Anda di halaman 1dari 13

Donat Labu Kuning dengan Varian Rasa

A. Labu Kuning (Cucurbita moschata)


Labu kuning atau pumpkins (Cucurbita moschata) termasuk jenis tanaman
menjalar dari famili Cucurbitaceae yang telah dikenal diberbagai negara (Juna et
al., 2006). Ada tiga jenis labu yang paling terkenal di dunia yaitu Cucurbita
moschata, Cucurbita maxima dan Cucurbita pepo (Lee et al., 2003). Labu kuning
merupakan salah satu jenis labu yang cukup populer di Indonesia meski buah ini
berasal dari Mexico Tengah dan menyebar ke Benua Amerika. Labu kuning dapat
tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Labu kuning merupakan sumber
karotenoid, pektin, vitamin dan senyawa-senyawa lain yang bermanfaat bagi
kesehatan (Juna et al., 2006). Taksonomi tanaman labu kuning adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Sechium
Spesies : Cucurbita moschata
(Noelia et al., 2011)
Tumbuhan atau tanaman dapat dijadikan sebagai sumber pangan yang
mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik, namun belum
termanfaatkan secara optimum. Penyebabnya adalah keterbatasan pengetahuan
masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut, Hal ini sangat disayangkan
mengingat banyaknya komoditas bahan pangan yang bisa bermanfaat bila diolah
dengan baik. Salah satu jenis tanaman yang dapat menjadi sumber pangan
sekaligus memiliki efek kesehatan adalah labu kuning. Labu kuning umumnya
juga disebut sebagai labu tanah atau waluh (Cucurbita moschata D.) yang dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai pumpkin.
Selama ini labu kuning tergolong dalam bahan pangan minor, karena
pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat minim. Tingkat konsumsi
labu kuning di Indonesia masih sangat rendah kurang dari 5 Kg per kapita per
tahun. Pemanfaatan labu kuning selama ini terbatas dalam ruang lingkup olahan
tradisional, misalnya sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos), bahan dasar
kolak dan aneka kue (dawet, lepet, jenang, dodol). Bagi masyarakat Manado labu
kuning digunakan dalam pembuatan Bubur Manado dan di Sulawesi Selatan, labu
kuning digunakan dalam sayur bayam.
B. Jenis-Jenis Labu Kuning
Bentuk labu kuning bermacam-macam tergantung jenis dan varietasnya.
Di Negara kita sudah terdapat beberapa jenis dan varietas labu kuning antara lain
varietas lokal dan beberapa varietas introduksi dari beberapa negara seperti
Taiwan dan Jepang. Varietas lokal yang sering ditanam oleh para petani dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 1.1 Jenis atau Varietas dari Labu Kuning Lokal
No Jenis/Varietas Ciri-ciri
.
1. Jenis Bokor atau cerme Terdapat alur
Berbentuk bulat pipih
Batangnya bersulur panjang (3-
5m)
Warna daging buah kuning dan
tebal
Rasanya gurih dan manis
Berdaging halus dan padat
Beratnya dapat mencapai 4-5 kg
atau lebih
2. Jenis Kelenting Buah berbentuk lonjong oval dan
memanjang
Kulitnya berwarna kuning
Daging buah juga berwarna
kuning
Beratnya dapat mencapai 2
-5kg/buah
Sulurnya panjang (3-5 m)
Masa panen antara 4,5-6 bulan
3. Jenis Ular Buahnya panjang ramping
Warna daging buah kuning
Beratnya 1-3 kg/buah
Beberapa jenis labu ular tertentu
kadang-kadang buahnya kasar dan
rasanya pahit
(Sudarto, 1993)
Selain jenis labu kuning dari lokal ada juga labu kuning yang diimpor dari
negara-negara lain, dengan ciri khas labu kuning yang berbeda-beda, seperti pada
Tabel berikut:
Tabel 1.2 Jenis atau Varietas Labu Kuning Import dari Negara Lain
No Jenis/varietas Ciri-ciri
.
1. Labu kuning Taiwan (early price, Buah berukuran kecil-kecil
first taste, mukua, pride phoenix, Berat berkisar 1-2 kg/ buah
mixta pangalo) Rasa buah enak, padat, dan manis
Memiliki kadar air yang rendah
Warna buah kuning tajam dan
menarik
Umur panen 90 hari
2. Labu kuning Hai Je Pi (vegetable Bentuk buah oval
spaggety squash) Warna kulit putih susu
Warna daging buah muda adalah
kuning muda
Warna daging buah tua adalah
kuning tua
3. Labu kuning Amerika Tahan terhadap hama penyakit
Bersulur pendek
4. Labu kuning Australia dan Jepang Daging buah muda terurai
Berat buah 1-2 kg
Ukuran buah besar
5. Labu kuning Zapello dari Denmark Termasuk jenis labu kuning bokor
Bentuk buah bulat
Warna kulit kuning
Ukuran bijinya kecil dari pada labu
kuning lokal
6. Labu kuning Kaboca dari Jepang Bentuk buah mungil, berat 2 kg/
(Melanoformis makino, buah
Tetsukabuto, Ohgata tersumabuko, Kulitnya hijau berbecak kuning
Miyoko) atau coklat muda
Daging buah berwarna kuning
keemasan, halus, dan gempi
Rasanya manis
(Sudarto, 1993)
C. Sifat Fisik Labu Kuning
Labu (Cucurbita spp.) adalah tumbuhan merambat penghasil buah
konsumsi berukuran besar bernama sama. Tumbuhan ini banyak terdapat di
Amerika Utara, Eropa Tengah, Australia, Selandia Baru, India dan negara lainnya.
Biasanya, yang dinamakan “Labu” dalam pengertian Waluh atau Pumpkin adalah
tumbuhan yang termasuk dalam empat jenis Cucurbita, yaitu Cucurbita Moschata,
Cucurbita Maxima, Cucurbita Mixta dan Cucurbita Pepo. Nama “Labu” secara
awam juga disematkan untuk beberapa anggota suku labu-labuan di luar
Cucurbita, seperti Bligo, Labu Ular, dan Labu Siam.
Labu berwarna oranye saat baru tumbuh, buahnya juga berwarna oranye.
Jika dipotong, buah ini memiliki penampang berbentuk bintang. Berbiji besar dan
berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam.
Buah ini banyak mengandung vitamin A. Tanaman Cucurbita Moschata Durch ini
memiliki beberapa nama dalam beberapa bahasa daerah, yaitu Labu Parang
(Melayu) serta Waluh (Sunda dan Jawa Tengah). Tanaman Labu Kuning berasal
dari Ambon. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita Maxima
Duchenes, Cucurbita Ficifolia Bouche, Cucurbita Mixta, Cucurbita Moschata
Duchenes dan Cucurbita Pepo. Kelima species Cucurbita tersebut di Indonesia
disebut Labu Kuning (Waluh) karena memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Buah
Labu Kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur
(15-30) alur. Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 garam per hari.
D. Sifat Kimia Labu Kuning
Pada umumnya buah-buahan dan umbi-umbian mudah mengalami
pencokelatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi oleh udara sehingga
terbentuk reaksi pencokelatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan
pangan tersebut (browning enzymatic). Pencokelatan karena enzim merupakan
reaksi antara oksigen dan suatu senyawa fenol yang dikatalisis oleh enzim
polifenol oksidase.
Untuk menghindari terbentuknya warna cokelat pada bahan pangan yang
akan dibuat tepung, dapat dilakukan melalui pencegahan sesedikit mungkin
kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara. Caranya, rendam dalam air
(atau larutan garam 1 persen) dan/atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir
(perlakuan uap air panas).
Tepung labu kuning mempunyai sifat spesifik dengan aroma khas. Secara
umum, tepung tersebut berpotensi sebagai pendamping terigu dan tepung beras
dalam berbagai produk olahan pangan. Produk olahan dari tepung labu kuning
mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga lebih disukai oleh konsumen.
Selain itu juga mengandung senyawa-senyawa pelindung alanin, glisin dan
glutamat yang diperlukan kelenjar prostat. Biji labu kuning juga mengandung
mineral seperti Zn (seng) dan Mg (magnesium) yang sangat penting bagi
kesehatan organ reproduksi terutama kelenjar prostat. Dari beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa biji labu mengandung senyawa pelindung yang disebut
fitosterol. Senyawa ini dapat membantu mengecilkan pembesaran prostat dan
meningkatkan produksi testosteron sehingga jumlah sperma meningkat. Biji labu
ini juga kaya akan omega-3 yang membantu aliran darah ke otak. Kandungan
lainnya berupa asam lemak utama, yaitu asam linoleat, asam oleat dan sedikit
asam linolenat. Selain itu vitamin E (tokoferol) dan karotenoid yakni lutein dan
beta karoten juga ada di dalam daging bijinya.
E. Pengolahan Labu Kuning Menjadi Donat
Labu kuning segar, kalengan, kering, maupun yang sudah dimasak dengan
cara direbus atau dikukus, semuanya memiliki kandungan nutrisi yang tetap
tinggi, tapi tentu saja yang paling baik adalah mengambil labu kuning segar untuk
diolah sendiri di rumah. Labu kuning yang sudah dimasak umumnya akan
menghasilkan rasa yang lebih manis.
Labu kuning juga bisa diolah menjadi beberapa variasi makanan. Beberapa
yang paling populer adalah bolu labu kuning dan juga pudding labu kuning. Jika
ingin mengolah labu kuning menjadi makanan tertentu, jangan lupa untuk
memperhitungkan bahan-bahan lainnya agar kalorinya tetap terkontrol. Bagi Anda
yang ingin mendapatkan manfaat labu kuning untuk menurunkan berat badan,
maka cara yang paling baik adalah dengan mengukusnya saja.
Selain daging buahnya, bagian biji labu kuning juga dapat dimanfaatkan.
Biji labu kuning biasa diolah dengan cara dipanggang, kemudian dapat
dikonsumsi secara langsung atau dapat juga dijadikan sebagai campuran salad.
Jika menginginkan yang lebih praktis, maka Anda dapat menggunakan ekstrak
minyak biji labu yang dijual di pasaran.
Walaupun memiliki manfaat yang cukup banyak namun sangat
disayangkan di Indonesia labu kuning belum dilakukan pemanfaatan secara
khusus. Dengan potensi gizi yang dimiliki oleh labu kuning, maka labu kuning
mempunyai prospek besar untuk diolah menjadi produk pangan dengan nilai jual
yang tinggi, yang didukung oleh kemajuan teknologi pangan.
Labu kuning dapat dijadikan sebagai bahan makanan yang dapat
menunjang ketahanan pangan melalui proses diversifikasi pangan. Selain itu Labu
kuning dapat berfungsi sebagai bahan fortifikasi vitamin A pada produk pangan
olahan. Defisiensi Vitamin A masih merupakan masalah di Indonesia. Dengan
pemanfaatan labu kuning sebagai bahan fortifikasi vitamin A pada produk-produk
makanan diharapkan dapat membantu memenuhi suplai vitamin A bagi tubuh.
Fortifikasi dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengolah labu kuning
menjadi tepung. Tepung merupakan produk intermediate yang kemudian dapat
diaplikasikan dalam produk olahan, selain itu dalam bentuk tepung dapat
memperpanjang masa simpan bahan baku dan mempermudah dalam
penyimpanan. Tepung labu kuning dapat diaplikasikan pada beberapa produk
pangan, misalnya pada mie, roti, es krim, biskuit, cake, dan lain-lain. Daging buah
labu kuning dapat dimanfaatkan langsung melalui beberapa tahap pengolahan
menjadi keripik dan stick labu kuning.
Selain daging buah labu kuning yang dapat dimanfaatkan, biji labu kuning
juga dapat diolah menjadi kuaci dan selai. Kuaci biji labu kuning dapat dijadikan
sebagai cemilan dan selainya dapat dioleskan pada roti. Biji labu kuning
mengandung hormon Beta sitosterol yang dapat menekan atau menghambat kerja
enzim 5-alfa reduktase. Enzim ini akan mengurangi terbentuknya hormon
dihidrotestosteron dari hormon testosterone. Sehingga dapat mencegah
membesarnya kelenjar prostat. Asam amino langka seperti karboksifenilalanin,
pirazolalanin, etilasparagin, stirulina dan asam amino butirat juga terdapat di
dalam biji labu kuning.
Buah labu dapat digunakan sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat
umumnya memanfaatkan labu yang masih muda sebagai sayuran (lodeh, asem-
asem, brongkos). Olahan tradisional yang paling dikenal dari labu kuning ialah
kolak.
Buah yang sudah tua digunakan sebagai campuran dalam membuat bubur
Manado dan sayur bayam ala Sulawesi Selatan. Labu kuning setelah dikukus
dapat dibuat aneka makanan tradisional, seperti dawet, lepet, jenang, dodol, dan
lain-lain.
Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat
kandungan karotenoidnya yang sangat tinggi. Itulah sebabnya air perasan labu
kuning sering digunakan sebagai pewarna alami dalam pengolahan berbagai
makanan tradisional.
Tepung labu juga sering dicampurkan ke dalam berbagai produk olahan
untuk mendapatkan warna kuning. Karotenoid dalam buah labu sebagian besar
berbentuk betakaroten.
Air perasan buah dipercaya dapat mengobati luka akibat racun binatang.
Sekitar 500-800 biji segar tanpa kulit bisa digunakan sebagai obat pembasmi
cacing pita pada orang dewasa. Kadang-kadang diberikan sebagai obat emulsi
(diminum beserta obat pencahar), setelah dicampur dengan air. Pengobatan
demikian amat berkhasiat dan aman tanpa efek sampingan.
Biji labu dikenal sebagai Semen Cucurbitae, yang kaya minyak dan dapat
digunakan sebagai obat cacing pita. Kegunaan lain labu kuning adalah untuk obat
digigit serangga berbisa (daging buah dan getahnya), disentri, dan sembelit.
Labu kuning juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang,
pengobatan ginjal, demam, dan diare. Berdasarkan pemanfaatan labu kuning
secara empiris dan turun-temurun untuk berbagai pengobatan, diduga komoditas
ini mempunyai berbagai komponen bioaktif yang perlu dibuktikan secara ilmiah.
Tepung Labu
Pengolahan produk setengah jadi merupakan salah satu cara pengawetan
hasil panen, terutama untuk komoditas pangan yang berkadar air tinggi, seperti
umbi-umbian dan buah-buahan. Keuntungan lain dari pengolahan produk
setengah jadi, sebagai bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan
lanjutan, aman dalam distribusi, serta hemat ruang dan biaya penyimpanan.
Teknologi pembuatan tepung merupakan salah satu proses alternatif
produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan, mudah
dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan lebih cepat dimasak
sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses, pembuatan
tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah lingkungan
dibandingkan dengan pembuatan pati.
Tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai berikut: Labu
kuning harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum masak
optimum. Buah dipanen kira-kira 5-10 hari lebih awal dari umur panen
semestinya. Buah yang masak optimum tidak sesuai dibuat tepung karena kadar
airnya tinggi, daging buahnya lembek, serta kadar patinya rendah.Setelah dikupas
kulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukan pemblansiran, yaitu perlakuan dengan
uap panas selama 5-10 menit. Dalam skala rumah tangga, tahapan ini dapat
dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak perlu ditutup. Selanjutnya labu
dirajang dengan ketebalan 0,1-0,3 cm. Hasil perajangan tersebut dinamakan
sawut. Pengeringan sawut dilakukan sampai diperoleh kadar air sekitar 14 persen.
Agar lebih efisien, penepungan sawut dilakukan dalam dua tahapan, yaitu
1) penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh), dan 2)
penggilingan/penepungan menggunakan saringan lebih halus (80 mesh).
Penggilingan sawut kering menjadi tepung labu kuning dapat menggunakan mesin
penepung beras. @Prof. DR. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi
Pangan dan Gizi IPB.
Donat merupakan sejenis kue kecil yang memiliki bentuk yang khas yaitu
memiliki lubang ditengahnya seperti bentuk cincin. Bentuk berlubang ditengah
bertujuan agar donat dapat matang dengan merata. Diduga donat pertama kali
ditemukan di Belanda yaitu di daerah Manhatten dan merupakan salah satu jenis
makanan yang disukai oleh masyarakat (Lanny, 2006). Donat terbuat dari bahan
dasar tepung terigu yang mengandung karbohidrat dan protein dalam bentuk
gluten yang berperan dalam pengembangan adonan dan menjaga agar donat tidak
cepat mengeras (Yulistia, 2003). Salah satu cara untuk mengurangi kebutuhan
tepung terigu pada pembuatan donat yaitu dengan mengganti sebagian dari tepung
terigu dengan bahan lokal, misalnya dengan tepung labu kuning. Labu kuning
dapat menjadi alternatif mengurangi penggunaan terigu, karena jumlahnya yang
melimpah dan kandungan karbohidrat yang tinggi (Yanuwardana, dkk., 2013).
Semua jenis labu kuning memiliki kulit yang keras. Cucurbita moschata adalah
jenis labu kuning yang biasa dikonsumsi di negara Asia dan Amerika Serikat.
Warna kuning-jingga dari labu kuning karena adanya kandungan beta karoten
(See, dkk., 2007). Pada pembuatan donat, perlu diperhatikan volume
pengembangan dari adonan yaitu kemampuan menghasilkan gas dan kemampuan
untuk menahan gas selama fermentasi. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan
adonan. Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas
karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian akan terperangkap
dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang (Arlene, dkk.,
2009). Ragi merupakan sumber protein sehingga dinamakan sebagai protein sel
tunggal (Nasseri, dkk., 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
pengaruh substitusi tepung labu kuning pada tepung terigu dan konsentrasi ragi
terhadap mutu donat.
Dari sekian banyak jenis labu, kelompok kami memilih labu kuning untuk
dijadikan produk olahan makanan, selain gizi yang terkandung didalamnya juga
manfaatnya bagi kesehatan sangat banyak,sehingga kami memilih untuk membuat
produk donat labu kuning dengan varian rasa.
1. Alat dan bahan
a. Alat
1) Wajan
2) Sude
3) Baskom
4) Mikser
5) Sendok
b. bahan
1) 170 gram terigu protein tinggi (cakra) >17 sdm
2) 100 gram terigu serba guna (segitiga) >9sdm
3) 3 1/2 sdm gula pasir (45 gram)
4) 100 gram labu kuning, kukus haluskan (berat setelah di kukus)
5) 1 butir telur
6) 45 ml air hangat (bisa ditambah atau dikurangi sesuaikan dengan
kelembapan tepung) > sekitar 3 sdm
7) 5 gram ragi instant (1 sdt munjung)
8) 45 gram butter (4 1/4 sdm)
9) 1/4 sdt garam halus
Langkah:
1) Siapkan semua bahan.
2) Siapkan wadah masukkan semua bahan kecuali mentega dan garam.
3) Mixer sampai setengah kalis masukkan mentega dan garam
4) Mixer lagi sampai kalis elastis (bisa juga diuleni manual ya). bulatkan
adonan, Siapkan wadah oles dengan minyak, masukkan adonan yang telah
dibulatkan tadi. Tutup dengan plastik wrap atau serbet bersih
5) Diamkan selama 1 jam atau sampai mengembang 2x lipat, lalu
kempeskan.
6) Pindahkan ke silmat lalu uleni sebentar
7) Ratakan lalu potong2, saya jadikan 9 buah perbuah kira2 @55 gram,
bulatkan
8) Taruh di atas kertas baking (kertas baking ditaburi dengan terigu ya biar
gk lengket). Diamkan sampai mengembang lagi, kurang lebih 15 menit
(hati2 jangan over profing) saya masukkan ke dalam kontainer lalu sy
tutup, tujuan agar adonan tidak terkena udara luar yang mengakibatkan
kulit luarnya jadi kering
9) Sudah mengembang, lalu tekan bagian atas nya supaya agak pipih
10) Lubangi dengan cetakan donat,saya pakai pangkal spuit
11) Goreng diminyak panas api sedang sampai matang, sekali balik saja ya.
Agar tidak banyak menyerap minyak
12) Angkat dan tiriskan, beri topping sesuai selera. Saya taburi gula icing saja
F. Kandungan Gizi Labu Kuning dan Donat Labu Kuning
Salah satu faktor penting dari suatu bahan pangan adalah kandungan
gizinya. Labu kuning termasuk salah satu jenis bahan pangan yang memiliki
kandungan gizi cukup tinggi dan lengkap. Menurut Sudarto (1993) labu kuning
adalah sumber β‐karoten yang baik dan mengandung karbohidrat, vitamin serta
mineral.
Labu kuning merupakan sumber vitamin A, khususnya pada daging labu
yang berwarna kuning sampai oranye mengandung β‐karoten tinggi. Pada
penyimpanan selama tiga bulan kadar β‐karoten di dalamnya akan meningkat
secara tajam ditandai oleh warna daging buah yang semakin kuning tua atau
oranye (Lee et al., 2002). Total karotenoid pada labu kuning berkisar antara 10-
160 mg/100 gr (Nawirska et al., 2009). Seo et al., (2005) memaparkan bahwa
ekstrak karotenoid dari labu kuning menggunakan ekstraksi cair-cair dan fluida
superkritis didapatkan hasil >80% adalah β‐karoten.
Kandungan labu kuning menurut Departemen Kesehatan RI (1996) dan
Yuliani dkk. (2003) disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 1.3 Komponen dan Komposisi Kimia Labu Kuning


Labu segar
ko Komponen
Referensi*) Referensi**)
Protein (%) 0,59 1,19
Kadar air (%) 92,69 89,47
Abu (%) 0,46 0,70
Lemak (%) 0,05 0,16
Serat kasar (%) 0,46 0,87
Karbohidrat (%) 5,74 8,48
Pektin (%) 0,96 0,62
G. Sumber *) Departemen Kesehatan RI (1996)
H. **) Yuliani dkk. (2003)
Selain enak dibuat aneka makanan, labu kuning juga sarat gizi. Buah ini
banyak mengandung vitamin C, vitamin A, juga serat. Tak cuma kolak, labu
kuning bisa diolah menjadi aneka macam makanan, baik yang bercita rasa gurih
atau manis.
Melihat kandungan gizinya, olahan dari labu kuning sangat baik
dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua. Lewat sejumlah penelitian yang
dilakukan para ahli diketahui pula, labu kuning memainkan peranan penting
dalam mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (kencing manis),
arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner, tekanan darah
tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Labu kuning merupakan satu-satunya
buah yang awet/tahan lama. Labu kuning akan awet asal disimpan di tempat yang
bersih dan kering, serta tidak ada luka pada buah ini.
Jika sampai luka, labu kuning akan mengeluarkan semacam gas yang bisa
memicu terjadinya berbagai macam perubahan di bagian dalam buah. Seperti
dikatakan Murdijati, labu kuning yang bagus bisa disimpan sampai tiga bulan
tanpa ada perubahan yang berarti. ”Namun, kalau disimpan selama enam bulan
biasanya beratnya sudah turun,” katanya. Buah yang dikenal dengan sejumlah
nama lain seperti: waluh, labu merah, labu manis, labu parang (Jawa Barat) atau
pumpkin (Inggris) ini, tak cuma dikenal di Indonesia. Menurut dia, mengganti
nasi dengan labu kuning untuk sarapan pagi, berarti bisa mengurangi pemakaian
beras sekitar 30%. Tak perlu risau bakal kekurangan pasokan labu kuning. Sebab,
tanaman labu kuning bisa tumbuh di mana saja. ”Di daerah tandus seperti daerah
Gunung Kidul maupun di daerah dataran rendah, tanaman labu kuning bisa
tumbuh dengan baik.”
I. Harga Donat Labu Kuning
Harga yang ekonomis dan sesuai dengan kantong mahasiswa adalah Rp.
3.000,00-

Anda mungkin juga menyukai