bila setelah dilakukan
- Kesadaran diberikan Asuhan selama 2 minggu
menurun 7. Evaluasi tidak ada perubahan.
- TD 160- Tetap terjadi Hipertensi
200/120-140
mmHg
- Nyeri kepala
- Gangguan
pernapasan
54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis studi yang digunakan adalah metode observasional deskriptif dengan

pendekatan studi kasus, metode observasional adalah suatu prosedur berencana

yang antara lain meliputi mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Metode studi kasus yang dilakukan penulis dalam membuat studi kasusu ini

adalah dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut langkah varney dari

pengkajian sampai dengan evaluasi dan data perkembangan menggunakan varney

(Sudarti, 2016).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi Penelitian akan dilakukan di puskesmas Basuki Rahmad Kota

Bengkulu

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan yaitu pada bulan Juli 2020

C. Seting Penelitian

1. Puskesmas Basuki Rahmad terletak di jalan Basuki Rahmad Provinsi

Bengkulu.

54
55

2. Sarana dan prasarana yang dimiliki puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

hingga Akhir tahun 2019 yaitu : ruang poli umum / ruang suntik, ruang KIA –

KB, ruang pendaftaran , ruang apotek, ruang imunisasi / P2M.

3. Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu merupakan Puskesmas Pendidikan

yang digunakan oleh instansi pendidikan untuk mengembangkan Penelitian

mahasiswanya oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pernah dilakukan

penelitian studi kasus oleh peneliti terdahulu dengan judul yang sama atau

bukan

D. Subjek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Ibu hamil TM III dengan Hipertensi

Gestasional yang ditentukan dengan kriteria inklusi yaitu Kreteria Ekslusi:

kriteria inklusi

1. Ibu Hamil TM III

2. Hipertensi Gestasional

3. Batas Tekanan darah 140-160/ 100-120 mmHg

4. Pasien yang kontrol di puskesmas Basuki Rahmad

5. Pasien ibu Hamil TM III dengan usia 20-35 tahun

6. Pasien bersedia menjadi Subjek Penelitian

Kreteria Ekslusi

1. Ibu Hamil TM III dengan Hipertensi Gestasional Tanpa Komplikasi

2. Ibu Hamil TM III dengan Hipertensi Gestasional dengan Komplikasi


56

E. Metode Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data metode yang digunakan penulis adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

memerlukannya. Data primer diambil dengan cara :

a. Wawancara

Yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

dengan cara menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang

direncanakan. untuk itu kemampuan komunikasi pada klien dibutuhkan

dalam memperoleh data klien yang diperlukan. Dalam melakukan

wawancara dilakukan dengan keluarga klien, klien, dan tenaga kesehatan

b. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang berencana, antara lain

meliputi, melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti. Observasi dilakukan untuk

mengetahui antara lain keadaan umum, keluhan yang dirasakan dan hasil

pemeriksaan penunjang.
57

c. Pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik merupakan cara pendekatan sistematis yang

dapat digunakan bidan dalam melakukan pemeriksaan fisik dari ujung

rambut sampai ujung kaki (head to toe) dan pendekatan berdasarkan

system tubuh. Adapum metode yang dapat dilakukan oleh bidan

menggunakan metode yaitu inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi

1) Inspeksi

Secara sederhana inspeksi merupakan kegiatan melihat atau

memperhatikan secara seksama status kesehatan klien.

2) Auskultasi

Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara

mendengarkan suara dengan menggunakan stetoskop yang

memungkinkan penderita mendengarkan bunyi yang keluar dari

rongga tubuh. oleh tubuh. Auskultasi dilakukan untuk mendapatkan

data tentang kondisi jantung, paru dan saluran pencernaan.

3) Perkusi

Perkusi suatu periksa ketuk adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara

mengetuk pelan-pelan jari tengah menggunakan jari lain untuk

menentukan posisi ukuran dan konsistensi sruktur suatu organ tubuh

lainnya.
58

4) Palpasi

Palpasi adalah sesuatu pemeriksaan dengan cara meraba atau

merasakan kulit klien untuk mengetahui struktur yang ada dibawah

kulit.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan dan

diperoleh melalui keterangan keluarga, lingkungan,mempelajari status dan

dokumentasi pasien, studi kepustakaan.

a. Studi dokumentasi

Adalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan

dokumen. Pengambilan kasus ini menggunakan catatan yang ada di status

pasien, rekam medic, dan laporan di Puskesmas Wilayah Kota Bengkulu.

b. Studi kepustakaan

Merupakan bahan-bahan pustka yang sangat penting dalam menunjang

latar belakang teoritis dalam suatu penelitian. Pada kasus ibu hamil

dengan Hipertensi Gestasional penulis menggunakan referensi dari tahun

2008- 2019

F. Metode Uji Keabsahan Data (Uji triangulasi sumber)

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menuerut sugiono (2012)

meliputi uji kredibilitas data, uji transfer prabiliti, uji depenaliti,dan uji

konfermabiliti. Pada penelitian ini digunakan uji kredibilitas untuk menguji


59

keabsahan data. uji kredibilitas data dilakukan dengan triagulasi, triagulasi,

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,

dan berbagai waktu. Terdapat tiga triagulasi dalam keabsahan data, yaitu

triagulasi sumber, teknik dan waktu. Pada studi kasus ini menggunakan

triagulasi sumber. Triagulasi sumber adalah menguji kradibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber,triagulasi sumber akan dilakukan pada keluarga klien sebagai subjek,

pihak rumah sakit, dan tempat studi kasus

G. Metode Analisa data

Penulisan analisa data dilakukan dengan cara proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data “kasus” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Data yang hasil wawancara

terkumpul kemudian dibuat koding yang dibuat oleh peneliti dan mempunyai

arti tertentu sesuai dengan topik penelitian yang di harapkan. Data obyektif di

analisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian di bandingkan

dengan nilai normal. Kemudian data disajikan sehingga memberi kemungkinan

akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

H. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mengajukan

permohonan kepada pimpinan Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

untuk melakukan studi pendahuluan dan mendapat data untuk menyusun


60

proposal. Kemudian dengan pengantar dari institusi pendidikan peneliti kembali

ke rumah sakit tersebut dan memberikan kepada responden yang akan diteliti

dengan menekankan pada masalah etika penelitian yang meliputi :

1. Lembar Informed Consent

Lembar Informed Consent diberikan kepda subjek yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta dampak yang mungkin terjadi sebelum dan sesudah penelitian. Jika

bersedian dijadikan responden, maka jika mereka menolak untuk dijadikan

responden, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haka-

haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup member kode pada

masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (Kerahasian)

Kerahasiaan informasi responden akan dijamin oleh peneliti, hanya

sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai

hasil penelitian
61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Hari/tanggal : Rabu 25 Agustus 2020

Jam : 10.30 WIB

Tempat : Bentiring Permai

Pengkaji : Meli haryanti

1. PENGKAJIAN

a. Data Subjektif

a) Identitas

Nama : Ny. E Nama : Ny. E

Umur : 21 Tahun Umur : 21 Tahun

Suku : Rejang Suku : Rejang

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Telp :0822-7906-838 Telp :-

Penghasilan :- Penghasilan :±2.000.000

Alamat : Bentiring Permai


62

b) Keluhan Utama

Pasien datang bersama suaminya ke Puskesmas tanggal 25 Agustus 2020

Pukul 09:15 WIB, Ny. E mengatakan pusing, nyeri kepala dan tekuk leher

terasa pegal.

c) Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian oleh peneliti pada tanggal 25 Agustus

2020 pukul 12:00 WIB, Ny. E mengatakan pusing, nyeri kepala dan

tekuk leher terasa pegal tidak hilang dengan istirahat dengan TD 130/90

mmhg dan ibu mengatakan cemas.

2) Riwayat Kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit biasanya klien hanya

sakit biasa batuk filek dan sembuh sendiri

3) Riwayat Kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

menular seperti hepatitis B,cacar ,TBC dan sebagainya

4) Riwayat Kesehatan Keturunan

Ibu mengatakan dalam keluarga memiliki riwayat keturunan penyakit

hipertensi yaitu ibu kandungnya.


63

d) Riwayat Menstruasi

Menarche : 12 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya : 3 – 4 hari

Banyaknya : 2 x ganti pembalut

Masalah : Tidak ada

e) Riwayat Pernikahan

Pernikahan ke :1

Umur saat menikah : 17 tahun

Usia pernikahan : 4 bulan

Status Pernikahan : sah

f) Riwayat Kehamilan Sekarang

GPA : G2 P1 A0

UK :30 minggu

HPHT :12-11-2019

HPL :12-10-2020

Gerakan Janin :Sudah ada

Keluhan

1. TM I :Tidak ada

2. TM II : Tidak ada

3. TM III : Pusing, nyeri kepala, tekuk pegal


64

Imunisasi TT : T1 pada usian kehamilan 4 minggu T2 usian

kehamilan 26 minggu

g) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Hamil U Riwayat Persalinan J BB Komplikas Usia Riwayat


Ke K Temp Penolong Komplik K Lahir i Nifas Anak Menyusu
at asi Sekara i
ng
1 39 BPM Bidan TAK P 2.900 TAK 3 tahun Ada
R gr
Saat ini 30

h) Riwayat Kontrasepsi

Ibu menggunakan alat kotrasepsi sebelumnya yaitu suntik

i) Riwayat Kebutuhan Sehari-Hari

1) Nutrisi

a. Makan

Frekuensi : 3x/hari

Porsi : 1 piring habis

Jenis : Nasi, lauk pauk , sayuran

b. Minum

Frekuensi : 8 gelas /hari

Jenis : Air putih


65

2) Eliminasi

a) BAB

Frekuensi : 1 x/hari

Konsistensi : Lunak

Warna : Kuning

Masalah : Tidak ada

b) BAK

Frekuensi : 5 x/hari

Warna : Kuning Jernih

Masalah : Tidak ada

3) Istirahat

Tidur siang : 2 Jam/hari

Tidur malam : 8 Jam/hari

4) Personal Hygiene

Mandi : 2 x/hari

Keramas : 1 x/hari

Sikat gigi : 3 x/hari

Ganti pakaian dalam : Setiap lembab

5) Riwayat Psikososial dan Spritual

Keadaan emosional : Baik

Hubungan suami istri : Harmonis


66

Hubungan istri dengan keluarga : Baik

Hubungan istri dengan orang lain :Baik

Ibadah :Tekun

Respon terhadap kehamilan : Baik

Dukungan keluarga : Baik

b. Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 130/90 mmHg

Nadi : 87 x/m

Pernafasan : 26 x/m

Suhu : 36,8OC

BB sebelum hamil : 45 kg

BB sekarang : 51 kg

Tinggi Badan : 150 Cm

Lila : 23 cm

4. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

Kebersihan : Bersih

Distribusi rambut : Merata


67

Kerontokan : Tidak ada

Benjolan : Tidak ada

Masalah : Tidak ada

b. Muka

Kebersihan : Bersih

Warna : Normal

Odema : Tidak ada

Nyeri tekan : Tidak ada

c. Mata

Mata : Simetris

Konjungtiva : Merah muda

Sclera : Tidak kuning

d. Hidung

Bentuk : Simetris

Kebersihan : Bersih

Pengeluaran : Tidak ada

Polip : Tidak ada

Nyeri tekan : Tidak ada

e. Telinga

Bentuk : Simetris

Pengeluaran : Tidak ada


68

Kebersihan : Bersih

f. Mulut dan Gigi

Bibir : Lembab

Stomatitis : Tidak ada

Lidah : Bersih

Karies Gigi : Tidak ada

g. Leher

Pembesaran kelenjar teroid : Tidak ada

Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada

Pembesaran kelenjar vena jogularis : Tidak ada

h. Dada

Bentuk : Simetris

Kebersihan : Bersih

Putting : Menonjol

Areola : Hyperpigmentasi

Colostrum : Sudah keluar

Nyeri tekan : Tidak ada

Benjolan : Tidak ada

i. Abdomen

1) Inspeksi

Kebersihan : Bersih
69

Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

Bekas operasi : Tidak ada

Benjolan abnormal : Tidak ada

2) Palpasi

Lepold 1 : TFU 3 jari dibawah proc.xyphoideus, pada fundus

teraba bagian yang lunak, tidak terlalu bulat, dan tidak melenting

(bokong).

Lepold II : Pada perut bagian kanan teraba bagian yang keras,

datar, memanjang seperti papan (punggung kanan). Sebelah kiri

teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas.

Lepold III : Pada perut bagian bawah teraba bagian yang bulat,

keras, dan tdapat digoyangkan yaitu kepala belum masuk PAP.

Lepold IV : Belum Masuk PAP

3) Auskultasi

DJJ : 136 x/menit

Frekuensi : kuat, keras

Irama : Teratur

j. Genetalia

Kebersihan : Bersih

Pengeluaran : Tidak ada

Bekas luka : Tidak Ada


70

Varises : Tidak ada

k. Ekstermitas

1) Atas

Bentuk : Simetris

Kebersihan : Bersih

Warna kuku : Tidak pucat

Turgor kulit: Tidak ada

Kelainan : Tidak ada

2) Bawah

Bentuk : Simetris

Turgor kulit: Normal dengan CRT <3detik

Oedema : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Reflek patella : (+/+)

l. Pemeriksaan penunjang

USG : 1 kali pada tanggal 5-04 2020

Peneriksaan Urine protein : Negatif Pada tanggal :25-08-2020


71

2. Interprestasi data

1. Diagnosa kebidanan

Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan

Hipertensi Gestasional

Data Subjektif

 Ny. E mengatakan Pusing

 Ny. E mengatakan Nyeri Kepala

 Ny. E mengatakan Tekuk Pegal

 Ny. E mengatakan cemas akan keadaannya

Data Objektif

 Ny. E tampak Cemas

 Ny. E tampak meringis

 Vital Sign klien Suhu : 36,7OC, Pernafasan:23x/menit dan Nadi :82

x/menit dan TD : 140/100 mmHg

2. Masalah

a) Ibu merasa pusing dan nyeri

b) Ibu meras cemas

3. Kebutuhan

Kebutuhan yang muncul berupa nyeri dan kecemasan adalah sebagai berikut:

a. Informasikan keadaan ibu dan janinnya

b. KIE cara mengurangi rasa nyeri dengan cara relaksasi


72

c. Anjurkan untuk tetap tenang

d. Informasikan tentang tindakan yang akan dilaksanakan

e. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

3. Diagnosa Potensial

Pre Eklamsia, Persalinan Prematur dan Solusio Plasenta.

4. Tindakan segera

Kolaborasi dengan doktor untuk pemberian therapi

5. Rencana

Hari/tanggal : Selasa/25 Agustus 2020

Jam : 10.30 WIB

a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

Rasional : mencegah terjadinya infeksi silang

b. Lakukan pendekatan pada klien dan petugas

Rasional : Agar terjalin hubungan saling percaya dan kerjasama baik antara

klien dan petugas.

c. Observasi keadaan umum ibu dan vital sign khususnya.

Rasional : dengan mengobservasi vital sign dapat mengidentifikasi

kemungkinan penyimpangan dari hasil yang tidak diharapkan.

d. Beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan keadaan kehamilannya

Rasional : dengan memberikan informasi dengan klien maka akan membuat

klien mengetahui kedaannya


73

e. Beritahu klien tentang tanda-tanda bahaya hipertensi dalam kehamilan

Rasional : untuk mencegah terjadinya kemungkinan terjadi hipetensi

f. Pantau tekanan darah, proteinurine dan monitor DJJ

Rasional : untuk mengetahui tekanan darah dan DJJ Ibu

g. Anjurkan Ibu untuk istirahat

Rasional : dengan istirahat tekanan darah klien anak stabil

h. Anjurkan Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin, danrendah lemak dan diet rendah garam

Rasional : untuk kebutuhan tubuh klien saat hamil.

i. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi

Rasional : untuk menentukan terapi selanjutnya

j. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan untuk pemeriksaan

kehamilan

Rasional : untuk mengetahui keadaan dan kesehatan ibu


74

6. Tindakan dan Evaluasi

Hari/tanggal : Selasa /25 Agustus 2020


Jam : 10.30 WIB
Tempat : Puskesmas Ratu Agung
Tabel 4.2 Tindakan dan Evaluasi
No Hari/Tanggal/Jam Tindakan Respon Hasil Paraf
1. Selasa/25 Agustus Mencuci tangan sebelum melakukan Alat Pelindung diri sudah
2020 tindakan dan Memakai Hanskun dipakai
10.30 WIB

2. 10.35 WIB Memperkenalkan diri kepada klien dan Keluarga klien dan klien sudah
keluarga mengetahui nama bidan
3. 10.45 WIB Mengobservasi K/U dan TTV klien K/U dan vital sign sudah
Dengan hasil : dipantau dan klien mengetahui
K/u : baik hasil pemeriksaannyaa
TD : 140/100 mmHg
N : 82 x/ menit,
P : 21 x/ menit
DJJ : 135 x/ menit
S : 36,7C
4. 11:00 WIB Memberi informasi yang jelas tentang Ibu mengerti penjelasan dari
keadaan pasien dan keadaan kehamilannya bidan
5. 11:10 WIB Memberitahu klien tentang tanda-tanda Ibu mengerti penjelasan dari
bahaya hipertensi dalam kehamilan bidan
6. 11:20 WIB Pantau tekanan darah, proteinurine dan Ibu mengetahui TD
monitor DJJ 140/100mmhg, hasil Labor
75

Proteinuria (-) dan DJJ


(135x/m)
7. 11:30 WIB Memberitahu ibu untuk mengatur pola Ibu mengerti tentang mengatur
istirahat dengan tidur pada malam 8 jam dan pola istirahatnya dan ibu mau
disiang hari sebanyak 2 jam untuk menjaga mengikuti anjuran dari bidan
kebugaran tubuh ibu demi kebaikan kondisi
janin dan mengurangi rasa lelah akibat
kurang istirahat yag dapat menimbulkan
kelelahan
8. 11.15 WIB Menganjurkan diet makanan tinggi protein, Ibu mengerti penjelasan dari
tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan bidan
rendah lemak dan diet rendah garam

9. 12.00 WIB Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk Obat telah diberikan
pemberian therapi (Amblodipin 1x10 gram,
FE 2x50mg dan PCT 1x250 gram)

10. 13.00 WIB Anjurkan pada ibu untuk melakukan Ibu mengerti anjuran dari
kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan bidan.

11. 13.30 WIB Mencatat semua hasil pemeriksaan dan Dokumentasi telah dilakukan
mendokumentasikan asuhan pada
Ny”E”umur 21 tahun G2 P1 A0 usia
kehamilan 30 minggu dengan Hipertensi

7. Catatan Perkembangan
76

Tabel 4.3 catatan Perkembangan


Hari Evaluasi Tanggal/ Jam Catatan Perkembangan
Dinas 1 Selasa/25 Subjektif :
Agustus 2020  Ny. E mengatakan masih Pusing
14:30 WIB  Ny. E mengatakan masih Nyeri Kepala
 Ny. E mengatakan Tekuk Pegal
 Ny. E mengatakan cemas akan keadaannya
Objektif :
 K/u : baik
 Tampak meringis
 TD : 140/100 mmHg
 N : 82 x/ menit,
 P : 21 x/ menit
 DJJ : 135 x/ menit
 S : 36,7C
Asesmen :
Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan
Hipertensi Gestasional

Planning
 Observasi keadaan umum ibu dan monitor vital sign
 Ev :
K/U klien baik, TD : 130/90 mmHg, RR : 20x/menit, N : 89x/menit dan
S :36,7oC
77

 Informasikan yang jelas tentang keadaan pasien dan keadaan


kehamilannya
Ev :
Ibu mengetahui keadaanya dan janinnya
 Beritahu ibu untuk mengatur pola istirahat dengan tidur pada malam 8
jam dan disiang hari sebanyak 2 jam untuk menjaga kebugaran tubuh ibu
demi kebaikan kondisi janin dan mengurangi rasa lelah akibat kurang
istirahat yag dapat menimbulkan kelelahan
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur pola istirahatnya dan ibu mau mengikuti
anjuran dari bidan
 Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin,
dan rendah lemak dan diet rendah garam
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur Diet dan ibu mau mengikuti anjuran dari
bidan
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi
(Amblodipin 1x10 gram, FE 2x50mg, PCT 1x250 gram)
Ev :
Telah dilakukan
 Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan untuk pemeriksaan
kehamilan
Ev :
Ibu mengerti anjuran bidan
78

Kunjungan 2 Rabu/26 Subjektif :


Agustus 2020  Ny. E mengatakan Pusing berkurang
11:30 WIB  Ny. E mengatakan masih Nyeri Kepala
 Ny. E mengatakan Tekuk masih terasa Pegal
 Ny. E mengatakan tidak cemas lagi cemas
Objektif :
 K/u : baik
 Tampak tidak meringis
 TD : 130/90 mmHg
 N : 89 x/ menit,
 P : 20 x/ menit
 DJJ : 133 x/ menit
 S : 36,5C
Asesmen :

Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan


Hipertensi Gestasional

Planning
 Observasi keadaan umum ibu dan monitor vital sign
Ev :
K/U klien baik, TD : 130/90 mmHg, RR : 20x/menit, N :
89x/menit dan S :36,7oC
 Informasikan kembali dengan jelas tentang keadaan pasien dan keadaan
kehamilannya
Ev :
Ibu mengetahui keadaanya dan janinnya
 Beritahu ibu untuk mengatur pola istirahat dengan tidur pada malam 8
79

jam dan disiang hari sebanyak 2 jam untuk menjaga kebugaran tubuh ibu
demi kebaikan kondisi janin dan mengurangi rasa lelah akibat kurang
istirahat yag dapat menimbulkan kelelahan
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur pola istirahatnya dan ibu mau mengikuti
anjuran dari bidan
 Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin,
dan rendah lemak dan diet rendah garam
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur Diet dan ibu mau mengikuti anjuran dari
bidan
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi
(Amblodipin 1x10 gram, FE 2x50mg, PCT 1x250 gram)
Ev :
Telah dilakukan
 Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan untuk pemeriksaan
kehamilan
Ev :
Ibu mengerti anjuran bidan
Kunjungan 3 Kamis/27 Subjektif :
Agustus 2020  Ny. E mengatakan Pusing tidak lagi
14:30 WIB  Ny. E mengatakan masih Nyeri Kepala
 Ny. E mengatakan Tekuk masih terasa Pegal
 Ny. E mengatakan tidak cemas lagi cemas
Objektif :
 K/u : baik
 Tampak tidak meringis
 TD : 120/80 mmHg
80

 N : 100 x/ menit,
 P : 21 x/ menit
 DJJ : 134 x/ menit
 S : 36,9C
Asesmen :

Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan


Hipertensi Gestasional

Planning
 Observasi keadaan umum ibu dan monitor vital sign
Ev :
K/U klien baik, TD : 120/80 mmHg, RR : 21x/menit, N :
100x/menit dan S :36,9oC
 Informasikan kembali dengan jelas tentang keadaan pasien dan keadaan
kehamilannya
Ev :
Ibu mengetahui keadaanya dan janinnya
 Beritahu ibu untuk mengatur pola istirahat dengan tidur pada malam 8
jam dan disiang hari sebanyak 2 jam untuk menjaga kebugaran tubuh ibu
demi kebaikan kondisi janin dan mengurangi rasa lelah akibat kurang
istirahat yag dapat menimbulkan kelelahan
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur pola istirahatnya dan ibu mau mengikuti
anjuran dari bidan
 Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin,
dan rendah lemak dan diet rendah garam
Ev :
81

Ibu mengerti tentang mengatur Diet dan ibu mau mengikuti anjuran dari
bidan
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi
(Amblodipin 1x10 gram, FE 2x50mg, PCT 1x250 gram)
Ev :
Telah dilakukan
 Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan untuk pemeriksaan
kehamilan
Ev :
Ibu mengerti anjuran bidan
 Mendokumntasikan hasil pemeriksaan
Ev:
Hasil pemeriksaan telah ditulis dan di dokumentasikan.
Kunjungan 4 Sabtu/28 Subjektif :
Agustus 2020  Ny. E mengatakan Pusing tidak lagi
12:30 WIB  Ny. E mengatakan tidak lagi Nyeri Kepala
 Ny. E mengatakan Tekuk tidak terasa Pegal
 Ny. E mengatakan tidak cemas lagi cemas
Objektif :
 K/u : baik
 Tampak tidak meringis
 TD : 120/90 mmHg
 N : 101 x/ menit,
 P : 20x/ menit
 DJJ : 136 x/ menit
 S : 36,8C
Asesmen :
82

Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan


Hipertensi Gestasional

Planning
 Observasi keadaan umum ibu dan monitor vital sign
Ev :
K/U klien baik, TD : 120/90 mmHg, RR : 20x/menit, N :
101x/menit dan S :36,8oC
 Informasikan kembali dengan jelas tentang keadaan pasien dan keadaan
kehamilannya
Ev :
Ibu mengetahui keadaanya dan janinnya
 Beritahu ibu untuk mengatur pola istirahat dengan tidur pada malam 8
jam dan disiang hari sebanyak 2 jam untuk menjaga kebugaran tubuh ibu
demi kebaikan kondisi janin dan mengurangi rasa lelah akibat kurang
istirahat yag dapat menimbulkan kelelahan
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur pola istirahatnya dan ibu mau mengikuti
anjuran dari bidan
 Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin,
dan rendah lemak dan diet rendah garam
Ev :
Ibu mengerti tentang mengatur Diet dan ibu mau mengikuti anjuran dari
bidan
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi
(Amblodipin 1x10 gram, FE 2x50mg, PCT 1x250 gram)
Ev :
Amblodipin, dan PCT tidak diminum lagi
83

 Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan untuk pemeriksaan


kehamilan
Ev :
Ibu mengerti anjuran bidan
 Mendokumntasikan hasil pemeriksaan Ev:
Hasil pemeriksaan telah ditulis dan di dokumentasikan.
84

B. PEMBAHASAN

Setelah menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM

III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional dari tanggal 25

Agustus 2020 sampai dengan tanggal 28 juli 2020 yaitu selama 4 hari di

Puskesmas Basuki Rahmad kota bengkulu tahun 2020, penulis menemukan

beberapa kesenjangan. Pada pembahasaan ini, penulis akan melakukan

kesenjangan antara tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus yang di susun dengan

tahap-tahap yang ada dalam proses kebidanan, meliputi: Pengkajian,

interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi,

dan evaluasi

1. Pengkajian

Pengakajian adalah pengumpulan data dasar untuk menevaluasi

keadaan pasien, data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

Data yang dikumpulkan meliputi data subjektif dan objektif serta data

penunjang (Verney, 2012).

Saat pengumpulan data, penulis mengunakan metode anamnesa

pemeriksaan fisik, data menggunakan studi dokumentasi melalui wawancara

dan pemeriksaan langsung, pengumpulan data di lakukan saat pasien berada

di Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu Tahun 2020. Pada saat di kaji

pada tanggal 25 Agustus 2020 klien datang ke Puskesmas Ratu Agung Kota

Bengkulu Tahun 2020 diantar oleh suaminya dengan keluhan Pusing nyeri
85

kepala, tekuk terasa pegal, Ibu juga mengatakan mencemaskan janinnya,

setelah itu dilakukan TTV pasien dengan hasil TD:140/100 mmHg, S : 36,8

C, N : 89 x/menit, RR : 21 x/menit dan DJJ : 135 x/menit

Setelah melakukan pengkajian penulis tidak banyak menemukan

kesulitan, hal ini di karenakan kerjasama dan pertisipasi serta konferatifnya

pasien dan keluarga pasien dalam memberikan informasi yang berkaitan

dengan penyakit yang dialami pasien. Selain itu hal ini juga tidak lepas dari

kolaborasi yang baik dengan tenaga kesehatan yang lain.

2. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan pada kasus ini adalah pada Ny. E Usia 21 Tahun

G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional.

Masalah yang muncul yaitu gangguan rasa nyaman (nyeri) akibat Tekanan

darah yang tinggi, Sedangkan kebutuhan yang diberikan adalah dukungan

moral. Sehingga pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktik.

3. Diagnosa Potensial

Pada kasus Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30

Minggu Dengan Hipertensi Gestasional ini tidak terjadi potensial persalinan

preterm karna pemberian terapi sesuai advice dokter sesuai dengan yang di

butuhkan oleh pasien dan Pada langkah ini tidak ada kesenjengan antara

teori dan praktik.


86

4. Tindakan Segera

Antisipasi pertama yang dilakukan pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM

III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional antara lain

Kolaborasi dengan doktor untuk pemberian therapi Amblodipin dan Pada

kasus ini terjadi kesenjangan antara teori dan praktik yaitu di proposal didak

ditambahkan obat FE tablet dan PCT.

5. Rencana

Intervensi kebidanan dilakukan pada Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0

TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional di susun

berdasarkan diagnosa kebidanan yang ditegakkan kepada klien Diare yang

mengacu pada konsep, akan tetapi ada juga intervensi kebidanan yang

berdasarkan tingkat kebutuhan pasien dan adanya fasilitas pendukung. Pada

tahap intervensi penulis tidak mempunyai kesulitan untuk melakukan

intervensi asuhan kebidanan pada kasus Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM

III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional

6. Pelaksanaan

Pada tahap selama 4 hari kunjungan 1 kali kunjungan salam 1 hari,

semua rencana yang disusun dapat dilaksanakan meskipun tidak dilakukan

24 jam oleh penulis. pada diagnosa pertama, semua rencana dapat di

laksanakan dengan baik dan berjalan lancar karena penulis bekerja sama

dengan bidan seperti dalam memberikan obat, melakukan pemeriksaan fisik,


87

mengkaji pasien penulis melakukan implementasi dan memberikan konsling

kepada klien. Intervensi kebidanan tetep di aplikasikan.

7. Evaluasi

Tahap ini merupakan suatu tahap untuk mengetahui keberhasilan dari

tindakan yang telah dilakukakan dengan merujuk dari kriteria hasil. Setelah

melakukan asuhan kebidanan dari tanggal 25 Agustus 2020 sampai 28

Agustus 2020, dari satu diagnosa sudah dapat di katakan berhasil di atasi

sesuai dengan kriteria yang diharapkan pasien tidak mengalami Hipertensi

lagi dan evaluasi selesai penelitian dihentikan.


88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Pada saat di lakukan pengkajian pada tanggal 25 Agustus 2020 dan

selama 4 hari dilakukan asuhan kebidanan tidak ada hasil Pengkajian berbeda

dari Ny. E Usia 21 Tahun G 2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan

Hipertensi Gestasional yang bertentangan dengan teori

2. Interpretasi Data

Pada saat menidentifikasi keadaan umum dan vital sign juga dilakukan

pemeriksaan penunjang pada klien ditemukan diagnosa kebidanaan diangkat

dari data dasar yang didapat yaitu Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur

kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional

3. Doagnosa Potensial

Setelah proses pengkajian dan analisa data klien didapatkan satu

diagnosa potensial yang di tegakan pada klien Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0

TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi Gestasional yaitu klien

berpotensi terjadi persalinan preterm jika tidak diberikan asuhan segera.

4. Tindakan Segera

Adapun asuhan yang dilakukan oleh peneliti yang merupakann

88
89

pemeriksaan dengan berkolaborasi dengan bidan dalam pemberian terapi dan

pemantauan keadaan klien

5. Intervensi Kebidanan

Intervensi kebidanan di buat sesuai konsep teori menurut tujuh

langkah manajemen VARNEY mengacu pada proses penyesuaian masalah.

Rencana kebidanan yang disusun menggambarkan rencana tindakan yanng

akan dilakukan

6. Implementasi Kebidanan

Implementasi di laksanakan atas dasar intervensi yang telah di susun

sebelumnya dan di sesuaikan dengan kebutuhan klien

7. Evaluasi Kebidanan

Setelah melakukan implementasi, kemajuan klien dapat di lihat pada

evaluasi bahwa semua diagnosa/masalah kebidanan pada klien teratasi semua.

8. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dilakukan dengan mencatat

semua hasil asuhan kebidanan yang dilakukan, pendokumentasian asuhan

kebidanan yang dilakukan mengacu pada konsep asuhan kebidanan pada

tanggal 25-28 Agustus 2020


90

B. Saran

1. Bagi Pasien

Diharapkan bagi pasien agar bisa memahami dan mempelajari

penjelasan dan anjuran dari bidan setelah dilakukan penelitian diharapkan juga

untuk bias merawat anak yang mengalami diare.

2. Bagi Bidan

Agar memberi asuhan kebidanan secara profesional pada klien dengan

masalah Ny. E Usia 21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu

Dengan Hipertensi Gestasional yang memerlukan intervensi yang khusus untuk

mencegah kondisi klien lebih buruk lagi, agar tidak terjadi dampak negatif.

Keikhlasan dan ketulusan dalam pemberian asuhan kebidanan pada Ny. E Usia

21 Tahun G2P1A0 TM III umur kehamilan 30 Minggu Dengan Hipertensi

Gestasional akan memberikan hasil asuhan kebidanan yang optimal untuk

meningkatkan derajat kesehatan klien.

3. Bagi lembaga

a) Bagi Tempat Pelayanan

Hendaknya melengkapi sarana dan prasarana penunjang dalam

melakukan asuhan kebidanan di Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

Tahun 2020. Serta meningkatkan mutu asuhan kebidanan untuk mewujudkan

asuhan kebidanan yang berkualitas.


91

b) Bagi Institusi pendidik

Agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang dapat memberikan

pengetahuan tentang pemberian asuhan kebidanan pada klien dengan diare di

samping itu melengkapi refrensi perpustakaan dan pengadaan alat

laboratorium
1

DAFTAR PUSTAKA

Ardhiyati Yulrina (2018), Asuhan kebidanan pada Ny. E dengan Hipertensi


Gestasional jurnal Komunikasi kesehatan Vol.IX . No. 2 Diakses pada tanggal
14 April 2020. https://e-journal.akbid-purworejo.ac.id.
Basana Uli Desi Leli dan Sembiring Rinawati (2017), Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi pada Kehamilan Studicase Control
diwilayah kerja puskesmas Poriaha kabupaten tapanuli, jurnal Ilmiah Kohesi
Vol.1 No. 3 Diakses pada tanggal 14 April 2020
http://sciencemakarioz.org/jurnal/index.
Dinkes Provinsi Bengkulu (2018), profil kesehatan provinsi Bengkulu tahun 2019 .
Bengkulu : Dinas Kesehatan
Hartini (2018), Asuhan Kebidanan Kehamilan. Malang : Wineka medika
Ningsih (2018).Asuhan Kebidanan Pada Ny. S kehamilan Trisemester II dengan
Hipertensi Gestasional. Diakses pada tanggal 07 April 2020.
http://www.jurnalkesehatan.unisla.ac.id
Nurarif, A & Kusuma, H (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Mediaction Jogja.
Prairohardjo (2016). Ilmu Kebidanan, Jakarta : Pt Bina Pustaka
Sapitri dan Simantorong, (2018) Jurnal Of Midwifery. Vol. 6, No. 2, Mei 2018
Diakses pada tanggal 14 April 2020, https://jurnal.unived.ac.id/index.
Sari Elya Wirda (2016), Kehamilan dengan Hipertensi Gestasional Diakses pada
tanggal 14 April 20202020 http://juke.kedokteran.unila.ac.id.
Subiyatin Aning, (2017). Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan
Tyastuti, Siti (2016), Asuhan Kebidanan diakses pada tanggal 03 Mei 2020
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp content/uploads/2017/08/Asuhan-
Kebidanan-Kehamilan-Komprehensif.pdf
2

Varney, H (2012) Buku Ajar Kebidanan Edisi 4 Jakarta :EGC.


WHO. (2019). Maternal Mortality. Diakses pada tanggal 14 April 2020,
https:www.who.int/new-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality.
.

PERNYATAAN
KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian

yang akan dilakukan oleh Mely Handayani Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu, dengan Judul “ Asuhan Kebidanan

Pada Ibu Hamil TM III dengan Hipertensi di Puskesmas Basuki Rahmad Kota
3

Bengkulu Tahun 2020, Kesediaan saya untuk memberikan informasi yang sebenar-

benarnya tenrang keadaan yang saya rasakan. Demikian persetujuan ini saya buat

dengan sejujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun.

Bengkulu, 2020

Peneliti Responden

Mely Handayani (...................................................)

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Saudara/i Klien

di-

Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

Dengan Hormat

Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Asuhan Kebidanan

Pada Ibu Hamil TM III dengan Hipertensi di Puskesmas Basuki Rahmad Kota

Bengkulu Tahun 2020”. Bersama ini saya mohon kesediaan saudara/i berpartisifasi

dalam penelitian ini sebagai responden. Kegiatan ini akan dilakukan selama saudara/i
4

menjalankan perawatan. Segala yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan saya

gunakan hanya untuk kepentingan penelitian. Apabila saudara/i menyetujui saya

mohon kesediaanya untuk menandatangani lembar persetujuan yang tersedia.

Atas perhatian dan kesediaan kerja sama saudari sebagai responden dalam

penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.

Bengkulu, 2020

Mely Handayani

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Ukom Gadar
    Soal Ukom Gadar
    Dokumen10 halaman
    Soal Ukom Gadar
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat
  • Proposal PHBS
    Proposal PHBS
    Dokumen20 halaman
    Proposal PHBS
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat
  • Proposal Penyakit Scabies
    Proposal Penyakit Scabies
    Dokumen16 halaman
    Proposal Penyakit Scabies
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat
  • Proposal Jiwa
    Proposal Jiwa
    Dokumen54 halaman
    Proposal Jiwa
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen57 halaman
    Bab I
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen8 halaman
    Kata Pengantar
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen59 halaman
    PROPOSAL
    YeônIê Yohíê Viërrã
    Belum ada peringkat