Erisipelas
OLEH :
Annisa Nur Azhari Hidayati B.
111 2021 2051
PEMBIMBING :
Dr. dr. Sri Vitayani, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
atas Rahmat dan Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah
menyelesaikan Referat dan Laporan Kasus ini dengan judul “ Erisipelas ” sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan
Selama persiapan dan penyusunan Referat dan Laporan Kasus ini rampung,
penulis mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran,
dan kritik dari berbagai pihak akhirnya Referat dan Laporan Kasus ini dapat
terselesaikan serta tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Referat dan Laporan Kasus ini
terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan Referat dan Laporan
Kasus ini. Saya berharap sekiranya Referat dan Laporan Kasus ini dapat bermanfaat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
BAB II LAPORAN KASUS........................................................................ 2
2.1 Identitas Pasien........................................................................... 2
2.2 Anamnesis................................................................................... 2
2.3 Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologis............................... 3
2.4 Pemeriksaan Penunjang.............................................................. 5
2.5 Diagnosis Kerja............................................................................ 5
2.6 Penatalaksanaan......................................................................... 6
2.7 Pembahasan Kasus..................................................................... 6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 11
3.1 Definisi......................................................................................... 11
3.2 Epidemiologi................................................................................ 11
3.3 Etiologi......................................................................................... 12
3.4 Patoghenesis............................................................................... 13
3.5 Gejala Klinis................................................................................. 15
3.6 Diagnosis..................................................................................... 16
3.7 Diagnosis Banding....................................................................... 22
3.8 Penatalaksanaan......................................................................... 26
3.9 Prognosis..................................................................................... 29
BAB IV KESIMPULAN.............................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 33
BAB I
PENDAHULUAN
Erisipelas dulu dikenal dengan “Saint Anthony’s Fire”, berasal dari kata Yunani
“Eruthros” dan kata latin “Pela” yang berarti merah dan kulit. Erisipilas adalah infeksi
dengan akibat limfedema pada kasus yang tidak diobati dengan baik.
pada pasien yang memiliki kondisi yang mendasari. Hal ini ditandai dengan area
eritema yang berbatas tegas, menonjol, dan sering mengenai ekstremitas bawah
Erisipelas lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil pada orang dewasa
setelah 40 tahun dengan perbandingan rasio jenis kelamin 1:1 yang selalu deisebabkan
LAPORAN KASUS
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Suku :
2.2 Anamnesis
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI
3.2 EPIDEMIOLOGI
3.3 ETIOLOGI
Erisipelas adalah infeksi primer pada dermis dengan penglibatan system limfatik
yang signifikan serta mempunyai gejala klinis yang khas. Penyebab utama yang paling
3.4 . PATHOGENESIS
Pada awalnya, erisepelas terjadi akibat inokulasi bakteri pada daerah trauma
pada kulit. Selain itu, faktor lokal seperti insufisiensi vena, ulkus, peradangan pada
kulit,infeksi dermatofita, gigitan serangga dan operasi bisa menjadi port of the entry
infeksi pada kaki disebabkan oleh bakteri streptokokus non-grup A. Bakteri ini
menghasilkan toksin sehingga menimbulkan reaksi inflamasi pada kulit yang ditandai
dengan bercak berwarnamerah cerah, plak edematous dan bulla. Erisipelas pada wajah
menjadi.port of the entry erisipelas pada wajah bila disertai dengan riwayat streptokokal
faringitis. Pada erisipelas di daerah extremitas inferior, pasien mengeluh adanya
kepala, muntah dan nyeri sendi.Kelainan kulit yang utama adalah eritema yang
berwarna merah cerah, berbatas tegas dan pinggirnya meninggi dengan tanda radang
akut. Dapat disertai edema, vesikel dan bulla dan terdapat leukositosis.
Lesi pada kulit bervariasi dari permukaan yang bersisik halus sampai ke
inflamasi berat yang disertai vesikel dan bulla. Erupsi lesi berawal dari satu titik dan
dapat menyebar ke area sekitarnya. Pada tahap awal, kulit tampak kemerahan, panas,
terasasakit dan bengkak. Kemudian kemerahan berbatas tegas dengan bagian tepi
meninggi yang dapat dirasakan saat di palpasi dengan jari. Pada beberapa kasus,
vesikel dan bulla berisi cairan seropurulen. Pembengkakan nodus limfe di sekitar infeksi
sering ditemukan.Bagian yang paling sering terkena adalah kaki dan wajah.. Pada kaki,
Biasanya inflamasi pada wajah bermula dari pipi dekat hidung ataudi depan
cuping telinga dan kemudian menyebar ke kulit kepala. Infeksi biasanya terjadi bilateral
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisis
c. Pemeriksaan penunjang
Hematologi
C-reaktif protein.
Dermatopatologi
Uji Serologi
1. Sellulitis
seringdisebabkan oleh S. pyogens, S.aureus dan GAS. Selain itu, bakteri streptokokus
grupB juga bisa menyerang bayi dan bakteri basil gram negatif bisa menyerang
orangdengan tingkat imun yang rendah. Tinea pedis biasanya menjadi port of the entry
infeksi penyakit ini. Selulitis mempunyai gejala yang sama dengan erisipelas yaitu
eritema dan sakit, tetapi dapat dibedakan dengan batas lesi yang tidak tegas, terjadi
dilapisan yang lebih dalam, permukaan lebih keras dan ada krepitasi saat
merupakan presentasi dari respon hipersensitivitastype IV terhadap lebih 3700 jenis zat
kimia eksogen. Gejala-gejala klinis akan muncul segera setelah terekspos oleh alergen.
Fase akut ditandai dengan eritema,permukaan menonjol dan plak bersisik. Penderita
dermatitis kontak alergi biasany adalam keadaan normal dan tidak ditemukan tanda-
3.8 PENATALAKSANAAN
Respon yang baik biasanya terlihat dengan rawatan dini, dan penisilin
parenteral juga harus diberikan pada awalnya pada pasien dengan infeksi yang berat,
biasanya dengan benzylpennicilin 2 hari atau lebih. Pennisilin oral V bisa bisa diberikan
selama 7-14 hari. Pada kasus yang kurang berat, Pennicillin V adalah memadai. Pada
kasus allergi p0ennisilin Eritromisin diberikan. Erisipelas yang berulang contohnya yang
lebih dari 2 episode pada tempat yang sama memmerlukan profilaktik jangka panjang
pennicilin V (250 mg 1 atau 2 kali sehari). Dengan hygin di port de entry diperhatikan.
seharusnya dipantau selama 6 minggu. Jika tingkat ASL masih meninggi atau sedimen
urin adalah abnormal, rawatan harus diteruskan sehingga nilai ASL normal.
3.9 PROGNOSIS
tidakmenyebabkan kematian dan kebanyakan kasus infeksi dapat diatasi dengan terapi
antibiotik. Bagaimanapun, infeksi ini masih sering kambuh pada pasien yang
keproksimal. Kalau sering residif di tempat yang sama, dapat terjadi elephantiasis.