TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Bronkiektasis
a). Pengertian
dikaitkan dengan perubahan pada yang bersilia Epitel. (Montserrat et al, 2008).
bronkus dipicu oleh infeksi, yang mungkin Menyebabkan kerusakan epitel jika
b). Etiologi
heterogen dengan riwayat klinis yang panjang sebelum didiagnosis, peran pasti
Pertimbangan dari penyebab ini sebagai faktor risiko (seperti yang terjadi
hadir bersamaan, keadaan ini disebut sebagai sindom kartagener. Jika disertai
pula dengan dilatasi trakea dan bronkus utama maka ada kelainan.
komponen otot dan elastis dinding bronkus. Daerah yang terkena bisa
distal juga mungkin rusak sekunder terhadap infeksi mikroba persisten dan
napas, dan / atau cacat dalam pertahanan tuan rumah. Jaringan juga rusak
nitrat, dan radikal oksigen. Hal ini menyebabkan kerusakan pada komponen
otot dan elastis dinding bronkus. Selain itu, jaringan alveolar
Jika etiologi berupa patogenesis belum banyak diketahui. Namun didugaa ini
berkaitan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan. Pada bronkiektasis yang
1. Obstruksi bronkus.
sel-sel inflamasi Etiologi lain yang berupa obstruksi akan menyebabkan pada
bagian distal obstruksi biasanya akan terjadi infeksi dan destruksi bronkus
hal-hal berikut :
Ciri khas penyakit ini adalah adanya batuk kronik disertai produksi
memiliki ciri antara lain batuk produktif yang berlangsung lama dan frekuensi
mirip dengan bronkitis kronik.jika terjadi karena infeksi, warna sputum akan
menjadi purulen dan dapat memberikan bau tidak sedap pada mulut. Pada kasus
yang sudah berat, sputum disertai dengan nanah dan jaringan nekrosis bronkus.
Pada sebagian bedaar pasien juga ditemukan dipsneu dengan tambahan suara
wheezing akibat adanya obstruki bronkus. Demam berulang juga dapat dirasakan
pasien karena adanya infeksi berulang yang sifatnta kronik. Hemoptisis juga
dapat terlihat pada sebagian besar kasus, hal ini disebabkan adanya destruksi
hemoptisis terjadi tanpa disertai dengan baatuk dan pengeluaran dahak. Hal ini
biasanya terjadi pada brokiektasis yang menyerang mukosa bronkus bagian lobus
atas paru. Bagian ini memiliki drainase yang baik sehingga sputum tiadk pernah
Pada pemeriksaan fisik daat ditemukan sianosis dan jari tabuh. Pada keadaan
yang lebih parah dapat dilihat tanda-tanda kor pulmonal. Kelainan paru yang lain
dapat ditemukan tergantung dari tempat kelainan yang terjadi. Pada bronkiektasis
Bronkiektasis biasanya ditemukan ronkhi basah paru yang jelas pada bagian
lobus bawah paru dan ini hilang setelah melakukan drainase postural. Dapat
dilihat pulan retraksi dinding dada dan berkurang gerakan dinding dada pada
paru yang terkena serta terjadi pergeseran mediastinum kearah yang terkena.
umumnya normal, kecuial bila sudah ada komplikasi amiloidosis akan ditemukan
proteinuria. Pemeriksaan sputum serta kultur bakteri dan uji resistensi perlu
kista kecil dengan fluid level mirip seperti gambaran sarang tawon. Gambaran
seperti ini hanya dapat dilihat pada 13% kasus. Kadang-kadang gambaran
dapat terjadi perubahan gas darah berupa penurunan PaO2 yang menunjukkan
jalan nafas. Dinding secara permanen menjadi distensi oleh batuk yang berat.
Sehingga memicu terjadinya sesak yang menyebabkan adanya spasme pada otot
bantu pernapasan.
1. Impairment
terjadi sesak nafas karena penumpukan sekresi mukus dan dijumpai adanya
batuk tidak terkontrol menyebabkan spasme pada otot bantu pernapasan dan
otot-otot abdomen.
2. Fungsional Limatation
pasien karena adanya sputum dan adanya penurunan toleransi aktifitas pasien
akibat sesak dan batuk. Misalnya: Berjalan, naik turun tangga, mandi,
mengangkat beban,dsb.
3. Participation Restriction
adalah:
1. Skala Borg
skala borg adalah suatu alat yang efektif dalam membedakan antara pasien
dengan risiko tinggi dan rendah untuk re-intervensi dalam masa perawatan.
Skala ini berupa garis vertical yang diberi nilai 0 sampai 10 dan tiap nilai
intensitas sesak dari derajat ringan sampai berat. Nilai tiap deskripsi verbal
tersebut dibuat skor sehingga tingkat aktivitas dan derajat sesak dapat
pada individu sehat dan dapat diterapkan untuk menentukan sesak pada
penderita penyakit kardiopulmoner serta untuk parameter statistik (Heuvel,
2013).
9
10 Sangat-sangat berat
Skor Skala Sesak Nafas Borg
B. Modalitas Fisioterapi
Bronkiektasis yaitu :
1. Infra Red
antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir
William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan
dalam rentang frekuensi 300 GHz sampai 40.000 GHz. Sinar inframerah
dihasilkan oleh proses di dalam molekul dan benda panas. Telah lama
b) Indikasi : 1. Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal:
nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi
kulit yang sudah diolesi obat-obat topikal atau obat gosok, 13.
Kerusakan saraf.
2. Batuk Effektif
tehnik batuk, keluarkan semua udara dari dalam paruparu dan saluran
batuk secara efektif. (4) Angkat dagu agak keatas, dan gunakan
ambil nafas pelan 2 kali. Ulangi tehnik batuk diatas sampai mucus
mucus/dahak.