Disusun oleh :
2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Waktu : 30 Menit
2. Kompetensi dasar :
a. Masyarakat mampu menjelaskan tentang penyakit Hipertensi.
b. Mampu menyebutkan sedikitnya 5 faktor yang menjadi penyebab Hipertensi dengan
benar.
c. Menjelaskan Komplikasi Hipertensi terhadap organ tubuh lain dengan benar.
d. Menyebutkan sedikitnya 5 gejala umum Hipertensi dengan benar.
e. Menyebutkan sedikitnya 5 upaya untuk menghindari Hipertensi dengan benar.
8. Kegiatan
9. Materi (Terlampir)
10. Evaluasi
1) Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet, PPT
d. Audiensi di ruangan
2) Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
3) Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan:
a. Apa pengertian Hipertensi?
b. Apa penyebab Hipertensi?
c. Apa tanda gejala Hipertensi?
d. Bagaimana pencegahan Hipertensi?
e. Bagaimana pengobatan Hipertensi?
f. Apa saja komplikasi Hipertensi?
g. Cara pembuatan obat tradisional untuk penderita hipertensi?
REFERENSI
Batticaca,F.2008.Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Ganggguan Sistem
Metabolisme.Jakarta:Salemba Medika.
Ester,M.2001.Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC.
Hidayat,A.2005.Medikal Bedah 1.Jakarta:Salemba Medika.
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode.Hal ini terjadi bila
arteriole-arteriole konstriksi. Kontriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan
meningkatkan tekanan melawan dinding arteri.Hipertensi menambah beban kerja jantung dan
arteri bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah (Wajan Juni
Udjianti, 2010).
2. Penyebab Hipertensi
Etiologi yang pasti dari hipertensi esensial belum diketahui.Namun, sejumlah interaksi
beberapa energy homeostatik saling terkait.Defek awal diperkirakan pada mekanisme
pengaturan cairan tubuh dan tekanan oleh ginjal. Faktor hereditas berperan penting bilaman
ketidakmampuan genetik dalam mengelola kadar natrium normal. Kelebihan intake natrium
dalam diet dapat meningkatkan volume cairan dan curah jantung.Pembuluh darah
memberikan reaksi atas peningkatan aliran darah melalui kontriksi atau peningkatan tahanan
perifer.Tekanan darah tinggi adalah hasil awal dari peningkatan curah jantung yang
kemudian dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi sebagai suatu timbal balik
peningkatan tahanan perifer.Etiologi hipertensi sekunder pada umumnya diketahui.Berikut
ini beberapa kondis yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi sekunder (Wajan Juni
Udjianti, 2010)
A. Penggunaan kontrasepsi hormonal (esterogen)
Oral kontrasepsi yang berisi esterogen dapat menyebabkan hipertensi melalui mekanisme
Renin-aldosteron-mediated volume expansion.Dengan penghentian oral kontrasepsi,
tekanan darah normal kembali setelah beberapa bulan.
a. Penyakit parenkim dan vascular ginjal
Merupakan penyebab utama hipertensi sekunder.Hipertensi renovaskular berhubungan
dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar yang secara langsung membawa darah
ke ginjal.Sekitar 90% lesi arterirenal pada klien dengan hipertensi disebabkan oleh
aterosklerosis atau fibrous dysplasia (pertumbuhan abnormal jaringan
fibrous).Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi, dan perubahan
struktur, serta fungsi ginjal.
b. Gangguan endokrin
Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat menyebabkan hipertensi
sekunder.Adrenal-mediated hypertension disebabkan kelebihan primer aldosteron,
kortisol, dan katekolamin.Pada aldosteronisme primer biasanya timbul dari benign
adenoma korteks adrenal.Pheochromocytomasi pada medulla adrenal yang paling
utama dan meningkatkan sekresi katekolamin yang berlebihan. Pada Sindrom Cushing,
kelebihan glukokortikoid yang diekskresi dari korteks adrenal. Sindrom Cushing’s
mungkin disebabkan oleh hyperplasia adrenokortikal atau adenoma adrenkortikal.
c. Coarctation aorta
Merupakan penyempitan aorta congenital yang mungkin terjadi beberapa tingkat pada
aorta torasik atau aorta abdominal.Penyempitan menghambat aliran darah melalui
lengkung aorta dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah di atas area kontriksi.
d. Neurogenik: tumor otak
e. Kehamilan
f. Luka bakar
g. Peningkatan volume intravascular
h. Merokok
3. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi pada klien berusia ≥ 18 tahun oleh The Joint National Committee on
Detection, Evaluation, adn Treatment of High Blood Pressure (Wajan Juni Udjianti, 2010).
2) Hipertensi sekunder
Merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi sekumder, yanh
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada
sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid. Faktor pencetus munculnya
hipertensi sekunder antara lain : penggunaan kontrasepsi oral, coarctation aorta,
neurogebik (tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan volume
intravaskular, luka bakar, dan stres.
4. Patofisiologi Hipertensi
Pada sisanya tidak dijumpai penyebabnya dan keadaan ini disebut hipertensi esensial.
Beberapa mekanisme fisiologis terlibat dalam mempertahankan tekanan darah yang normal,
dan gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hipertensi esensial. Faktor
yang telah banyak diteliti ialah : asupan garam, obesitas, resistensi terhadap insulin, sistem
renin-angiotensin dan sistem saraf simpatis (Lumbantobing, 2008).
Terjadinya hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
a. Curah jantung dan tahanan perifer Mempertahankan tekanan darah yang normal
bergantung kepada keseimbangan antara curah jantung dan tahanan vaskular perifer.
Sebagian terbesar pasien dengan hipertensi esensial mempunyai curah jantung yang
normal, namun tahanan perifernya meningkat. Tahanan perifer ditentukan bukan oleh
arteri yang besar atau kapiler, melainkan oleh arteriola kecil, yang dindingnya
mengandung sel otot polos. Kontraksi sel otot polos diduga berkaitan dengan peningkatan
konsentrasi kalsium intraseluler (Lumbantobing, 2008).
b. Kontriksi otot polos berlangsung lama diduga menginduksi perubahan sruktural dengan
penebalan dinding pembuluh darah arteriola, mungkin dimediasi oleh angiotensin, dan
dapat mengakibatkan peningkatan tahanan perifer yang irreversible. Pada hipertensi yang
sangat dini, tahanan perifer tidak meningkat dan peningkatan tekanan darah disebabkan
oleh meningkatnya curah jantung, yang berkaitan dengan overaktivitas simpatis.
Peningkatan tahanan peifer yang terjadi kemungkinan merupakan kompensasi untuk
mencegah agar peningkatan tekanan tidak disebarluaskan ke jaringan pembuluh darah
kapiler, yang akan dapat mengganggu homeostasis sel secara substansial (Lumbantobing,
2008).
c. Sistem renin-angiotensin Sistem renin-angiotensin mungkin merupakan sistem endokrin
yang paling penting dalam mengontrol tekanan darah. Renin disekresi dari aparat
juxtaglomerular ginjal sebagai jawaban terhadap kurang perfusi glomerular atau kurang
asupan garam. Ia juga dilepas sebagai jawaban terhadap stimulasi dan sistem saraf
simpatis (Lumbantobing, 2008).
d. Renin bertanggung jawab mengkonversi substrat renin (angiotensinogen) menjadi
angotensin II di paru-paru oleh angiotensin converting enzyme (ACE). Angiotensin II
merupakan vasokontriktor yang kuat dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah
(Lumbantobing, 2008).
e. Sistem saraf otonom Stimulasi sistem saraf otonom dapat menyebabkan konstriksi
arteriola dan dilatasi arteriola. Jadi sistem saraf otonom mempunyai peranan yang penting
dalam mempertahankan tekanan darah yang normal. Ia juga mempunyai peranan penting
dalam memediasi perubahan yang berlangsung singkat pada tekanan darah sebagai
jawaban terhadap stres dan kerja fisik (Lumbantobing, 2008).
f. Peptida atrium natriuretik (atrial natriuretic peptide/ANP) ANP merupakan hormon yang
diproduksi oleh atrium jantung sebagai jawaban terhadap peningkatan volum darah.
Efeknya ialah meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal, jadi sebagai semacam
diuretik alamiah. Gangguan pada sistem ini dapat mengakibatkan retensi cairan dan
hipertensi (Lumbantobing, 2008).
5. Gejala Hipertensi
Biasanya tanpa gejala atau tanda-tanda peringatan untuk hipertensi dan sering disebut “silent
killer”. Pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien antara lain: sakit kepala (rasa
berat ditengkuk), palpitasi, kelelahan, nausea, vomiting, ansietas, keringat berlebihan, tremor
otot, nyeri dada, epistaksis, pandangan kabur atau ganda, tinnitus (telinga berdenging), serta
kesulitan tidur. (Wajan Juni Udjianti, 2010).
6. Komplikasi
a. Penyakit jantung
b. Stroke
c. Gagal ginjal
d. Kelainan mata
7. Pencegahan Hipertensi
a. Olah raga teratur
b. Berhenti merokok
c. Mengatur gaya hidup / istirahat yang cukup
d. Kontrol tekanan darah secara teratur
e. Hindari makanan yang mengandung : soda kue, kecap asin, sarden, terasi.
f. Kurangi makanan mengandung garam.
g. Penderita hipertensi boleh memakan makanan pokok seperti beras, kentang, jagung,
buah-buahan segar,seperti papaya, jeruk, dan mangga
8. Obat-obatan Tradisional
a. Kunyit ½ kunyit dicuci, kupas kulitnya, parut, peras diambil airnya ditam-bah 200 cc
air + madu 1 sdt / jeruk nipis, minum airnya 2 gelas per hari.
b. Bawang Putih
1 siung bawang putih dikupas kulitnya, dikunyah kemudian minum air putih hangat
c. Ketimun
2 buah ketimun dicuci, diparut diperas dan disaring kemudian airnya diminum 2 gelas /
hari, bisa juga dimakan langsung.
d. Daun seledri
Caranya cuci daun seledrinya sampai bersih lalu diblender diberi air secukupnya lalu
disaring, kemudian dimasak sampai mendidih, tunggu dingin lalu diminum, bisa
dikonsumsi 2x sehari.
ROLE PLAY
Peralatan :
1. Pisau
2. Bawang putih
3. Seledri
4. Kunyit
5. Timun
6. Blender
7. Gelas
8. Baskom
9. Air matang
10. Air cuci
11. Tempat sampah
Retno : “buat makan saja kurang apalagi kontrol, saya mah tidak pernah kontrol tapi minum
obat rutin”
Fatah : “Baik, ibu retno, apakah ibu tidak ada kartu BPJS atau asuransi kesehatan sejenisnya,
yang bisa meringankan pengobatan”
Weni : “payah ibu pake BPJS, terkadang peawat judes dan pelayanan lama sekali, kami juga
harus masak , nyuci di rumah yang ada gak keburu pak/bu”
Fatah : “baik, bapak/ibu. Tapi jika bapak/ibu sesuai dengan prosedur BPJS, pasti tidak lama ibu
pelayanan BPJS kan sangat membantu bapak/ ibu, kalau untuk urusan lain seperti rumah tangga,
lebih baik dijadwalkan sehari khusus untuk berobat, sehingga untuk urusan masak bisa
dimajukan saja jam masaknya, untuk nyuci kan bisa dialihkan dihari berikutnya.
Semua warga : “baik bapak fatah”
Fatah : “setuju yak bapak/ibu sekarang rajin kontrol dan minum obat rutin”
Fatah : “Baik, sekarang kita mulai saja untuk memperagakan cara membuat obat herbal untuk
penyakit hipertensi. Sebelumnya ini ada beberapa macam bumbu dapur dan alat yang bisa kita
temukan di dapur, seperti : bawang putih, timun, sledri, temulawak. Bahan-bahan murah dan
gampang untuk dicari”
Weni : “Bawang putih kok bisa buat hipertensi, terus bawang putihnya diapain?”
Fatah : “Baik, saya akan memperagakan 1 demi 1cara pengolahan obat herbal yang pertama
bawang putih: mengandung senyawa aktif allicin yang dapat melemaskan dan melebarkan
pembuluh darah. Efek ini memungkinkan , aliran darah jadi lebih lancar, sehingga pada akhirnya
menurunkan tekanan darah. Cukup dikupas, kemudian bisa dimakan mentah-mentah atau
dicampurkan di dalam masakan”.
Fatah : “Rasa bawang putih itu memang tidak enak, tapi manfaatnya baik untuk bapak ibu
sekalian”.
Fatah : “Untuk obat herbal yang kedua bahannya kunyit yang biasa ibu/bapak buat bumbu
masakan”.
Fatah : “Bisa dicampurkan di bumbu masakan atau bisa juga dibuat minuman hangat dengan
cara kunyit ½ dicuci, kupas kulitnya, parut, peras diambil airnya ditambah 200 cc air + madu 1
sdt / jeruk nipis, minum airnya 2 gelas per hari., kemudian ditambahkan air, dimasak lalu
disaring, didinginkan kemudian bisa langsung diminum”
Fatah :”Bisa dilakukan saat senggang, lagi pula kalau sendiri yang tidak mau mengurus diri
sendiri mau siapa lagi. Peduli dengan diri sendiri lalu peduli dengan sekitar kita. Ingat sehat itu
mahal”.
Fatah : “Sekarang daun seledri, daun seledri bisa ditemukan dipasar atau pedangang sayuran
keliling. Caranya cuci daun seledrinya sampai bersih lalu diblender diberi air secukupnya lalu
disaring, kemudian dimasak sampai mendidih, tunggu dingin lalu diminum, bisa dikonsumsi 2x
sehari. Mengapa daun seledri, karena daun seledri mengandung zat antigen yang berfungsi
sebagai memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi jantung sehingga
aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekakan darah menjadi berkurang”
Semua warga : “baik pak”
Fatah : “Yang terakhir timun, timun mengandung kalium dan magnesium yang sangat
diperlukan untuk kerja jantung. Caranya bisa dikonsumsi langsung atau dijadikan sayuran
tambahan. Sudah paham semua ibu/bapak?”
Retno : “Sudah, tapi apabila kita sudah minum obat herbal, tidak usah minum obat dari dokter
lagi pak?”
Fatah : “Obat herbal itu efeknya untuk jangka panjang dan sifatnya pencegahan,saran saya coba
minum obat dari dokter ditambah obat herbal, lalu seminggu kemudian kontrol ke fasilitas
kesehatan, apakah mengalami penurunan atau tidak. Biasanya untuk hipertensi yang berat harus
disertai dengan minum obat dari dokter, jika hipertensi ringan bisa dengan obat hebal”.
Weni : “Jadi dicoba dulu dalam seminggu minum obat dari dokter dan obat herbal lalu jika hasil
tekanan darahnya normal, baru nanti dokter yang memutuskan, getu ya pak?”
Fatah : “Baik, pesan kami buat ibu dan bapak. Peduli dengan kesehatan diri sendiri dari
sekarang , jaga kesehatan dan selalu diingat sehat itu mahal. Kami akhiri, selamat siang”
Jupri (MC) : baik, terima kasih kepada warga rt 5 atas perhatianya, kira – kira masih ada yang
kurang jelas masalah pembuatan obat herbal bu, pak?
Kader (sena ): ayo ibu,bapak silahkan bertanya, selagi ada mahasiswa disini. Kalau tidak ada
coba saya minta satu perwakilan dari warga, yg mau mempraktekan cara membuat obat herbal?
Retno : saya pak
Kader ( ari) : baik, bu retno, silahkan, ibu mau mempraktekan obat herbal yang mana?
kader(ari):silahkan bu retno
Retno : kalau saya timun lebih suka dimakan langsung atau di cocol pake sambel pak, biar
simple
Fatah : oke, gak papa bu retno, bisa saja pake sambal, tapi ingat sambalnya jangan terlalu
banyak
dan pedas, nanti bisa menimbulkan diare jika sambelnya terlalu pedas.
Kader ( sena ): baik sekarang saya selaku kader warga rt 5 mengucapkan terima kasih atas
kunjungan dan arahan tentang penyakit hipertensi dari mahasiswa stikim fakultas ilmu
kesehatan, mohon maaf apabila dalam penyelenggaraan kami kurang baik.
Jupri (mc) : baik bapak, ibu terima atas pertanyaan dan sambutan dari warga rt 5 ini, untuk
mengakhiri acara ini alangkah baiknya kita tutup dengan doa bersama, yang akan di pimpin oleh
rekan kami, bapak wildan, kami persilahkan.
Wildan : mari kita bersama-sama berdoa dalam hati, semoga pertemuan hari ini menjadi berkah
buat kita semua, berdoa dalam hati dimulai, selesai, terima kasih.
Jupri (mc) : kami akhiri acara hari ini, wabilahitaufik walhidayah, wassalamualaikum wr wb.
Selamat siang semuanya.