Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BAYI NY.

M DENGAN
BBLR PREMATUR DI RUANG BAYI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI
SALEH BANJARMASIN

OLEH :
JULIANI VENIA BETRIS, S.Kep
NIM 19.31.1368

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BAYI NY. M DENGAN
BBLR PREMATUR DI RUANG BAYI RSUD Dr.H. MOCH ANSARI
SALEH BANJARMASIN

OLEH :
JULIANI VENIA BETRIS, S.Kep
NIM 19.31.1368

Banjarmasin, 20 Desember 2019

MENGETAHUI :

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( Liya Herlina,S.Kep.,Ns) (Hj.Helmina,S.kep.,Ns)


ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. M
DENGAN BBLR PREMATUR

I. PENGKAJIAN
Nama Bayi : Bayi Ny. M Tanggal dirawat : 09-12-2019
Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Mutiara Dalam RT 17
Tgl Lahir/Usia : 17-11-2019
Nama orang tua : Ny.M/Tn.I
Pendidikan ayah/ibu : SMA/SMP
Usia ayah/ibu : 41/28 tahun
Diagnose medis : BBLR Prematur

Riwayat Bayi
Apgar Score : 6’7’
Usia gestasi : 32 minggu
Berat Badan : 1800 gram Panjang Badan : 45 cm
Lingkar Kepala : 30 cm

Komplikasi Persalinan :
*Tidak ada ( ) *Ada (  )
a. Aspirasi Mekonium ( - )
a. Denyut jantung janin abnormal ( - )
b. Masalah lain : PEB
c. Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat ( - )
d. Ketuban pecah dini (- ) : berapa lama : -

Riwayat Ibu
*Usia : 28 tahun *Gravida : 2 *Partus : 1 *Abortus : 1

Jenis Persalinan
*Pervagina (-)
*Sectio cesaera (  ) : Alasan : atas indikasi PEB

Komplikasi kehamilan
 Tidak ada ( ) Ada ()
 Perawat antenatal ( - )
 Ruptur plasenta/plasenta prepia ( - )
 Pre exlamsia/ toxsemia() suspect sepsis ( - )
 Persalinan premature/post matur ()
 Masalah lain : tidak ada

II. PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI


1. Tanda-tanda Vital :
T : 36,5 oC
RR : 50x/mnt
N : 130x/mnt
SPO2 : 99 %

2. Reflek :
Dapat menggenggam lemah, reflek mengisap baik, kaget bila dikejutkan.

3. Aktivitas fisik
a. Aktif () Tenang () Latergi () Kejang ()
b. Menangis Keras () Lemah () Melengking () Sulit Menangis ()
Data Lain : ekstremitas dalam keadaan fleksi, dengan gerakan tungkai serta
lengan aktif dan simetris.

4. Kepala/Leher
a. Fontanel anterior Lunak () Tegas ()
Datar () Menonjol () Cekung ()
b. Sutura Sagitalis Tepat () Terpisah ()
Cekung () Tumpang tindih ()
c. Gambaran wajah Simetris () Asimetris ()
Data Lain : rentang bergerak sendi bebas, bentuk simetris dan pendek, tiroid di
garis tengah

5. Mata
Bersih ( ) Sekresi ()
Data Lain : pupil bereaksi bila ada cahaya, reflek mengedip ada, ada
kemerahan di kelopak mata

6. Telinga
Normal ( ) Abnormal ()
Data Lain : posisi telinga berada garis lurus dengan mata, kulit tidak kendur,
pembentukan tulang rawan yaitu pinna terbentuk dengan kokoh.

7. Hidung
Simetris () Asimetris ( )
Data Lain : posisi di garis tengah, nares utuh dan bilateral, bernafas melalui
hidung, tampak terpasang selang O2 nasal kanul 1 lpm.

8. Wajah
Muka simetris, dan tidak tampak bibir sumbing.

9. Abdomen
Tidak tampak hematoma, abdomen lunak, dan tali pusat tampak segar.

10. Thoraks/ Dada


a. Simetris () Asimetris ( )
b. Klavicula Normal () Abnormal ( )
Data lain: tampak cekung di tengah dada
11. Paru- Paru
Tidak ada suara napas tambahan, respirasi tidak spontan, irama napas tidak
teratur, kedalaman napas dangkal dan terpasang selang O2 nasal kanul 1 lpm.

12. Jantung
Tidak ada pembengkakan pada bagian dada, tidak ada lesi, nadi 130 x/menit.

13. Ekstremitas
Gerakan bebas () ROM terbatas () tidak terkaji ()
Ekstremitas atas Normal () Abnormal ()
Data lain : rentang pergerakan sendi bahu, klavikula, siku normal, terdapat
sepuluh jari.
Ektremitas bawah Normal () Abnormal ()
Data lain : panjang sama kedua sisi dan sepuluh jari kaki, gerakan aktif

14. Umbilikus
Normal

15. Genital
Perempuan normal ( ) laki-laki normal () abnormal ( )
Data lain : tidak ada

16. Anus
Paten

17. Spina
Normal

18. Kulit
a. Warna pink ( ) Pucat ( ) jaundice ( )
Sianosis pada kuku ( ) Sirkumoral ( )
b. Kemerahan ()
c. Tanda lahir : tidak ada
d. Turgor kulit : Elastis () Tidak elastis ( ) Edema ( )
Data lain : Warna tubuh kemerahan, kulit kering dan terkelupas, bibir agak
pucat, terdapat lanugo, palpasi : terasa sedikit kasar

19. Suhu
1) Lingkungan By. Ny. M ditempatkan di dalam inkkubator dengan
penghangat
2) Suhu kulit 36,5 oC

III. RIWAYAT SOSIAL


Struktur keluarga (genogram )

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan

/ : Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Segaris keturunan
- Suku : Banjar
- Budaya : Banjar
- Agama : Islam
- Bahasa Utama : Bahasa Daerah Banjar
- Perencanaan Makanan Bayi : ASI
- Masalah sosial yang penting :-
- Hubungan orang tua dan bayi : Baik
IBU TINGKAH LAKU AYAH
 Menyentuh 
 Memeluk -
 Berbicara 
 Berkunjung 
 Memanggil nama -
 Kontak mata -

- Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah/ibu


- Orang tua berespon terhadap penyakit : Ya ( ) Tidak ( )
Respon : tenang
Orang tua berespon terhadap hospitalisasi : Ya (  ) Tidak ( )
Respon : orang tua bayi mentaati peraturan dirumah sakit

1. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil Laboratorium : Tanggal 10-12-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15.2 g/dl 14.00-18 g/dl Normal
Leukosit 11.52 ribu/ul 4.00-10.5 ribu/ul Meningkat
Eritrosit 4,29 juta/ul 4.80-6.00 juta/ul Normal
Hematrokrit 46 vol % 44.00-64.00 vol % Normal
Trombosit 206 ribu/ul 150-450ribu/ul Normal

2. Terapi
a. Injeksi Cefotaxime 70 mg 3 x sehari ( via iv)
b. Injeksi Aminophylin 4 mg 3 x sehari (via iv)
3. Resume Hasil Pengkajian
Keluhan Utama : BBLR Prematur
Ny. M dirujuk dari praktik mandiri bidan ke IGD Ponek RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin, kemudian Ny, M dianjurkan untuk
melakukan tindakan operasi berupa Sectio cesaera atas indikasi PEB. Selesai
tindakan operasi dilakukan bayi segera menangis, kemudian dari ruang
operasi dengan berat badan 1.800 gram Panjang badan 45 cm, lingkar kepala
30 cm, dengan lama kehamilan 32 minggu. Bayi mengalami inefektif pola
minum atau reflek menghisap masih lemah, belum mampu mandiri, bayi
terpasang OGT dan terapi infus dextrose 10 % 8 tpm

IV. ANALISA DATA


No Analisa Data Etiologi Masalah
1. DS: Maturitas pusat Pola napas tidak
DO : pernafasan, efektif
1. TTV: keterbatasan
o
T = 36,5 C perkembangan otot,
RR = 50 x/menit penurunan
N = 130 x/menit energy/kelelahan,
2. By. Ny. M tampak terpasang ketidakseimbangan
selang O2 nasal kanul 1 lpm metabolik
3. Respirasi tidak spontan
4. Irama pernapasan tidak teratur
5. Kedalaman napas dangkal
6. Tampak cekung di tengah dada

2. DS: Prematuritas Ketidakefektifan


DO : pola menyusu bayi
1. Ketidak mampuan unruk
mempertahankan mengisap
ASI secara efektif
2. Ketidak mampuan untuk
memulai mengisap ASI secara
efektif
3. Ketidak mampuan
mengkoordinasi mengisap,
menelan dan bernafas.
4. Tampak terpasang OGT

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS


MASALAH)
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energy/kelelahan, ketidakseimbangan
metabolik
2. Ketidakefektifan pola menyusu bayi berhubungan dengan prematuritas.
VI. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl Pengkajian : 17-12-2019 Nama Klien : By. M Alamat Rumah : Jl. Mutiara Dalam RT 17
Nama Mahasiswa : Juliani Venia Betris, S.Kep Umur : 8 hari Nama Ayah/ibu :Tn. I/ Ny.M
Ruang Praktek : Ruang Bayi JK : Laki-laki Dx Medis : BBLR Prematur
NRM : 439***

No Diagnosa Keperawatan Nursing Outcome Nursing Intervention Clasification


(NOC) (NIC)
1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama AIRWAY MANAGEMENT
berhubungan dengan maturitas 3 x 24 jam diharapkan pola napas tidak efektif (Manajemen Jalan Napas)
pusat pernafasan, keterbatasan dapat teratasi 1. Buka jalan napas, gunakan teknik chin
perkembangan otot, penurunan Kriteria Hasil: lift atau jaw thrust bila perlu
energy/kelelahan, 2. Posisikan klien untuk memaksimalkan
Indikator IR ER
ketidakseimbangan metabolik 1. Frekuensi pernapasan 3 5 ventilasi
sesuai yang diharapkan 3. Identifikasi klien perlunya pemasangan
2. Irama napas sesuai yang 3 5 alat jalan napas buatan
diharapkan 4. Pasang mayo bila perlu
3. Kedalaman inspirasi 3 5
4. Ekspansi dada simetris 3 5 5. Berikan terapi O2 sesuai indikasi
5. Bernapas mudah 4 5 6. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Tidak didapatkan 4 5 7. Keluarkan sekret dengan batuk atau
penggunaan otot-otot suction
tambahan 8. Auskultasi suara napas, catat adanya
7. Tidak didapatkan 5 5 suara tambahan
kontraksi dada 9. Lakukan suction pada mayo
8. Tidak didapatkan suara 5 5 10. Berikan bronkodilator bila perlu
napas tambahan 11. Berikan pelembab udara
12. Atur intake untuk cairan
Keterangan: mengoptimalkan keseimbangan
1. Keluhan ekstrim 13. Monitor respirasi dan status O2
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

2. Ketidakefektifan pola menyusu Setelah diakukan tindakan selama 3 x 24 jam Bantuan Menyusui
bayi berhubungan dengan masalah Ketidak efektifan pola menyusu bayi 1. Monitor kemampuan menghisap bayi
prematuritas berhubungan dengan prematuritas teratasi 2. Observasi bayi untuk menentukan
dengan kriteria hasil : posisi, pengecapan yang dapat
Indikator IR ER didengar, dan poa menghisap/
1. Refleks hisap dan 2 5 mengecap
menelan baik 3. Monitor kemampuan mulut bayi untuk
2. Mampu unruk 3 5 tetap pada putting dengan tepat (contoh:
mempertahankan
ketrampilan latch on/ mengunci)
mengisap yang efektif
4. Anjurkan kenyamanan dan privasi pada
3. Mampu untuk memulai 3 5 usaha awal menyusui
mengisap yang efektif
5. Anjurkan ibu untuk menyusui dengan
4. Mampu mngoordinasi
3 5 dua payudara setiap kali menyusui
mengisap, menelan dan
bernafas. 6. Anjurkan ibu untuk membiarkan bayi

5. Posisi dan kesiapan menyusu selama yang diinginkan


1 5 7. Instruksikan ibu pada posisi yang sesuai
menyusui lebih baik
6. Mulut bayi tetap di 8. Instuksikan teknik yang sesuai untuk
1 5 menghentikan hisapan
aerola
7. Penenmpatan lidah 9. Diskusikan penggunaan pompa

dan menghisap tepat payudara, jika bayi tidak mampu untuk


1 5
8. Mengecap minimal 5
– 10 menit tiap mulai menyusu
payudaya 1 5 10. Insruksikan penyimpanan dan
9. Minimal menyusui 8 pemanasan ASI
kali setiap hari
(sesuai kebutuhan) 1 5
10. Penambahan berat
badan sesuai umur
11. Kepuasan bayi setelah 3 5
menyusui

3 5

Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
12. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Pola napas tidak efektif AIRWAY MANAGEMENT S:-
berhubungan dengan (Manajemen Jalan Napas) O:
maturitas pusat pernafasan, 1. Memposisikan klien untuk
1. TTV:
keterbatasan perkembangan memaksimalkan ventilasi
T = 36,5 oC
otot, penurunan 2. Mengauskultasi suara napas,
RR = 50 x/menit
energy/kelelahan,
catat adanya suara tambahan N = 130 x/menit
ketidakseimbangan metabolik
3. Memberikan terapi O2 sesuai 2. By. Ny. M tampak terpasang selang O2 nasal
indikasi kanul 1 lpm
4. Memonitor respirasi dan status 3. Respirasi tidak spontan
O2 4. Irama pernapasan tidak teratur
5. Kedalaman napas dangkal
6. Tampak cekung di tengah dada
A: Pola napas tidak efektif belum teratasi
Kriteria Hasil:
Indikator IR ER
1. Frekuensi pernapasan sesuai 3 5
yang diharapkan
2. Irama napas sesuai yang 3 5
diharapkan
3. Kedalaman inspirasi 3 5
4. Ekspansi dada simetris 3 5
5. Bernapas mudah 4 5
6. Tidak didapatkan 4 5
penggunaan otot-otot
tambahan
7. Tidak didapatkan 5 5
kontraksi dada
8. Tidak didapatkan suara 5 5
napas tambahan

Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P: L/intervensi
1. Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
2. Identifikasi klien perlunya pemasangan alat
jalan napas buatan
3. Auskultasi suara napas, catat adanya suara
tambahan
4. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan
5. Monitor respirasi dan status O2

2. Ketidak efektifan pola 1. Memonitor kemampuan S:-


menyusu bayi berhubungan menghisap bayi O:
dengan Prematuritas 2. Mendiskusikan penggunaan 1. Klien terpasang OGT
pompa payudara, jika bayi tidak 2. Pemberian ASI 18 cc/ 3 jam
mampu untuk mulai menyusu 3. Ketidakmampuan menghisap dan menelan
3. Menginsruksikan penyimpanan ASI
dan pemanasan ASI A : ketidakefektifan pola menyusu bayi belum
teratasi

Kriteria Hasil:
Indikator IR ER
1. Refleks hisap dan 2 5
menelan baik
2. Mampu unruk 3 5
mempertahankan
mengisap yang efektif
3. Mampu untuk memulai 3 5
mengisap yang efektif
4. Mampu mngoordinasi
3 5
mengisap, menelan dan
bernafas.
5. Posisi dan kesiapan
menyusui lebih baik
1 5
6. Mulut bayi tetap di
aerola
1 5
7. Penenmpatan lidah
dan menghisap tepat
8. Mengecap minimal 5
– 10 menit tiap 1 5
payudaya
9. Minimal menyusui 8 1 5
kali setiap hari
(sesuai kebutuhan) 1 5
10. Penambahan berat
badan sesuai umur
11. Kepuasan bayi setelah 3 5
menyusui

3 5

P : L/ intervensi
1. Memonitor kemampuan menghisap bayi
2. Anjurkan ibu untuk menyusui dengan dua
payudara setiap kali menyusui, jika bayi sudah
mampu menghisap dan menelan
3. Anjurkan ibu untuk membiarkan bayi
menyusu selama yang diinginkan, jika bayi
sudah mampu menghisap dan menelan

13. CATATAN PERKEMBANGAN


Tgl Pengkajian : 18-12-2019 Nama Klien : By. U
Nama Mahasiswa : Zuanda Fatmawati Umur : 10 hari
Ruang Praktek : Bayi JK : Laki-Laki
Dx Medis : BBLR NRM : 437***

Hari/Tgl/ja Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi


m Keperawatan
Rabu, 18-12- Pola napas tidak AIRWAY MANAGEMENT S:-
2019 efektif (Manajemen Jalan Napas) O:
Pukul 22.00 berhubungan 1. Memposisikan klien untuk
1. TTV:
WITA dengan maturitas memaksimalkan ventilasi
T = 36,7 oC
pusat pernafasan, 2. Mengauskultasi suara napas, catat
RR = 46 x/menit
keterbatasan adanya suara tambahan N = 142 x/menit
perkembangan 3. Memberikan terapi O2 sesuai indikasi 2. By. Ny. M tampak masih terpasang selang
otot, penurunan
4. Memonitor respirasi dan status O2 O2 nasal kanul 1 lpm
energy/kelelahan,
3. Respirasi masih tidak spontan
ketidakseimbangan
4. Irama pernapasan mulai teratur
metabolik
5. Kedalaman napas dangkal
6. Tampak cekung di tengah dada
A: Pola napas tidak efektif teratasi sebagian
Kriteria Hasil:
Indikator IR ER
1. Frekuensi pernapasan 4 5
sesuai yang diharapkan
2. Irama napas sesuai yang 4 5
diharapkan
3. Kedalaman inspirasi 3 5
4. Ekspansi dada simetris 3 5
5. Bernapas mudah 4 5
6. Tidak didapatkan 4 5
penggunaan otot-otot
tambahan
7. Tidak didapatkan 5 5
kontraksi dada
8. Tidak didapatkan suara 5 5
napas tambahan

Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P: L/intervensi
1. Buka jalan napas, gunakan teknik chin
lift atau jaw thrust bila perlu
2. Identifikasi klien perlunya pemasangan
alat jalan napas buatan
3. Auskultasi suara napas, catat adanya
suara tambahan
4. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
5. Monitor respirasi dan status O2

Rabu, 18-12- Ketidakefektifan 1. Memonitor kemampuan menghisap S:-


2019 pola menyusu bayi bayi O:
Pukul 23.20 berhubungan 2. Mendiskusikan penggunaan pompa 4. Klien terpasang OGT
dengan
WITA payudara, jika bayi tidak mampu 5. Pemberian ASI 18 cc/ 3 jam
prematuritas
6. Ketidakmampuan menghisap dan menelan
untuk mulai menyusu ASI
3. Menginsruksikan penyimpanan dan A : ketidakefektifan pola menyusu bayi belum
pemanasan ASI teratasi

Kriteria Hasil:
Indikator IR ER
1. Refleks hisap dan 2 5
menelan baik
2. Mampu unruk 3 5
mempertahankan
mengisap yang efektif
3. Mampu untuk memulai 3 5
mengisap yang efektif
4. Mampu mngoordinasi
3 5
mengisap, menelan dan
bernafas.
5. Posisi dan kesiapan
menyusui lebih baik
1 5
6. Mulut bayi tetap di
aerola
1 5
7. Penenmpatan lidah
dan menghisap tepat
8. Mengecap minimal 5
1 5
– 10 menit tiap
payudaya
1 5
9. Minimal menyusui 8
kali setiap hari 1 5
(sesuai kebutuhan)
10. Penambahan berat
badan sesuai umur 3 5
11. Kepuasan bayi setelah
menyusui 3 5

P : L/ intervensi
1. Berikan ASI 18cc/3 jam
2. Monitor kemampuan menghisap bayi
3. Anjurkan ibu untuk menyusui dengan dua
payudara setiap kali menyusui, jika bayi
sudah mampu menghisap dan menelan
4. Anjurkan ibu untuk membiarkan bayi
menyusu selama yang diinginkan, jika
bayi sudah mampu menghisap dan
menelan

Jumat, 20-12- Pola napas tidak AIRWAY MANAGEMENT S:-


2019 efektif (Manajemen Jalan Napas) O:
Pukul 11.00 berhubungan 1. Memposisikan klien untuk
1. TTV:
WITA dengan maturitas memaksimalkan ventilasi
T = 37 oC
pusat pernafasan, 2. Mengauskultasi suara napas, catat
RR = 52 x/menit
keterbatasan adanya suara tambahan N = 156 x/menit
perkembangan 3. Memberikan terapi O2 sesuai indikasi 2. By. Ny. M tampak masih terpasang selang
otot, penurunan
4. Memonitor respirasi dan status O2 O2 nasal kanul 1 lpm
energy/kelelahan,
3. Respirasi masih tidak spontan
ketidakseimbangan
4. Irama pernapasan mulai teratur
metabolik
5. Kedalaman napas dangkal
6. Tampak cekung di tengah dada
A: Pola napas tidak efektif teratasi sebagian
Kriteria Hasil:
Indikator IR ER
1. Frekuensi pernapasan 4 5
sesuai yang diharapkan
2. Irama napas sesuai yang 4 5
diharapkan
3. Kedalaman inspirasi 3 5
4. Ekspansi dada simetris 3 5
5. Bernapas mudah 4 5
6. Tidak didapatkan 4 5
penggunaan otot-otot
tambahan
7. Tidak didapatkan 5 5
kontraksi dada
8. Tidak didapatkan suara 5 5
napas tambahan

Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P: L/intervensi
1. Auskultasi suara napas, catat adanya
suara tambahan
2. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
3. Monitor respirasi dan status O2

Jumat 20-12- Ketidakefektifan 1. Memonitor kemampuan menghisap S:-


2019 pola menyusu bayi O:
Pukul 12.15 bayi 2. Mendiskusikan penggunaan pompa 7. Klien terpasang OGT
berhubungan
WITA payudara, jika bayi tidak mampu 8. Pemberian ASI 20 cc/ 3 jam
dengan
untuk mulai menyusu 9. Ketidakmampuan menghisap dan menelan
Prematuritas
3. Menginsruksikan penyimpanan dan ASI
pemanasan ASI A : ketidakefektifan pola menyusu bayi belum
teratasi

Kriteria Hasil:

Indikator IR ER
1. Refleks hisap dan 2 5
menelan baik
2. Mampu unruk 3 5
mempertahankan
mengisap yang efektif
3. Mampu untuk memulai 3 5
mengisap yang efektif
4. Mampu mngoordinasi
3 5
mengisap, menelan dan
bernafas.
5. Posisi dan kesiapan
menyusui lebih baik
1 5
6. Mulut bayi tetap di
aerola
1 5
7. Penenmpatan lidah
dan menghisap tepat
8. Mengecap minimal 5
1 5
– 10 menit tiap
payudaya
1 5
9. Minimal menyusui 8
kali setiap hari 1 5
(sesuai kebutuhan)
10. Penambahan berat
badan sesuai umur 3 5
11. Kepuasan bayi setelah
menyusui 3 5

P : L/ intervensi
1. Berikan ASI 20cc/3 jam
2. Monitor kemampuan menghisap bayi
3. Anjurkan ibu untuk menyusui dengan dua
payudara setiap kali menyusui, jika bayi
sudah mampu menghisap dan menelan

Anjurkan ibu untuk membiarkan bayi


menyusu selama yang diinginkan, jika bayi
sudah mampu menghisap dan menelan

Anda mungkin juga menyukai