Alinemen Jalan
o Lengkung horisontal dengan jari jari kecil mengurangi kecepatan
arus bebas
o Tanjakan yang curam juga mengurangi kecepatan arus bebas.
o Karena secara umum kecepatan arus bebas di daerah perkotaan
adalah rendah maka pengaruh ini diabaikan
Rekayasa Lalu Lintas
7
Kereb Jalan
o Kereb sebagai batas antara lajur lalu lintas dan trotoar
berpengaruh terhadap dampak hambatan samping
pada kapasitas dan kecepatan.
o Kapasitas jalan dengan kereb akan lebih kecil daripada
jalan dengan bahu.
o Kapasitas jalan akan berkurang jika terdapat
penghalang tetap di dekat tepi lajur lalu lintas,
tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.
Gbr.
Bahu Jalan
di Jalan Tol
Gb.
Bahu Jalan
di Jalan
Perkotaan
12
Komposisi Arus dan Pemisahan Arah
Gb.
Komposisi Lalu
lintas Campuran
di Perkotaan
dimana:
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan
(km/jam)
FVO = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang
diamati berdasarkan tipe jalan dan jenis kendaraan (km/jam)
FVW = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan (km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau
jarak kereb penghalang
FFVCS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota
Rekayasa Lalu Lintas 26
c. Kapasitas
dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk
jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu
jalan/kereb
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
Q
DS
C
o Digunakan sebagai indikator utama dalam penentuan tingkat
kinerja simpang dan segmen jalan.
o Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai
masalah kapasitas atau tidak.
o Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan
kapasitas dinyatakan dalam smp/jam.
o DS digunakan untuk analisis perilaku lalu lintas berupa kecepatan.
Q = k x LHRT x SP/100
SP = Qdhl1/(Qdhl1+Qdhl2)
4. HAMBATAN SAMPING
a) Jika data rinci hambatan samping tersedia
Masukkan hasil pengamatan
Kalikan frekuensi kejadian dengan bobot relatif dari tipe kejadian
Hitung jumlah kejadian berbobot termasuk semua tipe kejadian
Tentukan kelas hambatan samping dari tabel berikut
Tabel A-4:1 Kelas Hambatan Samping untuk Jalan Perkotaan
DS = Q/C
2. Waktu tempuh dan Kecepatan
a. Menentukan kecepatan pada lalu lintas,
hambatan samping dan kondisi geometrik.
b. Masukkan panjang segmen L (km)
c. Hitung waktu tempuh rata-rata
Waktu tempuh rata-rata TT = L/V (jam)
Dimana:
L = panjang segmen
V = kecepatan rata-rata
3. PENILAIAN PRILAKU LALU LINTAS
Dilakukan dengan melihat derajat kejenuhan
dari kondisi lalu lintas, dan membandingkan
dengan pertumbuhan lalu lintas tahunan dan
“umur” fungsional yang diinginkan dari suatu
segmen.
Jika derajat kejenuhan yang diperoleh terlalu
tinggi (DS > 0,75), pengguna manual mungkin
ingin meruhah asumsi yang berkaitan dengan
penampang melintang jalan dan sebagainya,
dan membuat perhitungan baru