A. Pengkajian Fisioterapi
1. Anamnesis
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak napas dan mengeluh batuk saat pasien bekerja
Saat bekerja , pasien mengeluh sesak, Sesak dirasa meningkat saat pasien
e. Riwayat pribadi
lalu.
f. Riwayat penyakit penyerta
g. Riwayat keluarga
sama.
h. Status sosial
tetapi di daerah rumah nya tidak terdapat pabrik, dan pasien selalu aktif
melakukan bakti sosial ,dan pasien masih bisa bermain dengan anak anak
2. Pemeriksaan Obyektif
dengan palpasi arteri radialis lalu hitung hingga tercapai 1 menit. Hasil yang
inspeksi sangkar thoraks pasien saat inspirasi dan ekspirasi, hitung hingga
didapatkan adalah 36°C, (5) pemeriksaan berat badan hasil yang didapat
adalah 77 kg, (6) Pengukuran tinggi badan. Caranya dengan alat pita ukur
yang digunakan untuk mengukur dari telapak kaki sampai atas kepala. Hasil
sangat bungkuk, dan tidak telihat adanya alat bantu yg di pakai oleh pasien
c. Palpasi
spasme otot, nyeri tekan, dll. Data yang diperoleh berupa (1) ekspansi thoraks
pada kedua sisi teraba normal (2) vocal fremitus teraba normal, (3) ada spasme
d. Perkusi
cara mengetuk menggunakan jari tengah dan satu jari lainnya. Dari hasil
pemeriksaan dapat di hasilkan suara redup pada paru kanan lobus atas.
e. Auskultasi
hasil pemeriksaan didapatkan hasil terdapat suara napas crekel pada paru
kana lobus atas dan suara whezing di semua bagian paru. Serta sputum
Pada gerak aktif, gerak pasif di dapatkan hasil semua full ROM dan pada
Tabel 3.1
Processus Xypoideus 72 70 2
angka 2 saat diam dan 7 saat kambuh yang artinya sesak berat.
Borg Scale untuk Evaluasi Derajat Sesak tabel 3.2
Nilai intensitas
0 tidak sesak sama sekali
0,5 Sesak sangat ringan sekali
1 sesak sangat ringan
2 Sesak ringan
3 Sesak sedang
4 Sesak kadang berat
5 Sesak berat
6
7 Sesak sangat berat
8
9
10 Sesak sangat berat sekali hampir maksimal
i. Pemeriksaan nyeri
Pasien diinstruksikan untuk menggeser anak panah pada VAS yang telah
disediakan oleh terapis. Sebelumnya terapis menjelaskan interpretasi dari
masing masing angka yang terdapat pada VAS tersebut. Terdapat nyeri
j. Pemeriksaan spirometri
nyeri pada dada, dan aktivitas fungsional pasien menurun, dan pasien
3. Diagnosis Fisioterapi
a. Sesak nafas
terdiri dari:
4. Program/Rencana Fisioterapi
pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek fisioterapi antara
lain:
b. Mengurangi sputum.
5. Teknologi Intervensi
ir(infrared).
6. Rencana Evaluasi
7. Penatalaksanaan Fisioterapi
nebulizer.
Terapi pertama
1. Hari senin,11 januari 2017
a. Infra Red(IR)
Tujuan : untuk mendapatkan relaksasi lokal pada daerah dada dan
1). Persiapan alat : Siapkan alat kemudian cek keadaan lampu, cek kabel,
area yang akan diterapi, dari kain atau pakaian, sebelum diterapi kulit
berikan informasi yang jelas tentang tujuan terapi mengenai apa yang
akan dirasakan.
cm. Posisi lampu IR tegak lurus daerah yang akan diterapi. Setelah
sekali di takutkan rasa hangat lebih yang diterima pasien, jika selama
b. Nebulizer
jalan napas.
Persiapan alat: siapkan alat set nebulizer, siapkan obat bronkodilator nya
kenyamanan.
memasukan obat sesuai dosis (3) memasangkan masker pada pasien (4)
habis (5) matikan nebulizer dan lepas masker pada pasien (6) bersihkan
mulut dan hidung pasien dengan tisue (6) bereskan alat ke tempat semula.
c. Batuk efektif
detik. (2) Tarik napas secara diafragma, lakukan secara pelan dan
melakukan batuk secara efektif. (4) Angkat dagu agak keatas, dan
mucus/dahak.
pertama.
a. Infra Red(IR)
area yang akan diterapi, dari kain atau pakaian, sebelum diterapi kulit
berikan informasi yang jelas tentang tujuan terapi mengenai apa yang
akan dirasakan.
cm. Posisi lampu IR tegak lurus daerah yang akan diterapi. Setelah
sekali di takutkan rasa hangat lebih yang diterima pasien, jika selama
b. Nebulizer
jalan napas.
1). Persiapan pasien: posisi pasien di posisi kan senyaman mungkin ,
2). Persiapan alat: siapkan alat set nebulizer, siapkan obat bronkodilator
nya dan pasangkan alat ke pasien senyaman mungkin tanpa ada tidak
kenyamanan.
memasukan obat sesuai dosis (3) memasangkan masker pada pasien (4)
habis (5) matikan nebulizer dan lepas masker pada pasien (6) bersihkan
mulut dan hidung pasien dengan tisue (6) bereskan alat ke tempat semula.
c. Batuk efektif
2). pelaksanaan: (1) Mulai dengan bernafas pelan. Ambil napas secara
detik. (2) Tarik napas secara diafragma, lakukan secara pelan dan
melakukan batuk secara efektif. (4) Angkat dagu agak keatas, dan
mucus/dahak.