PROVINSI JAMBI
PERATURAN BUPATI
TANJUNG JABUNG BARAT
NOMOR TAHUN 2020
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA
TIDAK TERDUGA DALAM RANGKA PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
20) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh factor alam dan/atau factor non alam maupun factor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
21) Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan
kejadian antariksa/benda-benda angkasa, kebakaran hutan/lahan karena faktor
alam.
22) Bencana Non Alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal
konstruksi/ teknologi, gagal modernisasi, epidemic, wabah penyakit, dampak
industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan.
23) Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan Bencana Non Alam yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat serta bahkan
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia dan mengganggu prekonomian.
24) Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disingkat dengan RAB adalah rencana
anggaran biaya untuk kebutuhan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
diajukan oleh SKPD Teknis terkait..
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Maksud Peraturan Bupati ini adalah sebagai petunjuk dan pedoman untuk Pengelolaan
Belanja Tidak Terduga Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
bersumber dari APBD.
Pasal 3
Tujuan Peraturan Bupati ini agar pengelolaan belanja tidak terduga Dalam Rangka
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang bersumber dari APBD dapat
dilaksanakan dengan tertib, transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 4
1) Kriteria
2) Penganggaran;
3) Penyusunan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) Penanganan Covid-19;
4) pelaksanaan dan penatausahaan;
5) Pertanggungjawaban Dan Pelaporan; dan
6) Pengawasan.
BAB III
KRITERIA
Pasal 5
BAB IV
PENGANGGARAN
Pasal 6
1) Penganggaran belanja dalam rangka penanganan Covid-19 bersumber dari Belanja
Tidak Terduga dalam APBD Tahun 2020 dicantumkan pada kode rekening
kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja tidak terduga, obyek belanja
tidak terduga dan rincian obyek belanja tidak terduga.
2) Penganggaran belanja tidak terduga sebagimana dimaksud pada ayat (1)
dialokasikan pada DPA-PPKD.
BAB V
PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN BELANJA (RKB) PENANGANAN COVID-19
Pasal 7
1) Alokasi besaran anggaran dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
ditetapkan berdasarkan usulan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) SKPD teknis terkait atas
kegiatan SKPD diluar kegiatan yang telah ada anggarannya dalam DPA SKPD, agar tidak
timbul pembiayaan yang tumpang tindih.
2) Usulan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) SKPD tersebut kemudian dihimpun oleh Badan
Penaggulangan Bencana Daerah selaku koordinator penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19)
3) Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan kompilasi atas usulan RKB SKPD Teknis
terkait, yang selanjutnya diajukan kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan persetujuan
anggaran.
4) Sebelum Anggaran diajukan kepada Bupati terlebih dahulu dilakukan evalusi atas kewajaran
anggaran baik dari segi kegiatan yang akan dilaksanakan maupun kewajaran besaran
anggaran dan ketersediaan anggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
5) Anggaran yang telah disetujui oleh Bupati merupakan batasan (plafond) anggaran yang akan
digunakan untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang dinyatakan dengan
keputusan bupati.
6) RKB yang telah disetujui oleh Bupati menjadi batas pencairan Belanja tak terduga yang akan
dipergunakan untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Tahun 2020;
7) BPBD menyampaikan copy RKB yang telah mendapat persetujuan Bupati kepada DPRD dan
Inspektorat.
8) RKB tersebut dapat berubah sesuai kondisi keuangan daerah dan perkembangan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) yang perubahannya didasarkan usulan BPBD selaku penanggungjawab
penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan mendapat persetujuan Bupati.
BAB VI
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Pasal 8
1) RKB yang telah disetujui oleh Bupati menjadi dasar pelaksanaan kegiatan oleh seluruh SKPD Teknis terkait.
2) Masing-masing SKPD Teknis terkait melaksanakan kegiatan sebagaimana kegiatan yang telah ditetapkan
dalam RKB;
3) Masing-masing SKPD mengajukan pencairan anggaran sesuai kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan,
Pasal 9
1) Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
2) Kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dibayarkan secara LS oleh BKAD selaku PPKD kepada pihak
ketiga dengan tahapan sebagai berikut::
a. SKPD Teknis yang melakukan kegiatan, mengajukan Permohonan Pembayaran kepada BKAD selaku
PPKD melalui BPBD selaku koordinator Penanganan Covid-19 dengan melampirkan seluruh dokumen
yang terkait dengan pembayaran yang akan diajukan.
b. BPBD melakukan pengujian kelengkapan dokumen yang diajukan oleh SKPD Teknis untuk mengetahui
apakah permohonan yang diajukan telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan fakta di lapangan.
c. PBBD selanjutnya menerbitkan rekomendasi Permohonan Pembayaran Belanja Tidak Terduga
Penaganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kepada Kepala BKAD selaku PPKD.
d. PPK- PPKD meneliti kelengkapan dokumen yang diajukan oleh BPBD, untuk penerbitan Surat
Permintaan Pembayaran { SPP} dan Surat Perintah Membayar ( SPM ) untuk ditandatangani PPKD;
e. SPM yang telah ditandatangani PPKD selanjutnya diteruskan ke BUD untuk penerbitan Surat
Permintaan Pencairan Dana (SP2D) . ( Salinan SP2D disampaikan 1 (satu) eksemplar ke PPKD dan SKPD
Teknis).
3) Proses Pengadaan dan Pelaksanaan Pengadaan sampai dengan penerimaan dan pemanfatan barang hasil
pengadaan yang dilakukan secara kontraktual menjadi tanggungjawab sepenuhnya SKPD yang melakukan
pengadaan tersebut
Pasal 10
1) Sisa anggaran yang ada dalam RAB diluar anggaran yang pengajuan pembayaran dilakukan secara
kontraktual kepada Pihak ketiga dibayarkan secara LS-ke Bendahara Pengeluaran Badan Penanggulangan
Bencana Daerah dengan tahapan sebagai berikut:
a. BPBD mengajukan SPP kepada BKAD selaku PPKD sebagaimana pengajuan uang persediaan ( UP )
dengan melampirkan perhitungan jumlah uang yang akan diminta secara tunai dari RAB kegiatan
penanganan Covid-19;
b. PPTK PPKD meneliti kelengkapan dokumen terkait dengan SPP yang diajukan BPBD dan selanjutnya
mempersiapkan SPM pembayaran Uang Persediaan untuk ditandatangani PPKD;
c. SPM yang telah ditandatangani PPKD selanjutnya diteruskan ke BUD untuk penerbitan SP2D
d. SP2D yang diterbitkan ditujukan ke rekening Bendahara Pengeluaran BPBD,
e. Uang atas SP2D yang diterima tersebut dicatat secara khusus dalam Buku Bantu Kas Dana Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) oleh Bendahara Pengeluaran BPBD (terpisah dengan Buka Kas
Umum DPA-BPBD);
2) Seluruh pengeluaran (pembayaran) Non Kontraktual dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran BPBD kepada
pihak penerima dengan tahapan sebagai berikut:
a. Seluruh SKPD tekait membuat usulan pembayaran yang dilengkapi dengan dokumen terkait dan
mengajukannya ke BPBD.
b. BPBD menguji kelengkapan dokumen yang diajukan oleh SKPD tenis dan menyesuaikannya dengan
RAB yang telah ada.
c. Bendahara Pengeluaran BPBD melakukan pembayaran sesuai pengajuan yang diterima dari SKPD
teknis terkait secara Non Tunai kecuali pengeluaran yang tidak mungkin dilakukan secara Non Tunai.
3) Seluruh usulan pembayaran yang diajukan oleh SKPD Teknis terkait, sepenuhnya menjadi tanggungjawab
SKPD yang mengajukan.
Pasal 11
1) Setiap SKPD teknis terkait yang melakukan pengadaan barang wajib membuat buku/laporan persediaan
barang dan laporan distribusi barang yang ditandai dengan berita acara (BA) penyerahan barang;
2) buku/laporan persediaan barang dan laporan distribusi barang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran Belanja Tidal Langsung Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
Pasal 12
1) Dalam rangka penanganan masyarakat miskin terdampak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) akan
diberikan bantuan sosial berupa bantuan uang yang diberikan secara Non Tunai;
2) Besaran bantuan uang yang diberikan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
BAB VII
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
Pasal 13
1) Kepala SKPD yang melaksanakan kegiatan Belanja Tak Terduga Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) bertanggungjawab secara fisik dan keuangan atas
penggunaan.
2) Masing-masing SKPD Teknis terkait, harus mendokumentasikan dengan baik seluruh dokumen yang terkait
dengan kegiatan yang telah dilaksanakan masing-masing SKPD, meliputi:
a. RAB-Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
b. dokumen pengadaan barang/jasa, duplikat SPP,SPM ,SP2D; dan SPJ uang Persediaan yang diajukan
pembayarannya.
c. Buku Bantu Penggunaan Anggaran Dana Penanganan Covid-19 sesuai kegiatan yang ada dalam RAB yang
terkait dengan SKPD tersebut.
Pasal 14
1) SKPD Teknis terkait menyampaikan laporan pengadaan dan pendistribusian barang dan laporan atas
pelaksanaan kegiatan lainnya secara berkala kepada BPBD selaku Penanggungjawab Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)
2) BPBD selaku Penaggungjawab Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), menatausakan secara
menyeluruh perencanaan dan pertanggungjawaban dan pelaporan Dana Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
3) BPBD selaku koordinator Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) membuat laporan penggunaan
Belanja Tidak Langsung Penaganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sesuai RAB dan menyampaikan
laporan tersebut dengan melampirkan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap
atau surat pernyataan tanggungjawab belanja kepada Bupati c.q Badan Keuangan dan Aset
Daerah selaku PPKD.
4) Penyampaian laporan pertanggungjawaban paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak selesainya pelaksanaan kegiatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
5) BPKAD selaku PPKD mengadministrasikan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan tertib.
Pasal 15
1) Sisa Uang Persediaan yang diterima BPBD dipertanggungjawabkan dan disetorkan ke Kas Daerah paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak setelah penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
selesai.
2) Bukti setor disampaikan ke BKAD selaku PPKD.
BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 16
1) SKPD teknis melakukan monitoring dan evaluasi atas penggunaan belanja tidak
terduga.
2) Inspektorat melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja tidak terduga.
3) Pengawasan pengelolaan belanja tidak terduga dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
SAFRIAL
Diundangkan di Kuala Tungkal
Pada tanggal 27 Maret 2020
Sekretaris Daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Agus...
Angsori....