Anda di halaman 1dari 5

Judul dan Peneliti Metode Analisis Sampel Hasil

Analisis Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Terhadap Kinerja Karyawan di PT BRI
Cab Panakkukang Makasar 2018
Astuti R, Syamsiar S. Kualitatif Observasional Pengambilan Dari penelitian yang telah
Russeng dan Suharni A. Analitik, sampel dilakukan terdapat hubungan
Fachrin (2018) Crossectional, menggunakan antara postur kerja dengan
purpossive purposive keluhan Muskuloskeletal
sampling analitik sampling dengan yaitu menunjukkan nilai p =
jumlah sampel 0,000. Ada hubungan
sebanyak 97 antara posturkerja dengan
karyawan. kinerja karyawan BRI
cabang Panakkukang
Makassar dengan nilai p =
0.000 dengan kekuatan
hubungan -0.406. Ada
hubungan antara
keluhan muskuloskeletal
terhadap kinerja karyawan
BRI cabang Panakkukang
Makassar dengan nilai p =
0.139 dengan kekuatan
hubungan -0.190
Hubungan Shift Kerja dan Beban Kerja Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja Perawat
Helsy Desvitasari Kuantitatif Observasional Sampel penelitian Terdapat hubungan yang
(2019) analitik, berjumlah 40 bermakna antara shift kerja
crossectional orang responden dengan tingkat kelelahan
yang terdiri dari 2 kerja perawat di Ruang
orang dari rawat musdalifah dan Ruang
inap kelas III RSI Marwah RSI Siti Khadijah
Siti Khadijah. Palembang dengan nilai p =
0,010. Sedangkan untuk
variabel beban kerja dengan
tingkat kelelahan didapatkan
nilai p value = 0,041 artinya
terdapat hubungan diantara
kedua variabel tersebut.
HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI INSTALASI
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HERNA MEDAN TAHUN 2018
Nur Aini Deskriptif Observasinal, Populasi penelitian Tingkat kelelahan tertinggi
Kuantitatif Crossectional, adalah seluruh yaitu terdapat pada shift
simple random perawat rawat inap malam dimana terdapat 14
sampling di RS Herna orang yang merasakan lelah
Medan yaitu dan 2 orang merasakan
sebanyak 130 sangat lelah. Sedangkan
perawat. tingkat kelelahan terendah
Kemudian yaitu terdapat pada shit pagi,
pengambilan karena perawat yang
sampel berkerja pada shift pagi
menggunakan setelah pulang kerja bisa
metode simple menggunakan waktu
random sampling istirahatnya untuk tidur dan
sebanyak 57 bisa tidur di malam hari.
perawat rawat Pada hasil dengan uji chi-
inap. square antara shift kerja
dengan kelelahan dapat
diketahui nilai p = 0,016
dimana p<0,05 yaitu H0
ditolak dan H1 diterima,
artinya terdapat hubungan
antara shift kerja dengan
kelelahan pada perawat
rawat inap di RS Herna
Pekerja Indonesia.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA
KARYAWAN
Samrin, S.E, M.M Kualitatif Literatur review Pembahasan yang Motivasi kerja memiliki
(2019) deskriptif berfokus pada hubungan yang signifikan
karyawan dengan produktivitas dan
kinerja karyawan. Hal
tersebut dikarenakan peran
motivasi kerja terhadap
produktivitas dapat
meningkatkan semangat
kerja karyawan yang dimana
karyawan akan bekerja
secara maksimal dan
menyukai lingkungan
kerjanya sehinga keuntungan
yang didapatkan oleh
perusahan yaitu penghasilan
akan meningkat dari tahun
ke tahun.
Hubungan Antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Depok
Nurlaela Eva Puji Kuantiaif Observasional dan Semua karyawan Hasil penelitian
Lestari (2019) studi pustaka pada BPJS menunjukkan bahwa
Ketenagakerjaan terdapat pengaruh yang kuat
Kota Depok yaitu antara motivasi kerja
sebanyak 34 terhadap produktivitas kerja
responden. karyawan pada BPJS
Ketenagakerjaan Cabang
Depokyaitu sebesar 0,795
menggunakan perhitungan
dari uji koefisien korelasi.
Hubungan Beban Kerja dengan Tingkat Stres Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSU Kabupaten
Tangerang
Sheiva Nur Azizah Kuantitatif crossectional Populasi sebanyak Hasil uji statistik
Ahmad, Bunga Hidi deskriptif 40 perawat yang menggunakan uji chi-square
Nopti (2019) bertugas di IGD diperoleh nilai p = 0,002
RSU Kabupaten maka dapat disimpulkan
Tangerang. bahwa terdapat hubungan
antara beban kerja dengan
tingkat stres kerja perawat.
Hubungan Beban Kerja Dengan Tingkat Stres Perawat Ruang Intensive Care Unit dan Instalasi Gawat
Darurat
Nonik Eka Martyastuti, Kuantitatif crossectional Perawat di ruang Hasil dari uji chi-square
Isrofah, Khalilatun asosiatif IGD dan ruang diperoleh sebanyak 15 orang
Janah (2019) analitik ICU sebanyak 45 (33,3%) responden yang
responden meiliki beban kerja ringan
dan stres ringan., responden
yang memiliki beban kerja
ringan dan tingkat setres
rendah yaitu sebanyak 9
(20,0%). Jumlah total
responden yang memiliki
beban kerja ringan dan
tingkat stres ringan dan
sedang ada 24 (53,3%),
jumlah total respoden yang
memiliki beban kerja ringan
dan berat dan tingkat stres
ringan ada 19 (42,2%) yang
memiliki beban kerja berat
dengan tingkat stres ringan
ada 4 (8,9%) responden,
sedangkan yang memiliki
beban kerja berat dengan
tingkat stres sedang ada 17
(37,8%) responden. Jumlah
total responden yang
memiliki beban kerja berat
dengan tingkat stres ringan
dan sedang ada 21(46,7%)
dan jumlah total responden
dengan beban kerja ringan
dan berat ada 26 (57,8%).
Total semua responden ada
45(100%).
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI RSI NASHRUL UMMAH
LAMONGAN
Ike Prafita Sari, Rayni Kuantitatif Observasional, Populasi penelitian Hasil analisis hubungan
(2020) Crossectional sejumlah 20 orang antara Beban Kerja dengan
dengan sampel Stres kerja responden
sebanyak 19 diperoleh hasil dari 10
orang. responden yang memiliki
Stres Kerjadalam kategori
Sedang menunjukkan bahwa
sebagian besar mengalami
Stres kerjadalam kategori
yang Sedang pula yaitu
sebanyak 8 responden
(80%). Dilihat dari hasil uji
statistik (Korelasi Spearman)
didapatkan hasil r = 0,534 α
= 0,019 (p < 0,05), maka
dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang
bermakna antara Beban
Kerja dengan Stres kerjadi
Ruang IGD dan ICU RSI
Nashrul Ummah Lamongan,
artinya semakin tinggi
tingkat beban kerja perawat
yang bekerja di Ruang IGD
dan ICU, maka Stres kerja
yang dirasakan juga akan
semakin meningkat,
demikian juga sebaliknya
jika tingkat beban kerjanya
rendah maka Stres kerjanya
juga akan rendah.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA
PERAWAT RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG
Merry Pangantung, Kuantitatif Crossectional Populasi dan Hasil penelitian dengan
Nova H. Kapantouw, sampel sebanyak menggunakan chi-square
Paul A.T Kawatu 76 perawat. yaitu terdapat hubungan
(2018) antara beban kerja dan
kelelahan kerja dengan nilai
p = 0,006 ( p < 0,05), dan
terdapat hubungan antara
stres kerja dan kelelahan
kerja dengan nilai p = 0,000
( p < 0,05 ) berdasarkan ui
chi-square termasuk
hubungan berat.

HUBUNGAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH


(LOW BACK PAIN) PADA SOPIR ANGKUTAN UMUM (SUPERBEN) DI BANGKINANG
TAHUN 2016
Ria Irena (2017) Kuantitatif Crossectional Sebanyak 50 orang Berdasarkan hasil penelitian
deskriptiv sopir ben diperoleh nilai uji statistik
analitik menggunakan total diperoleh nilai p = 0,003 (p
sampling < 0,05), dengan demikian
secara statistik ada
hubungan antara durasi
mengemudi diperoleh nilai p
= 0,003 (p < 0,05), dengan
demikian secara statistik ada
hubungan antara durasi
mengemudi dengan kejadian
nyeri punggung bawah (low
back pain) pada sopir
angkutan umum (DAMRI).
Dari hasil penelitian
diketahui bahwa nilai odds
ratio=8,0 artinya responden
yang mengemudi > 4 jam
berpeluang 8 kali untuk
mengalami kejadian low
back pain

JUDUL SKRIPSI KURNI FIX


1. Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal
2. Hubungan Shift Kerja Terhadap Tingkat Kelelahan
3. Hubungan Motivasi Kerja dengan produktivitas kerja
4. Hubungan Beban Kerja Dengan Tingkat Setres kerja pada pekerja di masa pandemi covid
5. Hubungan durasi Duduk saat mengemudi dengan muskuloskeletal

Anda mungkin juga menyukai