NIM : 050117A075
TUGAS : MANAJEMEN PERAPOTEKAN
2. Suatu daerah di luar pulau jawa yang merupakan daerah dengan banyak hutan lebat
sehingga kasus gigitan ular di daerah tersebut masih cukup tinggi. Sehingga di salah
satu Rumah Sakit di daerah tersebut setiap bulannya rata-rata meneripa pasien gigitan
ular sebanyak 5 pasien.
Sandar pengobatan untuk gigitan ular di rumah sakit tersebut adalah :
a. Antibisa ular diberikan 2 botol untuk hari pertama sampai hari ke 3
b. Asam traneksamat inj diberikan 1 ampul/8 jam selama 3 hari
c. Ketorolac inj diberikan 1 ampul / 12 jam selama 3 hari
d. Cefotaxim 1g inj diberikan 1g / 12 jam selama 3 hari
Obat untuk gigitan ular tersebut tersisa 1 paket di RS, sedangkan pembelian setiap 1
bulan sekali dengan waktu tunggu pembelian 1 minggu.
Hitunglah kebutuhan obat untuk gigitan ular tersebut untuk 1 bulan berikutnya, serta
berapa anggaran yang harus dikeluarkan bila 1 paket obat gigitan ular tersebut seharga
Rp 600.0000,-?
Jawaban:
a. Antibisa ular diberikan 2 botol untuk hari pertama sampai hari ke 3
= 2 botol x 3 hari
= 6 botol x 5 pasien
= 30 botol
b. Asam traneksamat inj diberikan 1 ampul/8 jam selama 3 hari
= 3 ampul x 3 hari
= 9 ampul x 5 pasien
= 45 ampul
c. Ketorolac inj diberikan 1 ampul / 12 jam selama 3 hari
= 2 ampul x 3 hari
= 6 ampul x 5 pasien
= 30 ampul
d. Cefotaxim 1g inj diberikan 1g / 12 jam selama 3 hari
= 2 gram inj x 3 hari
= 6 gram inj x 5 pasien
= 30 gram inj
Jadi bisa disimpulkan rata-rata nilai standar pengobatan CE = 30
Safety stok = Lead Time x
= 7 hari x
=7
2) PENANGGUNG JAWAB
Kepala gudang/personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas
pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
3) PROSEDUR
3.1 Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain
mencangkup: identitas apotek pemesan dan identitas distributor
3.2 Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang diterima. Mencangkup: kesesuaian nama sediaan farmasi
dan alat kesehatan, jumlah, kebenaran berapa, keutuhan
kemasan, kebenaran label, tganggal kadaluwarsa. Apabila
sudah sesuai, baru disimpan.
3.3 Memberi paraf dan satmpel pada faktur penerimaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
3.4 Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi
ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan
3.5 Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu slok.
2) PENANGGUNG JAWAB
Apoteker pengelola apotek
3) PROSEDUR
Skrining Resep
• Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktik, alamat, tanggal
keterangan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
• Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
dan kekuatan sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas,
cara dan laman pemberian obat
• Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan penilaian
pasien kepada pasien yaitu ketepatan adanya reaksi, efek
samping, interaksi, kesesuaian dosis , durasi, jumlah obat dan
kondisi khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain yang
terkait dengan kajian aspek klinis. Instruksi kerja: penilaian
pasien terlampir (contoh: menggunakan metode 3 pertanyaan
utama)
• Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan
profesi (komunikasi dengan dokter, sebagai pasien ke sarana
kesehatan yang terkait dsb)
• Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep yang
diperlukan