Anda di halaman 1dari 3

Bronkiektasis

Bronkiektasis adalah suatu penyakit progresif yang ditandai oleh dilatasi permanen
bronkus dengan destruksi komponen elastis dan otot dinding bronkus, yang dapat disebabkan
oleh infeksi akut atau kronis. Pasteur MC, Bilton D and Hill AT. British thoracic society
guideline for non-CF bronkiektasis. Thorax. 2010; 65: i1-i58. Semua penyabab bronkiektasis
mempunyai patofisiologi yang sama, yaitu adanya inflamasi dan infeksi kronis atau rekuren
yang menyebabkan kerusakan progresif kartilago, sehingga terjadi pelebaran bronkus yang
permanen, selanjutnya menyebabkan drainase pulmonal menjadi tidak efektif. Nataprawira
HMD. Bronkiektasis. In: Rahajoe NN, Supriyanto B and Setyanto DB, (eds.). Buku Ajar
Respirologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI, 2012, p. 540-9.
Bronkiektasis merupakan salah satu sekuele dari tuberkulosis. Manifestasi klinis
berupa batuk yang produktif serta pengeluaran banyak sputum yang biasanya berubah dari
jernih menjadi kekuningan bahkan kuning kehijauan yang berlangsung lebih dari 6 minggu.
Banjar HH pada penelitiannya melaporkan duapertiga pasien mengalami batuk, takipneu,
wheezing, produksi sputum dan gagal tumbuh (level of evidence 3). Banjar HH. A Review of
151 Cases of Pediatric Noncystic Fibrosis Brochiectasis In A Tertiary Care Center. Annals of
Thoracic Medicine. 2007; 2: 3-8.

Temuan pemeriksaan fisik pada pasien dengan

bronkiektasis berupa ronkhi basah halus atau ronki kasar dan clubbing (37-51% pasien).
Nataprawira HMD. Bronkiektasis. In: Rahajoe NN, Supriyanto B and Setyanto DB, (eds.).
Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI, 2012, p. 540-9.
Pada pasien dengan TB yang sudah sembuh atau penyakit paru fibrosis lainnya
(misalnya, infeksi jamur, sarkoidosis, atau fibrosis paru idiopatik), traksi pada saluran napas
mayor dari sekitar parenkim paru yang fibrotik dapat mendistorsi arsitektur paru, yang
menyebabkan infeksi berulang dan bronkiektasis traksi. Desai S, Wells A and Rubens M.
Traction bronchiectasis in cryptogenic fibrosing alveolitis: associated computed tomographic
features and physiological significance. Eur Radiol. 2003; 13: 1801-8.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan radiologis dan bronkografi. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk
menyingkirkan etiologi yang mungkin. foto rontgen 90% pasien bronkiektasis menunjukkan
kelainan gambaran seperti hilangnya bronchovascular markings, rongga kistik dengan airfluid levels atau honeycomb appearence, bayangan opak yang menyebar, atelektasis linear,
atau saluran respiratorik yang tampak melebar dan menebal yang tampak sebagai ring-like
shadows atau tram lines. MSCT dimana didapatkan signet sign memiliki sensitivitas dan

spesifisitas lebih dari 90% (level of evidence 3). Feldman C. Bronchiectasis: New
Approaches to Diagnosis and Management. Clin Chest Med. 2011; 32: 53546.
Penatalaksanaan bronkiektasis meliputi dua prinsip yaitu mengatasi obstruksi saluran
nadas dan mengatai infeksi. Cara untuk mengatasi obstruksi saluran adalah chest
physioteraphy dan postural drainage. Antibiotik diperlukan selama terjadi eksaserbasi akut,
dengan jenis sesuai pada hasil kultur dan sensitivitas kuman pada pemeriksaan sputum atau
bronchoalveolar lavage. Pasien dengan eksaserbasi sering menunjukkan perbaikan
dalam frekuensi eksaserbasi, spirometri dan hasil mikrobiologi sputum ketika
diterapi dengan azithromycin dosis rendah dan jangka panjang (level of evidence
2).i Beberapa studi menunjukkan adanya efek positif pemberian antibiotik lebih
dari 3 minggu untuk pengobatan bronkiektasis non fibrosis kistik. Tindakan operatif

berupa reseksi segmental atau reseksi lobus paru dapat bermanaat pada keadaan bronkiektasis
berat dan yang terlokalisir, atau yang tidak teratasi dengan pemberian antibiotik. Indikasi
tindakan operatif pada bronkiektasis diantaranya : gagal terhadap terapi medis atau
konservatif, infeksi saluran napas berulang, produksi sputum yang menetap, hemoptisis,
batuk kronik, dan abes paru yang menetap.
Al-Shirawi Nehad, AH Hamdan, AS Abdullah. Pathogenesis, etiology and treatment of
bronchiectasis. Annals of Thoracic Medicine. 2006 ; 1: 1-11
Pada kasus, pasien datang dengan keluhan batuk kronis, dahak putih, dan didapatkan riwayat
pengobatan TB setahun sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronki basah halus
pada hampir seluruh lapang paru kanan dan kiri, hantaran serta clubbing finger pada semua
ekstremitas. Dilakukan pemeriksaan penunjang .....

iChang Anne B, Grimwood K, Robertson Colin F, Wilson AC, Van Asperen PP,

OGrady Kerry-Ann F, et al. Antibiotics for Bronchiectasis Exacerbations In


Children: Rationale And Study Protocol For A Randomised Placebo-controlled
Trial. Trials. 2012 ; 13:156

Anda mungkin juga menyukai