Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

AUDIT I

PENGENDALIAN INTERNAL

Fakultas Program Studi Online Kode MK Disusun Oleh

10
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA

Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Dapat memahamI pengendalian 1. Definisi dasar pengendalian internal
internal. 2. Komponen pengendalian internal
3. Pengendalian TI
4. Maksud pengendalian
Pendahuluan
Pengendalian Internal (internal control) tidak hanya penting untuk mengelola catatan-catatan
akuntansi dan keuangan dari sebuah organisasi, tetapi juga untuk mengelola antitas. Setiap
pihak mulai dari auditor eksternal, manajemen, dewan direksi, pemegang saham dari
perusahaan berskala besar yang sahamnya diperdagangkan untuk publik, sampai
pemerintah juga memiliki kepentingan dalam pengendalian internal.

Pertimbangan terkait penegndalian internal merupakan bagian dari perencanaan atas


proses audit adalah:

1. Melakukan sejumlah prosedur audit untuk memahami entitas dan lingkungan entitas
termasuk pengendalian internal entitas
2. Menilai risiko-risiko salah saji material pada laporan keuangan

Untuk kedua tahapan tersebut pertimbangan terkait pengendalian internal dan risiko
pengendalian (control risk) merupakan hal yang penting.

Definisi Pengendalian Internal


Berdasarkan Committee of Sponsoring Organisations of the Treadway Commission
(COSO), pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen, dan personal lainnya dari entitas, yang dirancang untuk memberikan asurans
yang memadai (reasonable assurance) terkait pencapaian tujuan-tujuan dalam beberapa
kategori berikut: efektivitas dan efisiensi dari aktivitas operasi, reliabilitas darinpelaoran
keuangan, kepatuhan terhadap undang-undang dan regulasi yang berlaku, dan
mengamankan aset-aset terhadap pengakuan, penggunaan dan penghentian pengakuan
yang tidak diotorisasi.

Definisi ini mencerminkan konsep-konsep dasar tertentu, yakni:

1. Pengendalian internal adalah “proses”. Pengendalian internal bukan sebuah


peristiwa atau situasi, tapi serangkaian tindakan yang meresap ke dalam aktivitas-
aktivitas entitas. Tindakan-tindakan tersebut menyebarkan ke seluruh bagian dan
melekat pada cara manajemen menjalankan bisnis.
2. Pengendalian internal dipengaruhi oleh orang-orang. Dewan direksi, manajemen,
dan personel lainnya dalam entitas memengaruhi pengendlaian internal. Orang-
orang dari organisasi yang menyelesaikan dengan apa yang mereka lakukan dan
katakana. Orang-orang tersebut yang menetapkan tujuan-tujuan entitas dan
menempatkan mekanisme pengendalian didalamnya.

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 2
3. Pengendalian internal hanya dapat diharapkan untuk memberikan asurans yang
memadai, bukan asurans yang absolut bagi manajemen dan dewan direksi, yang
mana tujuan-tujuan perusahannya dapat tercapai. ISA 315 menjelaskan bahwa
pengendalian internal, tidak peduli begaimana efektifnya, hanya dapat memberikan
asurans yang memadai bagi entitas terkait pencapaian tujuan-tujuannya.
Kemungkinan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan pada
selurruh sistem pengendalian internal. Keterbatasan tersebut termasuk realitas
bahwa penilaian manusia bisa jadi salah, kerusakan dapat terjadi karena kegagalan
manusia seperti kesalahan sederhana, sementara pengendalian dapat dipatahkan
oleh kolusi (collusion) dari dua orang atau lebih. Terkahir, manajemen memiliki
kemempuan dapat membuat perjanjian sepihak (side agreements) dengan para
pelanggan yang dilakukan dengan mengubah syarat dan kondisi dari standar kontrak
penjualan entitas sedemikian rupa, yang mana hal ini akan menghalangi adanya
pengakuan pendapatan.
4. Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan dalam satu atau
lebih kategori yang terpisah dan saling tunpang tindih.
a. Aktivitas operasi-berkaitan denganpenggunaan sumber daya entitas yang efektif
dan efisien
b. Pelaoran keuangan- berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang
dipublikasikan secara reliable
c. Kepatuhan- berkaiatan dengan kepatuhan entitas terhadap undang-undang dan
regulasi yang berlaku.
d. Pengamanan atas aset-aset

Komponen-Komponen Pengendalian Internal


Standar-standar internasional mewajibkan auditor untuk memperoleh pemahaman terkait
pengendalian internal yang relevan untuk audit. ISA 315 membedakan komponen-
komponen pengandalian internal berikut:

1. Lingkungan pengendalian (control environment)


2. Proses penilain rikiso entitas
3. Sistem informasi dan berkaitan dengan proses-proses bisnis yang relevan terhadap
pelaoran keuangan dan komunikasi
4. Prosedur-prosedur pengendalian (control prosedures)
5. Pematauan terhadap sejumlah pengendalian

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 3
Survei-Survei Mengenai Kecurangan

Survei mnegenai kecurangan tersebut juga melaporkan bahwa 63 persen eksekutif yang
disurvei mengatakan bahwa mereka menggangap kecurangan dan kesalahan tindalan
sebagai risiko-risiko yang berpengaruh signifikan dalam industrinya. Pengendalian internal
yang buruk, pengabaian terhadap pengendalian internal, dan pengawasan yang tidak
memadai yang dilakukan oleh direksi terhadap manajemen merupakan tiga alasan utama
yang disebut terkait mengapa kecurangan dapat terjadi.

Tujuan-Tujuan Pengendalian Manajemen

Tiga kategori utama dari tujuan-tujuan menajemen adalah aktivitas operasi,pelaporan


keuangan, dan kepatuhan yang efektif. Tujuan penting dai aktivitas operasi yang efektif
adalah pengamanan atas asset-aset. Aset-aset fisik (misalnya kas), aset-aset nonfisik
(misalnya piutang usaha), sejumlah dokumen dan catatan penting (misalnya jurnal-jurnal
dari perusahaan dapat dicuri), disalahgunakan, atau dimusnahkan secara tidak sengaja
kecuali seluruh aset tersebut mendapat proteksi dengan sejumlah pengendalian yang
memadai.

Pengendalian-Pengendalian atas Pelaporan Keuangan

Jika auditor mampu menilai kualitas sistem akutansi dan sistem pengendalian internal, serta
melaukan verifikasi aktivitas operasi yang tepat sepanjang tahun selama audit, auditor
mungkin dapat sangat mengandalkan sistem tersebut untuk memperoleh kecukupan bukti
audit. Terdapat dua alasan untuk mengandalkan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
internal perusahaan. Pertama, ketergantungan pada akuntansi dan prosedur pengendalian
(control procedures) akan meningkatkan efisiensi audit eksternal. Jika risiko-risiko bawaan
berkurang dengan adanya prosedur pengendalian internal yang efektif, semakin sedikit
pengujian substantif (substantive) yang diperlukan untuk memperoleh kecukupan bukti
audit.

Pengendalian-Pengendalian terhadap Beberapa Transaksi

Penekanan yang dilakukan oleh para auditor terkait pemahaman atas pengendalian
terhadap kelompok-kelompok transaksi dibandingkan saldo akun atau pengungkapan.
Lasannya bahwa akurasi dari keluaran (output) sistem akuntansi (saldo akun) bergantung
pada akurasi masukan (input) dan proses (transaksi).

Pentingnya Pengendalian Internal


2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 4
Manajemen menetapkan tujuan-tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam bisnisnya.
Sebagai contoh, organisasi berorientasi laba menetapkan laba sebagai tujuannya,
sementara entitas nirlaba berharap dapat mencapai misinya (seperti menemukan obat untuk
penyakit Alzheimer). Tentu saja manajemen mungkin memiliki banyak tujuan dan subtujuan,
serta setiap entitas akan berbeda, tergantung pada apa yang mereka anggap penting, tapi
seluruh entitas harus melakukan sesuatu untuk membuat tujuan-tujuannya terwujud.

Pengendalian yang mungkin penting bagi manajemen adalah pengendalian untuk


memastikan aktivitas operasi yang efisien (seperti pengendalian untuk mengurangi limbah
dari proses produksi), pengendalian untuk memperkerjakan dan mempertahankan
karyawan-karyawan terbaik (seperti pengujian pekerjaan, persyaratan pendidikan yang
berkelanjutan dan reviu pengewasan), dan pengendalian-pengendalian untuk tetap
membuat pelanggan senang (seperti hubungan baik yang dijaga oleh tenaga penjualan).

Risiko dan Pengendalian Teknologi Informasi (TI)


Inti dari setiap sistem pengendalian adalah tekonologi informasi (TI) yang mana begitu
banyak dari proses bisnis yang bergantung padanya. Pengendalian TI umum (general TI
control) adalah sejumlah kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan banyak aplikasi
dan dukungan yang berfungsi efektif pada pengendalian-pengendalian aplikasi dengan
membantu memastikan keberlanjutan aktivitas operasi yang tepat dari sistem
informasi.Pengendalian TI umum biasanya mencangkup pengendalian-pengendalian atas
pusat data dan operasi jaringan; perolehan, perubahan, dan pemeliharaan perangkat lunak
sistem;keamanan akses; penyimpanan dan pemulihan data; serta perolehan,
pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi. Contoh pengendalian umum yang baik,
dalam perangkat lunak akuntansi adalah adanya pesan yang menginformasikan kesalahan
(error message) apabila terdapat permasalahan saat menggunakan sistem operasi (seperti,
“please insert a DC-ROM in Drive E”). Lingkungan TI (IT Invironment) adalah sejumlah
kebijakan dan prosedur yang diimlpementasikan oleh entitas dan infratrusktur TI ( perangkat
keras, sistem operasi,dll) dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan untuk mendukung
aktivitas operasi bisnis dan mencapai strategi-strategi bisnis.

Pengendalian dalam sisten TI terdiri dari kombinasi pengendalian aplikasi atau yang
terotomatisasi (sebagai contoh, pengendalian-pengendalian yang tertanam dalam program
komputer) dan pengendalian manual. Dalam sistem manual, pengendalian umum
merupakan pengendalian atas otorisasi yang tepat terhadap sejumlah trasnsaksi dan
aktivitas.Lebih lanjut, pengendalian manual mungkin independen terhdap TI, mungkin
menggunakan informasi yang dihasilkan TI, atau mungkin dibatasi untuk memantau fungsi
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 5
efektif dari TI dan pengendalian yang terotomatisasi, dan untuk menangani beberpa
pengecualian. Bauran entitas atas elemen manual dan yang terotomatisasi dalam
pengendalian internal bervariasi sesuai sifat dasar dan tingkat kompleksitas dari
penggunaan TI oleh entitas.

Prosedur pengendalian atas pemprosesan informasi mempunyai dua tipe utama:


Pengendalian aplikasi da pengendalian umum. Pengendalian aplikasi (application
control) merupakan pengendalian yang diterapkan pada aplikasi-aplikasi yang memulai,
mencatat, memproses dan melaporkan transaksi-transaksi (seperti, MS Office, SAP,
QuickBooks), daripada sistem komputer secara umum. COntoh pengendalian aplikasi
adalah Cek Edit (edit check) atas data masukan, cek urutan (sequence check) numerik
dan tindak lanjut manual atas laporan-laporan pengecualian. Dalam sistem manual,
pengendalian aplikasi dapat merujuk pada pengendalian dokumen dan catatan yang
memadai.

Pengendalain Aplikasi

Terdapat beberapa standar penegndalian aplikasi. Bagian akun (chart of account)


merupakan pengendalian aplikasi yang penting karena bagian ini menyediakan kerangka
untuk menentukan informasi yang disajikan pada laporan keuangan dan anggaran.
Perangkat pengendalian yang paling banyak digunakan adalah penggunaaan nomer seri
pada dokumen dan transaksi masukan. Nomer seri memberikan pengendalian atas jumlah
dokumen yang diterbitkan. Cek, tiket, faktur penjualan, order pemberlian, sertifikat saham
dan banyak dokumen bisnis lain yang menggunkaan pengendalian ini. Dokumen harus
dicatat secepatnya karena lamanya periode di antara transaksi dan pencatatan
meningkatkan kemungkinan salah saji. Penduan sistem untuk perangkat lunak akuntansi
yang terkomputerisasi harus menyediakan kecukupan informasi untuk menjelaskan fungsi
akuntansi.

Pengendalian TI Umum

Pengendalian TI umum memastikan bahwa akses terhadap sistem yang terkomputerisasi


dibatasi pada orang-orang yang memiliki ha katas informasi. Delegasi otorisasi yang tepat
menetapkan sejumlah batasan pada tingkat-tingkat risiko yang dapat diterima dan batasan-
batasan ini menetapkan kewenangan pada karyawan yang mendapatkan delegasi untuk
mengotorisasi tipe-tipe utama dari transaksi bisnis. Otorisasi dapat bersifat umum maupun
khusus. Contoh batasan umum yang ditetapkan dengan kebijakan adalah daftar harga

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 6
prosuk, titik pemesanan ulang atas persediaan dan batasan kredit pelanggan. Otorisasi
tertentu data dibuat berdasarkan kasus-kasus, seperti otorisasi terkait pengurangan harga
sebuah pakaian dengan kancing-kancing yang hilang di toko pekaian ritel.

Pengendalian Fasilitas Komputer

Fasilitas-fasilitas komputer dapat memiliki beberapa tipe pengendalian. Pengendalian umum


seperti pengendalian akses atau pengendalian aplikasi seperti kata sandi hanya
memungkinkan orang-orang yang terotorisasi yang memiliki izin masuk ke perangkat lunak
komputer. Pengendalian umum yang sangat penting adalah prosedur penyimpanan dan
pemulihan kata (back up and recovery) karena setiap orang yang mengalami penurunan
sistem tanpa catatan terbaru yang dicadangkan secara memadai akan memberikan
informasi kepada anda. Pengendalian fisik seperti kunci pada pintu menuju ruang komputer
dan lemari terkunci untuk perangkat lunak dan pita penyimpanan data memberikan proteksi
pada komponen-komponen berwujud dari sistem komputer.

Risiko-Risiko TI

Auditor seharusnya menyadari bahwa TI memiliki risiko-risiko tertentu bagi pengandalian


internal entitas, termasuk:

1. Ketergantungan pada sistem atau program yang memproses data secara akurat,
memproses data yang tidak akurat atau keduanya. Sebagai contoh, masing-masing
individu dapat mengesampingkan proses-proses yang terotomatisasi tersebut secara
tidak tepat dengan mengubah nilai yang secara otomatis melewati buku besar atau
sistem pelaporan keuangan.
2. Akses data yang tidak diotorisasi dapat menyebabkan kehancuran data atau
perubahan data yang tidak tepat, termasuk pencatatan atas transaksi-transaksi yang
tidak terotorisasi atau tidak ada maupun pencatatan transaksi yang tidak akurat.
3. Kemungkinan personel TI memperoleh akses istimewa di luar kebutuhannya untuk
melakukan tugas yang dibebankan baginya, sehingga menyebabkan rusaknya
pemisahan tugas.
4. Perubahan yang tidak terotorisasi pada data dalam dokumen utama (master files)
5. Perubahan yang tidak diotorisasi pada sistem atau program
6. Kegagalan untuk membuat perubahan yang diperlukan pada sistem atau program
7. Intervensi manual yang tidak tepat
8. Kerugian potensial atas data atau ketidakmampuan untuk mengakses data
sebagaimana yang diperlukan

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 7
9. Kegagalan menajemen menggunakan sumber daya yang memadai untuk mengatasi
risiko keamanan TI dapat berdampak buruk pada pengendalian internal dengan
memungkinkan adanya perubahan yang tidak tepat pada komputer atau data,
maupun pemrposesan trasaksi-transaksi yang tidak diotorisasi
10. Ketidakonsistenan di antara strategi TI enttitas dan strategi bisnisnya
11. Perubahan pada lingkungan TI

Risiko-Risiko Masukan (Input Risks)

Risiko terdapat pada seluruh tingkatan sistem informasi, khususnya yang terkait dengan
masukan (input). Masukan seharusnya hanya diberikan pada orang-orang dan sistem
denganakses yang diotorisasi. Entri data seharusnya aman dari akses yang tidak diotorisasi.
Masukan seharusnya akurat (data yang benar telah dientri secara benar), valid (transaksi
disetujui atau diotorisasi), dan lengkap (seluruh transaksi valid seharusnya dientri dan
didapatkan oleh sistem). Subsistem-subsistem harus memproses sejumlah transaksi secara
lengkap (seluruh data yang seharusnya ada dalam transaksi dientri ke dalam buku besar ini)
dan secara akurat (data yang dientri tercermin dalam buku besar).

Komponen-Komponen Pengendalian Internal


Pengendalian internal terdiri dari atas lima komponen yang saling berkaitan, yakni:

1. Lingkungan pengendalian (control environment)


2. Proses penilaian risiko (risk assessment process)
3. Sistem informasi, komunikasi, dan proses bisnis terkait
4. Prosedur pengendalian (control procedure)
5. Pemantauan atas pengendalian (monitoring of controls)

Komponen Deskripsi Komponen Elemen Komponen


Lingkungan Tindakan, kebijakan, dan prosedur yang 1. Integritas dan nilai-nilai
pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap etika
manajemen puncak, direksi, dan pemilik 2. Komitmen untuk
entitas terkait pengendalian dan berkompetensi
pentingnya pengendalian 3. Pihak-pihak yang
bertanggungjawab atas
tata kelola (dewan direksi
atau komite audit)
4. Filosofi dan gaya

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 8
beroperasi menajemen
5. Struktur organisasi
6. Pembebanan otorisasi
dan tanggungjawab
7. Kebijakan dan praktik
sumber daya manusia
Penilaian Identifikasi dan analisis risiko yang Asersi manajemen:
risiko oleh dilakukan oleh manajemen relevan keberadaan, kelengkapan,
manajemen terhdap penyajian laporan keuangan valuasi, penyajian dan
yang sesuai dengan IFRS pengungkapan,
pengukuran, keterjadian
Sistem Metode-metode yang digunakan untuk Tujuaj-tujuan audit yang
informasi mengidentifikasi, mengumpulkan, berelasi dengan transaksi:
akuntansi dan mengklasifikasi, mencatat, dan keberadaan, kelengkapan,
komunikasi melaporkan transaksi-transaksi entitas akurasi, klasifikasi, waktu,
dan untuk menpertahankan akuntabilitas pencatatan dan
untuk aset-aset yang berelasi pengikhtisaran
Aktivitas- Sejumlah kebijakan dan prosedur yang 1.Pemisahan tugas yang
aktivitas ditetapkan oleh manajemen uantuk memadai
penegndalian mencapai tujuannya, yakni pelaporan 2.Otorisasi yang tepat atas
(prosedur keuangan sejumlah transaksi dan
pengendalian) aktivitas (pengendalian
yang terkomputerisasi
secara khusus)
3.Sejumlah dokumen dan
catatan yang memadai
(pengendalian yang
terkomputerisasi secara
umum)
4.Pengendalian fisik atas
sejumlah aset dan
catatan
5.Pengecekan independen
atas kinerja

Pemantauan Penilaian menajemen yang sedang Tidak dapat diterapkan


berlangsung dan peneilan menajemen
secara berkala terhadap efektivitas
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 9
rancangan dan operasi dari struktur
pengendalian internal untuk menentukan
apakah aktivitas operasi berlangsung
seperti yang dikehendaki dan telah
dimodifikasi jika diperlukan

Hard Control dan Soft Control


Untuk meminimalkan risiko-risiko, manajemen merancang dan menetapkan serangkaian
peraturan, aktivitas dan habatan fisik yang disebut sebagai “pengendalian internal”. Oleh
karena karateristik pengendalian tersebut sifatnya eksplisit, formal dan berwujud, maka
pengendalian tersebut umumnya disebut hard control. Namun, lingkunganyang dinamis
dan ceaptnya, perubahan teknologi memperbesar cakupan terkait ketentuan yang dimuat
dalam regulasi, sementara globalisasi menuntut lebih dari sekedar ketaatan terhadap
kebijakan, prodesur, dan protocol yang dapat disebut sebagai soft control.

Faktor Sosial-Psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ukuran dan prosedur pengendalian internal:

1. Kejelasan (clarity) untuk para direktur, menajer, dan karyawan terkait perilaku-
perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan: semakin jelas ekspektasi, semakin
baik orang-orang mengetahui aoa yang harus mereka lakukan, bagaimana
melalukan pengendalian, dan semakin besar kemungkinan mereka melalukannya
2. Pemodelan peran (role-modelling) di antara para pengelola, manajemen, atau
supervisor langusng, semakin baik contoh yang diberikan organisasi, semakin baik
orang-orang bererilaku, sementara contoh yang buruk akan membuat orang-orang di
dalam organisasi berperilaku baik
3. Pencapaian (achievability) serangkaian tujuan, tugas, dan tanggungjawab: semakin
baik kualitas orang-orang di dalam organisasi, semakin baik pula mereka dapat
melakukan aktivitas pengendalian yang diharapkan
4. Komitmen (commitment) merupakan bagian dari para direktur, manajer, dam
karyawan di dalam organisasi: semakin baik organisasi memperlakukan par
akaryawan dengan rasa hormat dan melibatkan mereka di dalam organisasi,
semakin banyak orang-orang tersebut akan mencoba untuk melayani kepentingan
orgasnisasi dan mancapai tujuan pengendalian internal
5. Trasparansi perilaku (transparency of behavior): semakin baik orang-orang
mengamati perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain, beserta sejumlah

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 10
dampaknya, makasmeakin mereka mempertimbangkan hal ini dan semakin baik
mereka memapu mengendalikan dan meyesuaikan perilaku mereka dengan
ekspektasi orang lain
6. Keterbukaan (openness) terhdap pembahasan mengenai sudut pandang, emosi,
dilemma dan pelanggaran: semakin rendah penghalang orang-orang salam
organsisasi untuk berbicara tenatng masalah-masalah moral atau etika yang terkait
dengan pengendalian internal, semakin mereka akan memiliki kecendrungan untuk
melakukan hal ini dan semakin mereka akan belaja satu sama lain
7. Penegakan (enforcement) perolaku, seperti apreasi atau bahkan hadiah untuk
perilaku yang diinginkan, sanksi untuk perilaku yang tidak diinginkan, dan sejauh
mana orang-orang belajar dari kesalahan, peristiwa yang nyaris terjadi, insiden, dan
kecelakaan: semakin baik penegakan yang dilakukan, semakin banyak orang
cendrung kearah hal-hal yang akan dihargai dan menghindari hal-hal yang akan
dikenai sanksi

Daftar Pustaka
1. Audit Berbasis ISA (Internasional Standard on Auditing), Theodorus M. Thuanakotta,
Salemba Empat, 2013
2. Audit Kontemporer, Theodorus M. Thuanakotta, Salemba Empat, 2013

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 11
3. Standar Akuntansi Keuangan, Institut Akuntan Publik Indonesia (SAK).
4. Undang-undang Akuntan Publik, 2011 (UU AP).
5. Prinsip-prinsip Pengauditan (Internasional Standard on Auditing), Rick Hayes, Philip
Wallage and Hans Gortemaker, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, 2017
6. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis, William F. Meissier, Steven M.
Glover, Douglas F. Prawitt, Edisi 8 buki 1, Penerbit Salemba Empat, 2014
7. Auditing & Jasa Assurance Pendekatan Integrasi, Alvin A. Arens, Randal J. Elder,
Mark S. Beasley, Edisi Elimabelas Jilid I, Penerbit Erlangga, 2014
8. Boynton, Modern Auditing, Second Edition, 2006

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 12

Anda mungkin juga menyukai