Anda di halaman 1dari 19

Kurikulum

SMK ...................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK Darul Ulum Kota Pasuruan adalah bagian dari sistem pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional tersebut di era global pada abad ke-21 (century 21st) SMK
Darul Ulum Kota Pasuruan dihadapkan pada sebuah tantangan besar, baik tantangan yang
bersumber dari dalam (internal) maupun tantangan yang berasal dari luar (external).
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun
dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
Adapun tantangan yang bersifat eksternal SMK Darul Ulum Kota Pasuruan ke
depan di abad ke 21 yaitu antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan
industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science

1
Kurikulum
SMK ...................................................

Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
Selain itu tantangan kompetensi masa depan pendidikan kita dihadapkan pada
upaya memenuhi kompetensi tuntutan di era global yaitu: kemampuan berkomunikasi;
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan; kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup
dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki
kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, memiliki rasa
tanggungjawab terhadap lingkungan. Tantangan lain yang harus dihadapi SMK Darul Ulum
Kota Pasuruanadalah persepsi masyarakat yang terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter bangsa. Selain itu perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, neurologi, psikologi, observation based (discovery)learning dan
collaborative learning yang harus kita pelajari. Fenomena Negatif yang mengemuka
sebagai dampak negative di era globalisasi seperti: pergaulan bebas, materialisme dan
hedonisme, perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian
(nyontek), gejolak masyarakat (social unrest) dan lain sebagainya.
Tantangan besar tersebut diatas secara sungguh-sungguh harus dihadapi oleh
SMK Darul Ulum Kota Pasuruan dengan melakukan perubahan “mindset dan
penyempurnaan pola pikir” pendidikan, yaitu dengan menerapkan pendekatan spiritual,
atau manajemen qolbu(berbasis IESQ: intellectual, emotional spiritual questions) dan
penguatan tata kelola kurikulum, mengimplementasikan manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah serta pengimplementasian manajemen strategic secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.
Kurikulum 2013 SMK Darul Ulum Kota Pasuruan dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
a. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari
untuk memiliki kompetensi yang sama.

b. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran


interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media
lainnya).

2
Kurikulum
SMK ...................................................

c. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet).

d. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif


mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains).

e. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).

f. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.


g. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.

h. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran


ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines). dan

i. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif dan kritis.

Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan


Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang
yaitu Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan


SMK Darul Ulum Kota Pasuruanmerupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah
yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam
bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan
mengembangkan diri untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan di era global.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan Kecil.
Keragaman dalam berbagai hal menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia.
Keragaman dan keunikan dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana
dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman
lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan
pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah
dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap
daerah. Terkait dengan pembangunanpendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum
sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, SMK National Media Center Malang, dan
peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20

3
Kurikulum
SMK ...................................................

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Kurikulum, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pengertian tersebut
terdapat dua dimensi kurikulum, pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh tiap satuan pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
daerah, dan satuan pendidikan serta sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan
peserta didik. Selain itu kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruandisusun memperhatikan
tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan jenis pekerjaan, lingkungan sosial,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
seni.

4
Kurikulum
SMK ...................................................

Berdasarkan hasil Pemetaan Mutu Pendidikan SMK .... memperoleh nilai :


Standar Kompetensi Lulusan memperoleh nilai 6,24
Satndar Isi memperoleh nilai 3,96
Standar Proses memperoleh nilai nilai 5,34
Standar Penilai Pendidikan memperoleh nilai 4,94
Standar Sarana dan Prasana Pendidikan memperoleh nilai 1,71
Standar Pengelolaan Pendidikan memperoleh nilai 4,9
Permendikbud No.34/2018 Lampiran VI tentang Sarpras SMK/MAK, bahwa Sarana
adalah perlengkapan dan pendukung pembelajaran yang dapat dipindah-pindahkan.
Prasarana adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi satuan
pendidikan.Ruang adalah tempat yang difungsikan untuk pembelajaran teori dan/atau
praktik, baik tempat terbuka maupun tempat tertutup..
Berikut kondisi Sarana Prasarana di SMK Darul Ulum Kota Pasuruan:

6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 1.71 ★

6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 1.99 ★

5
Kurikulum
SMK ...................................................

6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 0.2 4.9 ★★★

6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 0.2 5.05 ★★★

6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang 1.19 ★


lengkap dan layak

6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 0.07 5.72 ★★★★

6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 0.07 5.6 ★★★★

6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja 0.07 5.71 ★★★★

6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 0.01 0.47 ★

6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 0.01 5.6 ★★★★

B. Prinsi-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruandisusun dengan memperhatikan prinsip-


prinsip sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan

6
Kurikulum
SMK ...................................................

berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab,
toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan
ini dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan


dan kemampuan peserta didik.

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara


holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik


lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.

5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung
secara berimbang dan saling mengisi.

6. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta


didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi SMK Darul Ulum Kota
Pasuruankejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.

7
Kurikulum
SMK ...................................................

7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis


pengetahuan di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

8. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan
iman, taqwa dan akhlak mulia.

9. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat
berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta


didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara
proporsional.

11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya


masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

8
Kurikulum
SMK ...................................................

12. Kesetaraan gender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan


mendukung upaya kesetaraan jender.

13. Karakteristik SMK National Media Center Malang

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas SMK
Darul Ulum Kota Pasuruandengan menguatkan nilai-nilai sikap dengan limakarakter
dan membudayakan pengelolaan dan pelaksanaan Lingkungan Hidup

C. Dasar Hukum

Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruandisusun berdasarkan landasan-landasan


pendidikan sebagai berikut:

1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan belum dapat memenuhi kebutuhan dunia pendidikan
saat ini.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, bahwa untuk melaksankan kententuan pasal 5 ayat
(3) PeraturanPemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
4. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
5. Permendikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
6. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ektrakurikuler Wajib
7. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 implementasi Mulok Kurikulum 2013

9
Kurikulum
SMK ...................................................

8. Pemendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
9. Pemendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai
dasar pengembangan GLS
10. Pemendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar dan Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Pemendikbud No.34 Tahun 2018 Tentang SNP
12. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018. Tentang
Spektrum Keahlian
13. Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B),
Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi
Keahlian (C3)
15. Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa Daerah
Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah
16. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2018
17. Pedoman PKL Peserta didik SMK,Direktorat PSMK Tahun 2018.

2. Dasar Filosofis
Landasan filosofis dalam Kurikulum SMK Darul Ulum Kota
Pasuruanmenentukankualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber danisi
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisipesertadidik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum SMK Darul
Ulum Kota Pasuruandikembangkan dengan landasanfilosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum Tingkat SMK Darul Ulum Kota Pasuruan(KTSP)
SMK National Media CenterMalang dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum SMK
Darul Ulum Kota Pasuruan dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia

10
Kurikulum
SMK ...................................................

yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi mudabangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruanmengembangkan pengalaman belajar
yangmemberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yangdiperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada
waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu
yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensidirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum SMK Darul Ulum Kota
Pasuruanmemposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu,
selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat danbangsa yang lebih baik (experimentalism and social

11
Kurikulum
SMK ...................................................

reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum SMK Darul Ulum Kota


Pasuruanbermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.

3. Dasar Teoritis
Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruan dikembangkan atas teori pendidikan
“pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 SMK Darul Ulum Kota Pasuruanmenganut: (1) pembelajaan yang
dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat, dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

4. Dasar Ekonomi

Pengelolaan SMK Darul Ulum Kota Pasuruandalam mengimplementasikan


kurikulum mempergunakan landasan effisiensi dan efektifitas. Oleh karenanya seluruh
kegiatan sekolah di seluruh bidang yang berpengaruh dalam mencapai misi dan visi SMK
National Media Center Malang, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
evaluasi dan tindak lanjut mendasarkan pada nilai-nilai efisiensi, efektifitas dan produktivitas
proses dan hasil kinerja.

5. Dasar Psikologi

Pendidikan kejuruan melandaskan diri pada kenyataan bahwa manusia itu memiliki
perbedaan dalam dimensi-dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritualnya. Kurikulum
SMK Darul Ulum Kota Pasuruan(1) mempercayai dan mengakui bahwa dalam setiap diri
peserta didik telah tertanam kemampuan awal dari karunia Tuhan, tugas pendidik adalah
mengkondisikan bagi tumbuhnya berkembangnya kemampuan peseserta didik melalui

12
Kurikulum
SMK ...................................................

pengkondisian proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses


pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat serta dunia usaha industry maka
kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruanmempergunakan landasan teori pendidikan
constructivism theory. (2) pengalaman belajar peserta didik (experience learning) di
sekolah disesuaikan dengan latar belakang, karakteristik, dan kebutuhan peserta
didik baik dalam pengembangan diri pribadi, karier dan social berdasarkan azas
kebermaknaan. Pengalaman belajar peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
dengan demikian maka kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruanmempergunakan ladasan
teori psikologi pendidikan behaviorism theory.
Mengacu kepada landasan psikologis pendidikan tersebut diatas maka di SMK Darul
Ulum Kota Pasuruandipergunakan berbagai model, pendekatan dan metode pembelajaran
yang variatif, dinamis, inovatif, kreatif, efektif, produktif dan menyenangkan serta
pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student-based learning).
Agar proses pembelajaran berpusat kepada siswa maka diterapkan scientific
approach.Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk
semua mata pelajaran.
Kreteria pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific appoach) di SMK Darul
Ulum Kota Pasuruandapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari
alur berpikir logis.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.

Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific appoach) di

13
Kurikulum
SMK ...................................................

SMK National Media Center Malang, meliputi:


a. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Lihat gambar 1.2 dibawah ini.

b. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
mengapa.”
c. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu bagaimana”.
d. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu apa.”
e. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi
aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Beberapa jenis pembelajaran scientific appoach yang diterapkan di SMK National
Media Center Malang, antra lain: pembelajaran berbasis proyek (project-based learning),
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran discovery,
pembelajaran inquery, pembelajaran berbasis produksi (production-based
learning),contecxtual teaching and learning, pembelajaran berbasis portofolio, pembelajaran
tuntas (mastery learning, pembelajaran berbasis kompetensi (competency-based learning)
dan lain sebagainya.
Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruanjuga menerapkan penilaian autentik
(authentic assessment). Penilaianautentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran
yangbermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian
tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka

14
Kurikulum
SMK ...................................................

mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik


cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik
untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Penilaian
autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan
peserta didik. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting.
Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu
bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja
mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan
pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada penilaianautentik
guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan,
dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah. Penilaian autentik mencoba
menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan
peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses
pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam
beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas
tugas-tugas yang harus mereka lakukan. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai
penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka
berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Penilaian autentik harus
mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum
dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa
mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaianautentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung
keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan
seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan
untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang ada. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan
cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu
yang berbeda.Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui
penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.
Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan
pribadi mereka. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan
informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan
hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari
dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Guru dan peserta didik memiliki tanggung
jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki
parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas.
Penilaianautentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan,

15
Kurikulum
SMK ...................................................

menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk


kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan
hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan
pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu:
a. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
b. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan
menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi
pengetahuan.
c. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
d. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

6. Dasar Sosial Seni Dan Budaya


Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruandbangun dan dikembangkan
berdasarkan nilai-nilai sosial, seni dan budaya yang berkeadilan serta beradab, baik dalam
hubungan sosial lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan dunia usaha industri sebagai
perwujudan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Iklim dan budaya organisasi sekolah yang tercermin dalam nilai-nilai budaya
Pancasila yang ”Bhineka Tunggal Ika” baik dalam input, proses, output dan out-come
menjadi sumber inspirasi, bertindak, dan berperilaku bagi warga sekolah dalam organisasi
sekolah dan pembelajaran.

7. Dasar Ekologi

SMK Darul Ulum Kota Pasuruansebagai sekolah menengah kejuruan yang


mendidik, mengajar, melatih, membimbing para siswanya untuk dapat menghasilkan peserta
didik yang memiliki kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang profesional yang
natinya akan menghasilkan tenaga kerja menengah yang terampil sangat perlu dibekali
secara dini pendidikan lingkungan hidup atau ekologi agar mereka dalam keluarga, sekolah,
tempat kerja dan di masyarakat dapat peduli dalam mengelola, menciptakan, memelihara,
menjaga, dan merawat lingkungan hidup (ekologi) bagi kelangsungan hidup dimuka bumi.
Sebagai bentuk perwujudan landasan ekologi maka di SMK Darul Ulum Kota
Pasuruanmeneguhkan sebagai sekolah berwawasan lingkungan hidup.

16
Kurikulum
SMK ...................................................

D. Mekanisme Pengelolaan KTSP SMK National Media Center Malang

Kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruandikembangkan berdasarkan mekanisme


pengelolaan sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


pesertadidik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi


sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,


kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,
dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Tanggap terhadap Lingkungan Hidup

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan lingkungan


merupakan salah satu sarana dalam rangka membentuk warga negara yang
berwawasan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh berbagai fakta menunjukkan bahwa
akar penyebab krisis lingkungan adalah manusia. Mengubah segala aspek psikologis
manusia tiada jalan lain kecuali melalui pendidikan.

17
Kurikulum
SMK ...................................................

Dalam kaitannya dengan berpikir ekologis, Swan (1974) memberikan batasan bahwa
pendidikan adalah suatu proses, bukan suatu produk, sehingga semua program-
program pendidikan lingkungan harus diarahkan kepada pengajaran masyarakat
tentang “what to think” daripada “how tothink”.

5. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan


(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian


keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

7. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan


peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

8. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan


kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto ”Bhineka Tunggal Ika”, dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Tujuan Pengembangan KTSP

Tujuan pengembangan Kurikulum SMK National Media Center Malang, yaitu:


1. Menyusun Kurikulum 2013 SMK Darul Ulum Kota Pasuruanuntuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

18
Kurikulum
SMK ...................................................

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
2. Menjadikan kurikulum SMK Darul Ulum Kota Pasuruansebagai acuan operasional
pengelolaan pembelajaran di abad 21 bagi kepala sekolah, guru, siswa dan tata usaha,
orang tua serta masyarakat dunia usaha dan industri.
3. Menjadi acuan operasional bagi Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dalam melakukan koordinasi dan supervisi
penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan.

19

Anda mungkin juga menyukai