Anda di halaman 1dari 1

HIDUP ADALAH SEBUAH KESEMPATAN BERHARGA (2)

Baca:  Pengkhotbah 9:1-12

"Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam
jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah
anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka
secara tiba-tiba."  Pengkhotbah 9:12

Menyadari betapa berharganya waktu atau kesempatan dalam hidup ini rasul Paulus
pun menasihati agar kita benar-benar memperhatikan dengan seksama hal
ini:  "...bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang
arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  (Efesus
5:15-16).  Kalau kita tidak cermat memperhatikan, maka kita akan kehilangan
kesempatan.  Karena itu kita harus memperhatikan waktu pintu terbuka dan waktu
pintu tertutup.  Ada tertulis:  "...apabila Ia  (Tuhan Yesus)  membuka, tidak ada yang
dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."  (Wahyu 3:7). 
Artinya ada waktunya Tuhan membuka pintu masuk bagi kita dalam sebuah
kesempatan;  bilamana kita tidak masuk, pintu akan tertutup.  Pintu itu bisa sebuah
kesempatan-kesempatan baik yang kita miliki, yang mungkin cuma sekali saja.  Jadi,
perhatikan kairos yang Tuhan berikan!

     Pengkhotbah menyatakan bahwa nasib semua orang sama, yang membedakan
antara yang satu dengan yang lain adalah apakah kita bisa menggunakan kesempatan
dalam hidup ini dengan baik, ataukah justru menyia-nyiakannya.  Maka dari
itu  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu
sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat
dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."  (Pengkhotbah 9:10).  Selagi
ada waktu dan kesempatan, selagi kita masih diberi nafas hidup oleh Tuhan, mari kita
kerjakan segala sesuatu yang Tuhan sudah percayakan dalam bidang apa pun 
(pelayanan, pekerjaan, studi dan sebagainya)  dengan begitu sungguh-sungguh,
sepenuh hati dan tidak setengah-setengah.

     Betapa banyak dari kita yang memiliki kebiasaan klasik suka sekali menunda-
nunda waktu dalam mengerjakan sesuatu.  Kita berkata,  "Ah nanti saja kan bisa... 
besok atau lusa, pasti akan kukerjakan...!"  Padahal manusia tidak mengetahui
waktunya  (ayat nas), tidak tahu apa yang terjadi satu jam di depan, besok atau lusa.

Karena itu jadilah peka dan berlakulah bijaksana, atau kita akan menyesalinya!

Anda mungkin juga menyukai