ERISEPELAS
Oleh:
Supervisor :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
refarat dan laporan kasus ini dengan judul “Erisipelas” sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin
Selama persiapan dan penyusunan laporan kasus ini rampung, penulis
mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran,
dan kritik dari berbagai pihak akhirnya refarat ini dapat terselesaikan serta tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tulisan ini.
Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan
rahmat yang melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Saya berharap sekiranya makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
iv
3.11 Prognosis............................................................................................12
BAB IV KESIMPULAN..................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
v
BAB I
Erisipelas adalah infeksi yang relatif umum pada dermis atas dan
paling sering terjadi pada ekstremitas bawah atau wajah. Kekasih kulit
lokal dikaitkan dengan tanda dan gejala umum seperti malaise, mual,
memiliki batas peradangan yang lebih jelas. Definisi kedua dari erisipelas
BAB II
1
LAPORAN KASUS
Nama : Tn.W
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42Tahun
Alamat :-
Pekerjaan :-
Status Pernikahan :-
Agama :-
2.2 ANAMNESIS
tiga hari yang lalu. Keluhan dirasakan pertama kali setelah 1 minggu yang
lalu pasien pergi ke kolam untuk mengambil tanaman teratai. Empat hari
setelah itu pasien demam dan badan terasa lesu. Keesokan paginya
timbul bercak merah terang pada tungkai bawah kiri, lalu lama kelamaan
bercak merah semakin meluas disertai rasa panas dan rasa nyeri.
Menurut pasien daerah yang gatal digaruk menjadi kemerahan dan lama -
2
Sejak pasien mengalami keluhan ini, ia hanya minum parasetamol yang
bekerja sebagai guru ngaji. Kegiatan lainnya yaitu mengurus ternak ikan
3
Pemriksaan umum
kesan :
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5ºC
Stastus dermatologis
Ukuran : Plakat
2.4 PENATALAKSANAAN
4
Farmakologi
selama 5 hari
kali sehari.
Non Farmakologi
pematalaksanaan, komplikasi
3. Mencuci bagian tubuh yang terkena air kolam setelah pasien keluar
dari kolam.
semakin memberat.
2.5 FOLLOW UP
5
1. Memberikan penjelasan kepada anggota keluarga mengenai penyakit
pengobatan erisipelas.
hingga tuntas.
6
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Defenisi
3.2 Epidemiologi
tahun sampai 24,6 / 1000 orang-tahun pada populasi yang berbeda. (jurnal5)
Erisipelas lebih sering ditemukan pada usia tua, dengan rerata usia pasien
adalah antara 40- 60 tahun. Lokasi anatomis dari erisipelas paling sering
3.3 Etiologi
7
Staphylococcus aureus, dan bakteri lainnya.
3.4 Patofisiologi
dengan tepi meninggi, teraba panas dan nyeri, dapat disertai vesikel atau
diserang ialah epidermis dan dermis. Penyakit ini didahului trauma, karena
utama ialah eritema yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan
8
pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang akut. Dapat disertai
elefantiasis.(3)
3.6 Diagnosis
3.6.1 Anamnesis
berbatas tegas pada kaki sebelah kiri. Sebelumnya, terdapat luka akibat
garukan yang terjadi sejak 9 hari yang lalu dan dicurigai menjadi port
d’entry. Selain itu, pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus sejak
arteri dorsalis pedis, dan edema. Didapatkan lingkar kaki yang lebih besar
9
3.7 PENATALAKSANAAN
hari
PENGOBATAN TOPIKAL
Kompres dengan solusio sodium Kloride 0,9%. Bila lesi kulit kering
mupirocin.(8)
10
3.8 DIAGNOSIS BANDING
3.9 Komplikasi
3.10 Pencegahan
komplikasi
3. Mencuci bagian tubuh yang terkena air kolam setelah pasien keluar
dari kolam.
5. Istirahat, tungkai bawah dan kaki kiri ditinggikan (elevasi), sedikit lebih
memberat.
11
3.11 Prognosis
dan kerjasama yang baik antara pasien dan dokter serta perawat
12
BAB III
KESIMPULAN
Erisipelas adalah infeksi yang relatif umum pada dermis atas dan
bawah atau wajah. Kekasih kulit lokal dikaitkan dengan tanda dan gejala
utama ialah eritema yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Sočan K, Sočan M. 2018. Trends in the epidemiology of erysipelas
in Slovenia. Acta Dermatovenerol Alp Pannonica Adriat. 2018 Mar
1;27(1):1-4.
2. Clebak KT, Malone MA. 2018. Skin infections. Primary Care: Clinics
in Office Practice. 1;45(3):433-54.
3. Linuwih Sri. 2019. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin 7 th Edisi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 75
4. Jayanthi AA, Tarini NM, Praharsini IG. Staphylococcus aureus
sebagai agen penyebab infeksi pada kasus erisipelas kruris dekstra
dengan liken simpleks kronikus.
5. Rositawati amalia. Sawitri. 2016. Profil Pasien Erisipelas dan
Selulitis. Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin. Fakultas Kedokteran
Airlangga
6. Meilia Novarina, Rysia. Sawitri, 2015. Profil Pasien Erisipelas dan
Selulitis. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
7. Iswari Is, Spmk Mk. 2017. Infeksi Staphylococcus Aureus Pada
Kasus Erisipelas.
8. Murtiastutik Dwi, dkk. Penyakit Kulit dan Kelamin 2 nd Edisi,
Departement Kesehatan Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga. Hal.37
9. Ziyou Ren, PHD, dkk. 2020. Epidemiology of cellulitis/erysipelas.
Departement of medicine, Northwesten University Feinbery School
Of Medicine
10. Zuraida, R., 2020. Penatalaksanaan Erisipelas pada Pasien
Dewasa Usia 42 Tahun Melalui Pendekatan Dokter
Keluarga. MEDULA, 10(3), pp.557-562.
14