FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
REFERAT
BRONKIETAKSIS
OLEH :
ANNISA NUR AZHARI H.B/ 11120212051
(diameter jalan nafas >2 mm) yang bersifat permanen dan irreversibelbronkiektasis
berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI BRONKIETAKSIS
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis)
dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik, persisten atau
irrevesibel. Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan
dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot polos brokus, tulang
rawan dan pembuluh-pembuluh darah. Brokus yang terkena umumnya adalah
bronkus ukuran sedang (medium size), sedangkan bronkus besar umumnya jarang.
EPIDEMIOLOGI
• Kelainan konginetal
infeksi
obstruksi bronkus
KLASIFIKASI BRONKIETAKSIS
Berdasarkan kelainan anatomis bronkietaksis dibagai 3 variasi :
Bronkiektasis dapat terjadi pada kerusakan secara langsung dari dinding bronkus
atau secara tidak langsung dari intervensi pada pertahanan normal jalan nafas.
Pertahanan jalan nafas terdiri dari silia yang berukuran kecil pada jalan nafas.
normal melapisi jalan nafas. Partikel yang berbahaya dan bakteri yang
termasuk crackles (70 %), wheezing (34 %), dan ronki (44 %) adalah
b. Radiologi
d. CT-Scan thorax
PROGNOSIS BRONKIETAKSIS
Prognosis pasien bronkiektasis tergantung pada berat-ringannya serta luasnya
penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat
(konservatif atau pembedahan) dapat memperbaiki prognosis penyakit. Pada kasus yang
berat dan tidak diobati, prognosisnya buruk, survivalnya tidak akan lebih dari 5-15 tahun.
Kematian pasien tersebut biasanya karena pneumonia, empiema, payah jantung kanan,
hemoptisis dan lain-lain. Pada kasus-kasus tanpa komplikasi bronkitis kronik berat dan
difus biasanya disabilitasnya ringan.
FAKTOR RESIKO DEMENSIA
a) Faktor demografi, termasuk diantaranya adalah usia lanjut, ras dan etnis( Asia
Africo- American), jenis kelamin ( pria), pendidikan yang rendah.
b) Faktor aterogenik, termasuk diantaranya adalah hipertensi, merokok, penyakit
jantung, diabetes, hiperlipidemia, bising karotis, menopause tanpa terapi
penggantian estrogen, dan gambaran EKG yang abnomal.
c) Faktor non-aterogenik, termasuk diantaranya adalah genetik, perubahan pada
hemostatis, konsumsi alkohol yang tinggi, penggunaan aspirin, stress psikologik,
paparan zat yang berhubungan dengan pekerjaan ( pestisida, herbisida, plastik),
sosial ekonomi.
d) Faktor yang berhubungan dengan stroke yang termasuk diantaranya adalah volume
kehilangan jaringan otak, serta jumlah dan lokasi infark
BAB III
KESIMPULAN
Bronkiektasis dapat terjadi terkait dengan kondisi dasar konstitusional genetik
penderita atau episode insidental yang tidak berhubungan dengan kondisi dasar
bronkus yang lemah dan berlanjut menjadi dilatasi yang irreversibel. Pemeriksaan
/pmc/articles/PMC3244167/
• Rahmatullah P. Bronkiektasis, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Kelima.
http://emedicine.medscape.com/article/296961-overview#showall.
http://emedicine.medscape.com/article/354167-overview# showall.
THANK YOU.