Anda di halaman 1dari 32

Departemen Keperawatan Maternitas

ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM &


GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR
PADA KEHAMILAN
PERBEDAAN?

Mual
Muntah Hiperemesis
Gravidarum
Mual & Muntah
penurunan BB >5%
Proses mual muntah dengan
intensitas sedang, sering
dehidrasi
ditemukan pada usia kehamilan
16 minggu dan terjadi pada
separuh perempuan hamil Ketidakseimbangan

HEG
elektrolit

Tambah berat & tidak responsif


terhadap modifikasi diet
Tingkat
Kekambuhan Tingkat
Kekambuhan
HEG bervariasi
Berkurang pada kehamilan
kedua jika ada perubahan
Berkurang
pada pola asuh ayah (10,9%) 15,2%-
pada
dibandingkan dengan tidak 81%
kehamilan
ada perubahan (16%; penderita kedua
disesuaikan OR 0,6, 95% CI
0,39-0,92)
ETIOLOGI

■ Penyebab pasti belum diketahui


■ Faktor hormonal: ketidakseimbangan endokrin akibat
tingginya kadar gonadotropin korionik dan estrogen,
perubahan metabolik, fragmen vili korionik yang memasuki
sirkulasi maternal, dan penurunan motilitas lambung
■ Faktor psikologis: ambivalensi perempuan dan kesulitan
menyesuaikan diri secara psikologis terhadap kehamilan
dan peran menjadi seorang ibu
Interprofessional
kesehatan

Pengkajian
Penanganan HEG
Holistik

Perawat
Bidan
Apotekker
Spesialis endokrin
Spesialis gizi
Spesialis gastrologist
Spesialis psikiatrik
PENGKAJIAN Keperawatan
■ Kaji pola muntah dan mual (awitan, durasi, frekuensi, dan waktu)
■ Kaji hasil pemeriksaan laboratorium secara rutin untuk mengetahui
adanya tanda-tanda hemokonsentrasi (peningkatan hemoglobin
dan hematokrit), ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
(penurunan natrium, kalium, klorida), kekurangan vitamin (B dan
folat)
■ BB pasien saat ini= dibandingkan dengan BB sebelum hamil
■ Fokus pertanyaan yang diajukan: aktivitas harian, gaya hidup, sikap
terhadap diri sendiri dan kehamilan, riwayat nutrisi (kebiasaan diet
akan dibandingkan dengan temuan pemeriksaan fisik: perubahan
turgor kulit, tingkat energi, dan warna membran mukosa)
INTERVENSI Keperawatan

■ Memantau intake dan output pasien


■ Memantau perubahan BB
■ Memantau infus pada pemberian cairan IV atau nutrisi
parenteral
■ Menjaga lingkungan yang nyaman
■ Memberikan dukungan psikologis
Terapi Komplementer

■ Jahe
■ Acustimulation:
Acupressure and
acupuncture [PC: 6; Nei
Guan]
■ Hypnosis
Terapi FARMAKOLOGI

■ Antiemetik (metoclopramide: dosis maksimum 30 mg


dalam 24 jam atau 0,5 mg/kg BB [pemberian intravena])
■ Pyridoxine (20 mg dalam 24 jam per oral
■ Corticosteroids (hydrocortison 100 mg [2xsehari intravena];
prednisolone 40-50 mg per hari)
■ Diazepam
DIAGNOSIS Keperawatan
■ Kekurangan volume cairan ibu-janin b.d kehilangan cairan berlebihan akibat
muntah; asupan cairan yang tidak adekuat
■ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah yang
menetap
■ Risiko intoleransi aktivitas b.d kelemahan akibat nutrisi yang tidak adekuat dan
peningkatan kebutuhan energi pada kehamilan
■ Cemas b.d efe hiperemesis pada kesejahteraan janin
■ Risiko kerusakan integritas kulit b.d dehidrasi akibat muntah yang berlebihan
■ Ketidakefektifan koping individu b.d kesulitan untuk menerima kehamilan;
kurang pengetahuan tentang penyakit, etiologi, dan terapi
■ Ketidakefektifan koping keluarga b.d penyakit pasien dan perpisahan selama
rawat inap
EVALUASI Keperawatan
■ Pasien dapat:
1. menyebutkan efek HEG pada hasil akhir perinatal dan terapi
untuk mencegah komplikasi
2. memberikan respon terhadap nutrisi oral atau perifer atau Total
Parenteral Nutrition (TPN) dan berhenti muntah
3. memperlihatkan kenaikan BB yang positif
4. mempertahankan integritas kulit
5. menyatakan mekanisme koping yang positif
Discharge & Follow Up

■ Rencana manajemen diri terhadap tanda dan gejala HEG


berulang, seperti muntah yang menetap, dehidrasi, dan
ketonuria
■ Melanjutkan terapi komplementer dan farmakologis,
salahsatunya obat antiemetik
■ Adanya support group & psychological and social support group
Hasil Riset Terkait HEG

■ An observational study has shown that women with


HG and low pregnancy weight gain (less than 7 kg
during pregnancy) are at an increased risk of
preterm delivery (adjusted relative risk 3.0, 95% CI
1.9–4.3) and low birthweight (less than 2500 g;
adjusted relative risk 2.8, 95% CI 1.7–4.3).
■ An Indian study demonstrated that excessive vomiting in
pregnancy (defined as vomiting that lasted beyond 5
months) was significantly (OR 4.48, 95% CI 1.10–18.28)
associated with underweight children (in those aged less
than 3 years) compared with vomiting lasting less than 5
months.
■ When women with severe HG are considered, it has been
shown that those requiring repeated admissions have an
18% incidence of small-for-gestational-age babies and
significantly lower birthweights than babies of women with
HG and single admissions.
Perempuan
dengan HEG

Memiliki risiko lebih


besar mengalami
HEG pada Kehamilan
berikutnya
ASKEP Penyakit
Jantung Pada
Kehamilan
Proses INTERDISIPLIN
Bekerjasama dengan:
ASKEP Kesehatan
1. Ahli obstetrik
2. Ahli jantung
3. Ahli gizi
4. Spesialis Perawat Klinik
5. Ahli Anestesi KAPASITAS FUNSIONAL PASIEN
6. Pekerjaan Sosial
Penyakit Jantung
■ Ada sekitar 1% perempuan hamil menderita penyakit jantung
■ Penyakit jantung reumatik: adanya episode demam reumatik mengakibatkan
inflamasi berulang dan jaringan parut pada katup jantung terutama katup mitral
■ Penyakit jantung kongenital: kelainan jantung sejak lahir
■ Endokarditis bakterial: inflamasi pada lapisan jantung dan melibatkan katup
jantung akibat dari penyalahgunaan obat parenteral. Mikroorganisme penyebab,
yaitu Staphylococus aureus
■ Kardiomiopati peripartum, kegagalan kongestif dengan kardiopati: adanya
penurunan fraksi pemompaan ventrikel kiri dan kerusakan pada kekuatan kontraksi
ventrikel
■ Sindrom einsenmenger: adanya hipertensi paru progesif menyebabkan penurunan
perfusi paru dan hipoksemia pada ibu dan janin
Perubahan Kardiovaskular pada
Kehamilan
■ Peningkatan curah jantung (30-50% ■ Pergeseran diafragma ke arah atas
lebih tinggi) (kesan yang salah terhadap adanya
pembesaran jantung)
■ Peningkatan isi sekuncup
■ Upaya napas yang terlihat jelas
■ Peningkatan frekuensi jantung (10 seperti dispnea
kali/menit)
■ Edema pada ekstremitas bawah
■ Peningkatan volume darah
■ Peningkatan aliran darah balik vena
■ Penurunan tahanan pembuluh dengan kontraksi dan peningkatan
darah dan tekanan darah curah jantung kemudian
■ Murmur sistolik fungsional (S1 ■ Peningkatan tekanan arteria rerata
terpecah, S2 terdengar jelas) seama kontraksi
Dampak PENYAKIT JANTUNG thd
KEHAMILAN
■ Peningkatan vol. darah mengakibatkan gagal jantung
kongestif
■ Berkurangnya sirkulasi darah plasenta mengakibat
peningkatan risiko kelahiran prematur
■ Kematian
Hasil RISET

■ Perempuan hamil dengan penyakit jantung dan telah


melalui proses pembedahan, tidak akan mengalami efek
sisa dari penyakit dari penyakit jantung. Pada umumnya
pasien akan menjalani kehamilan tanpa komplikasi
■ Pasien yang mengalami penyakit jantung sianosis berisiko
tinggi, gagal jantung kongestif meningkat terutama pada
perempuan berusia >30 tahun dan multigravida
Klasifikasi penyakit jantung
■ Kelas I: penyakit jantung tanpa keterbatasan aktivitas fisik. Tidak terdapat gejala
insufisiensi jantung dan nyeri angina
■ Kelas II: Penyakit jantung dengan keterbatasan ringan dalam melakukan aktivitas
fisik. Nyaman saat beristirahat. Keletihan, palpitasi, dispnea, atau nyeri angina
dengan aktivitas fisik yang biasa.
■ Kelas III: Penyakit jantung dengan keterbatasan sedang sampai nyata dalam
melakukan aktivitas fisik. Nyaman saat istirahat, keletihan yang berlebihan,
palpitasi, dispnea, atau nyeri angina dengan aktivitas fisik yang kurang dari aktivitas
fisik biasa
■ Kelas IV: Penyakit jantung dengan ketidakmampuan untuk melakukan semua
aktivitas fisik tanpa rasa tidak nyaman. Gejala insufisiensi jantung atau sindrom
angina dapat terjadi saat istirahat dan semua aktivitas fisik
Kriteria penegakkan diagnosis penyakit
jantung pada kehamilan
■ Sianosis ■ Aritmia jantung yang
■ Jari-jari tabuh menetap
■ Distensi vena pada leher ■ Bunyi jantung kedua yang
yang menetap pecah dan menetap
■ Mur-mur jantung ■ Adanya hipertensi paru
■ Pembesaran jantung
Pemeriksaan penunjang

■ Elektrokardiogram ■ Masa protrombin,


■ Sinar-X dada tromboplastin parsial,
waktu pembekuan darah
■ Hemoglobin dan trombin, , dan heparin
hematokrit assay apabila pasien
■ Hitung sel darah putih mendapatkan terapi
antikoagulan
■ Urinalisis
PENGKAJIAN Keperawatan

■ Kaji riwayat kesehatan


■ Pemeriksaan fisik
■ Kaji adanya edema dan nyeri tekan pada ekstremitas dan
permukaan tubuh
■ Kaji tanda gejala dekompensasi jantung
■ Pemeriksaan diagnostik awal rutin
■ Pemantauan hemodinamik selama antepartum dan
intrapartum
Tanda-Gejala DEKOMPENSASI
JANTUNG
■ Dispnea ■ Ortopnea
■ Palpitasi ■ Kelemahan
■ Nyeri Dada ■ Edema progresif dan
■ Batuk menyeluruh
■ Nadi tidak teratur ■ Bunyi ronkhi basah pada
dasar paru
■ Berkeringat
■ Pucat
DIAGNOSA Keperawatan

■ Intoleransi aktivitas b.d peningkatan kebutuhan metabolik pada kehamilan karena


adanya kerusakan fungsi jantung
■ Perubahan perfuri jaringan, kardiopulmonar b.d peningkatan preload atau
afterload, kebutuhan beban jantung pada kehamilan, dekompensasi jantung
maternal
■ Risiko infeksi b.d invasi bakteri, kongesti paru, atau prosedur invasif
■ Cemas b.d takut terhadap ketidakpastian hasil akhir kehamilan, kurang
pengetahuan tentang dampak penyakit jantung pada kehamilan dan tanda-gejala
komplokasi
■ Risiko cedera pada janin dan persalinan preterm b.d hipoksia intrauterus
INTERVENSI Keperawatan

■ Berfokus pada:
1. Stress, istirahat, dan aktivitas
2. Nutrisi
3. Obat-obatan
4. Pencegahan infeksi
5. Pertimbangan obstetrik
EVALUASI Keperawatan

■ Menyatakan dampak penyakitnya terhadap kehamilan,


kehamilan, dan kelahiran, serta hasil akhir perinatal
■ Mengidentifikasi tanda dan gejala dekompensasi jantung dan
komplikasi obstetrik serta melaporkannya segera
■ Melaksanakan rencana keperawatan yang telah ditetapkan
(pembatasan aktivitas dan peningkatan istirahat, diet dan obat
yang diprogramkan, menghindari kontak dengan individu yang
terinfeksi) dan mencegah kemungkinan komplikasi
■ Mempertahankan curah jantung yang adekuat
■ Mempertahankan perfusi jaringan dan oksigenasi yang
adekuat
■ Tidak meperlihatkan tanda dan gejala tromboembolisme
atau infeksi
■ Melahirkan bayi yang sehat aterm atau mendekati aterm
■ Mengamankan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
membantu perawatan BBL, tugas rumah tangga, dan
tanggung jawab lain
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai