Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Berdasarkan surat tugas dari RSU dr. H. M. Anshari Saleh Banjarmasin telah
dilaksanakan tugas pelayanan kesehatan jiwa pada :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melanjutkan perawatan pada TN. R dengan


No RM : 07 04 25 Ruang Kelas III Pria dari Rumah Sakit dr. H . M. Anshari
Saleh Banjarmasin

Adapun tujuan kunjungan rumah tersebut adalah :


I. Memvalidasi data yang di peroleh sebelumnya
II. Mendapat informasi lamgsung dari keluarga tentang :
A. Keluarga.
1. Alasan klien dirawat
2. Keadaan ekonomi
3. Keharmonisan keluarga
4. Orang yang terdkat dengan klien dalam keluarga
5. Supp0ort sistem dalam keluarga
6. Komunikasi dalam keluarga
7. Harapan keluarga terhadap klien
8. Pengetahuan keluarga tentang perawatan klien.
9. Persiapan keluarga tentang kepulangan klien.
B. Lingkungan.
1. Fasilitas ibadah
2. Pendapat masyarakat tentang penyakit klien
3. Tempat pelayanan kesehatan terdekat.
4. Pemanfaatan keluarga dengan pelayanan kesehatan
III. Memberikan informasi tentang keadaan klien
IV. Melakukan implementasi tentang Diagnosa Keperawatan.
A. Isolasi
B. Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan
dengan ketidak mampuan merawat klien.

Keluarga ( Paman serta sepupu ) Menyambut dengan baik kunjungan rumah


yang dilakukan. Hasil selengkapnya laporan kunjungan rumah, tercantum di
bawah ini :
I. Hasil validasi data.
A. Kebiasaan klien
B. Faktor Predisposisi masalah klien.
C. Faktor Prepitasi masalah klien
II. Hasil Pengkajian terhadap keluarga
A. Keluarga
1. Alasan klien di rawat
Menurut Tn. Syarwani klien di rawat karena keluyuran ke sana –
kemari, mondar – mandir dan tidur di sembarang tempat,
mengamuk serta merusak warung orang di tempat klien bekerja.
2. Keadaan ekonomi
Menurut Tn. Syarwani, penghasilan keluarga cukup untuk
membiayai istri serta anak – anaknya, namun untuk membiayai klien
selama di rawat di Rumah Sakit Jiwa, Tn. Syarwani menggunakan
Kartu sehat.
3. Keharmonian keluarga.
Keluarga ( Tn. Syarwani ) klien berasal dari suku banjar, selama
klien di rawat, kleuarga jarang mengunjungi klien, hubungan
keluarga dan klien kurang terbuka karena menurut Tn. Syarwani,
klien orang yang pendiam.
4. Orang yang terdekat dengan klien.
Menurut Tn. Syarwani orang yang terdekat dengan klien sekarang
adalah dirinya ( Tn. Syarwani ) karena kedua orang tua klien sudah
tiada, sedangkan saudara klien, keadaan ekonomujnya kurang
mencukupi untuk membiayai anak dan istrinya, apalagi untuk
m,erawatb klien anmun karena sifat tertutup dan pendiam klien,
sehingga klien jarang menyampaikan masalah dengan dirinya.
kleuarga merasa sedih dan prihatin melihat keadaan klien.
5. Support sistem dalam keluarga.
Satu – satunya keluarga yamg menjadi penanggung jawab klien
adalah Tn. Syarwani, demikian pula seperti apa yang telah di
katakan klien bahwa yang menjadi penanggung jawab serta tujuan
klien pulang nanti, tinggal di rumah Tn. Syarwani karena ayah dan
ibunya sudahn tiada.
6. Komunikasi dalam keluarga.
Sangat kurang, dikarenakan sifat klien yang pendiam dan tertutup
sehingga anggota keluarga juga segan untuk bertanya pada klien
tentang masalah yang sedang di hadapinya / di pikirkannya.
7. Harapan keluarga terhadap klien.
Keluarga sangat mengharapkan agar klien cepat sembuh, dan dapat
berkumpul serta dapat bekerja, minimal untuk memenuhi kebutuhan
dirinya sehari – hari.
8. Pengetahuan keluarag tentang perawatan klien.
Keluarga ( Tn. Syarwani dan anak tertuanya ) mengatakan tidak tahu
mengapa klien menderita penyakit jiwa, dan tidak tahu cara mrawat
klien.
9. Persiapan keluarga tentang kepulangan klen.
Ketika kunjungan rumah, keluarga ( Tn. Syarwani ) mengatakan
sudah berencana untuk menengok klien, ketika perawat
menyampaikan bahwa klien sudah sembuh dan ingin di jemput
pulang, Tn. Syarwani mengatakan bahwa ia belum menyiapkan
segala sesuatunya, namun waktu itu sudah ada rencana untuk
menjemput klien.
B. Lingkungan
1. Fasilitas ibadah
2. pendapat masyarakat tentang perawatan klien
3. Pemanfaatan dan tempat pelayanan kesehatan terdekat dengan
lingkungan keluarga

III. Memberikan informasi tentang keadaan klien.


Setelah kira – kira 3 bulan klien di rawat di Rumah Sakit Jiwa, klien di
tempatkan di ruang akut, namun setelah beberapa hari ( hari ke 4 )
mahasiswa perawat berpraktek klien sudah dapat berinteraksi dengan baik,
klien mengatakan kalau ia sudah dapat mengontrol emosinya dan sudah
merasa tenang, sehingga atas persetujuan perawat di ruangan klien sudah
dapat pindah ke ruang tenang, dan sudah dapat ikut membantu di ruangan
seperti menyapu, mengepel lantai serta dapat bebas keluar masuk ruangan,
sehingga klien mengharapkan untuk dapat di jemput keluarga dan segera
pulang.
IV. Melakukan implementasi tentang Diagnosa Keperawatan.
A. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Implementasi :
 Memberi pendidikan kesehatan pada keluarga cara merawat klien
dengan harga diri rendah.
 Membantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

 Membantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.


B. Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan
dengan ketidak mampuan merawat klien.
TUM : Keluarga dapat merawat klien yang mengalami gangguan jiwa
sehingga penatalaksanaan regimen terapeutik efektif.
TUK 1 :
Keluarga dapat mengenal masalah yang dapatb menyebabkan klien
kambuh.
 Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
 Mengkaji persepsi keluarga tentang perilaku klien yang maladaptif
 Mendiskusikan dengan keluarga beberapa masalah yang dapat
menjadi penyebab klien kambuh.
 Mendiskusikan dengan dengan keluarga tentang sikap yang harus
dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan individu terhadap
perilaku maladaftif dari klien.
 Membantu keluarga mengenal sikap dan perilakunya yang dapat
memicu dan dapat menyebabkan klien kambuh.

TUK 2 :
Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien
 Mendiskusikan dengan keluarga bahwa keluarga merupakan
penanggung jawab utama dalam merawat klien di rumah
 Menjelaskan kepada keluarga bahwa keluarga merupakan
pengambil keputusan dalam keperawatan keluarga.
 Menjelaskan pada keluarga akibat bila masalah tidak ditangani
dengan cepat.
 Memotivasi keluarga untuk memutuskan hal yang menguntungkan
bagi klien.
TUK 3 :
Keluarga dapat merawat klien di rumah.
 Mendiskusikan dengan kleuarga cara merawat klien di rumah dan
demonstrasikan
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang : pentingnya klien minum
obat ecara teratur.

TUK 4 :
Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada dalam
keluarga, misalnya : sikap keluarga yang positif dan do’a.
 Mengidentifikasi dengan keluarga tentang support sistem yang ada
di dalam keluarga.
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang pentingnya partisipasi
aktif dari supportb sistem dalam perawatan klien.
 Mendiskusikan dengan kleuarga pentingnya keluarga dalam
menghargai nilai positif klien.
 Menganjurkan keluarga untuk menerima klien apa adanya
( kelemahan dan kekurangan yang klien miliki, klien tidak
tampilkan )

TUK 5 :
Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam
merawat klien.
 Memberi reinforcment positif pada keluarga tentang fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat dan dapat digunakan keluarga
sebelum klien dibawa ke rumah sakit jiwa bila kambuh.
 Mendiskusikan dengan keluarga pentingnya pemanfaatan fasilitas
tersebut serta tahu prosedur yang harus dilakukan keluarga.
 Menganjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di
dekat rumah, sebagai alternatif pemecahan masalah bila klien
kambuh.

TUK 6 :
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk merawat kesehatan klien.
 Mengkaji pandangan keluarga tentang keberadaan Puskesmas
dalam perawatan klien.
 Mendorong keluarga untuk memanfaatkan Puskesmas dalam
perawatan klien.

Anda mungkin juga menyukai