Anda di halaman 1dari 17

RESUME

“PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK”


“PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN”
“NILAI-NILAI ETIK”

DISUSUN OLEH:

NINING

PO7120317030

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN D-IV KEPERAWATAN


T.A 2020
RESUME PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK

A. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap


hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan
alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


ETIS
  Kebutuhan pasien
  Proses penyakit
  Hak pasien
  Keinginan/perasaan pasien
  Keinginan keluarga
  Tujuan yang dibuat tim engobatan/perawatan
  Agama
  Faktor sosial/status sosial (adat istiadat,ide, kepercayaan, tujuan individu,
kelompok atau masyarakat)
  IPTEK
  Legislasi/keputusan yuridis/kode etik
  Pekerjaan/sosial ekonomi
  Posisi Perawat
C. TEORI ETIK YANG MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS
Teori etik merupakan teori utama dalam engobatan, keperawatan dan bioetik.
Teori etik merupakan prinsip moral atau serangkaian prinsip moral yang dapat
digunakan untuk mengkaji apa yang benar apa yang salah secara moral.

Ada 2 teori etik :

- Teori Teologi/Utilitarianism
- Teori Deontologi
D. TEORI TEOLOGI

¨  Pengertian :

o   Suatu doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan


atau konsekuensi yang dapat terjadi (Suhaemi,2003)

 Pencapaian hasil dengan kebaikan maksimal dan keburukan minimal


bagi manusia.

E. PRINSIP TEORI TEOLOGI


- The greatest happiness of the greates number  (Bentham 1748-1832 dalam
Bertens, 1997).
- The end justifies the means and the greatest good for the greatest number
(Ismani,2001).

            Prinsip ini menjadi norma untuk tindakan-tindakan kita pribadi maupun untuk
kebijakan pemerintah seperti dalam menentukan hukum pidana
F. PINSIP TENTANG TEORI DEONTOLOGI
- Study tentang kewajiban moral (Ismani, 2001)
Mempertimbangkan dalam setiap kasus mana kwajiban yang paling penting,
jika tidak mungkin memenuhi semua kewajiban sekaligus. Kewajiban lain
harus dikalahkan terhadap kewajiban yang dinilai paling pengting tersebut
(Ross 1877-1971 dalam Bertens, 1993).
- Benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari
suatu tindakan, melainkan oleh nilai moralnya (Kant1724-1804 dalam
Purba,2010)

G. DASAR PENALARAN ETIK :   

   Martabat pribadi manusia dalam keselurahan dimensinya ;

  kesendirian dan kesosialan


  tanggungjawab dan kebebasan
  tugas dan panggilan
  kesatuan mental dan fisik

H. KEPUTUSAN ETIK SEYOGYANYA BERDAMPAK POSITIF


TERHADAP KELUHURAN MARTABAT PRIBADI MANUSIA.

Model Pengambilan Keputusan, Menurut Catalano (2003) yang dikutip oleh


Makarti (2004) ada 5 tahap :

1.Pengumpulan data, analisis data dan interpretasi data


2. Pernyataan dilema
3. Petimbangan pilihan tindakan
4. Analisis keuntungan dan kerugian setiap tindakan
5. Membuat keputusan
RESUME PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

   1. Definisi Pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,


konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan/ jabatan melalui
pendidikan dan latihan.

Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : “Pengembangan


mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka
panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana
manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”. Sedangkan
definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu “latihan adalah proses
pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan
terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan
dan keahlian untuk tujuan tertentu”.

2. Pengertian Kepribadian

Menurut Horton (1982) Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan
temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga
menjadi ciri khas pribadinya.

Menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi
corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.

3. Pengertian Pengembangan Kepribadian


Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri  sendiri untuk menata aspek internal
diri atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara seseorang
menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain. (Djajendra,
2011:312)

B. FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN DAN PENGHAMBAT KEPRIBADIAN


KEPRIBADIAN

 Faktor pembentukan Kepribadian

Setelah memahami tentang pengertian kepribadian dan unsur-unsurnya, kali


ini kita akan mengupas tentang faktor-faktor yang dapat membentuk
kepribadian seseorang. Proses pembentukan kepribadian seseorang sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Kebudayaan setempat yang secara langsung
memengaruhi kepribadian seseorang adalah sebagai berikut.

1.      Kebudayaan daerah.

2.      Agama yang dianut oleh seseorang.

3.      Pekerjaan yang digeluti.

Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor


berikut ini.

1. Warisan Biologis (Heredity)

Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia,


misalnya pada pembentukan sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat.
Setiap manusia memiliki sifat biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
walaupun pada dua orang lahir kembar identik.
Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan
sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian orang-
orang yang memilikinya.

Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis


dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan
anjuran, pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan
bersama dengan manusia lain.

2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)

Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses
penyesuaian diri pada lingkungan alam mampu mengubah pola
perilaku masyarakat secara keseluruhan.

3. Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan

Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai hubungan yang sangat erat


dan saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada
perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya. Manusia sebagai makhluk
yang berpikir akan senantiasa menghasilkan kebudayaan sebagai manifestasi
kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan
kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat
mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman.

4. Pengalaman hidup dalam kelompok

Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok,


seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi
oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma,
nilai, dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain.
Setiap kelompok pasti memengaruhi anggota-anggotanya. Setiap kelompok pasti
mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan
muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut.

Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman
hidup dalam keluarga sangat menentukan perkembangan kepribadian seorang anak.
Seorang anak yang hidup dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi
orang dengan kepribadian baik dan percaya diri.

 Penghambat Pengembangan Kepribadian

1.      Faktor yang berasal dari diri sendiri :

a.       Tidak punya tujuan hidup yang jelas;

b.      Individu kurang termotivasi;

c.       Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri ( takut menerima kenyataan


karena memiliki kekurangan / kelemahan );

d.      Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan
bisa dicapai

e.       Merasa tidak ada tantangan

f.       Merasa tidak mampu;

g.      Sudah merasa puas

h.      Merasa tidak berharga

2.      Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan :

a.       Sistem yang dianut ( di lingkungan : pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal )


b.      Tanggapan, sikap atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan ( kebiasaan
atau tradisi, misalnya : isteri sebagai pengurus rumah tangga sulit berkembang dalam
bidang profesi yang diminati ).

Faktor-Faktor penghambat pengembangan kepribadian pada mahasiswa

1. Faktor Input
a. Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tujuan hidup sering disebut juga
rencana ataupun target. Mahasiswa yang tidak mempunyai tujuan hidup,
mereka tidak memiliki keyakinan, moral, atau standar yang akan
mengendalikan hidup untuk mencapai puncak kesuksesan.
b. Kurangnya motivasi dalam hidup. Hal ini membuat mahasiswa seringkali
loyo, tak bergairah, tidak ada dinamika, dan tidak akan menghasilkan
perubahan seperti yang diinginkan.
c. Mempunyai problema. Problem atau masalah yang dihadapi mahasiswa
berpengaruh besar pada tingkat keberhasilannya dalam menyelesaikan suatu
tugas.
d. Tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri yang dimiliki mahasiswa seringkali
membuat kegagalan yang berujung dengan penyesalan.
e. Kurang kreatif. Kurangnya kekreatifitasan membuat mahasiswa tidak
memiliki nilai lebih atau keistimewaan dari mahasiswa lainnya, mahasiswa
seperti ini sulit untuk berkembang dan menciptakan inovasi baru.
f. Sudah merasa puas. Perasaan cepat puas yang dimiliki mahasiswa
mengakibatkan mahasiswa tidak bisa mengukur kemampuannya tentang suatu
hal dan sangat membatasi bagi perkembangan pola pikir dan sikapnya.
g. Mudah menyerah. Sikap mudah menyerah menjadikan mahasiswa memiliki
kemampuan yang terbatas.
2. Faktor Output
a. Faktor tradisi budaya
Setiap mahasiswa memiliki perbedaan tradisi, adat, atau kebudayaan yang
khas. Tradisi atau kebudayaan setiap mahasiswa memberikan pengaruh
terhadap kepribadian setiap anggotanya, baik menyangkut cara berpikir,
bersikap atau cara berperilaku. Faktor ini mengakibatkan kesenjangan antar
sesama mahasiswa.
b. Pengaruh perkembangan zaman
Perkembangan zaman atau sering disebut dengan istilah globalisasi
merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dihindari.Globalisasi ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
mampu mengubah dunia secara mendasar bagi mahasiswa.Ada beberapa
media yang berdampak buruk atau sebagai penghambat kepribadian pada
mahasiswa, yaitu televisi dan media cetak.Kedua media ini di satu sisi
memberikan pembelajaran yang menambah wawasan dan memiliki manfaat
seperti menambah informasi dan pengetahuan dalam interaksi mahasiswa
terhadap lingkungan sekitarnya. Namun disisi lain media-media tersebut
memberikan asupan negatif bagi mahasiswa, seperti hal-hal porno yang
dikemas halus dalam media televisi dan cetak.[2][4]

 Teknik Pengenalan Diri

Kita sering mempunyai penilaian yang jauh berbeda dari keadaan


yang sebenarnya. Kita menyangka diri kita telah sempurna ternyata banyak sekali
kekurangan kita atau sebaliknya, kita merasa diri kita selalu kurang atau bahkan
kurang sekali, temyata diri kita tidaklah sejelek yang disangka. Namun untuk
melakukan suatu intropeksi benar-benar diperlukan suatu kejujuran pada diri sendiri.
Dengan pengenalan diri yang tepat Anda bisa memperoleh "Konsep Diri" yang
lebih tepat. Dengan demikian Anda dapat berupaya untuk mengembangkan segi
positif dan mengatasi segi negatif yang Anda miliki sehingga mampu memupuk
sikap-sikap positif sesuai peran yang Anda jalankan. Pengembangan pribadi yang
dilakukan hendaknya sejalan pula denganpenyesuaian terhadap lingkungan sosial.
Hal ini bisa membangkitkan rasa puas, karena selain Anda mampu mengembangkan
diri,lingkunganpun bisa menerima diri Anda dengan baik. Dalam hal ini
berkomunikasi dengan tepat harus pula diperhatikan. Keserasian antata
perkembangan diri dan penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan puas.
Kepuasan yang Anda rasakan secara bertahap akan bisa memupuk rasa percaya
diri yang nantinya akan berkembang menjadi pribadi matang.

Pengenalan diri tidak datang begitu saja, untuk bisa mengenal diri secara lebih
perlu diperhatikan cara-cara untuk mengenal diri. Harry Ingham dan Joseph Luft
dalam "JOHARI WINDOW" nya menyatakan bahwa manusia memiliki 4 (empat)
daerah pengenalan diri:

- Daerah Terbuka
- Daerah Buta
- Daerah Tertutup
- Daerah Gelap

1.      Open self (Daerah terbuka)

Dalam diri kita terdapat daerah terbuka (Open). Open self adalah bagian dari diri kita
yang menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, dan
ide yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Informasi yang diketahui oleh diri
sendiri dan orang lain ini mencakup antara lain nama diri, warna kulit, usia, agama,
sikap terhadap politik, hobi, dan sebagainya.
Menurut Joseph Luft, makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi
berlangsung. Komunikasi tergantung pada tingkat keterbukaan di mana kita
membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri. Jika kita tidak
mengizinkan orang lain mengetahui tentang diri kita, komunikasi antara kita dan
orang lain tersebut akan mengalami kesukaran, untuk tidak menyebut tidak mungkin.
Untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi dengan orang lain, kita harus
memperlebar daerah open self .

2.      Blind self (Daerah Buta)

Dalam diri kita terdapat daerah yang disebut daerah buta (blind). Self adalah segala
hal tentang diri kita yang diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri kita
sendiri.

Karena adanya daerah buta atau blind, akan membuat komunikasi menjadi tidak
efektif, maka kita harus mengusahakan agar daerah ini jangan terlalu besar dalam diri
kita. Menghilangkannya sama sekali adalah tidak mungkin, namun kita harus
berusaha untuk menyusutkannya.

3.      Hidden self area (daerah tertutup)

Dalam diri kita terdapat wilayah tersembunyi. Wilayah ini berisi apa – apa yang kita
ketahui dari diri kita sendiri atau dari orang lain yang kita simpan untuk diri sendiri,
yang orang lain tidak mengetahuinya. Misalnya, kita menyimpan sendiri rahasia
kesuksesan kita, ketakutan kita akan sesuatu, masalah keluarga, kondisi keuangan
yang buruk, dan sebagainya.

4.      Unknown self (Daerah gelap)

Dalam diri kita terdapat wilayah yang tidak dikenal (unknown). Daerah unknown self
adalah aspek dari diri kita yang tidak diketahui baik oelh diri kita sendiri maupun
orang lain. Kita mungkin akan mengetahui aspek dari diri yang tidak dikenal ini
melalui kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui hipnotis. Walaupun sulit untuk
mengetahuinya, kita harus menyadari bahwa aspek ini ada dalam diri kita.

Bagaimana Mengenali Diri Sendiri ?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengenalan diri yaitu :
Introspeksi, Melihat Perilaku Orang lain dan Meminta umpan balik atau masukan dari
orang lain. Namun sebelum menetapkan dari tiga cara tersebut, pertama tama yang
harus dilakukan untuk peneganalan diri adalah menanamkan kesadaran kedalam diri
bahwa setiap orang mempunyai sejumlah ide, anggapan, keyakinan dan nilai-nilai
tertentu, yang disebut Sistem Nilai dan asumsi atau disingkat SINA.

Sistem Nilai dan asumsi yang dimiliki setiap orang tersebut ada yang logis dan ada
yang tidak logis, berbeda-beda pada setiap orang dan bahkan ada sina yang saling
bertentangan antara satu orang dengan lainnya. Sistem nilai dan asumsi pada
seseorang terbentuk melalui proses belajar pengalaman yang diperoleh dalam
kehidupan seseorang, dan juga dari kesimpulan- kesimpulan terhadap pengalaman-
pengalaman yang dipernah diperolehnya. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kemudian
menjadi keyakinan seseorang. Keyakinan yang terbentuk itu akan mempengaruhi
penafsiran dan kesimpulan terhadap pengalaman pengalaman yang datang di kemudia
n hari.

Nilai dan asumsi yang berkembang pada diri seseorang akan terwujut dalam konsep
diri, orientasi ambisi, cara memandang nasip, penilaian terhadap orang lain dan
tentang hal-hal lain. Secara khusus konsep diri seseorang berisi anggapan dan
keyakinan seseorang tentang statusnya, haknya, kewajiban-kewajibanya,
kemampuannya, penilaian orang mengenai dirinya dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan dirinya. Konsep diri inilah yang menjadi jawaban dari pertanyaan
“SIAPAKAH SAYA”. Jawaban dari pertanyaan tersebut selanjutnya akan
mempengaruhi cara berfikir pdan perilaku seseorang.
Untuk menjawab Pertanyaan “siapa saya”, tentu tidaklah terlalu mudah. Kesulitan
tersebut berkaitan dengan keluasan dari “daerah kesadaran” yang ada pada diri
seseorang.
RESUME NILAI-NILAI ETIK DALAM KEPERAWATAN

A. Pengertian Etika

Etika jika di artikan adalah suatu pengetahuan yang masih terkait dengan suatu usaha
dalam menentukan dari berbagai perilaku yang di lakukan oleh seseorang manusia untuk di
katakana baik atau buruk, atau dengan arti lain berupa aturan atau pola dari tingkah laku yang
di ciptakan dari akal manusia. Karena adanya etika pergaulan di tengah masyarakat akan
terlihat dari segi baik dan juga buruknya. Sifat dari etika itu sendiri adalalah relative yakni
bisa saja berubah-ubah terhadap kemajuan zaman. Etika juga dapat di artikan suatu Ilmu
yang mempelajari dari kebaikan dan keburukan dalam kehidupan manusia khususnya
perbuatan manusia yang terdorong atas kehendaknya serta di dasari oleh pikiran yang jernih
dengan pertimbangan sebuah perasaan manusia.

Etika adalah salah satu cabang dari filsafat. Jika di lihat secara sederhana merupakan etik
yakni disiplin dengan mempelajari tentang baik atau buruknya sikap atas tindakan seorang
manusia. Etika juga masih dalam bagian ilmu filosofis yang sangat erat kaitannya terhadap
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah itu benar atau salah serta
penyelesaiannya bik atau tidak.

B. Macam dan Jenis-Jenis Etika

Karena Etika masih termasuk dalam Ilmu Pengetahuan maka ada beberapa macam serta
jenis dari Etika itu sendiri di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Etika deskriptif : Menuangkan gambaran atau ilustrasi mengenai tingkah laku


manusia di lihat dari berbagai nilai baik dan juga buruknya dan juga berbagai hal dimana
itu yang boleh di lakukan sesuai dengan Norma etis, yang di anut oleh masyarakat.

2. Etika normative : Menjelaskan, menerangkan atau mengkaji dari nilai ukuran baik
atau buruknya perilaku manusia yang mana pada umumnya di kelompokan menjadi
sebagai berikut :

- Etika Umum : Yang membahas dari berbagai macam hubungan terhadap


kondisi manusia dalam bertindak etis dan mengambil berbagai macam
kebijakan berdasarkan teori serta prinsip-prinsip moral.

- Etika khusus : Etika khusus terdiri dari beberapa etika lainnya di


antaranya sosial, etika individu & etika terapan, untuk pengertian dari
masing-masing etika tersebut adalah sebagai berikut :

I. Etika sosial merupakan penekanan mengenai tanggung jawab


sosial serta hubungan antar sesama manusia dalam berbagai
kegiatan yang dilakukannya.
II. Etika individu adalah lebih mengerah terhadap beberapa
kewajiban manusia sebagai pribadi.

III. Etika terapan merupakan berbagai etika yang diterapkan dari


sebuah profesi.

C. Perbedaan Antara Moral dan Etika

Banyak yang belum mengerti, mengenai perbedaan antara Moral dan Etika. Dimana
memiliki tolak ukur yang di gunakan dengan moral dalam mengukur tingkah laku manusia di
antaranya adat istiadat, kebiasaan, dll. Yang berlaku di tenhag masyarakat. Etika dan Miral
memiliki arti yang sama akan tetapi untuk pemakaiannya di dalam kehidupan sehari-hari
sedikit berbeda, Moral di gunakan untuk perilaku/perbuatan yang sedang di nilai. Sedangkan
Etika di lakukan dengan system nilai yang ada. Itulah beberapa penjelasan megenai
Pengertian Moral dan Etika Beserta Contohnya, dimana agar pembaca dapat lebih memahami
yang di maksud dengan Moral dan Etika di jelaskan Perbedaan Antara Moral dan Etika.
DAFTAR PUSTAKA

http://mydocumentlaila.blogspot.com/2016/12/makalah-keperawatan-tentang-
pengambilan.html.

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2016/07/makalah-etika-pengambilan-
keputusan.html

Marriner, A.T. (1995).  Nursing  Management and Leadership  ( 5th ed), Mosby  St


Louis, Baltimore
Diakses pda tanggal 21 April 2020

Sulaksono S. “Cara untukMenumbuhkan Rasa PercayaDiri.”


http://artikel-luar-biasa.blogspot.com/2012/02/cara-untuk-menumbuhkan-rasa-
percaya.html (27 Feb. 2012)

http://shantyblogger97.blogspot.com/2016/12/makalah-pengembangan-
kepribadian.html.

http://molamakalah.blogspot.com/2018/01/makalah-pengembangan-kepribadian.html.

Diakses pada tanggal 21 April 2020

https://www.ruangguru.co.id/pengertian-moral-dan-etika-beserta-contohnya-lengkap/.

Anda mungkin juga menyukai