TENGAH
PROPOSAL
Disusun sebagai salah satu syarat menyesuaikan Program studi Strata I pada Jurusan
Disusun Oleh :
NUNUK KHOIRIYAH
2020
ABSTRAK
SDM dan investasi sebagai variabel independen. Data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari terbitan Badan Pusat
Statistik berbagai edisi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel
dengan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah regresi data panel, dimana
dari standar hidup tertentu. Dalam arti proper, kemiskinan dipahami sebagai keadaan
kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Menurut World
Bank (2004), salah satu sebab kemiskinan adalah karena kurangnya pendapatan dan
aset (lack of income and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,
pakaian, perumahan dan tingkat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima
pekerjaan dan biasanya mereka yang dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki
masalahmasalah lain yang secara eksplisit berkaitan erat dengan masalah kemiskinan.
Dengan kata lain, pendekatannya harus dilakukan lintas sektor, lintas pelaku secara
perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan terus menerus untuk mencapai tujuan
yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan
diarahkan sedemikian rupa sehingga setiap tahap semakin mendekati tujuan. Menurut
strategi atau instrumen pembangunan. Hal ini berarti salah satu kriteria utama
pemilihan sektor titik berat atau sektor andalan pembangunan nasional adalah
kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang memungkinkan masyarakat
dilakukan untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok rentan dan
masyarakat miskin baik laki-laki maupun perempuan yang disebabkan antara lain oleh
bencana alam, dampak negatif krisis ekonomi, dan konflik sosial. Kelima, kemitraan
regional, dilakukan untuk pengembangan dan menata ulang hubungan dan kerjasama
lokal, regional, nasional, dan internasional guna mendukung pelaksanaan ke empat
strategi diatas. Baik pemerintah pusat maupun daerah telah berupaya dalam
namun masih jauh dari induk permasalahan. Kebijakan dan program yang
terpadu, terintegrasi dan sinergis sehingga dapat menyelesaikan masalah secara tuntas.
B. Rumusan Masalah
Tengah ?
Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Jawa Tengah.
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
tingkat kemiskinan di wilayah Jawa Tengah, sehingga dapat memahami lebih jauh
2. Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu ekonomi khususnya ekonomi
mempengaruhinya.
E. Landasa Teori
untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal - hal
ini berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
Menurut World Bank, dalam definisi kemiskinan adalah: ”The denial of choice and
opportunities most basic for human development to lead a long healthy, creative life
and enjoy a decent standard of living freedom, self esteem and the respect of other ”.
Dari definisi tersebut diperoleh pengertian bahwa kemiskinan itu merupakan kondisi
dimana seseorang tidak dapat menikmati segala macam pilihan dan kesempatan dalam
hidup layak, kebebasan, harga diri, dan rasa dihormati seperti orang lain.
oleh seseorang, sebuah keluarga, sebuah komunitas, atau bahkan sebuah negara yang
generasi, serta suramnya masa depan bangsa dan negara. Negara-negara maju yang
lingkungan hidup melihat bahwa laju pertumbuhan industri tidak mengurangi bahkan
justru menambah tingkat polusi udara dan air, mempercepat penyusutan sumber daya
sedang berkembang, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi pada tahun 1960
pembangunan pada wilayah tersebut. Apabila suatu wilayah dapat meningkatkan laju
masalah dalam pembangunan ekonomi ini adalah apakah pertumbuhan ekonomi yang
terjadi pada suatu wilayah sudah merata diseluruh lapisan masyarakat. Harapan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita
masyarakat akan tercipta dan ketimpangan akan berkurang. Ada teori yang
mengatakan bahwa ada trade off antara ketidakmeratan dan pertumbuhan. Namun
sehingga di banyak NSB tidak ada trade off antara pertumbuhan dan ketidakmerataan
kekurangan sumber daya yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan hidup serta
dilihat dari tingkat akses terhadap kekuasaan yang mempunyai pengertian tentang
dapat dilihat dari tingkat kekurangan jaringan dan struktur sosial yang mendukung
menurut Nurkse,1953 dalam Mudrajad Kuncoro, (1997) secara sederhana dan yang
1. Kemiskinan Absolut
berada di bawah garis kemiskinan dan tidak cukup untuk menentukan kebutuhan
dasar hidupnya. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan
kebutuhan minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat
kebiasaan saja, tetapi juga iklim, tingkat kemajuan suatu negara, dan faktor-faktor
sosialnya.
2. Kemiskinan Relatif
kebutuhan dasar hidupnya, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan
kemiskinan ini bersifat dinamis atau akan selalu ada. Oleh karena itu, kemiskinan
dapat dari aspek ketimpangan sosial yang berarti semakin besar ketimpangan
antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah, maka akan
semakin besar pula jumlah penduduk yang dapat dikategorikan selalu miskin.
3. Kemiskinan Kultural
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya atau
dengan kata lain seseorang tersebut miskin karena sikapnya sendiri yaitu pemalas
dan tidak mau memperbaiki kondisinya. Menurut Sharp (dalam Mudrajad
Kuncoro, 2001) terdapat tiga faktor penyebab kemiskinan jika dipandang dari sisi
manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya
Penduduk miskin di daerah pedesaan pada tahun 2006 diperkirakan lebih tinggi
masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Penyebab yang lain adalah
seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi
buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama
oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai.
rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan
jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Pemerintah
dalam tahun 2007 didukung oleh beberapa program prioritas lain, antara lain:
disiplin dan tanggung jawab, perbaikan konsumsi dan peningkatan gizi, serta
tetapi harus adil, sehingga dibutuhkan keadilan ekonomi yang bersumber pada
Pancasila bukan pada ekonomi modern yang tidak sesuai dengan budaya
bangsa.
F. Penelitian sebelumnya
Beberapa penelitian tentang kemiskinan di berbagai negara telah dilakukan
oleh sejumlah peneliti dengan daerah dan periode waktu yang berbeda pula, antara
lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hermanto Siregar dan Dwi Wahyu Winarti (2006)
hal ini dilakukan karena jumlah penduduk miskin akibat krisis belum berhasil
dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan, PDRB,
tingkat inflasi, jumlah lulusan tingkat smp, sma, agrishare, industri share, dan
dummy krisis. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa tidak hanya pertumbuhan
ekonomi saja yang mampu mengurangi kemiskinan suatu daerah melainkan efek
2. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Tisna Amijaya (2008) yang berjudul
Panel Data dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan,
pengangguran.
Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa variabel ketidakmerataan distribusi
G. Metodologi Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Menurut Anto Dajan (2000) yang dimaksud
dengan data sekunder yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
yang bukan pengolahannya. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data
Variable Dependen
PBS.
Variabel Indenpenden
a. Pendapatan
Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk
c. Investasi
c. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi data panel. Data panel
merupakan gabungan data deret waktu (time series) dengan cross section.
Dengan kata lain, data panel adalah data yang diperoleh dari data cross section
yang diobservasi berulang pada unit objek yang sama pada waktu yang berbeda.
Secara umum, formula dari model regresi panel adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi observasi time series dan cross section membuat data panel
3. Dampak yang secara sederhana tidak dapat dilihat pada data cross section
murni maupun time series murni bisa dideteksi dengan data panel.
Secara umum, formula dari model regresi panel adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y : Tingkat kemiskinan
PEN : Pendapatan
INV : Investasi
Uji Multikoliniearitas
adannya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua
variabel yang menjelaskan dari model regresi, ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas.
Uji Normalitas
digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Data yang baik memiliki
yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkolerasi dan mempunyai varian yang
terdistribusi normal
Uji Heteroskedasitas
muncul dalam fungsi regresi populasi tidak memiliki varians yang sama, uji
Melihat pola residual dari hasil estimasi regresi. Jika residual bergerak
konstan, maka tidak ada heteroskedasitas. Akan tetapi, jika membentuk suatu
dilakukan uji Harvey, hasil yang diperhatikan dari uji ini adalah nilai F dan
2
Obs*R- Squared. Jika nilai Obs*R-Squared lebih kecil dari X tabel, maka
Uji Autokorelasi
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran teoritis menunjukkan pola pikir teori yang dibuat untuk
Berdasarkan landasan teori dari penelitian maka dapat digambarkan sebagai berikut :
Kerangka pemikiran
PENDAPATAN
SDM TINGKAT
KEMISKINAN
INVESTASI
UDAYANA. 2013.
Semarang. 2010.
Idah Zuhroh. 2015. “An Approcach Of Vector Autoregression Mode For Inflation
Indonesia. 2016
Nur Isa Pratowo. 2009. ”Analisis faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Indeks
Januari 2011.