Labu kuning atau pumpkins (Cucurbita moschata) termasuk jenis tanaman menjalar dari famili Cucurbitaceae yang telah dikenal diberbagai negara (Juna et al., 2006). Ada tiga jenis labu yang paling terkenal di dunia yaitu Cucurbita moschata, Cucurbita maxima dan Cucurbita pepo (Lee et al., 2003). Labu kuning merupakan salah satu jenis labu yang cukup populer di Indonesia meski buah ini berasal dari Mexico Tengah dan menyebar ke Benua Amerika. Labu kuning dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Labu kuning merupakan sumber karotenoid, pektin, vitamin dan senyawa-senyawa lain yang bermanfaat bagi kesehatan (Juna et al., 2006). Taksonomi tanaman labu kuning adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Sechium Spesies : Cucurbita moschata (Noelia et al., 2011) Tumbuhan atau tanaman dapat dijadikan sebagai sumber pangan yang mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik, namun belum termanfaatkan secara optimum. Penyebabnya adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut, Hal ini sangat disayangkan mengingat banyaknya komoditas bahan pangan yang bisa bermanfaat bila diolah dengan baik. Salah satu jenis tanaman yang dapat menjadi sumber pangan sekaligus memiliki efek kesehatan adalah labu kuning. Labu kuning umumnya juga disebut sebagai labu tanah atau waluh (Cucurbita moschata D.) yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai pumpkin. Selama ini labu kuning tergolong dalam bahan pangan minor, karena pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat minim. Tingkat konsumsi labu kuning di Indonesia masih sangat rendah kurang dari 5 Kg per kapita per tahun. Pemanfaatan labu kuning selama ini terbatas dalam ruang lingkup olahan tradisional, misalnya sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos), bahan dasar kolak dan aneka kue (dawet, lepet, jenang, dodol). Bagi masyarakat Manado labu kuning digunakan dalam pembuatan Bubur Manado dan di Sulawesi Selatan, labu kuning digunakan dalam sayur bayam. B. Jenis-Jenis Labu Kuning Bentuk labu kuning bermacam-macam tergantung jenis dan varietasnya. Di Negara kita sudah terdapat beberapa jenis dan varietas labu kuning antara lain varietas lokal dan beberapa varietas introduksi dari beberapa negara seperti Taiwan dan Jepang. Varietas lokal yang sering ditanam oleh para petani dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 1.1 Jenis atau Varietas dari Labu Kuning Lokal No Jenis/Varietas Ciri-ciri . 1. Jenis Bokor atau cerme Terdapat alur Berbentuk bulat pipih Batangnya bersulur panjang (3- 5m) Warna daging buah kuning dan tebal Rasanya gurih dan manis Berdaging halus dan padat Beratnya dapat mencapai 4-5 kg atau lebih 2. Jenis Kelenting Buah berbentuk lonjong oval dan memanjang Kulitnya berwarna kuning Daging buah juga berwarna kuning Beratnya dapat mencapai 2 -5kg/buah Sulurnya panjang (3-5 m) Masa panen antara 4,5-6 bulan 3. Jenis Ular Buahnya panjang ramping Warna daging buah kuning Beratnya 1-3 kg/buah Beberapa jenis labu ular tertentu kadang-kadang buahnya kasar dan rasanya pahit (Sudarto, 1993) Selain jenis labu kuning dari lokal ada juga labu kuning yang diimpor dari negara-negara lain, dengan ciri khas labu kuning yang berbeda-beda, seperti pada Tabel berikut: Tabel 1.2 Jenis atau Varietas Labu Kuning Import dari Negara Lain No Jenis/varietas Ciri-ciri . 1. Labu kuning Taiwan (early price, Buah berukuran kecil-kecil first taste, mukua, pride phoenix, Berat berkisar 1-2 kg/ buah mixta pangalo) Rasa buah enak, padat, dan manis Memiliki kadar air yang rendah Warna buah kuning tajam dan menarik Umur panen 90 hari 2. Labu kuning Hai Je Pi (vegetable Bentuk buah oval spaggety squash) Warna kulit putih susu Warna daging buah muda adalah kuning muda Warna daging buah tua adalah kuning tua 3. Labu kuning Amerika Tahan terhadap hama penyakit Bersulur pendek 4. Labu kuning Australia dan Jepang Daging buah muda terurai Berat buah 1-2 kg Ukuran buah besar 5. Labu kuning Zapello dari Denmark Termasuk jenis labu kuning bokor Bentuk buah bulat Warna kulit kuning Ukuran bijinya kecil dari pada labu kuning lokal 6. Labu kuning Kaboca dari Jepang Bentuk buah mungil, berat 2 kg/ (Melanoformis makino, buah Tetsukabuto, Ohgata tersumabuko, Kulitnya hijau berbecak kuning Miyoko) atau coklat muda Daging buah berwarna kuning keemasan, halus, dan gempi Rasanya manis (Sudarto, 1993) C. Sifat Fisik Labu Kuning Labu (Cucurbita spp.) adalah tumbuhan merambat penghasil buah konsumsi berukuran besar bernama sama. Tumbuhan ini banyak terdapat di Amerika Utara, Eropa Tengah, Australia, Selandia Baru, India dan negara lainnya. Biasanya, yang dinamakan “Labu” dalam pengertian Waluh atau Pumpkin adalah tumbuhan yang termasuk dalam empat jenis Cucurbita, yaitu Cucurbita Moschata, Cucurbita Maxima, Cucurbita Mixta dan Cucurbita Pepo. Nama “Labu” secara awam juga disematkan untuk beberapa anggota suku labu-labuan di luar Cucurbita, seperti Bligo, Labu Ular, dan Labu Siam. Labu berwarna oranye saat baru tumbuh, buahnya juga berwarna oranye. Jika dipotong, buah ini memiliki penampang berbentuk bintang. Berbiji besar dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini banyak mengandung vitamin A. Tanaman Cucurbita Moschata Durch ini memiliki beberapa nama dalam beberapa bahasa daerah, yaitu Labu Parang (Melayu) serta Waluh (Sunda dan Jawa Tengah). Tanaman Labu Kuning berasal dari Ambon. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita Maxima Duchenes, Cucurbita Ficifolia Bouche, Cucurbita Mixta, Cucurbita Moschata Duchenes dan Cucurbita Pepo. Kelima species Cucurbita tersebut di Indonesia disebut Labu Kuning (Waluh) karena memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Buah Labu Kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30) alur. Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 garam per hari. D. Sifat Kimia Labu Kuning Pada umumnya buah-buahan dan umbi-umbian mudah mengalami pencokelatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi oleh udara sehingga terbentuk reaksi pencokelatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic). Pencokelatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa fenol yang dikatalisis oleh enzim polifenol oksidase. Untuk menghindari terbentuknya warna cokelat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung, dapat dilakukan melalui pencegahan sesedikit mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara. Caranya, rendam dalam air (atau larutan garam 1 persen) dan/atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir (perlakuan uap air panas). Tepung labu kuning mempunyai sifat spesifik dengan aroma khas. Secara umum, tepung tersebut berpotensi sebagai pendamping terigu dan tepung beras dalam berbagai produk olahan pangan. Produk olahan dari tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga lebih disukai oleh konsumen. Selain itu juga mengandung senyawa-senyawa pelindung alanin, glisin dan glutamat yang diperlukan kelenjar prostat. Biji labu kuning juga mengandung mineral seperti Zn (seng) dan Mg (magnesium) yang sangat penting bagi kesehatan organ reproduksi terutama kelenjar prostat. Dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa biji labu mengandung senyawa pelindung yang disebut fitosterol. Senyawa ini dapat membantu mengecilkan pembesaran prostat dan meningkatkan produksi testosteron sehingga jumlah sperma meningkat. Biji labu ini juga kaya akan omega-3 yang membantu aliran darah ke otak. Kandungan lainnya berupa asam lemak utama, yaitu asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Selain itu vitamin E (tokoferol) dan karotenoid yakni lutein dan beta karoten juga ada di dalam daging bijinya. E. Pengolahan Labu Kuning Menjadi Donat Labu kuning segar, kalengan, kering, maupun yang sudah dimasak dengan cara direbus atau dikukus, semuanya memiliki kandungan nutrisi yang tetap tinggi, tapi tentu saja yang paling baik adalah mengambil labu kuning segar untuk diolah sendiri di rumah. Labu kuning yang sudah dimasak umumnya akan menghasilkan rasa yang lebih manis. Labu kuning juga bisa diolah menjadi beberapa variasi makanan. Beberapa yang paling populer adalah bolu labu kuning dan juga pudding labu kuning. Jika ingin mengolah labu kuning menjadi makanan tertentu, jangan lupa untuk memperhitungkan bahan-bahan lainnya agar kalorinya tetap terkontrol. Bagi Anda yang ingin mendapatkan manfaat labu kuning untuk menurunkan berat badan, maka cara yang paling baik adalah dengan mengukusnya saja. Selain daging buahnya, bagian biji labu kuning juga dapat dimanfaatkan. Biji labu kuning biasa diolah dengan cara dipanggang, kemudian dapat dikonsumsi secara langsung atau dapat juga dijadikan sebagai campuran salad. Jika menginginkan yang lebih praktis, maka Anda dapat menggunakan ekstrak minyak biji labu yang dijual di pasaran. Walaupun memiliki manfaat yang cukup banyak namun sangat disayangkan di Indonesia labu kuning belum dilakukan pemanfaatan secara khusus. Dengan potensi gizi yang dimiliki oleh labu kuning, maka labu kuning mempunyai prospek besar untuk diolah menjadi produk pangan dengan nilai jual yang tinggi, yang didukung oleh kemajuan teknologi pangan. Labu kuning dapat dijadikan sebagai bahan makanan yang dapat menunjang ketahanan pangan melalui proses diversifikasi pangan. Selain itu Labu kuning dapat berfungsi sebagai bahan fortifikasi vitamin A pada produk pangan olahan. Defisiensi Vitamin A masih merupakan masalah di Indonesia. Dengan pemanfaatan labu kuning sebagai bahan fortifikasi vitamin A pada produk-produk makanan diharapkan dapat membantu memenuhi suplai vitamin A bagi tubuh. Fortifikasi dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengolah labu kuning menjadi tepung. Tepung merupakan produk intermediate yang kemudian dapat diaplikasikan dalam produk olahan, selain itu dalam bentuk tepung dapat memperpanjang masa simpan bahan baku dan mempermudah dalam penyimpanan. Tepung labu kuning dapat diaplikasikan pada beberapa produk pangan, misalnya pada mie, roti, es krim, biskuit, cake, dan lain-lain. Daging buah labu kuning dapat dimanfaatkan langsung melalui beberapa tahap pengolahan menjadi keripik dan stick labu kuning. Selain daging buah labu kuning yang dapat dimanfaatkan, biji labu kuning juga dapat diolah menjadi kuaci dan selai. Kuaci biji labu kuning dapat dijadikan sebagai cemilan dan selainya dapat dioleskan pada roti. Biji labu kuning mengandung hormon Beta sitosterol yang dapat menekan atau menghambat kerja enzim 5-alfa reduktase. Enzim ini akan mengurangi terbentuknya hormon dihidrotestosteron dari hormon testosterone. Sehingga dapat mencegah membesarnya kelenjar prostat. Asam amino langka seperti karboksifenilalanin, pirazolalanin, etilasparagin, stirulina dan asam amino butirat juga terdapat di dalam biji labu kuning. Buah labu dapat digunakan sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu yang masih muda sebagai sayuran (lodeh, asem- asem, brongkos). Olahan tradisional yang paling dikenal dari labu kuning ialah kolak. Buah yang sudah tua digunakan sebagai campuran dalam membuat bubur Manado dan sayur bayam ala Sulawesi Selatan. Labu kuning setelah dikukus dapat dibuat aneka makanan tradisional, seperti dawet, lepet, jenang, dodol, dan lain-lain. Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan karotenoidnya yang sangat tinggi. Itulah sebabnya air perasan labu kuning sering digunakan sebagai pewarna alami dalam pengolahan berbagai makanan tradisional. Tepung labu juga sering dicampurkan ke dalam berbagai produk olahan untuk mendapatkan warna kuning. Karotenoid dalam buah labu sebagian besar berbentuk betakaroten. Air perasan buah dipercaya dapat mengobati luka akibat racun binatang. Sekitar 500-800 biji segar tanpa kulit bisa digunakan sebagai obat pembasmi cacing pita pada orang dewasa. Kadang-kadang diberikan sebagai obat emulsi (diminum beserta obat pencahar), setelah dicampur dengan air. Pengobatan demikian amat berkhasiat dan aman tanpa efek sampingan. Biji labu dikenal sebagai Semen Cucurbitae, yang kaya minyak dan dapat digunakan sebagai obat cacing pita. Kegunaan lain labu kuning adalah untuk obat digigit serangga berbisa (daging buah dan getahnya), disentri, dan sembelit. Labu kuning juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, dan diare. Berdasarkan pemanfaatan labu kuning secara empiris dan turun-temurun untuk berbagai pengobatan, diduga komoditas ini mempunyai berbagai komponen bioaktif yang perlu dibuktikan secara ilmiah. Tepung Labu Pengolahan produk setengah jadi merupakan salah satu cara pengawetan hasil panen, terutama untuk komoditas pangan yang berkadar air tinggi, seperti umbi-umbian dan buah-buahan. Keuntungan lain dari pengolahan produk setengah jadi, sebagai bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan lanjutan, aman dalam distribusi, serta hemat ruang dan biaya penyimpanan. Teknologi pembuatan tepung merupakan salah satu proses alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati. Tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai berikut: Labu kuning harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum masak optimum. Buah dipanen kira-kira 5-10 hari lebih awal dari umur panen semestinya. Buah yang masak optimum tidak sesuai dibuat tepung karena kadar airnya tinggi, daging buahnya lembek, serta kadar patinya rendah.Setelah dikupas kulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukan pemblansiran, yaitu perlakuan dengan uap panas selama 5-10 menit. Dalam skala rumah tangga, tahapan ini dapat dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak perlu ditutup. Selanjutnya labu dirajang dengan ketebalan 0,1-0,3 cm. Hasil perajangan tersebut dinamakan sawut. Pengeringan sawut dilakukan sampai diperoleh kadar air sekitar 14 persen. Agar lebih efisien, penepungan sawut dilakukan dalam dua tahapan, yaitu 1) penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh), dan 2) penggilingan/penepungan menggunakan saringan lebih halus (80 mesh). Penggilingan sawut kering menjadi tepung labu kuning dapat menggunakan mesin penepung beras. @Prof. DR. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB. Donat merupakan sejenis kue kecil yang memiliki bentuk yang khas yaitu memiliki lubang ditengahnya seperti bentuk cincin. Bentuk berlubang ditengah bertujuan agar donat dapat matang dengan merata. Diduga donat pertama kali ditemukan di Belanda yaitu di daerah Manhatten dan merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh masyarakat (Lanny, 2006). Donat terbuat dari bahan dasar tepung terigu yang mengandung karbohidrat dan protein dalam bentuk gluten yang berperan dalam pengembangan adonan dan menjaga agar donat tidak cepat mengeras (Yulistia, 2003). Salah satu cara untuk mengurangi kebutuhan tepung terigu pada pembuatan donat yaitu dengan mengganti sebagian dari tepung terigu dengan bahan lokal, misalnya dengan tepung labu kuning. Labu kuning dapat menjadi alternatif mengurangi penggunaan terigu, karena jumlahnya yang melimpah dan kandungan karbohidrat yang tinggi (Yanuwardana, dkk., 2013). Semua jenis labu kuning memiliki kulit yang keras. Cucurbita moschata adalah jenis labu kuning yang biasa dikonsumsi di negara Asia dan Amerika Serikat. Warna kuning-jingga dari labu kuning karena adanya kandungan beta karoten (See, dkk., 2007). Pada pembuatan donat, perlu diperhatikan volume pengembangan dari adonan yaitu kemampuan menghasilkan gas dan kemampuan untuk menahan gas selama fermentasi. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian akan terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang (Arlene, dkk., 2009). Ragi merupakan sumber protein sehingga dinamakan sebagai protein sel tunggal (Nasseri, dkk., 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh substitusi tepung labu kuning pada tepung terigu dan konsentrasi ragi terhadap mutu donat. Dari sekian banyak jenis labu, kelompok kami memilih labu kuning untuk dijadikan produk olahan makanan, selain gizi yang terkandung didalamnya juga manfaatnya bagi kesehatan sangat banyak,sehingga kami memilih untuk membuat produk donat labu kuning dengan varian rasa. 1. Alat dan bahan a. Alat 1) Wajan 2) Sude 3) Baskom 4) Mikser 5) Sendok b. bahan 1) 170 gram terigu protein tinggi (cakra) >17 sdm 2) 100 gram terigu serba guna (segitiga) >9sdm 3) 3 1/2 sdm gula pasir (45 gram) 4) 100 gram labu kuning, kukus haluskan (berat setelah di kukus) 5) 1 butir telur 6) 45 ml air hangat (bisa ditambah atau dikurangi sesuaikan dengan kelembapan tepung) > sekitar 3 sdm 7) 5 gram ragi instant (1 sdt munjung) 8) 45 gram butter (4 1/4 sdm) 9) 1/4 sdt garam halus Langkah: 1) Siapkan semua bahan. 2) Siapkan wadah masukkan semua bahan kecuali mentega dan garam. 3) Mixer sampai setengah kalis masukkan mentega dan garam 4) Mixer lagi sampai kalis elastis (bisa juga diuleni manual ya). bulatkan adonan, Siapkan wadah oles dengan minyak, masukkan adonan yang telah dibulatkan tadi. Tutup dengan plastik wrap atau serbet bersih 5) Diamkan selama 1 jam atau sampai mengembang 2x lipat, lalu kempeskan. 6) Pindahkan ke silmat lalu uleni sebentar 7) Ratakan lalu potong2, saya jadikan 9 buah perbuah kira2 @55 gram, bulatkan 8) Taruh di atas kertas baking (kertas baking ditaburi dengan terigu ya biar gk lengket). Diamkan sampai mengembang lagi, kurang lebih 15 menit (hati2 jangan over profing) saya masukkan ke dalam kontainer lalu sy tutup, tujuan agar adonan tidak terkena udara luar yang mengakibatkan kulit luarnya jadi kering 9) Sudah mengembang, lalu tekan bagian atas nya supaya agak pipih 10) Lubangi dengan cetakan donat,saya pakai pangkal spuit 11) Goreng diminyak panas api sedang sampai matang, sekali balik saja ya. Agar tidak banyak menyerap minyak 12) Angkat dan tiriskan, beri topping sesuai selera. Saya taburi gula icing saja F. Kandungan Gizi Labu Kuning dan Donat Labu Kuning Salah satu faktor penting dari suatu bahan pangan adalah kandungan gizinya. Labu kuning termasuk salah satu jenis bahan pangan yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi dan lengkap. Menurut Sudarto (1993) labu kuning adalah sumber β‐karoten yang baik dan mengandung karbohidrat, vitamin serta mineral. Labu kuning merupakan sumber vitamin A, khususnya pada daging labu yang berwarna kuning sampai oranye mengandung β‐karoten tinggi. Pada penyimpanan selama tiga bulan kadar β‐karoten di dalamnya akan meningkat secara tajam ditandai oleh warna daging buah yang semakin kuning tua atau oranye (Lee et al., 2002). Total karotenoid pada labu kuning berkisar antara 10- 160 mg/100 gr (Nawirska et al., 2009). Seo et al., (2005) memaparkan bahwa ekstrak karotenoid dari labu kuning menggunakan ekstraksi cair-cair dan fluida superkritis didapatkan hasil >80% adalah β‐karoten. Kandungan labu kuning menurut Departemen Kesehatan RI (1996) dan Yuliani dkk. (2003) disajikan pada Tabel berikut:
Tabel 1.3 Komponen dan Komposisi Kimia Labu Kuning
Labu segar ko Komponen Referensi*) Referensi**) Protein (%) 0,59 1,19 Kadar air (%) 92,69 89,47 Abu (%) 0,46 0,70 Lemak (%) 0,05 0,16 Serat kasar (%) 0,46 0,87 Karbohidrat (%) 5,74 8,48 Pektin (%) 0,96 0,62 G. Sumber *) Departemen Kesehatan RI (1996) H. **) Yuliani dkk. (2003) Selain enak dibuat aneka makanan, labu kuning juga sarat gizi. Buah ini banyak mengandung vitamin C, vitamin A, juga serat. Tak cuma kolak, labu kuning bisa diolah menjadi aneka macam makanan, baik yang bercita rasa gurih atau manis. Melihat kandungan gizinya, olahan dari labu kuning sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua. Lewat sejumlah penelitian yang dilakukan para ahli diketahui pula, labu kuning memainkan peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (kencing manis), arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Labu kuning merupakan satu-satunya buah yang awet/tahan lama. Labu kuning akan awet asal disimpan di tempat yang bersih dan kering, serta tidak ada luka pada buah ini. Jika sampai luka, labu kuning akan mengeluarkan semacam gas yang bisa memicu terjadinya berbagai macam perubahan di bagian dalam buah. Seperti dikatakan Murdijati, labu kuning yang bagus bisa disimpan sampai tiga bulan tanpa ada perubahan yang berarti. ”Namun, kalau disimpan selama enam bulan biasanya beratnya sudah turun,” katanya. Buah yang dikenal dengan sejumlah nama lain seperti: waluh, labu merah, labu manis, labu parang (Jawa Barat) atau pumpkin (Inggris) ini, tak cuma dikenal di Indonesia. Menurut dia, mengganti nasi dengan labu kuning untuk sarapan pagi, berarti bisa mengurangi pemakaian beras sekitar 30%. Tak perlu risau bakal kekurangan pasokan labu kuning. Sebab, tanaman labu kuning bisa tumbuh di mana saja. ”Di daerah tandus seperti daerah Gunung Kidul maupun di daerah dataran rendah, tanaman labu kuning bisa tumbuh dengan baik.” I. Harga Donat Labu Kuning Harga yang ekonomis dan sesuai dengan kantong mahasiswa adalah Rp. 3.000,00-