LATAR BELAKANG
Bronkiektasis didefinisikan sebagai dilatasi bronkial yang
ireversibel. Ini bukan penyakit tetapi umumnya menjadi
tahap akhir dari berbagai proses patologis
BRONCHIO
ECTASIS
pertama kali dijelaskan pada tahun 1819 oleh Laennec yang terkait
Pada pasien imunokompeten, infeksi mikobakteri atipikal dengan
Mycobacterium avian com- plex merupakan penyebab bronkiektasis
bahkan lebih kuat daripada tuberkulosis
Bronkiektasis sering berkembang setelah transplatasi paru-paru dan
jantung : penolakan kronis.
10% dari pasien setelah transplantasi sumsum tulang,
RADIOGRAFI DADA
Radiografi dada (CXR) adalah
penyelidikan awal dalam penilaian pasien
yang dicurigai bronchiectasis
Foto thorax saat ini jarang digunakan sebagai diagnostik
bronchioekstasis karena seringkali hasilnya normal. Beberapa
penelitian menyatakan :
BHALLA DKK
Ct scan memberikan
informasi yang lebih
spesifik
CXR tidak sensitif
maupun spesifik
terhadap diagnostik
bronchioectasis : tetapi
cxr masih memiliki peran
dalam rencana tindak
lanjut dari pasien
bronchioectasis
STUDI
Dari 84 pasien : 32
diantaranya memiliki Ct
konvensional >1kali :
perkembangan
bronchioectasis jelas pada
CXR , dan tidak ada
perkembangan jelas pada
Ct scan.
Perbandingan sulit dinilai
dalam interval waktu, CXR
terbaru lebih panjang
intervalnya daripada CT
scan
BRONCHOGRAPHY
pertama kali dijelaskan oleh Sicard dan Forrestier pada tahun 1922
Menggabungkan bronchograph- dengan serat optik bronkoskopi itu
kemajuan besar, yang memungkinkan pembersihan sekresi sebelum
berangsur-angsur akurat dari media kontras
Interpretasi kelainan pada bronchography menemukan masalah :
dalam studi dari 27 pasien : terdapat ketidaksepakatan antara pembaca
mengenai diagnosis bronkiektasis
namun. Bronchography masih menjadi pilihan untuk diagnostic
bronchioectasis dan merupakan Gold standart bila dibandingkan
dengan Ct scan
Pemeriksaan bronkografi saat ini mulai jarang dilakukan oleh karena prosedurnya yang kurang
menyenangkan terutama bagi pasien dengan gangguan ventilasi, alergi dan reaksi tubuh
terhadap kontras media
GAMBARAN BRONCHOGRAPHY
COMPUTED
TOMOGRAPHY DADA
Didapatkan gambaran :
bronkus melebar,
visualisasi bronkus di pinggiran paru-paru dan
penebalan dinding bronkus
PENELITI SELANJUTNYA
Silverman dan Goodwin : menggunakan ketebalan 10 mm dan pada
bagian interval 20 mm
dilaporkan terdapat sensitivitas 63% dan spesifisitas 100%
HCRT
Hcrt : sensitivitas meningkat menjadi 82-97%
Bronchioectasis yang ditampilkan pada HCRT kadang kadang tidak terlihat pada
bronchography
GAMBARAN CT SCAN
DILATASI BRONKUS
Dilatasi bronkus dilakukan dengan melihat diameter bronkus > dari diameter arteri pulmonalis
Kang dkk :
Sensitivitas 68% untuk penampilan subjektif dari penebalan dinding
bronkus dalam diagnosis bronkiektasis dibandingkan dengan
pemeriksaan patologis pasca reseksi
Rewmy-jardin :
Bronkus yang berdinding tebal : 2 kali dari dinding bronkus normal
Diederich dkk
Bronkus berdinding tebal jika diameter interna <80% dari diameter
eksterna
Sistem ini sama pada cystic fibrosis dengan penilaian 1-3. 1 + tebal diding
bronkus sama dengan diameter arteri paru yang berdekatan
Keseimbangan
dilatasi
dan
penebalan
tergantung
imunocompetence : proses inflamasi lalu menjadi bronkiektasisi
derajat
Hemoptisis
Dalam dua studi yang membandingkan nilai HCRT dan bronkoskopi pada pasien
dengan hemoptisis, prevalensi bronkiektasis dinyatakan samar pada HCRT
adalah 15% dan 17%
KESIMPULAN
penyelidikan radiologi dari bronkioektasis telah jauh maju dalam
dekade terakhir dengan HCRT muncul sebagai penunjang
pilihan
Penebalan dinding bronkus masih meragukan, mungkin memiliki
korelasi dengan klinis dan laboratorium untuk penyelidikan lebih
lanjut
Meskipun ada sedikit keraguan pada HCRT tapi dapat
menunjukkan rincian saluran napas dan parenkim paru paru
Masih dibutuhkan lebih lanjut untuk mengeksplorisasi patologi
dan klinis berkolerasi dengan radiografi
TERIMA KASIH