Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam
menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan Isdiartuti, 2006).
Membersihkan tangan dari debu dan kuman, dengan sensasi lembut di tangan.
Lebih maksimal membunuh kuman dan bakteri penyebab penyakit jika digunakan setelah
mencuci tangan dengan air dan sabun.
Botol spray
2/4 cangkir Aloe vera bentuk gel, bisa diganti dengan gliserol atau gunakan keduanya.
1/4 cangkir Gliserol atau Gliserin (alkohol gula yang diekstrak dari lemak nabati).
3 cangkir alkohol kadar minimal 60 persen, kali ini Lily Rose menggunakan kadar 75
persen. WHO menggunakan 80 persen ke atas.
Tea tree oil atau minyak essensial secukupnya, opsional karena tidak wajib
Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri
1. 3/4 gabungan antara aloe vera dengan gliserin atau pilih salah satu dengan takaran
3/4 cangkir tersebut. Jika menggunakan aloe vera saja, hand sanitizer memiliki tekstur
lebih cair, serta bila Anda buat dengan gliserin saja tetap menakjubkan. Lily Rose
mencoba ketiganya.
2. Takaran lain bisa menggunakan 1/3 gliserin tambah 2/3 aloe vera
6. Terakhir, campurkan minyak antiseptik seperti tea tree oil atau minyak essensial. Terutama
bagi Anda yang memiliki kulit sensitif, bisa menghindari langkah yang satu ini.
Melansir dari jurnal yang dipublikasikan oleh WHO, bahan gliserol digunakan sebagai
humektan. Tetapi emolien lain bisa digunakan untuk perawatan kulit, asalkan harganya
murah, tersedia secara luas dan larut dalam air dan alkohol, serta tidak menambah
toksisitas, atau meningkatkan alergi.
Kemudian Hidrogen peroksida digunakan untuk menonaktifkan bakteri yang
terkontaminasi. Jamur atau spora dalam larutan dan bukan merupakan zat aktif untuk
antisepsis tangan.
Aditif lebih lanjut untuk kedua formulasi harus diberi label dengan jelas dan tidak
beracun jika tertelan secara tidak sengaja.
Pewarna tertentu dapat ditambahkan untuk memungkinkan diferensiasi dari cairan lain,
tetapi tidak boleh menambah toksisitas, karena bisa meningkatkan alergi, atau
mengganggu sifat antimikroba.
Penambahan parfum atau pewarna tidak dianjurkan karena risiko reaksi alergi.
2. Simpan hand sanitizer di tempat dingin, baik ruang dingin atau lemari es.
3. Tidak boleh ada api atau merokok di ruangan selama membuat hand sanitizer.
4. Formulasi handrub yang direkomendasikan WHO tidak boleh diproduksi melebihi 50 liter
secara lokal atau di apotek pusat yang tidak memiliki pendingin udara dan ventilasi khusus.
Menurut Diana (2012) terdapat dua hand sanitizer yaitu hand sanitizer gel dan hand sanitizer spray.
Hand sanitizer gel merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau
menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif alkohol 60%. Hand sanitizer spray
merupakan pembersih tangan berbentuk spray untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada
tangan yang mengandung bahan aktif irgasan DP 300 : 0,1% dan alkohol 60%. Penelitian Diana (2012)
menyatakan, hand sanitizer yang berbentuk cair atau spray lebih efektif dibandingkan hand sanitizer gel
dalam menurunkan angka kuman pada tangan.
Seiring perkembangan zaman, dikembangkan juga pembersih tangan non alkohol, tetapi jika tangan
dalam keadaan benar – benar kotor, baik oleh tanah, udara, darah, ataupun lainya, mencuci tangan
dengan air dan sabun lebih disarankan karena gel hand sanitizer tidak dapat efektif membunuh kuman
dan membersihkan material organik lainnya. Alkohol banyak digunakan sebagai antiseptik /desinfektan
untuk desinfeksi permukaan kulit yang bersih, tetapi tidak untuk kulit yang luka (Hapsari, 2015). Selain
itu alkohol juga mempunyai sifat iritasi pada kulit, mudah terbakar, dan juga meningkatkan infeksi virus
pemicu radang saluran pencernaan, karena itu muncul ide untuk memanfaatkan bahan alami yang dapat
mengurangi resiko munculnya penyakit gangguan pencernaan (Cahyani, 2014).
Untuk mencegah penyebaran kuman melalui tangan, Anda dapat menggunakan NUVO
setiap hari, terutama:
Tuangkan hand sanitizer pada telapak tangan, ratakan sampai ke sela jari, punggung tangan, telapak tangan,
dan ujung jari, gosok hingga kering. Gunakan sebelum: menyiapkan atau memakan makanan, setelah
menggunakan kamar kecil, setelah batuk atau bersin, setelah menyentuh permukaan rumah sakit seperti rel
tempat tidur, meja samping tempat tidur, gagang pintu, remote control, atau telepon, serta setelah menyentuh
hewan peliharan