Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada
penulis sehingga dapat menyelesaikan refreshing dengan judul Syndrome Vena Cava
Superior ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Refreshing ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas untuk penilaian kegiatan
kepaniteraan klinik stase Penyakit Dalam tahun 2017. Dan juga untuk memperdalam
pemahaman tinjauan pustaka yang telah dipelajari sebelumnya.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan laporan kasus ini. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penyusunan laporan selanjutnya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada pembimbing laporan kasus ini dr. Faisal
Syarifuddin, Sp. PD yang telah membimbing dalam penyusunan laporan kasus. Terima kasih
juga pada semua pihak yang telah membantu dalam tahap pengumpulan referensi, analisis
materi dan penyusunan refreshing ini.
Semoga refreshing ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi instansi
kepaniteraan klinik FKK UMJ dan RSIJ Cempaka Putih pada umumnya.

Jakarta, Maret 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

HAL.

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN : VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME ..................... 4

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

Vena cava superior adalah vena utama yang menuju ke jantung. Jantung dibagi menjadi
empat bagian, atrirum kanan dan atrium kiri yang merupakan bagian atas jantung dan
ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang merupakan bagian bawah jantung. Atrium kanan
jantung menerima darah dari dua vena utama, yaitu:

 Vena cava superior mengembalikan darah dari bagian tubuh atas


 Vena cava inferior mengembalikan darah dari bagian tubuh bawah

Vena cava superior syndrome adalah kumpulan dari gejala yang muncul pada saat vena cava
tersumbat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME

Vena cava superior adalah vena utama yang menuju ke jantung. Jantung dibagi menjadi
empat bagian, atrirum kanan dan atrium kiri yang merupakan bagian atas jantung dan
ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang merupakan bagian bawah jantung. Atrium kanan
jantung menerima darah dari dua vena utama, yaitu:

 Vena cava superior mengembalikan darah dari bagian tubuh atas


 Vena cava inferior mengembalikan darah dari bagian tubuh bawah

Kondisi tertentu atau perubahan kondisi dapat melambatkan aliran darah pada vena cava
superior. Kondisi ini termasuk karena tumor di dalam rongga dada, dekat dengan kelenjar
getah bening yang menggembung atau bekuan darah pada vena cava superior. Pembuluh
darah vena bisa tersumbat sepenuhnya. Kadang-kadang vena kecil menjadi lebih besar dan
mengambil alih aliran darah pada vena cava superior jika ini tersumbat. Oleh karena itu vena
cava superior syndrome adalah kumpulan dari gejala yang muncul pada saat vena cava
tersumbat.

4
ETIOLOGI

Vena cava superior syndrome biasanya disebabkan oleh kanker. Pada orang dewasa vena
cava superior syndrome paling banyak disebabkan oleh:

 Kanker paru
 Non-hodgkin limpoma

Penyebab lainnya bia disebabkan oleh :

 Pembekuan darah yang terjadi selama penggunaan dari kateter intravena (pipa flexibel
yang digunakan untuk memberikan cairan kedalam atau mengeluarkan darah dari
vena) pada vena cava superior. Pembekuan darah juga dapat disebabkan oleh
penggunaan kawat pacemaker.
 Infeksi atau kanker pada rongga dada yang menyebabkan jaringan menjadi tebal dan
keras.
 Kanker timus
 Kanker lain, termasuk metastasir kanker payudara, kanker kolon, kanker esofagus,
hodgkin limpoma, kanker tiroid.
 Behcet syndrome
 Sarcoidosis, yaitu penyakit pada kelenjar getah bening yang menyerupai tuberculosis.

Kompresi yang disebabkan oleh keadaan diluar vena cava superior sangat memungkinkan
karena ini memiliki dinding yang tipis digabungkan dengan tekanan rendah intravaskuler.
Karena vena cava dikelilingi oleh stuktur yang kaku hal ini sangat mudah untuk ditekan.
Tekanan yang rendah dari intravaskuler juga memberikan kemungkinan tejadi pembekuan.
Obstruksi dari aliran darah menyebabkan peningkatan tekanan vena yang mana menghasilkan
edema intertitial dan aliran yang menjadi semakin memburuk.

5
MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang timbul pada vena cava superior syndrome yaitu gangguan pada pernafasan dan
batuk. Gejala pada vena cava superior syndrome akan lebih hebat jika vena cava tersumbat
dengan cepat. Hal ini dikarenakan vena-vena lain di daerah tersebut tidak mempunyai waktu
untuk melebarkan vena untuk mengambil alil aliran darah yang tidak dapat dialirkan ke vena
cava superior.

Gejala utama sebagai berikut :

 Gangguan bernafas
 Batuk
 Bengkak pada wajah, leher, bagian tubuh atas, dan tangan.

6
Gejala lain yang dapat timbul antara lain :

 Suara serak
 Gangguan pada saat menelan atau berbicara
 Batuk darah
 Vena yang membengkak pada dada atau leher
 Nyeri dada
 Kemerahan pada kulit

DIAGNOSA
7
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis vena cava superior
syndrome dan menemukan sumbatan pada vena cava superior antara lain :

 X-Ray thorax. Pemeriksaan ini dapat memberikan kemampuan untuk meunjukkan


pelebaran mediastinum dan menujukkan penyebab dari vena cava superior syndrome.

 CT-Scan. Pemeriksaan yang dapat menunjukkan gambar dengan detail dari area
didalam tubuh yang diambil dari sudut pengambilan gambar yang berbeda. Bahan
celup yang dimasukkan atau disuntikkan kedalam vena atau ditelan untuk
menunjukkan organ atau jaringan dengan lebih jelas.

 Venography. Pemeriksaan X-ray pada vena. Bahan celup kontras yang disuntikkan
kedalam vena untuk menguraikan vena-vena pada X-ray.

 MRI. Pemeriksaan dengan menggunakan magnet, aliran radio, dan komputer yang
dapat menujukkan detail gambar pada organ dalam tubuh.

 Ultrasound. Pemeriksaan dengan aliran energi suara yang tinggi yang melambungkan
jaringan atau organ dan membuat bunyi gema. Bunyi gema yang terbentuk dari
gambar jaringan tubuh disebut sonogram.

Pemeriksaan-pemeriksaan diatas penting untuk menemukan penyebab dari vena cava


superior syndrome sebelum memulai terapi. Jenis dari kanker dapat mempengaruhi jenis
terapi yang akan dilakukan. Kecuali jalan nafas tersumbat atau edema otak. Jika dicurigai
kanker paru adalah sebagai penyebab maka sputum dapat dijadikan sample dan dilakukan
biopsi.

8
DIAGNOSA BANDING

 Acute respiratory distress syndrome

 Chronic obtructive pulmonary disease and emphysema

 Dissection aortic

 Mediastinitis
9
 Pericarditis and cardiac tamponade

 Pneumonia aspiration

 Pneumonia bacterial

 Syphilis

 Tuberculosis

TATALAKSANA

Pemilihan terapi untuk vena cava superior syndrome berdasarkan :

 Jenis dari kanker

 Penyebab dari sumbatan

 Derajat keparahan dari gejala

 Prognosis

 Apakah terapi ini untuk pengobatan, kontrol, atau mengurangi gejala

 Harapan hidup pasien

Jenis-jenis terapi yang dapat dilakukan antara lain

 Monitoring

Monitoring lebih dekat pada kondisi pasien tanpa perlu memberikan obat kecuali
timbul gejala. Pasien yang memiliki aliran darah yang baik pada vena-vena kecil
seputar area dan dengan gejala ringan tidak membutuhkan terapi.

Berikurt yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan menjaga kenyamanan
pasien :

o Menjaga tubuh bagian atas tetap lebih tinggi dari pada tubuh bagian bawah.

10
o Kortikosteroid.

o Diuretik

 Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi yang biasa digunakan pada kasus tumor yang respon
terhadap obat antikanker. Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang menghentikan
pertumbuhan sel kanker, yaitu membunuh sel kanker atau menghentikan pembelahan
sel kanker. Ketika kemoterapi diterima oleh mulut atau disuntikkan kedalam vena
atau otot, obat masuk kedalam aliran darah dan dapat mencapai sel kanker diseluruh
tubuh. Pada saat kemoterapi di tempatkan langsung kedalam cairan serebrospinal dari
organ, obat mempengaruhi sel kanker pada daerah tersebut. Penggunaan keoterapi
berdasarkan dari jenis dan stadium dari kanker.

 Terapi radiasi

Jika sumbatan dari vena cava superior disebabkan oleh tumor yang biasanya tidak
berespon pada kemoterapi maka dapat diberikan terapi radiasi. Terapi radiasi adalah
terapi pada kanker yang menggunakan energi X-ray yang tinggi atau jenis radiasi lain
yang digunakan untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi eksternal menggunakan
mesin diluar tubuh yang mengirim sinar radiasi kearah kanker.

 Trombolisis

Vena cava superior syndrome terjadi ketika pembekuan terjadi pada sebagian
sumbatan vena. Trombolisis adalah cara yang digunakan untuk menghancurkan
bekuan darah yag dikenal dengan teknik trombektomi. Trombektomi adalah
pembedahan untuk memindahkan bekuan darah atau menggunakan alat yang
dimasukkan kedalam vena untuk memindahkan bekuan darah.

 Stent placement

Jika vena cava superior tersumbet sebagian oleh tumor, pipa yang dapat
dikembangkan ditempatkan didalam vena cava superior untuk membantu agar ini
tetap terbuka dan mengalirkan aliran darah. Terapi ini banyak menolong pasien
dengan tetap menggunakan obat yang menekan pembekuan darah.

11
 Operatif

Operasi dilakukan untuk membypass sumbatan pada vena cava superior. Hal ini
sering digunakan pada pasien tanpa penyakit kanker.

 Perawatan paliatif dapat diberikan untuk meringankan gejala pada pasien vena cava
superior syndrome.

Perawatan paliatif dapat membantu untuk meringankan kegelisahan akibat gejala


yang timbul seperti bengkak, susah menelan, batuk, dan suara serak. Pasien dengan
penyakit kanker stadium lanjut terkadang tidak diputuskan untuk mendapat terapi
yang serius. Perawatan paliatif dapat membantu menjaga kenyamanan pasien dengan
memperbaiki kualitas hidup pasiem.

PROGNOSIS

Gejala dari vena cava superior syndrome biasanya diperingan oleh terapi radiasi selama satu
bulan terapi. Walaupun dengan terapi, 90% dari pasien meninggal dunia tidak lebih dari dua
setengah tahun. Hal ini dihubungkan dengan penyebab dari vena cava superior syndrome
yaitu kanker.

12
BAB III

KESIMPULAN

Vena cava superior syndrome adalah kumpulan dari gejala yang muncul pada saat
vena cava tersumbat. Kondisi tertentu atau perubahan kondisi dapat melambatkan aliran
darah pada vena cava superior. Kondisi ini termasuk karena tumor di dalam rongga dada,
dekat dengan kelenjar getah bening yang menggembung atau bekuan darah pada vena cava
superior.

Vena cava superior syndrome biasanya disebabkan oleh kanker :

 Kanker paru
 Non-hodgkin limpoma

Penyebab lainnya bia disebabkan oleh :

 Pembekuan darah yang terjadi selama penggunaan dari kateter intravena (pipa flexibel
yang digunakan untuk memberikan cairan kedalam atau mengeluarkan darah dari
vena) pada vena cava superior. Pembekuan darah juga dapat disebabkan oleh
penggunaan kawat pacemaker.
 Infeksi atau kanker pada rongga dada yang menyebabkan jaringan menjadi tebal dan
keras.
 Kanker timus
 Kanker lain, termasuk metastasir kanker payudara, kanker kolon, kanker esofagus,
hodgkin limpoma, kanker tiroid.
 Behcet syndrome
 Sarcoidosis, yaitu penyakit pada kelenjar getah bening yang menyerupai tuberculosis.

Gejala utama sebagai berikut :

 Gangguan bernafas
 Batuk

Bengkak pada wajah, leher, bagian tubuh atas, dan tangan.

13
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis vena cava superior
syndrome dan menemukan sumbatan pada vena cava superior antara lain :

 X-Ray thorax.

 CT-Scan.

 Venography.

 MRI.

 Ultrasound.

Gejala dari vena cava superior syndrome biasanya diperingan oleh terapi radiasi
selama satu bulan terapi. Walaupun dengan terapi, 90% dari pasien meninggal dunia tidak
lebih dari dua setengah tahun.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
2. Konsensus TB Paru (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) Available from
URL: http://www.klikpdpi.com/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=45
3. http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/supportivecare/cardiopulmonary/Patient/\

15

Anda mungkin juga menyukai