Resume Konsep Kesehatan Spiritusl
Resume Konsep Kesehatan Spiritusl
NIM 1901110580
Spirituality atau spiritual berasal dari bahasa latin “spiritus” yang berarti nafas atau udara.
spirit memberikan hidup,menjiwai seseorang. Spirit memberikan arti penting ke hal apa saja
yang sekiranya menjadi pusat dari seluruh aspek kehidupan
seseorang( Dombeck,1995). Spiritual adalah konsep yang unik pada masing-masing individu
(Farran et al, 1989). Masing-masing individu memiliki definisi yang berbeda mengenai
spiritual, hal ini dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide
mereka sendiri tentang hidup. Spiritual menghubungkan antara intrapersonal (hubungan
dengan diri sendiri), interpersonal (hubungan antara diri sendiri dan orang lain), dan
transpersonal (hubungan antara diri sendiri dengan tuhan/kekuatan gaib) . Spiritual adalah
suatu kepercayaan dalam hubungan antar manusia dengan beberapa kekuatan diatasnya,
kreatif, kemuliaan atau sumber energi serta spiritual juga merupakan pencarian arti dalam
kehidupan dan pengembangan dari nilai-nilai dan sistem kepercayaan seseorang yang mana
akan terjadi konflik bila pemahamannya dibatasi.
Dalam hirarki kebutuhan manusia, kesehatan spiritual tampak untuk pemenuhan yang
mengandung arti dari kebutuhan melebihi tingkat aktualisasi diri. Kesehatan spiritual
berkaitan erat dengan dimensi lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan
dimensi lain (fisiologis, psikologis, sosiologis, kultural). Peran perawat adalah bagaimana
perawat mampu mendorong klien untuk meningkatkan spiritualitasnya dalam berbagai
kondisi, Sehingga klien mampu menghadapi, menerima dan mempersiapkan diri terhadap
berbagai perubahan yang terjadi pada diri individu tersebut.
Agama merupakan petunjuk perilaku karena di dalam agama terdapat ajaran baik dan
larangan yang dapat berdampak pada kehidupan dan kesehatan seseorang, contohnya
minuman beralkohol sesuatu yang dilarang agama dan akan berdampak pada kesehatan bila
di konsumsi manusia. Agama sebagai sumber dukungan bagi seseorang yang mengalami
kelemahan (dalam keadaan sakit) untuk membangkitkan semangat untuk sehat, atau juga
dapat mempertahankan kesehatan untuk mencapai kesejahteraan. Sebagai contoh orang sakit
dapat memperoleh kekuatan dengan menyerahkan diri atau memohon pertolongan dari
Tuhannya.
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia.
Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin
dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada
yang mampu membangkitkan dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan
kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi
kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat
pasien kritis atau menjelang ajal.
Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan, di
mana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya
berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu
membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan.
D. Perkembangan Spiritual
Usia remaja akhir, merupakan tahap perkumpulan kepercayaan yang di tandai dengan adanya
partisipasi aktif pada aktivitas keagamaan. Pengalaman dan rasa takjub membuat mereka
semakin merasa memiliki dan berarti akan keyakinannya. Perkembangan spiritual pada masa
ini sudah mulai pada keinginan akan pencapaian kebutuhan spiritual seperti keinginan
melalui meminta atau berdoa kepada penciptanya, yang berarti sudah mulai membutuhkan
pertolongan melalui keyakinan atau kepercayaan. Bila pemenuhan kebutuhan spiritual tidak
terpenuhi, akan timbul kekecewaan.
Usia awal dewasa, merupakan masa pencarian kepercayaan dini, diawali dengan proses
npernyataan akan keyakinan atau kepercayaan yang dikaitkan secara kognitif sebagai bentuk
yang tepat untuk mempercayainya. Pada masa ini, pemikiran sudah bersifat rasional dan
keyakinan atau kepercayaan terus dikaitkan dengan rasional. Segala pertanyaan
tentang kepercayaan harus dapat dijawab secara rasional. Pada masa ini, timbul perasaan
akan penghargaan terhadap kepercayaannya.
4. Agama yang dianut. Keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat
menetukan arti pentingnya kebutuhan spiritual.
1. Pasien Kesepian. Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang menemani akan
membutuhkan bantuan spiritual karena mereka merasakan tidak ada kekuatan selain kekuatan
Tuhan, tidak ada yang menyertainya selain Tuhan.
4. Pasien yang harus mengubah gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat membuat
seseorang lebih membutuhkan keberadaan Tuhan (kebutuhan spiritual). Pola gaya hidup
dapat membuat kekacauan keyakinan bila ke arah yang lebih buruk. Akan tetapi bila
perubahan gaya hidup kea rah yang lebih baok, maka pasien akan lebih membutuhkan
dukungan spiritual.
G. Masalah Spiritual
Masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan spiritual adalah distress spiritual,
yang merupakan suatu keadaan ketika individu atau kelompok mengalami atau berisiko
mengalami ganguan dalam kepercayaan atau sistem yang memberikannya kekuatan,
harapan, dan arti kehidupan, yang ditandai dengan pasien meminta pertolongan spiritual,
mengungkapakan adanya keraguan dalam system kepercayaan, adanya gangguan yang
berlebih dalam mengartikan hidup, mengungkapkan perhatian yang lebih pada kematian dan
sesudah hidup, adanya keputusasaan, menolak kegiatan ritual, dan terdapat tanda-tanda
seperti menangis, menarik diri, cemas, dan marah, kemudian ditunjang dengan tanda fisik
seperti nafsu maakan terganggu, kesulitan tidur, dan tekanan darah meningkat.
Spiritual yang sakit, yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang dicintai atau dari
penderitaan yang berat.
Spiritual yang khawatir, yatitu terjadi pertentangan kepercayaan dan sistem nilai seperti
adanya aborsi.
Spiritual yang hilang, yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan
keagamaan.
H. Pengkajian Spritual
Pengkajian terhadap masalah kebutuhan spiritual antara lain adanya ungkapan terhadap
masalh spiritual, misalnya arti kehidupan, kematian dan penderitaan, keraguan akan
kepercayaan yang dianut, penolakan untuk beribadah, perasaan yang kosong, dan pengakuan
akan perlunya bantuan spiritual. Beberapa faktor yang menyebabkan masalah spiritual adalah
kehilangan salah satu bagian tubuh, beberapa penyakit terminal, tindakan pembedahan,
prosedur invasive, dan lain-lain.
Budaya
Praktek keagamaan
Pekerjaan
Harapan klien
G. Diagnosa Keperawatan
Rencana yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah spiritual antara lain:
Memberikan ketenangan atau privasi sesuai dengan kebutuhan melalui berdoa dan beribadah
secara rutin
I. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah spiritual secara unun dapat dinilai dari perubahan untuk
melakukan kegiatan spiritual, adanya kemampuan melaksanakan ibadah, adanya ungkapan
atau perasaan yang tenang, dan menerima adanya kondisi atau keberadaannya, wajah yang
menunjukkan rasa damai, kerukunan dengan orang lain, memilki pedoman hidup, dan rasa
bersyukur.