Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH HIGIENE INDUSTRI VENTILASI INDUSTRI

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM VENTILASI DALAM MENINGKATKAN


KENYAMANAN TERMAL PEKERJA DI RUANGAN FORMULASI PT XYZ

DISUSUN OLEH:

KURNIA INDAH SARI

101711535001

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA

BANYUWANGI

2020
PENDAHULUAN pertukaran udara di dalam ruang dan untuk
menukar udara kotor (udara polusi) yang
Paparan panas (heat exposure) terjadi
termasuk di dalamnya karbon dioksida dan
ketika tubuh menyerap atau memproduksi
bau ruangan. Ventilasi juga berfungsi untuk
panas lebih besar daripada yang dapat
mempertahankan kualitas udara yang baik
diterima melalui proses regulasi termal
dan sejuk di dalam ruangan dengan
(thermoregulation process). Peningkatan
mengeluarkan udara-udara kotor yang
pada suhu dalam tubuh yang berlebih dapat
mengakibatkan penyakit dan kematian kemudian digantikan dengan udara bersih
(Pandiangan & Huda, 2013). yang masuk dari luar ruangan (Ii, n.d.).

Sistem ventilasi udara dioperasikan Fungsi sistem ventilasi ialah untuk


untuk bisa mengeluarkan kontaminan yang mempertahankan komposisi kimia dan
timbul di dalam ruangan. Pencapaian kelembaban udara (humidity ) ataupun
efektivitas desain ventilasi membutuhkan mengubahnya sesuai dengan yang
sebuah sistem yang tidak berkelebihan diperlukan didalam ruangan (Utomo, 2007).
beban dengan kapasitas ventilasi yang cukup
TINJAUAN PUSTAKA
Implementasi yang akurat dari sistem
Sistem ventilasi ruangan memiliki
pengkondisian udara terstratifikasi untuk
tiga fungsi utama yaitu: (1) menjamin
gedung dimana kualitas udara ruang dalam
adanya pergantian udara dalam ruangan, (2)
meningkat dapat memberikan beberapa
memberi kenyamanan bagi pengguna
keuntungan (Iskandriawan, 2010).
ruangan, dan (3) mendinginkan material dan
Ventilasi merupakan salah satu perabot yang ada dalam ruangan (Hamzah et
elemen penting dalam suatu bangunan yang al., 2017).
berguna untuk menggantikan udara kotor,
Ventilasi adalah proses penyediaan
yang berupa hasil metabolisme pengguna,
udara segar ke dalam ruangan dan
seperti keringat dan panas, dan panas yang
pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan
dihasilkan oleh alat-alat elektronik yang ada
tertutup, baik secara alamiah ataupun
dalam ruangan tersebut.
dengan cara mekanis. Ventilasi diperlukan
Ventilasi diperlukan untuk untuk menyediakan oksigen ke dalam ruang,
menyediakan oksigen ke dalam ruang, untuk untuk pertukaran udara di dalam ruang dan
untuk menukar udara kotor (udara polusi) Pada hasil dari kajian temperatur
yang termasuk di dalamnya karbon dioksida udara di ruangan formulasi secara ratarata
dan bau ruangan.(S et al., 2010). dapat dikategorikan tinggi. Hal itu terbukti
dengan dengan hasil pengukuran
Sumber panas dalam ruangan berasal
menunjukkan temperatur udara rata-rata
dari panas proses produksi yang timbul
adalah 31.70 C. Hal tersebut juga didukung
akibat proses pencampuran bahan
oleh respon karyawan yang diwawancarai di
menggunakan mesin, panas radiasi sinar
bagian formulasi. Sekitar 80% diantara
matahari melalui atap pabrik serta sangat
mereka mengatakan kondisi termal di
sedikitnya bukaan ventilasi dalam ruangan.
ruangan produksi tersebut sudah dalam
Sedikitnya bukaan ventilasi ruangan
kondisi tidak nyaman.
menambah beban panas ruangan kerja. Hal
tersebut diakibatkan oleh panas dalam Standar temperatur yang
ruangan cenderung terakumulasi dan direkomendasikan oleh Kementerian
terperangkap di dalam ruangan karena tidak Kesehatan RI untuk ruangan industri yaitu
adanya saluran pertukaran udara dalam dan berkisar antara 180 C sampai 300 C.
udara luar (Pandiangan & Huda, 2013). Sedangkan temperatur rata-rata di ruangan
tersebut sudah melewati ambang batas atas
Teknologi penanganan panas pada
yang direkomendasikan oleh standar.
perusahaan sudah dilakukan antara lain
Tingginya temperatur di ruangan produksi
mengatur sistem ventilasi pabrik dengan
tersebut diakibatkan oleh adanya mesin-
bukaan tetapi pada kondisi aktual saat
mesin pencampuran bahan yang
penelitian dilakukan, temperatur di lantai
mengeluarkan pembiasan panas kepada
produksi ratarata sebesar 31.7˚C dan para
operator dalam ruangan. Faktor yang
pekerja terpapar dengan panas yang timbul
mempengaruhi tingginya temperatur juga
(Pandiangan & Huda, 2013).
disebabkan oleh kurang nya sirkulasi udara
HASIL DAN PEMBAHASAN di dalam ruangan, karena ruangan formulasi

Fokus kajian termal yang dilakukan ini cenderung ruangan tertutup dan hanya

dalam penelitian ini adalah data temperatur memiliki ventilasi yang kecil.

udara, kecepatan angin, dan kelembapan. Hasil dari kajian kecepatan angin,
Kondisi kecepatan angin di ruangan
formulasi secara rata-rata dapat sirkulasi udara dan pertukaran udara dari
dikategorikan rendah. Hal itu terbukti dan ke dalam ruangan serta tingginya panas
dengan hasil pengukuran temperatur udara dalam ruangan.
secara ratarata adalah 0.13 m/s. Standar
Adapun analisis psikologi termal
kecepatan angin yang direkomendasikan
yang dilakukan adalah berdasarkan data
oleh Kementerian Kesehatan RI untuk
yang dikumpulkan dengan kuesioner termal
ruangan industri yaitu 0.15 sampai 0.25 m/s.
kepada operator. Kuesioner tersebut terdiri
Sedangkan temperatur rata-rata di ruangan
dari dua bagian yaitu berisi dampak kondisi
tersebut berada di bawah ambang batas yang
termal dan dampak keluhan fisik. Sensasi
direkomendasikan oleh standar tersebut. Hal
termal diberi skala nilai dari 0 sampai +3,
ini menunjukkan bahwa kecepatan angin
dimana nilai 0 untuk netral dan nilai +3
cenderung kecil yang mempengaruhi
untuk panas. Aliran Udara diberi skala nilai
ketidaknyamanan operator yang bekerja di
dari 0 sampai +3, dimana nilai 0 untuk netral
ruangan formulasi.
dan nilai +3 untuk kuat. Kenyamanan termal
Kondisi kelembaban di ruangan diberi skala nilai dari -2 sampai +2, dimana
formulasi secara ratarata dapat dikategorikan nilai -2 untuk tidak nyaman dan nilai +2
rendah. Hal itu terbukti dengan pengukuran untuk nyaman.
yang dilakukan dengan hasil kelembaban
Adapun kajian sistem ventilasi yang
rata-rata di bagian formulasi adalah
dibahas pada penelitian ini adalah turbin
64.214%. Standar kelembaban yang
ventilator, bukaan ventilasi dan aluminium
direkomendasikan oleh Kementerian
foil. Sistem ventilasi yang diterapkan saat
Kesehatan RI untuk ruangan industri yaitu
ini adalah pemasangan turbin ventilator.
65% sampai 95%. Sedangkan kelembaban
Tetapi kondisi aktual yang dirasakan oleh
rata-rata di ruangan produksi cenderung
operator yang bekerja di lantai produksi
berada di bawah niali ambang batas yang
adalah kondisi tidak nyaman karena ruangan
direkomendasikan oleh standar, terutama
yang panas sekalipun sudah dipasang turbin
pada siang hingga sore hari. Hal tersebut
ventilator.
juga akan memepengaruhi ketidaknyamanan
operator yang bekerja di ruangan produksi. Dari beberapa analisis yang

Rendahnya angka kelembaban di ruangan dilakukan, maka diketahui bahwa kondisi

formulasi ini diakibatkan oleh kurangnya ketidaknyamanan tersebut diakibatkan oleh


ketidakmaksimalan penggunaan teknologi tersebut akan dapat menurunkan temperatur
penanganan paparan panas. Seperti misalnya udara hingga 2o C dan meningkatkan
turbin ventilator yang masih belum sesuai kecepatan angin sekitar 0,2 m/s. Sehingga
jumlah yang dipasang dengan jumlah yang temperature udara menjadi 29.17o C dan
direkomendasikan oleh rumus penghitungan kecepatan angin menjadi 0,34 m/s. Dengan
jumlah turbin ventilator yang optimal. demikian kenyamanan akan dirasakan oleh
operator ketika bekerja, dengan adanya
Penambahan bukaan ventilasi juga
kenyamanan tersebut akan meningkatkan
dibutuhkan sebagai salah satu penangan
produktivitas operator sehingga akan
kurangnya sirkulasi udara dalam ruangan.
memberikan dampak positif bagi perusahaan
ASHRAE Fundamental Handbook sebagai
secara umum.
acuan penentuan bukaan ventilasi bangunan
mengharuskan bahwa untuk kategori KESIMPULAN DAN SARAN
bangunan pabrik harus memiliki setidaknya
Berdasarkan hasil analisis dari
10% dari luas lantai pabrik.
pembahasan yang telah dilakukan maka
Adapun bukaan tersebut akan dapat disimpulkan bahwa, hasil pengukuran
ditempatkan di sisi bangunan sebelah utara menunjukkan rata-rata temperatur udara
dan barat. Dimensi bukaan yang akan adalah 31,7˚C, kecepatan angin 0,13 m/s,
dibuka adalah 24 m x 1,25m untuk dinding kelembaban 64,21%. Temperatur rata-rata
bagian utara dan 23m x 1,25m untuk dinding telah berada di luar batas standar atas yang
bagian barat. Penempatan bukaan tersebut direkomendasikan oleh Kementerian
berada pada ketinggian 3 meter dari lantai. Kesehatan RI yaitu 180˚C sampai 300˚C.
Hal tersebut dilakukan untuk sirkulasi udara Kelembaban ratarata telah berada di luar
terhadap panas pada ketinggian 3 sampai 5 batas standar yang direkomendasikan oleh
meter, sehingga akan menurunkan panas Kementerian Kesehatan RI yaitu 65%
dalam ruangan. sampai 95%. Kecepatan angin rata-rata telah
berada di luar batas standar yang
Dengan semua pertimbangan di atas,
direkomendasikan oleh Kementerian
maka solusi yang direkomendasikan adalah
Kesehatan RI yaitu 0.15 sampai 0.25 m/s.
memaksimalkan penggunaan turbin
Kuisioner termal menunjukkan bahwa
ventilator dan blower fan dalam
persepsi operator terhadap sensasi termal
meningkatkan sirkulasi udara. Perbaikan
adalah panas, persepsi terhadap aliran udara Pandiangan, K. C., & Huda, L. N. (2013).
adalah lemah dan persepsi terhadap ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
kenyamanan termal adalah tidak nyaman. VENTILASI DALAM
Kondisi ketidaknyamanan tersebut diatasi MENINGKATKAN KENYAMANAN
dengan perancangan sistem ventilasi. Sistem TERMAL PEKERJA DI RUANGAN
ventilasi yang dirancang adalah turbin FORMULASI PT XYZ. 1(1), 1–6.
ventilator dan bukaan ventilasi. Pemasangan
S, E. C. P., Thojib, J., & Martiningrum, I.
turbin ventilator yang direkomendasikan
(2010). RESORT BATU AMPAR BALI
adalah 6 buah untuk Tipe L-60 atau 11 buah
DENGAN KONSEP VENTILASI
untuk Tipe L-45 dengan posisi penempatan
SILANG MELALUI RASIO BUKAAN
di tengah ruangan yang terpasang secara
RAGAM HIAS Erick Christ P.S, Jusuf
seri. Dimensi bukaan ventilasi yang akan
Thojib, Indyah Martiningrum.
dibuka adalah 24 x 1,25 meter untuk dinding
bagian utara dan 23 x 1,25 meter untuk Utomo, B. (2007). Sistem ventilasi dalam

dinding bagian barat dan berada 3 meter di kapal. 28(1), 76–82.

atas lantai pabrik.

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, B., Rahim, M. R., & Ishak, M.


(2017). Kinerja Sistem Ventilasi Alami
Ruang Kuliah. October 2018.
https://doi.org/10.32315/jlbi.6.1.51

Ii, B. A. B. (n.d.). Bab ii tinjauan pustaka


2.1. 8–31.

Iskandriawan, B. (2010). Study of Air


Velocity and Temperature Gradient in
Lecture Room Through Mixed and
Displacement Ventilation Systems to
Improve the Thermal Comfort. 21(2),
1–8.

Anda mungkin juga menyukai