Anda di halaman 1dari 9

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PROVINSI JAMBI

PERATURAN BUPATI
TANJUNG JABUNG BARAT
NOMOR TAHUN 2020

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA TIDAK TERDUGA DALAM RANGKA


PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 48 ayat (1) Peraturan Menteri


Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
belanja tidak terduga digunakan untuk menganggarkan
kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang seperti penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya,
termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun - tahun sebelumnya yang telah ditutup;
b. bahwa agar pengelolaan belanja tidak terduga dapat
digunakan secara akuntabel, efisien dan efektif perlu
diatur petunjuk teknis pengelolaannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja
Tidak Terduga (BTT) dalam rangka Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1956 tentang Pembentukan


Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatera Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
25); sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7
Tahun 1965 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangon
Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung dengan mengubah
Undang Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatera Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755)
2. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten
Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 182 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3969);
3. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3273);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulang Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5165);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/ Menkes/
Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular tertentu yang
dapat menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangannya (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 503);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14
Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 541);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di
Lingkungan Pemerintah Daerah
18. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
440/2436/SJ tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) di lingkungan Pemerintah Daerah
19. Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 16 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 15
Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Belanja Subsidi, Hibah,
Bantuan Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA
TIDAK TERDUGA DALAM RANGKA PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19)

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1) Daerah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2) Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom

3) Bupati adalah Bupati Tanjung Jabung Barat.


4) Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
5) Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut.
6) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
7) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah
kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah.
8) Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD
adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan
pengelolaan APBD.
9) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/ barang.
10) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya
disingkat BKAD adalah Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
11) Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim
yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh Sekretaris
Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala
daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat
perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan.
12) Rencana Kerja dan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat RKA-PPKD adalah
rencana kerja dan anggaran badan/dinas/ biro keuangan/bagian keuangan
selaku Bendahara Umum Daerah.
13) Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan
anggaran SKPD.
14) Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat DPA-PPKD
merupakan dokumen pelaksanaan anggaran badan/dinas/ biro
keuangan/bagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah.
15) Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD
merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.
16) Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat dengan BUD adalah Pejabat
pengelola Keuangan Daerah yang bertindak dalam kapasitas sebagai
Bendahara Umum Daerah.
17) Bendahara Pengeluaran PPKD adalah Pejabat yang ditunjuk menerima,
menyimpan, membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
untuk keperluan Belanja Bantuan Sosial, Belanja Hibah dan Belanja Tidak
Terduga dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
18) Badan penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
BPBD adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
19) Satuan Kerja Perangkat Daerah Teknis Terkait yang selanjutnya disebut sebagai
SKPD Teknis Terkait adalah SKPD yang terkait dengan penanggulangan
bencana dan kejadian luar biasa.

20) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh factor alam dan/atau factor non alam maupun factor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
21) Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan
kejadian antariksa/benda-benda angkasa, kebakaran hutan/lahan karena faktor
alam.
22) Bencana Non Alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal
konstruksi/ teknologi, gagal modernisasi, epidemic, wabah penyakit, dampak
industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan.
23) Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan Bencana Non Alam yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat serta bahkan
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia dan mengganggu prekonomian.
24) Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disingkat dengan RAB adalah rencana
anggaran biaya untuk kebutuhan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
diajukan oleh SKPD Teknis terkait..

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Maksud Peraturan Bupati ini adalah sebagai petunjuk dan pedoman untuk Pengelolaan
Belanja Tidak Terduga Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
bersumber dari APBD.
Pasal 3

Tujuan Peraturan Bupati ini agar pengelolaan belanja tidak terduga Dalam Rangka
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang bersumber dari APBD dapat
dilaksanakan dengan tertib, transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi:

1) Kriteria
2) Penganggaran;
3) Penyusunan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) Penanganan Covid-19;
4) pelaksanaan dan penatausahaan;
5) Pertanggungjawaban Dan Pelaporan; dan
6) Pengawasan.

BAB III

KRITERIA

Pasal 5

1) Belanja tidak terduga merupakan belanja yang diperuntukan bagi :


a. kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti
bencana alam, kejadian luar biasa yang tidak diperkirakansebelumnya, dan
keadaan darurat bencana;
b. keperluan mendesak;
c. bencana sosial;
d. bengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun csebelumnya yang
telah ditutup.
2) Peruntukan belanja tidak terduga untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
meliputi penganggaran untuk:
a. Kegiatan pencegahan yang terdiri dari pengadaan bahan-bahan habis pakai,
peralatan yang digunakan dalam rangka pencegahan, makan-minum, bahan bakar
kendaraan dan biaya lain yang terkait dengan pencegahan;
b. penanganan pasien yang terkena Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yang meliputi
bahan habis pakai, peralatan medis, jasa petugas dan ekstra fooding bagi petugas
yang menangani pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
c. bantuan tunai bagi individu masyarakat miskin yang terkena nampak dari kondisi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

BAB IV
PENGANGGARAN

Pasal 6
1) Penganggaran belanja dalam rangka penanganan Covid-19 bersumber dari Belanja
Tidak Terduga dalam APBD Tahun 2020 dicantumkan pada kode rekening
kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja tidak terduga, obyek belanja
tidak terduga dan rincian obyek belanja tidak terduga.
2) Penganggaran belanja tidak terduga sebagimana dimaksud pada ayat (1)
dialokasikan pada DPA-PPKD.

BAB V
PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN BELANJA (RKB) PENANGANAN COVID-19

Pasal 7
1) Alokasi besaran anggaran dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
ditetapkan berdasarkan usulan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) SKPD teknis terkait atas
kegiatan SKPD diluar kegiatan yang telah ada anggarannya dalam DPA SKPD, agar tidak
timbul pembiayaan yang tumpang tindih.
2) Usulan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) SKPD tersebut kemudian dihimpun oleh Badan
Penaggulangan Bencana Daerah selaku koordinator penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19)
3) Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan kompilasi atas usulan RKB SKPD Teknis
terkait, yang selanjutnya diajukan kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan persetujuan
anggaran.
4) Sebelum Anggaran diajukan kepada Bupati terlebih dahulu dilakukan evalusi atas kewajaran
anggaran baik dari segi kegiatan yang akan dilaksanakan maupun kewajaran besaran
anggaran dan ketersediaan anggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
5) Anggaran yang telah disetujui oleh Bupati merupakan batasan (plafond) anggaran yang akan
digunakan untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang dinyatakan dengan
keputusan bupati.
6) RKB yang telah disetujui oleh Bupati menjadi batas pencairan Belanja tak terduga yang akan
dipergunakan untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Tahun 2020;
7) BPBD menyampaikan copy RKB yang telah mendapat persetujuan Bupati kepada DPRD dan
Inspektorat.
8) RKB tersebut dapat berubah sesuai kondisi keuangan daerah dan perkembangan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) yang perubahannya didasarkan usulan BPBD selaku penanggungjawab
penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan mendapat persetujuan Bupati.

BAB VI
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN

Pasal 8

1) RKB yang telah disetujui oleh Bupati menjadi dasar pelaksanaan kegiatan oleh seluruh SKPD Teknis terkait.
2) Masing-masing SKPD Teknis terkait melaksanakan kegiatan sebagaimana kegiatan yang telah ditetapkan
dalam RKB;
3) Masing-masing SKPD mengajukan pencairan anggaran sesuai kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan,

Pasal 9
1) Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.

2) Kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dibayarkan secara LS oleh BKAD selaku PPKD kepada pihak
ketiga dengan tahapan sebagai berikut::
a. SKPD Teknis yang melakukan kegiatan, mengajukan Permohonan Pembayaran kepada BKAD selaku
PPKD melalui BPBD selaku koordinator Penanganan Covid-19 dengan melampirkan seluruh dokumen
yang terkait dengan pembayaran yang akan diajukan.
b. BPBD melakukan pengujian kelengkapan dokumen yang diajukan oleh SKPD Teknis untuk mengetahui
apakah permohonan yang diajukan telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan fakta di lapangan.
c. PBBD selanjutnya menerbitkan rekomendasi Permohonan Pembayaran Belanja Tidak Terduga
Penaganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kepada Kepala BKAD selaku PPKD.
d. PPK- PPKD meneliti kelengkapan dokumen yang diajukan oleh BPBD, untuk penerbitan Surat
Permintaan Pembayaran { SPP} dan Surat Perintah Membayar ( SPM ) untuk ditandatangani PPKD;
e. SPM yang telah ditandatangani PPKD selanjutnya diteruskan ke BUD untuk penerbitan Surat
Permintaan Pencairan Dana (SP2D) . ( Salinan SP2D disampaikan 1 (satu) eksemplar ke PPKD dan SKPD
Teknis).
3) Proses Pengadaan dan Pelaksanaan Pengadaan sampai dengan penerimaan dan pemanfatan barang hasil
pengadaan yang dilakukan secara kontraktual menjadi tanggungjawab sepenuhnya SKPD yang melakukan
pengadaan tersebut
Pasal 10

1) Sisa anggaran yang ada dalam RAB diluar anggaran yang pengajuan pembayaran dilakukan secara
kontraktual kepada Pihak ketiga dibayarkan secara LS-ke Bendahara Pengeluaran Badan Penanggulangan
Bencana Daerah dengan tahapan sebagai berikut:
a. BPBD mengajukan SPP kepada BKAD selaku PPKD sebagaimana pengajuan uang persediaan ( UP )
dengan melampirkan perhitungan jumlah uang yang akan diminta secara tunai dari RAB kegiatan
penanganan Covid-19;
b. PPTK PPKD meneliti kelengkapan dokumen terkait dengan SPP yang diajukan BPBD dan selanjutnya
mempersiapkan SPM pembayaran Uang Persediaan untuk ditandatangani PPKD;
c. SPM yang telah ditandatangani PPKD selanjutnya diteruskan ke BUD untuk penerbitan SP2D
d. SP2D yang diterbitkan ditujukan ke rekening Bendahara Pengeluaran BPBD,
e. Uang atas SP2D yang diterima tersebut dicatat secara khusus dalam Buku Bantu Kas Dana Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) oleh Bendahara Pengeluaran BPBD (terpisah dengan Buka Kas
Umum DPA-BPBD);
2) Seluruh pengeluaran (pembayaran) Non Kontraktual dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran BPBD kepada
pihak penerima dengan tahapan sebagai berikut:
a. Seluruh SKPD tekait membuat usulan pembayaran yang dilengkapi dengan dokumen terkait dan
mengajukannya ke BPBD.
b. BPBD menguji kelengkapan dokumen yang diajukan oleh SKPD tenis dan menyesuaikannya dengan
RAB yang telah ada.
c. Bendahara Pengeluaran BPBD melakukan pembayaran sesuai pengajuan yang diterima dari SKPD
teknis terkait secara Non Tunai kecuali pengeluaran yang tidak mungkin dilakukan secara Non Tunai.
3) Seluruh usulan pembayaran yang diajukan oleh SKPD Teknis terkait, sepenuhnya menjadi tanggungjawab
SKPD yang mengajukan.
Pasal 11

1) Setiap SKPD teknis terkait yang melakukan pengadaan barang wajib membuat buku/laporan persediaan
barang dan laporan distribusi barang yang ditandai dengan berita acara (BA) penyerahan barang;
2) buku/laporan persediaan barang dan laporan distribusi barang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran Belanja Tidal Langsung Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
Pasal 12
1) Dalam rangka penanganan masyarakat miskin terdampak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) akan
diberikan bantuan sosial berupa bantuan uang yang diberikan secara Non Tunai;
2) Besaran bantuan uang yang diberikan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VII
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

Pasal 13
1) Kepala SKPD yang melaksanakan kegiatan Belanja Tak Terduga Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) bertanggungjawab secara fisik dan keuangan atas
penggunaan.
2) Masing-masing SKPD Teknis terkait, harus mendokumentasikan dengan baik seluruh dokumen yang terkait
dengan kegiatan yang telah dilaksanakan masing-masing SKPD, meliputi:
a. RAB-Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
b. dokumen pengadaan barang/jasa, duplikat SPP,SPM ,SP2D; dan SPJ uang Persediaan yang diajukan
pembayarannya.
c. Buku Bantu Penggunaan Anggaran Dana Penanganan Covid-19 sesuai kegiatan yang ada dalam RAB yang
terkait dengan SKPD tersebut.
Pasal 14
1) SKPD Teknis terkait menyampaikan laporan pengadaan dan pendistribusian barang dan laporan atas
pelaksanaan kegiatan lainnya secara berkala kepada BPBD selaku Penanggungjawab Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)
2) BPBD selaku Penaggungjawab Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), menatausakan secara
menyeluruh perencanaan dan pertanggungjawaban dan pelaporan Dana Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
3) BPBD selaku koordinator Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) membuat laporan penggunaan
Belanja Tidak Langsung Penaganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sesuai RAB dan menyampaikan
laporan tersebut dengan melampirkan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap
atau surat pernyataan tanggungjawab belanja kepada Bupati c.q Badan Keuangan dan Aset
Daerah selaku PPKD.
4) Penyampaian laporan pertanggungjawaban paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak selesainya pelaksanaan kegiatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
5) BPKAD selaku PPKD mengadministrasikan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan tertib.
Pasal 15
1) Sisa Uang Persediaan yang diterima BPBD dipertanggungjawabkan dan disetorkan ke Kas Daerah paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak setelah penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
selesai.
2) Bukti setor disampaikan ke BKAD selaku PPKD.

BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 16
1) SKPD teknis melakukan monitoring dan evaluasi atas penggunaan belanja tidak
terduga.
2) Inspektorat melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja tidak terduga.
3) Pengawasan pengelolaan belanja tidak terduga dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.

Diterapkan di Kuala Tungkal


Pada tanggal 27 Maret 2020
Bupati Tanjung Jabung Barat

SAFRIAL
Diundangkan di Kuala Tungkal
Pada tanggal 27 Maret 2020
Sekretaris Daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Agus...

Berita Daerah Tahun 2020


Nomor....

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Bagian Hukum

Angsori....

Anda mungkin juga menyukai