Anda di halaman 1dari 10

CASE 1.

1
ENRON CORPORATION

Disiplin, kejujuran, dan bekerja keras adalah tiga ciri utama yang ditanamkan oleh
orang tua Andersen kepadanya. Pada usia 23 tahun, Andersen adalah CPA termuda di
Negara Illinois. Beberapa tahun kemudian, Andersen dan seorang temannya, Clarence
Delany, bekerjasama untuk menyediakan jasa akuntansi, audit, dan jasa-jasa lain yang terkait.
Dua akuntan muda tersebut menamai perusahaan mereka dengan nama Andersen, Delany &
Company. Ketika Delany memutuskan untuk tidak lagi bekerjasama dengan Andersen, lalu
Andersen mengganti nama perusahaannya menjadi Arthur Andersen & Company. Sepanjang
karirnya, Arthur Edward Andersen mengandalkan moto sederhana sebagai pedoman untuk
membuat keputusan penting dalam wilayah pribadi maupun professional, yaitu ”Think
Straight, Talk Straight”.
Arthur Andersen meninggal pada tahun 1947 dan digantikan oleh Leonard Spacek,
seorang akuntan yang memiliki semangat tinggi dan percaya bahwa peran utama seorang
auditor independen adalah untuk memastikan bahwa klien mereka melaporkan secara penuh
dan jujur tentang masalah keuangan perusahaan mereka. Kepemimpinan dan keterampilan
bisnisnya yang kuat mengubah Arthur Andersen & Company menjadi sebuah kantor akuntan
terkemuka di tingkat internasional. Ketika Spacek pensiun pada tahun 1973, Arthur Andersen
& Company dapat dikatakan sebagai kantor akuntan paling dihormati tidak hanya di Amerika
Serikat, tetapi juga seluruh dunia. Namun pada akhir 2001, perusahaan tersebut mengalami
krisis yang paling signifikan dalam sejarah sejak kematian pendirinya yang berasal dari audit
sebuah perusahaan energi, yang didirikan pada tahun 1930 yaitu Northern Natural Gas
Company.
Northern Natural Gas Company didirikan di Omaha, Nebraska pada tahun 1930.
Investor untuk perusahaan yang tergolong masih baru ini adalah perusahaan Lone Star Gas
Corporation. Northern bergulat dengan permasalahan bagaimana membujuk pelanggan untuk
menggunakan gas alam guna menghangatkan rumah mereka. Sayangnya perhatian kepada
mereka muncul akibat adanya rumah yang meledak akibat dari kebocoran gas alam yang
menyebabkan Northen kehilangan banyak pelanggan potensial mereka. Namun, harga yang
relatif murah menyebabkan masih ada orang yang tetap menjadi pelanggan Northen.
Tahun 1980, Northen berubah nama menjadi InterNorthern, Inc. Selama beberapa tahun
berikutnya manajemen perusahaan memperluas ruang lingkup operasi dengan berinvestasi
pada usaha diluar industri gas alam, mencakup eksplorasi minyak, bahan kimia,
1
pertambangan batu bara, dan penjualan bahan bakar. Tahun 1985, InterNorthern dibeli oleh
perusahaan gas alam Houston sebesar $2,3 milyar. Akuisisi ini mengendalikan 40.000 mil
jaringan pipa gas alam dan memungkinkan untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka
sebagai perusahaan gas alam terbesar di Amerika Serikat. Tahun 1986, InterNorthern berubah
nama menjadi Enron. Kenneth Lay, mantan ketua Houston Natural Gas Company, muncul
sebagai top executive dan memilih Houston, Texas sebagai kantor pusat. Lay mempekerjakan
Jeffrey Skilling untuk menjadi salah satu bawahannya. Selama tahun 1990-an Skilling
mengembangkan dan mengimplementasikan rencana untuk mengubah Enron dari pemasok
gas konvensional menjadi sebuah perusahaan yang memperdagangkan energi sebagai
perantara antara produsen produk – produk energi, terutama gas alam dan listrik ke konsumen
komoditas tersebut. Pada tahun 2001 Lay memposisikan Skilling sebagai CEO. Walaupun
Lay tetap sebagai pimpinan perusahaan. Lay dan Skilling menjelaskan kepada pemegang
saham bahwa Enron mengalami metamorfosis dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu.
Bulan Juni 2001, Skilling dipilih sebagai CEO nomor 1 diseluruh negeri. Sementara
Enron dielu-elukan sebagai perusahaan paling inovatif di Amerika. CFO Enron, Andrew
Fastow diakui atas usahanya dalam menciptakan struktur keuangan untuk perusahaan terbesar
dan kompleks. Selama pidatonya pada Januari 2001, Lay mengungkapkan bahwa tujuan
utamanya adalah untuk menjadikan Enron sebagai perusahaan terbesar di dunia. Sayangnya,
Lay gagal mencapai tujuannya. Dalam hitungan bulan selama tahun 2001 Enron hancur
sangat cepat. Enron tiba-tiba runtuh dan investor pun panik. Majalah Newsweek
menggambarkannya sebagai krisis investor terbesar sejak tahun 1929. Masalah keuangan
Enron dipicu oleh keraguan publik atas keputusan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
dibuat oleh akuntan perusahaan. Keputusan tersebut diperiksa, dianalisis, dan nampaknya
telah disetujui oleh kantor akuntan publik Andersen sebagai auditor independen Enron.
Tanggal 16 Oktober 2001 Enron menerbitkan laporan pendapatan untuk kuartal ketiga.
Laporan mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami kerugian besar pada kuartal tersebut.
Terdapat masalah dalam menganalisis keuangan Enron yaitu penurunan sejumlah $1,2 miliar
ekuitas pemilik Enron dan aset yang diduga diperlihatkan sebagai renungan dalam pelepasan
tekanan laba. Tulisan ini turun akibat dari pembalikan transaksi yang telah direkam
sebelumnya yang melibatkan swap saham Enron untuk catatan piutang. Enron telah
memperoleh wesel tagih dari pihak ketiga yang telah diinvestasikan dalam kemitraan terbatas
yang diselenggarakan dan disponsori oleh perusahaan. Setelah mempelajari transaksi-
transaksi secara lebih mendalam, staf akuntansi Enron dan auditor perusahaan Andersen
menyimpulkan bahwa catatan piutang tidak seharusnya dilaporkan dalam bagian aset dari
2
neraca perusahaan melainkan sebagai pengurangan ekuitas pemilik. Setelah harga saham
jatuh, tiga minggu kemudian (8 November 2001) Enron menyajikan kembali laporannya
dimana pendapatan yang dilaporkan untuk lima tahun sebelumnya dan menghilangkan sekitar
$600 juta dari keuntungan perusahaan sebagai pertanda ambruknya Enron. 2 Desember 2001,
berbagai tekanan menyebabkan Enron mengajukan kebangkrutan. Enron diklaim menjadi
kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS, membuat kerugian lebih dari $60 miliar atas
pemegang saham saja. Tahun berikutnya klaim Enron lebih dari $100 miliar dari kerugian
yang dihasilkan ketika klien lain Andersen, WorldCom, bangkrut.
Publik menyadari semua yang disajikan Enron sebelumnya adalah sandiwara. Selama
1990-an, ratusan perusahaan besar mulai membangun SPE. Dalam kebanyakan kasus, SPE
digunakan untuk membiayai akuisisi aset atau dana proyek konstruksi atau terkait aktivitas.
Apapun, motivasi yang mendasari untuk menciptakan suatu SPE hampir selalu "menghindari
utang." Artinya, SPE disediakan perusahaan besar dengan mekanisme untuk meningkatkan
pembiayaan yang diperlukan untuk berbagai keperluan tanpa diwajibkan untuk melaporkan
utang dalam neraca mereka. Selama awal tahun 1990, Securities and Exchange Commission
(SEC) dan FASB telah bergulat dengan perdebatan dan isu-isu akuntansi pelaporan keuangan
yang ditimbulkan oleh SPE. Meskipun perdebatan dan diskusi sengit, SEC dan FASB
menyediakan bimbingan formal untuk perusahaan dan akuntan mereka dalam penyusunan
laporan untuk SPE. Pedoman yang paling penting bahwa badan otoritatif diimplementasikan
untuk SPE, yang disebut aturan 3%, terbukti sangat kontroversial. Aturan ini membolehkan
perusahaan untuk menghilangkan aset suatu SPE dan kewajiban dari laporan keuangan
konsolidasi asalkan pihak independen perusahaan menyediakan minimal 3% dari modal SPE
itu.
Sepanjang tahun 1990-an, banyak perusahaan mengambil keuntungan dari hukum yang
minimal dan pedoman akuntansi untuk SPE untuk mengalihkan sejumlah besar kewajiban
mereka pada neraca perusahaan. Enron adalah pengguna paling agresif dan inovatif dari
Struktur SPE dengan menciptakan ratusan SPE. Dalam banyak kasus, Enron menggunakan
SPE untuk tujuan tunggal men-download aset berkinerja buruk dari laporan keuangan atas
laporan keuangan entitas terkait tetapi tidak dikonsolidasi.
Untuk meyakinkan pemberi pinjaman demi kelangsungan aliran uang tunai ke Enron,
tim manajemen perusahaan menyadari bahwa mereka harus mempertahankan peringkat
kredit yang tinggi dan merilis laporan keuangan setiap periode dengan mengesankan. Ketika
harga pasar saham Enron jatuh dibawah yang ditetapkan, Enron diminta untuk memberikan
saham tambahan dengan mengagunkan pinjaman yang diberikan serta melakukan
3
pembayaran tunai yang signifikan untuk SPE, atau untuk merestrukturisasi sebelum transaksi
dengan SPE tersebut. Dalam skenario terburuk, Enron mungkin terpaksa untuk bersatu dan
menggabungkan aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan.
Bulan Oktober 2001 jatuhnya harga saham Enron merupakan kerugian terberat
yang diderita oleh perusahaan SPE besar. Dari beberapa dokumen yang diperoleh pada tahun
2002 ternyata Enron telah menyalahgunakan metode akuntansi mark-to-market untuk kontrak
jangka panjang yang melibatkan berbagai komoditas energi, gas alam, dan terutama listrik.
Mengingat sifat dari bisnis mereka, perusahaan perdagangan energi secara teratur masuk ke
dalam kontrak jangka panjang untuk memberikan komoditas energi.
Joseph Berardino menjadi direktur eksekutif dari Andersen, tidak lama sebelum
perusahaan tersebut menghadapi badai kritik mengenai kebangkrutan dari klien terbesar
kedua mereka, Enron Corporation. Berardino menjelaskan kepada kongres bahwa auditor
Andersen telah terlibat secara minimal dalam transaksi yang pada akhirnya menyebabkan
pengurangan ekuitas pemegang saham senilai $1,2 milyar dari yang dilaporkan Enron pada
Oktober 2001. Pihak yang paling kritis terhadap keterlibatan Andersen dalam keputusan
pelaporan dan akuntansi Enron untuk transaksi SPE adalah mantan Ketua SEC Lynn Turner.
Selama masa jabatannya di SEC pada tahun 1990-an, Turner telah terlibat dalam badan
federal yang menyelidiki audit Andersen terhadap Waste Management Inc. Penyelidikan itu
menghasilkan sanksi terhadap beberapa auditor Andersen dan pencatatan ulang $1,4 milyar
laporan keuangan Waste Management yang merupakan pencatatan ulang akuntansi terbesar
di sejarah AS pada saat itu.
Awal tahun 2002 Andersen menghadapi kritik dari penyelidik kongres, tuntutan hukum
dalam jumlah besar dari pemegang saham Enron dan krediturnya, dan tuntutan kriminal dari
pemerintah federal yang muncul karena terjadinya pemusnahan dokumen. Akhir maret 2002,
Joseph Berardino mengundurkan diri sebagai sebagai CEO Andersen setelah gagal
menegosiasikan merger Andersen dengan salah satu dari KAP Big Five. Selama beberapa
waktu berikutnya, lusinan klien Andersen memberhentikan perusahaan itu sebagai auditor
independennya karena khawatir perusahaan tidak akan bertahan jika terbukti bersalah dalam
tuntutan kriminalnya. Segera setelah pengumuman pemberhentian, departemen kehakiman
mengungkapkan bahwa David Duncan, mantan partner audit Enron telah mengaku bersalah
karena melanggar hukum dan bersedia bersaksi melawan perusahaannya. Pengakuan Duncan
menjadi bukti yang mematikan bagi Andersen. Pada Juni 2002, juri Federal menyatatakan
perusahaan bersalah karena melanggar hukum. Keputusan ini memaksa perusahaan

4
mengakhiri hubungannya dengan klien yang tersisa. Hal ini secara efektif mengakhiri karir
gemilang Andersen dalam profesi akuntansi AS.
Selama beberapa bulan dan tahun berikutnya, sejumlah pejabat Enron menghadapi
tuntutan pidana yang diajukan oleh penegak hukum federal, diantaranya Kenneth Lay, Jeffrey
Skilling, dan Andrew Fastow. Pada tahun 2004 Fastow mengaku bersalah telah berkonspirasi
untuk melakukan sekuritas dan juga tuduhan lain. Fastow menerima sepuluh tahun penjara
dan diharuskan menyerahkan $25 juta aset pribadinya yang dikumpulkan semasa jabatannya
di Enron. Vonis terhadap Lay dan Skilling masih ditunda.
Setelah skandal Enron terungkap, FASB menetapkan Pelaporan Akuntansi dan
Keuangan bagi SPE. Tahun 2002, kongres menerbitkan Sarbanes Oxley Act untuk
memperkuat pelaporan keuangan bagi perusahaan publik yang pada dasarnya memperbaiki
kekuatan dan kualitas audit independen. Diantara beberapa peraturan lainnya Sarbanes Oxley
Act membatasi tipe jasa konsultasi yang dapat diberikan auditor independen kepada kliennya
dan mengharuskan perusahaan publik untuk membuat laporan tahunan mengenai kualitas
kontrol internalnya. Perubahan yang paling mendasar dalam profesi akibat skandal Enron
adalah diciptakannya satu badan federal baru yaitu The Public Companies Accounting
Oversight Board untuk melihat proses pembuatan aturan untuk fungsi audit independen.

1. Kegagalan Enron menciptakan krisis kepercayaan terhadap profesi Akuntan Publik.


Sebutkan pihak – pihak yang anda percaya paling bertanggung jawab atas krisis tersebut.
Berikan alasan atas pilihan anda tersebut.
Jawab:
Pihak yang paling bertanggungjawab atas krisis kepercayaan yang dilakukan oleh
Enron adalah 1) Manajemen Enron karena telah secara sengaja memanipulasi transaksi
5
yang terjadi dengan menunda pencatatan piutang. Selain itu dilakukan penggelembungan
pendapatan dan menyembunyikan utang perusahaan, 2) Akuntan Arthur Andersen &
Company. Seorang akuntan publik harus mematuhi peraturan yang berlaku serta
menjunjung tinggi kode etik Hal ini menyangkut kejujuran, independensi, dan objektivitas.
Pada kasus Enron, pihak Arthur Andersen & Company belum mampu bersikap jujur,
independen, dan objektif. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan
memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (Generally
Accepted Accounting Practices). Andersen, disewa dan dibayar oleh Enron. Andersen juga
menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana hal ini melebihi wewenang dari akuntan
publik umumnya. Selain itu Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran
yang begitu besar dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya
konsultasi, 3) Pihak regulator dalam hal ini adalah SEC dan FASB karena belum
menerbitkan aturan formal mengenai Special Purpose Entities (SPE) sehingga perusahaan
dapat memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingannya sendiri. Selain itu, Enron sebagai
perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh Federal Energy
Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan pengawasan secara
mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik
tidak di satu negara, yaitu antar negara.
2. Sebutkan 3 tipe jasa konsultasi yang harus disediakan oleh kantor audit untuk klien audit
mereka pada tahun yang baru saja berakhir. Dari jasa - jasa tersebut, indikasikan perlakuan
khusus jika ada, apakah ada ketentuan/peraturan yang memperbolehkan akuntan publik
untuk mengajukan jasa tersebut?
Jawab:
a. Arthur Andersen & Company memberikan perikatan dalam bentuk jasa audit internal
dimana Andersen membantu Enron dalam memainkan pembukuannya. Dari aktivitas
ini Andersen memperoleh fee sebesar $1 juta per minggu. Aktivitas ini tentunya akan
mengancam independensi dari Andersen sebagai akuntan eksternal karena Andersen
akan cenderung memihak kepada kepentingan Enron dan mengabaikan kepentingan
publik.
b. Andersen memberikan jasa studi kelayakan, yaitu menganalisa dan meninjau transaksi
SPE Enron. Hal ini bertentangan dengan standar umum audit, dimana perikatan tersebut
seharusnya dilakukan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki pengetahuan yang
cukup dalam bidang transaksi SPE.

6
c. Andersen juga memberikan jasa konsultasi dalam bidang desain sistem akuntansi,
pengembangan e-commerce, dan berbagai jasa IT lainnya.
3. Untuk pertanyaan ini, asumsikan kutipan dari laporan Power yang menyediakan
penjelasan yang akurat tentang keterlibatan Andersen dalam pembuatan keputusan
pelaporan akuntansi dan keuangan Enron. Berdasarkan asumsi tersebut, apakah anda
percaya bahwa keterlibatan Andersen dalam keputusan tersebut melanggar standar
profesional, jika iya buatlah daftar standar tersebut dan jelaskan alasannya.
Jawab:
Kami percaya bahwa keterlibatan Andersen telah melanggar standar professional
akuntansi yang meliputi:
a. Standar Umum:
Dalam standar umum kedua, dikatakan bahwa dalam semua hal yang berhubungan
dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
Namun kenyataannya pada kasus Enron, Arthur Andersen & Company tidak dapat
menjaga independensinya.
Seperti:
1) SA200: Auditor harus bersikap independen dan tidak memihak atau bersifat netral.
Dalam kasus enron hal ini telah dilanggar dan tidak bisa mempertahankan
independensinya.
2) SA210: Persetujuan mengenai ketentuan perikatan audit. Anderson melanggar hal
ini karena telah membantu menyusun pembukuan perusahaan dan sebagai auditor
internal.
b. Standar Pelaporan:
Dalam standar ini, dinyatakan bahwa laporan auditor menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Namun
pada kasus Enron, Arthur Andersen & Company sebenarnya telah mengetahui bahwa
laporan keuangan Enron telah dimanipulasi untuk tujuan tertentu, namun selama 15
tahun sebagai auditor independen, Arthur Andersen & Company tetap memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan Enron.
1) SA220: Pengendalian mutu kualitas audit atas laporan keuangan. Arthur Andersen
& Company telah gagal mempertahankan kualitas mutu auditnya yang
menyebabkan ditutupnya Arthur Andersen & Company.
2) SA700: Perumusan pendapatan dan pelaporan atas laporan keuangan. Pihak Arthur
Andersen & Company mengetahui kalau ternyata laporan keuangan Enron telah
7
dimanipulasi namun selama 15 tahun Anderson tetap memberikan pendapat wajar
tanpa pengecualian yang menyebabkan terjadinya kebohongan publik yang
berkepentingan.
4. Berikan penjelasan persyaratan utama yang termasuk dalam standar profesional auditing,
terkait dengan penyiapan dan penyimpanan kertas kerja, pihak mana yang mempunyai hak
atas kertas kerja: klien atau kantor akuntan?
Jawab:
Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang
dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit. Persyaratan
utama yang termasuk dalam standar professional auditterkait dengan penyiapan dan
penyimpanan kertas kerja adalah:
a. Lengkap, lengkap dalam hal ini adalah harus berisi semua informasi pokok serta tidak
memerlukan penjelasan lisan sebagai tambahan.
b. Teliti, kertas kerja yang dibuat harus bebas dari kesalahan, baik kesalahan penulisan
atau penjumlahan.
c. Ringkas, hanya berisi informasi yang pokok.
d. Jelas, tidak menimbulkan pengertian ganda atas apa yang disajikan.
e. Rapi, kerapaian ini akan mempermudah pemahaman atas informasi yang disajikan.
Pihak yang mempunyai hak atas kertas kerja audit adalah kantor akuntan, karena
kertas kerja ini digunakan untuk mencatat bukti yang telah dikumpulkan selama
pemeriksaan oleh auditor, kertas kerja ini merupakan media untuk menghubungkan antara
catatan klien dengan laporan pemeriksaan akuntan. Informasi yang terkandung dalam
kertas kerja audit merupakan catatan utama terkait dengan pekerjaan yang telah dilakukan
oleh auditor dan simpulan – simpulan yang dibuatnya mengenai kuantitas, bentuk dan isi
dari kertas kerja yang digunakan dalam perikatan tersebut.
5. Identifikasi dan buatlah daftar lima rekomendasi yang telah dibuat belakangan ini untuk
memperkuat fungsi independen audit.
Jawab:
Lima rekomendasi yang telah dibuat baru-baru ini untuk memperkuat fungsi
independen audit adalah:
a. Mempertegas aturan–aturan hukum bila terbukti adanya pelanggaran terhadap kode etik
yang dilakukan oleh auditor itu sendiri.
b. Sarbanes-Oxley Act memberikan batasan atas jenis jasa konsultasi yang diberikan
auditor independen kepada klien serta memberi syarat kepada perusahaan-perusahaan
8
untuk menyiapkan laporan tahunan sesuai dengan kualitas pengendalian internal yang
dimiliki.
c. Pembentukan agensi federal baru yaitu Public Companies Accounting Oversight
Board untuk mengawasi proses pembuatan aturan untuk fungsi audit independen.
d. Mewajibkan perusahaan untuk merotasi atau mengganti auditor eksternalnya secara
berkala untuk menghindari adanya hubungan istimewa antara auditor dengan klien, dan
untuk meningkatkan laporan audit yang dihasilkan karena auditor yang mengetahui
bahwa mereka akan diganti umumnya akan melaksanakan audit dengan standar yang
baik agar memiliki kredibilitas tinggi dimata auditor yang baru.
e. Pembentukan fungsi audit internal dan komite audit. Fungsi audit internal untuk
membantu manajemen melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan dapat
mendukung audit atas laporan keuangan. Pembentukan komite audit yang nantinya
akan menerima laporan dari auditor independen serta mereview hasil audit yang
menunjukkan kebijakan akuntansi penting yang digunakan, alternatif perlakuan-
perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen
perusahaan.
6. Apakah anda percaya bahwa telah terjadi perubahan yang siginifikan atau evolusi selama
beberapa dekade belakangan mengenai konsep profesionalisme yang berkaitan dengan
akuntan publik. Jika iya, jelaskan bagaimana anda percaya bahwa konsep tersebut berubah
atau berkembang selama jangka waktu tersebut dan identifikasi faktor utama yang
bertanggungjawab untuk setiap jenis perubahan.
Jawab:
Perubahan yang siginifikan mengenai profesionalisme yang berkaitan dengan akuntan
publik telah terjadi, diwakili oleh kasus Arthur Andersen & Company. Dari awal didirikan
hingga sebelum terjadinya kasus pada perusahaan Enron, Arthur Andersen & Company ini
tetap memegang teguh profesionalitas dalam melakukan audit. Namun, setelah beberapa
dekade, dengan adanya pergantian auditor-auditor, penurunan sikap profesionalisme ini
justru terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa kesadaran dan etika atas profesi
yang dimiliki. Seorang auditor seharusnya memiliki sikap independen terhadap kliennya.
Namun, dalam kasus Enron, Arthur Andersen & Company menerima fee yang sangat
besar, yang diduga dapat memengaruhi sikap independen atau profesionalisme yang
dimiliki.
7. Seperti yang telah ditunjukkan dalam kasus ini, SEC tidak mensyaratkan perusahaan
publik untuk memiliki laporan keuangan kuartalan yang telah diaudit. Tanggung jawab
9
apa, jika ada, yang dimiliki oleh kantor akuntan publik terhadap laporan keuangan
kuartalan klien mereka. Menurut pendapat anda, haruskah laporan keuangan kuartalan
diaudit, berikan alasannya!
Jawab:
Menurut kami, laporan keuangan kuartalan perusahaan memang tidak harus diaudit
karena hal ini merupakan suatu pemborosan biaya dan waktu, dimana biaya untuk
membayar jasa audit akan meningkat dan mengaudit setiap laporan kuartalan akan
memakan waktu yang lama. Disamping itu, laporan keuangan kuartalan belum
mencerminkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, jadi sebaiknya pelaksanaan audit
dilakukan pada akhir tahun saja. Namun apabila dilihat dari sisi auditor, auditor tidak
bertanggung jawab atas laporan keuangan kuartalan, kecuali laporan keuangan kuartalan
yang berakhir pada 31 Desember pada periode bersangkutan karena laporan keuangan
tahunan wajib untuk diaudit.

10

Anda mungkin juga menyukai