Puji syukur Kami sampaikan kepada Allah SWT karna atas petunjuk-Nya,
Akhirnya kami kelompok delapan dapat menyelesaikan Lembar Makalah Sejarah Islam
Asia Tenggara. Ucapan terimakasih kami tujukan kepada saudara atau rekan-rekan yang
telah mendukung dan membantu untuk membuat makalah ini.
Ketertarikan kami menulis makalah ini dengan tema “Perkembangan Islam di
Myanmar” agar kami dapat mengetahui bagaimana islam berkembang di myanmar.
Kami mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa. Kami menyadari
bahwa tidak ada yang sempurna di atas dunia ini selain Sang Khaliq Allah SWT. Untuk
itu kami sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................2
A. Dinamika Islam di Myanmar ............................................................................2
B. Kondisi Burma (Myanmar) Sebelum Kedatangan Islam...............................3
C. Awal Kedatangan Islam di Myanmar...............................................................3
D. Proses Islamisasi di Myanmar...........................................................................4
E. Komunitas Muslim di Myanmar.......................................................................6
F. Rohingya dan Problem Minoritas.....................................................................7
BAB III PENUTUP ............................................................................................10
A. Kesimpulan .........................................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui
bagaimana perkembangan islam di Myanmar dan memberikan gambaran tentang perkembangan
islam di Myanmar pada saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Etnis Rohing adalah penduduk asli negara bagian Arakan.Arakan sendiri merupakan subuah
negara bagian seluas 14.200 mil persegi yang terletak di Barat Myanmar. Merupakan daerah
pesisisr Timur teluk Bangali yang bergunung-gunung. Berbatasan langsung engan india di Utara
bagian Chin di timur laut, distrik Magwe dan Pegu di timur, distrik Irrawady di selatan dan
Bangladesh di barat laut. Saat ini dihuni oleh sekitar 5 juta penduduk yang terdiri dari dua etnis
utama, Rohingya yang muslim dan Rakhine/Maghs yang beragam Budha.
Kata Ronghiya berasal dari kata Rohang, yang merupakan nama lama dari negara bagian
Arakan. Arakan dulunya merupakan sebuah negara independen yang dikuasai secara bergantian
oleh orang Hindu, Budha, dan Musllim. Pada 1203 M Bengal menjadi sebuah negara Islam, dan
sejak saat itu pula pengaruh Islam mulai merambah masuk ke wilayah Arakan. Hingga pada
akhirnya pada 1430 M Arakan menjadi sebuah negara Muslim. Selama 350 tahunkerajaan
Muslim berdiri di Arakan dan umat Islam hidup dengan tenang. Namun pada 24 September 1784
Raja Boddaw Paya dari Burma mengivasi Arakan dan menguasainya.
Pada 1824-1826 perang Angol-Burma pertama pecah. Ketika perang ini berakhir pada 24
Februari 1426 yang ditandai dengan diratifikasinya pejanjian Yndabo menyebabkan Burma,
Arakan dan Tanesserim dimasukkanke wilyah Brithis-India. Lalu dengan Goverment of India
Act, tahun 1935 diputuskan bahwa Burma terpisah dari Brithis-India tepatnya mulai tanggal 1
April 1937. Melalui keputusan ini pula di gabungkanlah Arakan menjadi bagian Brithis-Burma,
bertentangan dengan kepentingan mayoritas penduduknya yang beragama Islam dan ingin
bergabung dengan India. Hingga akhirya Arakan menjadi bagian Burma merdeka pada tahun
1948.
Namun selama 49 tahun kemerdekaan Burma (Myanmar) jumlah umat Islam terus berusaha
dikurangi, mulai dari pengusiran hingga pembunuhan, hingga saat ini hanya tinggal sedikit umat
Islam Rohingya di Selatan Arakan sedengkan dibagian Utara Rohingya masih menjadi
mayoritas.
Semenjak Junta Militer menguasai Burma keadaan semakin buruk, bukan saja hak-hak
politis yang dikekang, tetapi juga dalam bidang sosial budaya,hal ini hal ini ditandai dengan
ditutupnya tempat-tempat belajar Rohingya pada tahun1965 oleh Junta.
Sejak puluhan tahun dahulu, ratusan ribu kaum muslim Rohingya melarikan diri ke
Bangladesh disebabkan kekejaman pemerintah Burma dan penganut Budha tehadap mereka.
Selain Bangladesh meraka juga melarikan diri ke Pakistan, Arab Saudi, UAE, Thailand dan
Malaysiauntuk berlindung dan sebagian mereka masih berstatus pelarian hingga kini. Penolakan
Bangladesh dan negara Muslim lainnya membuat kaum Muslim Rohingya dipaksa kembali ke
Burma.
Setelah tahun 1982 pemerintah Junta Burma meloloskan satu Undang-Undang yang
dinamakan Burma Citizenship Law of 1982. Undang-undang ini bersifat sentimen keagamaan
dan enuh diskriminasi. Muslim Rohingya tidak diakui sebagai warganegara, malah diberi julukan
“pendatang” ditanah air mereka sendiri. Setelah itu seluruh hak mereka dinafian dan kaum
muslimin ditangkap secara besar-besaran, dipukul, disiksa dan dijadika buruh paksa. Kaum
muslimah Rohingyapun dilecehkan beramai-ramai dengan cara yang ganas.
Sejak diluuskannya Burma Citizen Law ini juga, anak-anak kaum muslimin tidak
berpeluang untuk melanjutkan pendidikan mereka. Muslimah juga tidak dibenarkan memakai
hijab dan benyak yang dipaksa bekerja di barak-barak. Mereka jua sering diperkosa tanpa belas
kasihan. Pemerintah Junta sering merobohkan sekolah-sekolah dan mesjid-mesjid sesuka hati
mereka. Dan juga, kaum Muslimin juga tidak dibenarkan menunaikan haji ataupun menyembelih
kurban saat idul adha. Mereka juga sering dipaksa untuk meninggalkan nama muslim dan diganti
denga nama Budha.
Perlawanan Muslim
Perlakuan pemerintah Myanmar yang tidak baik terhadap Muslim telah membangkitkan
semangat Muslim untuk melakukan pemberontakan dan perlawanan terhadap pemerintah
Myanmar. Apalagi keinginan otonomi tidak mendapat sahutan dari pemerintah yang sangat
kejam, semakin membuat Muslim sadar karena mereka sudah diotak atik oleh pemerintah sesuai
seleranya. Puncak perlawanan Muslim terjadi pada tahun 1948 berlanjut sampai tahun 1954 yang
dikenal dengan Pemberontakan Mujahid yang dipimpin oleh Kasim. Namun Kasim akhirnya
tertangkap, tetapi perjuangan umat Islam terus berjalan sampai tahun 1961 dalam
memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintah.
Perjuangan yang pada mulanya sempat memudar akhirnya pada dekade 1970-an dan 1980-
an kembali aktif. Semenjak itu, perlawanan umat Islam tidak henti-hentinya terhadap pemerintah
yang selalu bertindak zalim terhadap umat Islam. Kemudian semenjak tahun 1980, Muslim dari
daerah lain dipaksa keluar dari Myanmar dengan penganiayaan yang tidak kalah pelaknya dan
ribuan Muslim lari ke Thailand dan Malaysia.
Kondisi Muslim di Myanmar saat ini, mereka sangat teraniaya tidak mendapatkan tempat
yang sama dalam urusan pekerjaan. Adapun dalam bidang pendidikan, mereka kalau sekolah di
sekolah umum tidak akan mendapatkan pelajaran agama, sedangkan kalau sekolah di sekolah
agama (Islam) mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja di pemerintahan
sebagaimana alumni pelajar umum lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Pembawanya yaitu Para
saudagar dari Arab yang beragama Islam, dan mereka ini mendarat di delta Sungai Ayeyarwady,
Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-
orang Eropa, Cina dan Persia.Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari
keturunan Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan dan Melayu. Selain itu, beberapa warga Myanmar
juga menganut agama Islam seperti dari etnis Rakhin dan Shan.
Dan pada saat sekarang ini keadaan umat islam di Myanmar sangat memprihatinkan,
karena respon pemerintah Myanmar yang mengecewakan umat islam yang ada di Myanmar
tersebut. Para pemimpin kaum Muslimin berusaha menyuarakan sokongan dan menuntut
pembebasan seorang pemimpin demokrasi (Aung San Suu Kyi) yang dikenakan tahanan rumah.
Namun mereka diam seribu bahasa atas penderitaan saudara-saudara kita yang yang dibunuh dan
di penjara di Myanmar tersebut
B. Saran
Betapa teraniayanya saudara-saudara kita yang berada di Myanmar sana, pemimpinnya pun
tak mempedulikan nasib mereka yang teraniaya dan dibunuh. Karena demi demokrasi
pemimpinnya tidak mempunyai belaskasian lagi terhadap saudara-saudara seagamanya.
Oleh karena itu kita sebagai umat islam, marilah mempertahankan dan menegakkan agama
islam yang sesungguhnya, agar allah SWT selalu memberikan pertolongannya terhadap kita
semua dalam menjalankan agama kita. Dan juga kita mendo’akan agar saudara-saudara kita yang
ada di Myanmar sana selalu mendapat pertolongan dari allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA